//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - ryu

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 27
61
Film / Heart is... (K-Movie)
« on: 08 April 2011, 09:31:12 AM »


Synopsis:

11-year-old Chan-yi is looking after his lovely younger sister So-yi, by himself ever since their mother left them to find her own future. Despite their desperate situation of being abandoned by family and neighbors, these kids try their best to carry on life. One day, a little puppy joins this small family as Chan-yi steals it from an old couple’s kennel as a gift his sister’s birthday. Especially clever, this dog, whose name is “Ma-eum”, returns the love received from his new family with great loyalty and it seems as though their happiness would continue forever…only until a sudden accident brings them into collapse.

Cast:
Yoo Seung-ho
Kim Hyang-ki
Ahn Kil-kang
Jeong Min-ah
Kim Nan-hwi
Dali as Maumi


yang maennya maen juga di film The Way Home (Jibeuro)

buat yang suka nangis silahkan nonton ini =))




62
Sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di Jember, Jawa Timur, melaporkan keberadaan sebuah situs internet yang menyudutkan agama Islam. Seperti dilansir Liputan6.com, mereka mendesak pihak kepolisian segera mengusut pelecehan serta p*n*staan agama Islam di blog internet itu.

Para ulama mengatakan, situs internet itu jelas-jelas melecehkan Islam, melanggar hak asasi manusia, dan meresahkan umat. Karena itu, sudah pantas bila pembuat situs ditangkap. Kementerian Komunikasi dan Informasi juga agar segera memblokir situs tersebut.

Walau sudah menuai protes, blog internet yang meresahkan itu hingga kini masih bisa diakses siapapun. Padahal situs itu amat provokatif dan sarat dengan p*n*staan terhadap Islam dan Nabi Muhammad.

Daftar Situs p*n*sta Islam

Berikut ini situs anti Islam yang masih aktif dan perlu segera di blokir oleh Depkominfo serta pihak kepolisian harus mengusut tuntas si pelaku pembuatan situs tersebut (sebagaimana di-list oleh situs www.berita8.com):
# thereligionofpeace.com
# inthenameofallah.org
# kebohongandariislam.wordpress.com
# mengenal-islam.t35.com
# islam-watch.org
# 6th Column Against Jihad
# A Muslim Journey to Hope
# Abrahamic Faith
# Agnosticism / Atheism
# All about Muhammad
# Amil Imani
# Answering Islam
# answeringinfidels.com
# Anti Islam
# Anti-CAIR
# Apostates of Islam
# Auwloh Is Barbarous
# BuddhaNet
# CI-CE-CT.COM
# Danish Muhammed Cartoons.com
# Derafsh Kaviyani
# Dhimmis and Dhimmitude
# Faith Freedom International
# Faith Freedom International – Forum Indonesia
# fatherzakaria.net
# http://www.investigateislam.com/
# In The Name Of Allah
# Islam (Submission)
# Islam Review
# Islam Undressed
# Islam Watch
# Jihad Watch
# Neil Doyle Agency
# Non-denominational for Christians and Messianic Jews
# Prophet of Doom
# Sarapan Pagi Biblika
# The Debate
# The Hindu Universe
# TheReligionOfPeace.com


------------------------------------
buddhanet masuk nih ;D

63
Seremonial / Jackie Chan Dies of Heart Attack
« on: 29 March 2011, 05:46:13 PM »
A Los Angeles hospital has reported that Jackie Chan has passed away. The legendary Hong Kong actor who appeared in over 100 films died last night following a heart attack. He was promoting his most recent film, 'Kung Fu Panda 2'. Doctors say his heavy schedule was causing extreme stress and putting too much pressure on his heart. Chan was scheduled to fly to Hong Kong today to begin shooting on his next film '1911'.

The actors family has not yet issued a statement in regards to the passing of the truly remarkable actor who died at the young age of 56. Fans swarmed Facebook after confirmation of his passing came through a source close to Chan. A couple of celebrities have also posted their personal tributes through face book. Will Smith; “A remarkable actor, he will be forever missed and always in our hearts. RIP Jackie. x”

Even United States President Barack Obama laid down a personal tribute to the martial artist saying: “Jackie Chan is a man who can talk through talent, he is a constant reminder of the strength of humanity. He will forever be in our hearts, a true inspiration who inspired many generations. First it's Nate Dogg then it's Jackie Chan."

MTV will be holding a special memorial for Chan on Friday

64
Tibetan / tantra sex nyontek dari taoist sex?
« on: 23 March 2011, 09:38:19 PM »
Ehmm, secara kebetulan (jangan pada curiga yak) aye menemukan artikel dalam wikipedia latihan sex Tao (Taoist sexual practices), isinya aye lihat banyak sekali kemiripan dengan Tantric sex :

http://en.wikipedia.org/wiki/Taoist_sexual_practices
http://en.wikipedia.org/wiki/Tantra

Perbedaannya pada ajaran Tao penggabungan dua macam energi disebut energi yin dan yang.

Sedangkan pada Tantra Tibet dan Tantra Hindu disebut Shiva dan Shakti.

Pertanyaannya : manakah yang lebih tua diantara keduanya...?

Taoist sexual practices sudah muncul sejak jaman dinasti Han, jadi pada abad 2-3 sebelum masehi sudah ada Taoist sex. (apakah ini hasil pencarian elixir of life para praktisi Tao pada jaman raja Huang Ti dari dinasti Chin...?)

Sedangkan Tibetan Tantric sex sudah ada sejak jaman Padmasambhava (6-7 masehi).

Menilai dari umurnya Taoist sex lebih tua kira-kira seribu tahun daripada Tantric sex.

Bagaimana bila dibandingkan dengan Tantric sex Hindu...? Menurut Wikipedia Tantra muncul pada abad-abad pertama di India, bila menilik usia perkembangannya mungkinkah Tantric sex Hindu dan  Tibet berasal dari Taoist sex....?

Mohon masukannya.

65
Seremonial / ~Zhu ni sheng ri kuai le~ GINA
« on: 20 January 2011, 09:13:26 PM »
. ' 12 ' .
  9 i. 3
' . 6 ' . '               

Burung Cendrawasih di Jaya Pura
Kalo Gajah ada di Sumatera
Semakin Bertambahnya Usia
Met ULTAH, semoga Makin Jaya


A prayer: 2 bless ur way
A wish : 2 lighten ur moments
A cheer: 2 perfect ur day
A text: 2 say HAPPY BIRTH DAY


Ryu & Reiko

66
Regional / Keep Bandung beautiful euy....
« on: 26 December 2010, 07:41:45 AM »
;D

67
Meditasi / [ask] hasil dari meditasi?
« on: 18 November 2010, 08:03:46 AM »
ada seorang master mengatakan hasil dari berlatih meditasi seseorang terlihat dengan tingkah laku atau postingannya, apakah bisa di sharing seperti apakah hasil yang nyata dari latihan meditasi atau melakukan meditasi.

apakah terlihat teori atau praktek?

68
Mahayana / ternyata dalam sutra saddharma ada ancaman2 juga yak =))
« on: 08 November 2010, 07:50:04 AM »
111. Namun, janganlah membicarakan persoalan ini kepada orang-orang yang sombong, yang congkak, maupun kepada para yogi yang tak menguasai diri; para dungu yang selalu mendambakan nafsu-nafsu kesenangan; dalam kebutaannya mereka dapat menghina Dharma yang sudah dinyatakan.

112. Dengarkanlah akibat ngeri bila seseorang menghina kecakapan-Ku dan ajaran-ajaran Buddha yang telah ditetapkan di dunia, bila seseorang dengan berkepala batu menghina kendaraan.

113. Dengarkanlah nasib mereka yang telah menghina Sutra seperti ini, baik selama hidup-Ku maupun setelah Ku mencapai Nirvana; ataupun mereka yang telah menghina para bhiksu.

114. Setelah musnah dari lingkungan manusia, mereka akan berdiam dalam neraka yang paling dalam (Avici) selama satu kalpa penuh dan kemudian mereka akan jatuh semakin dalam; orang-orang bodoh itu akan melewati kelahiran berulang-ulang selama banyak kalpa.'

115. Dan setelah mereka musnah dari lingkungan penghuni neraka, mereka selanjutnya akan turun dalam keadaan garang, sebagai anjing atau serigala dan menjadi sasaran permainan bagi orang lain.

116. Dalam keadaan demikian mereka menjadi berwarna hitam berbisul-bisul, diliputi penyakit, gatal-gatal, lebih lanjut tak berambut dan lemah; mereka semua yang menentang Penerangan-Ku yang unggul ini.'

117. Mereka selalu dipandang hina dilingkungan binatang; dilempar-lempari gumpalan tanah atau kena senjata, mereka menjerit-jerit; dimana-mana diperlakukan dengan tongkat dan badannya menjadi kurus karena lapar dan haus.

118. Kadang-kadang mereka menjelma menjadi onta atau keledai pengangkut beban, selalu dipukul dengan cambuk dan tongkat; mereka selalu memikirkan makan; demikianlah orang-orang bodoh yang menghina ajaran Buddha.

119. Pada waktu lain mereka menjadi serigala buruk, setelah buta dan timpang; mahluk-mahluk tak berdaya ini diganggu oleh anak-anak kampung yang melemparinya dengan gumpalan tanah atau barang lain.

120. Lagi, keluar dari tempat tersebut, orang-orang bodoh itu menjadi binatang-binatang yang badannya sebesar lima ratus yojana, berputar-putar kian kemari, tak bertenaga dan malas.

121. Mereka tidak berkaki dan merayap diatas perut; diganggu oleh berkoti-koti binatang lain adalah hukuman mereka yang menghina Sutra seperti ini.

122. Dan bilamana mereka mendapat tubuh manusia, mereka dilahirkan pincang, cacat, bongkok, bermata satu, buta, dungu dan hina; mereka tak ada kepercayaan terhadap Sutra-Ku.

123. Tak ada orang yang mendekat; bau busuk selalu keluar dari mulutnya; mahluk-mahluk halus yang jahat memasuki badan siapa yang tak percaya kepada Penerangan Sejati ini.

124. Miskin, harus melakukan pekerjaan kasar, selalu menjadi budak orang lain, lemah dan menjadi korban bermacam-macam penyakit; mereka di dunia tanpa ada yang melindungi.

125. Orang yang kebetulan menjadi majikannya, tak bersedi memberi upah banyak, dan apa yang diberikan cepat-cepat habis. Itulah hasilnya orang berdosa.

126. Obat-obatan baik yang disediakan oleh mereka yang mampu, dalam keadaan demikian bahkan akan menambah sakitnya dan penderitaannya tak habis-habis.

127. Ada yang melakukan pencurian, keributan, serangan atau tindak kejahatan; sedang yang lain menjadi perampok; hal-hal yang demikian menimpa setiap orang yang berdosa.

128. Tak pernah mereka melihat Raja Dunia, Raja diraja yang memerintah bumi, karena mereka ditakdirkan hidup pada waktu yang salah; mereka yang menghina ajaran Buddha dari-Ku.

129. Orang bodoh itupun tak mendengarkan ajaran; ia tuli dan tak berperasaan; ia tak akan mendapatkan ketenteraman karena menghina Penerangan ini.

130. Selama ratusan ribu koti kalpa, sama dengan jumlah pasir di sungai Gangga, ia akan tetap dungu dan lemah pikirannya, karena menghina Sutra ini.

131. Neraka adalah tempat kediamannya, tempat sial lingkungannya; ia selalu hidup diantara keledai, babi, serigala dan anjing.

132. Dan bila menjelma dalam badan manusia, ia akan buta, tuli, dungu, budak dari orang lain dan selalu miskin.

133. Penyakit-penyakit, ribuan luka dibadan, kudis, gatal-gatal, kurap, kusta, bisul dan bau busuk meliputi badannya.

134. Pandangannya gelap untuk dapat memperbedakan mana yang nyata. Kemarahan menguasai dirinya dan nafsunya sangat dahsyat; ia selalu menikmati rahim binatang.

135. Bila Ku-teruskan, Sariputra, selama se-kalpa penuh menyebut kebusukan orang yang menghina Sutra-Ku, tak akan habis-habis.

136. Dan karena Aku menyadarinya, Ku-perintahkan kau Sariputra, jangan kau uraikan Sutra seperti ini kepada orang-orang bodoh.

69


Seorang dokter di Inggris mengadakan operasi besar hanya dengan bantuan SMS dari kolega nya sesama dokter.


David Nott, seorang dokter sukarelawan di Inggris, menyelamatkan nyawa seoarang remaja berusia 16 tahun ketika dia sedang bertugas 24 jam di rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) di Rutshuru.



Lengan pasien nya yang hanya berumur 16 tahun tersebut sudah hampir hilang semuanya dan dalam keadaan infeksi parah. Dr. Nott, 52 tahun, tau bahwa anak tersebut dalam keadaan kritis dengan kesempatan hidup yang hanya 2 atau 3 hari.


Anak yang tersebut tersebut tidak diketahui secara pasti bagaimana lukanya terjadi tetapi ada yang mengatakan bahwa sang anak di gigit oleh kuda nil ketika memancing.


Dr. Nott tau bahwa dia harus melakukan operasi amputasi yang besar dan susah yang dia sendiri tidak pernah melakukan nya. Operasi seperti itu hanya pernah dilakukan 10 kali salama ini di Inggris. Maka Dr. Nott pun mengontak Profesor Meirion Thomas dari London's Royal Marsden Hospital yang sudah pernah melakukan operasi tersebut. Sang dokter kemudian membalas nya dan memberikan instruksi langkah demi langkah lewat SMS Ponsel dan Dr. Nott pun mengikuti langkah tersebut dan operasi tersebut berhasil!! Dr. Nott berhasil menyelamatkan nyawa anak berumur 16 tahun dengan instruksi melalui SMS di HP. Wah....benar-benar luar biasa ya.

70
Di cina ada kisah yang sangat mengharukan nih. Mungkin bisa dibilang cinta sejati. Zhuang Huagui (26 tahun) berencana menikah pada tanggal 4 Februari 2010, tapi tanggal 28 Januari 2010, calon istrinya Hu Zhao’e meninggal karena ditusuk oleh perampok rumahnya. Akhirnya pria ini memutuskan untuk tetap mengadakan upacara pernikahan, lalu dilanjutkan dengan upacar penguburan Hu Zhao’e, istrinya.


Zhuang memegang erat tangan mendiang istrinya


mobil-mobil yang berbaris menghadiri upacara pernikahan sekaligus pemakaman Hu Zhao’e


Zhuang membersihkan peti mati kristal tempat istrinya terbaring. Ia tak pernah menyangka calon istrinya harus pergi meninggalkannya secepat ini.


Zhuang memegang foto istrinya sambil menyambut orang-orang yang menghadiri upacara itu. Ia mengundang seluruh keluarga dari kedua pihak.


Pengantin baru terbujur kaku didalam peti mati, ia mengenakan gaun pengantin yang sudah dipersiapkan sejak lama.


Zhuang sedang mengganti baju pengantinnya dengan baju untuk pemakaman istrinya.


Setelah upacara pernikahan selesai, ia segera menyiapkan upacara pemakaman istrinya.


Foto pernikahan yang sangat mengharukan…

Coba bayangkan orang-orang yang kita sayang. Orang tua kita, pasangan kita, suami/istri kita, anak-anak kita, sahabat kita, mereka bisa dipanggil Tuhan kapan saja tanpa kita duga. Jadi selagi masih ada kesempatan, nyatakanlah kasih sayangmu kepada mereka. Katakan betapa kau sangat mengasihi mereka, betapa mereka sangat berharga buat hidupmu. Lakukan yang terbaik untuk mereka selama mereka masih hidup. Karena kalau kita berdiri di pemakaman mereka, semuanya sudah terlambat. Tangisan penyesalan tidak akan pernah bisa mengembalikan mereka.

71
Lingkungan / Polisi Tembak Mati Anjing yang Setia Jaga Mayat Majikan
« on: 22 October 2010, 07:08:19 AM »
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Polisi dari Polsek Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, menembak mati anjing yang sedang menjaga dan menunggui mayat majikannya, Jonatan (43 tahun) di kawasan Pasar Besar Malang, Kamis (21/10). Penembakan terhadap anjing jenis herder itu dilakukan polisi untuk memperlancar proses evakuasi jenazah Jonathan yang ditemukan sudah membusuk.

Praktis, anjing bernasib sial itu menyusul kematian majikannya, yang ditengarai sudah meninggal dunia seminggu lalu. Penembakan terhadap anjing yang setia terhadap majikannya itu dilakukan aparat kepolisian dengan sangat terpaksa. Sebab, sebelum ditembak,  aparat sudah berusaha menggiring anjing tersebut ke ruangan lain.

Polisi memancing anjing yang diprediksi sudah sepekan tidak diberi makan itu dengan sepotong daging. Namun, anjing yang terlihat galak dan beringas itu justru tak mau enyah dari sisi samping kiri jenazah Jonathan. Anjing tersebut setia menunggu dan menjaga jenazah Jonathan.

Aparat kepolisian tidak mau mengambil risiko. Polisi bermusyawarah dengan keluarga Jonathan untuk menyingkirkan anjing tersebut secara paksa. ‘’Kami bilang, polisi tak bisa melakukan evakuasi pada korban. Sebab, ada anjingnya yang terlihat galak karena sudah tidak diberi makan selama seminggu,’’ kata Kapolsek Klojen, Kompol Kartono.

Keluarga Jonathan tidak keberatan dan menyetujui anjingnya itu ditembak mati. Meski begitu, Kapolsek ini tetap  minta izin atasannya. ‘’Atasan kami membolehkan dengan menggunakan satu peluru. Ya kami gunakan senjata laras panjang untuk menembak anjing itu di dekat mayat Jonathan itu. Setelah itu, kata dia, baru proses evakuasi bisa dilakukan,’’ tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa penembakan terhadap anjing itu bermula dari laporan warga soal penemuan mayat di Toko Mapan, Jalan Pasar Besar Malang. Warga menemukan mayat itu karena tersebar aroma bau busuk.

Warga di sekitar Pasar Besar Malang itu mencari sumber bau busuk tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata bau busuk itu berpusat di tToko Mapan yang sudah dua tahun tidak beroperasi dan dalam kondisi tertutup. Pintunya pun terkunci. Sehingga, pintu tersebut dibuka secara paksa.

Setelah dibuka, ternyata di toko yang sekaligus difungsikan sebagai tempat tinggal, Jonathan sudah telentang tak bernyawa. Tubuhnya membusuk. Sedangkan di sampingnya ada anjingnya yang menjaga dengan setia.

Berdasarkan hasil olah TKP sementara, polisi menyimpulkan Jonatan meninggal karena sakit. Sebab, polisi tidak menemukan tanda-tanda adanya penganiayaan terhadap korban. Meski begitu, polisi tetap mengirim jenazah korban ke RSSA Malang untuk diotopsi.

72
Buddhisme untuk Pemula / Bhikkhu Sangha Dalam Buddha Sasana
« on: 09 October 2010, 07:54:36 AM »
oleh: Ven. Ananda Mangala

Judul Asli: The Bhikkhu Sangha in The Buddha Sasana; Sumber: The Young Buddhist Suplement Commemorating Venerable Ananda Mangala Mahanayaka Thera's Twenty Five Years Dhammaduta Work p.15-20; Alih Bahasa: Dhana Putra; Editor: Nani Linda, SH.

Buddha Sasana

Interprestasi saya terhadap kata "Buddha Sasana" bukanlah suatu yang terdiri atau merupakan satu kesatuan lepas dari konsep Buddha Gautama, Dhamma, dan Sangha yang didirikanNya. Zaman sekarang, para sarjana dan agamawan bersedia bekerja sama untuk mencoba melakukan suatu lebih baik dari Sang Buddha sendiri. Inti dari tulisan ini ingin memberitahukan kepada pembaca akar yang paling dasar dari makna "Buddha Sasana", seperti yang dipahami pada zaman Sammasambuddha. Pangeran Siddharta adalah lambang dari seorang Bodhisatta yang memanfaatkan dirinya, melalui banyak petualangan samsara, pencapaian yang hebat dalam Sepuluh Kebajikan (Dasa Paramita). Saya lebih suka menekankan bahwa Buddha Gautama sebagai Sammasambuddha, sebagai guru para dewa dan manusia, dan juga sebagai satu-satunya Tathagata sejati sampai ajaranNya hilang total dan di tengah-tengah awan hitam garis perak dari muncul Buddha Maitreya.

Benar-benar saya tegaskan bahwa pada masa sekarang adalah masa ajaran Sammasambuddha Gautama. Bukan masa ajaran yang telah beralih kepada seorang bhikkhu, pemimpin negara, guru agama, atau pun seorang arahat. Banyak cara pemujaan yang aneh tumbuh subur seperti jamur di musim hujan dalam Buddha Sasana dari Buddha Gautama. Pernyataan "seperti di masa Buddha Gautama, demikian juga sekarang" merupakan kenyataan. Cara Buddha Gautama melaksanakannya melalui Empat Kesunyataan Mulia dan Jalan Mulia Beruas Delapan akan tetap ada walaupun keadaan telah berubah. Merupakan suatu kejadian besar yang menyedihkan bahwa, beberapa sarjana terkenal dan beberapa bhikkhu yang condong ke arah duniawi mulai berbicara berulang kali tentang "anicca" (ketidak-kekalan), untuk menstabilkan cepatnya pertumbuhan gejala arus menuju hal-hal yang lebih bersifat duniawi di antara Bhikkhu Sangha dalam Buddha Sasana.

Buddha Sasana adalah tempat diterimanya Buddha Gautama sebagai Pencapai Kesempurnaan, mempraktikkan ajaranNya, dan jalan dari pembabaran ajaranNya. Ini telah didirikan dengan mantap ketika Sang Buddha menyatakan kalimat berikut kepada siswa utamanya,

"O Para bhikkhu, pergilah mengembara demi keuntungan orang banyak, demi kebahagiaan orang banyak, karena cinta kasih kepada dunia, demi kesejahteraan, keuntungan, dan kebahagiaan para dewa dan umat manusia. Janganlah pergi berdua ke arah yang sama. O para bhikkhu, umumkanlah Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pada akhirnya".

Para siswa utama itu memang istimewa, memiliki pembimbing pribadi yakni Sammasambuddha sendiri. Siswa utama itu yang tiada hentinya mempraktikkan Dhamma untuk mencapai pembebasan seluruh kekotoran batin (kilesa). Mereka adalah pendukung yang secara perlahan-lahan menghapuskan seluruh sisa nafsu akan kebencian dan angan-angan. Para siswa utama itu yang maju dalam Jalan Mulia dengan:

1. Latihan Patimokkha (sila).
2. Meditasi yang membebaskan semua kemelekatan manusia dan dewa (samadhi).
3. Kebijaksanaan —yang mengandung kebebasan akan ketergantungan terhadap ritual yang bersifat takhyul, dan memahami Kebenaran bahwa segala sesuatu yang berkondisi pasti berubah dan dalam keadaan yang berubah terus menerus dan kekurangan pada hakekatnya disebut "jiwa" —(pañña).



Buddha Dhamma

Ajaran Buddha Gautama memiliki selera duniawi yang secara perlahan-lahan melalui proses yang bertahap, memasuki ambang pintu di atas duniawi. Dhamma yang diajarkan telah dibuktikan oleh mereka yang melaksanakan sendiri disiplin dengan dedikasi yang sangat tinggi, dan hal ini tentu tidak mungkin bagi "sarjana profesional yang melaksanakan hanya dengan sebagian waktunya", "orang keyakinan keagamaannya setengah-setengah", dan "orang yang ketaatannya berorientasi pada keuntungan".

Dhamma seperti yang diajarkan oleh Buddha Gautama memantapkan Buddha Sasana dengan cinta kasih Sang Buddha yang sangat besar, yakni melalui:

1. Latihan meditasi dalam berbagai cara dengan latar belakang kondisi psikologi dari setiap individu.
2. Latihan biarawan dapat diterapkan untuk para bhikkhu dan bhikkhuni.
3. Sejumlah khotbah khusus ditujukan pada mereka yang meninggalkan kehidupan rumah tangga.
4. Beberapa khotbah pantas dan dapat diterapkan oleh perumah tangga.
5. Menggunakan cara tanya jawab dengan umat.
6. Melakukan latihan pada hari-hari uposatha.
7. Khotbah khusus yang tinggi untuk mereka yang telah berlatih meditasi vipassana dengan baik.



Bhikkhu Sangha

Adalah Sammasambuddha (Gautama Sakyamuni) yang mengajarkan para siswanya melaksanakan Jalan Mulia Beruas Delapan bagi para Bhikkhu Sangha dan upasaka-upasika. Bhikkhu Sangha ditangani sendiri oleh Sang Buddha dan ajaran yang diperkenalkannya, karena dan ketika kebutuhan itu muncul, diberikanlah latihan kedisiplinan yang dikenal dengan Patimokkha untuk para bhikkhu dan bhikkhuni. Latihan itu memiliki pendekatan humanis yang dalam terhadap masalah menghadapi "seorang bhikkhu melakukan kesalahan" melalui "latihan memperbaiki dengan proses yang simpati dan sabar".

Bhikkhu Sangha menonjol sebagai lambang kehidupan yang bersejarah dari kelanjutan Buddha Sasana sejak Tathagata parinibbana. Ini adalah sumber dari mana Dhamma terbukti terus dipelajari dan dipraktikkan dan juga sungguh-sungguh diselidiki serta disadari sepenuhnya.



Latihan Kedisiplinan

Tanggung jawab moral yang mengikat para bhikkhu dan bhikkhuni dikenal dengan Patimokkha Sila, dapat diterapkan dalam kehidupan tanpa paksaan. Apapun kemungkinannya, kemampuan para bhikkhu atau bhikkhuni dalam kehidupan sosial, budaya, pendidikan, profesional, administrasi atau tingkat organisasi; buktinya bhikkhu atau bhikkhuni yang sejati bertahan hanya karena ketaatan pada Patimokkha Sila. Latihan kedisplinan ini merupakan teknik yang baik untuk menghapus kekotoran batin dan mempercepat perjalanan petualangan dalam lingkaran samsara. Latihan dini diartikan membangun benteng dan membantu secara perlahan-lahan mendapat kekuatan untuk merealisasi Dhamma, di sini dan sekarang, tentu saja tidak dalam kehidupan berikutnya.

Ikhtiar para sarjana hanya bersangkutan dengan benteng penyebaran Dhamma. Akan tetapi, tanpa usaha yang tekun dalam "semangat dan tulisan Dhamma", para sarjana dan akademikus yang mahir pun hanyalah dinding penopang "teori" dan bukan "praktik". Teori memasak dan mengetahui resep tidak cukup untuk memberikan rasa sedap pada makanan, jika resep itu tidak dipraktikkan.

Demikian pula, rasa buah Dhamma, harus diterapkan dalam praktik, yakni patimokkha Sila.

Tugas Bhikkhu Sangha adalah berusaha sekuat tenaga untuk berjalan pada jalan Patimokkha Sila dan mencapainya, di sini dan sekarang, salah satu rasa dari Buddha Dhamma —rasa akan pembebasan dan tanpa kematian.



Praktik Kedisiplinan

I. Bagi para bhikkhu —proses pertumbuhan yang bertahap terdiri dari:
1. belajar Dhamma, mempraktikkan Patimokkha Sila dan meditasi.
2. belajar Dhamma, mengajar Dhamma, mempraktikkan Patimokkha Sila dan meditasi.
3. memasuki pelajaran Dhamma yang lebih jauh, mengajar Dhamma, mempraktikkan Patimokkha Sila dan meditasi.
4. sepenuhnya melakukan latihan vipassana dan menjalani Patimokkha Sila dengan taat.
II. Bagi para bhikkhuni —sama halnya dengan bhikkhu tetapi dengan Patimokkha Sila dari Sangha Bhikkhuni.
III. Bagi umat awam:
A. Bagi seorang upasaka-upasika:
1. mempelajari tentang Tisarana, meditasi, dan menjalankan Pancasila Buddhis.
2. belajar lebih banyak tentang Tisarana, meditasi, dan menjalankan delapan sila.
3. belajar lebih banyak lagi tentang Tisarana, meditasi, dan menjalankan Sepuluh Sila (Dasasila). (Latihan sila bagi samanera membuat seorang samanera mempersiapkan dirinya untuk menjadi bhikkhu).
B. Bagi umat awam:
1. menerima latihan yang bersifat kerohanian —menerima Tisarana, menjalankan sila setiap saat dan pada saat yang sama menanam kebajikan seperti dinyatakan dalam paramita dan meditasi.
2. menerima latihan yang bersifat kerohanian —menerima Tisarana dan menentukan sendiri atas disiplin yang dengan tujuan untuk mencapai kemampuan Bodhisatta dan meditasi.



Apakah Maknanya Kata "Bhikkhu"

Dalam seluruh Kitab Suci Tipitaka (Pali) tidak ada istilah lain yang menguraikan tentang "Samana" selain kata "bhikkhu". Kata bhikkhu mempunyai ciri tradisional yang pasti tidak dapat disamakan dengan kata seperti "guru", "lama", "yang mulia", "sadhu", atau "pendeta".

Kata Bhikkhu juga tidak dapat dikatakan dengan definisi "pekerja ajaib", "ahli silat" atau orang yang menggunakan keahliannya untuk menghasilkan uang. Kata bhikkhu juga tidak dapat dikatakan sebagai "manipulator" untuk menipu umat.

Namun seorang bhikkhu adalah seorang individu yang pada waktu memasuki Sangha dengan upacara upasampada, dan tidak memiliki rintangan seperti:

1. hutang.
2. ikatan keluarga.
3. cacat kelamin.
4. mempunyai penyakit kulit yang tidak dapat disembuhkan.
5. cacat fisik (buta, tuli, atau pincang).
6. kewajiban milliter.
7. perjanjian lainnya dengan raja maupun negara.

Seorang bhikkhu adalah orang yang menjalankan hidup tanpa ikatan perkawinan. Bhikkhu termasuk adalah anggota Sangha dalam Buddha Sasana dan secara sukarela menyatakan dirinya untuk belajar Buddha Dhamma, mempraktikkan Dhamma, dan taat pada Patimokkha Sila untuk merealisasi buah dari Jalan Mulia Beruas Delapan, di sini dan sekarang.

Bhikkhu adalah orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh dan mencoba dalam setidaknya tingkat yang paling dasar untuk memahami Empat Kesunyataan Mulia. Bhikkhu adalah orang yang menggunakan seluruh waktunya untuk mengamati munculnya "khayalan diri sendiri", kasar maupun halus.



Ketergantungan Mulia Seorang Bhikkhu

Empat kebutuhan pokoknya yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal, dan obat-obatan, para bhikkhu sudah terlatih untuk sepenuhnya tergantung pada umatnya untuk:

1. Makanan.
Bhikkhu pergi pindapatta atau menerima dana makanan hanya untuk mempertahankan tubuhnya, menjauhi rasa sakit karena lapar. Dia melatih diri untuk makan secukupnya, pada waktu sebelum tengah hari. Tentu saja, ia tidak makan untuk membentuk otot-ototnya, membuatnya kuat supaya terlihat menarik. Dia mengekang nafsu dan berusaha menjaga kesadarannya dengan baik untuk melepas dirinya sendiri dari "rasa" dan juga "keterikatan yang sensual". Dia melatih pikirannya untuk tetap menjaga kewaspadaan sehingga dapat melatih Usaha Benar, Pikiran Benar, dan Konsentrasi Benar.
2. Jubah.
Bhikkhu menerima jubahnya untuk menutupi tubuhnya, untuk melindungi tubuhnya dari panas dan dingin dan angin, dan juga melindungi tubuhnya dari gigitan serangga. Ia harus mengenakan jubahnya dengan penuh perhatian, tanpa sedikitpun cenderung pada hal yang bersifat duniawi atau menyesuaikan diri dengan mode. Dia benar-benar sadar sepenuhnya bahwa jubah adalah lambang dari pelepasan dari kehidupan rumah tangganya dan menerima kehidupan tanpa rumah. Berpakaian untuk membantunya mengembangkan kemampuannya dalam memperkuat Sati —kesadaran.
3. Tempat Tinggal.
Bhikkhu menerima tempat tinggal yang dipersembahkan oleh donatur. Dia akan menggunakan tempat tinggal dan perlengkapannya untuk mendapat lebih banyak kesempatan mengembangkan sati —pemusatan pikiran. Dia menerima tempat tinggal atau perlengkapannya hanya untuk mencabut ketidaksenangan sehingga dia dapat membantu di waktu ini untuk mencapai pemusatan pikiran.
4. Obat-obatan.
Bhikkhu menerima obat-obatan tanpa keinginan seperti umat awam. Dia menggunakan obat untuk mengatasi rasa sakit jasmani yang dideritanya, sehingga dia dapat melanjutkan tugas baktinya dalam berusaha sekeras-kerasnya dalam disiplin kehidupan para bhikkhu. Dia mulai tumbuh lebih hidup dalam anicca, dukkha, dan anatta. Dia tidak diikuti dengan kegelisahan dan kemelekatan dari orang biasa. Dia memperkuat kondisi Satipattana untuk menumbuhkan kesadaran sifat alamiah dari semua kondisi dan dengan memantulkan kesadarannya mencapai kebijaksanaan Dhamma.



Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Seorang Bhikkhu

Umat yang menyokong para bhikkhu dalam Buddha Sasana harus mengerti komitmen para bhikkhu dalam kehidupan kebhikkhuannya. Oleh karena itu, dengan rasa kasihan yang mendalam memberikan dorongan yang memungkinkan bagi seorang bhikkhu untuk berbuat sesuai dengan komitmen Patimokkha Sila.

Bhikkhu tidak mengelola unsur-unsur pengetahuan dan materi duniawi. Seorang bhikkhu tidak menjadi tiang penyangga dalam cara awam dari pendirian pusat agama Buddha, tetapi dia hanya berkewajiban untuk tinggal dalam peraturan Patimokkha tanpa memilikinya untuk selama-lamanya, tetapi hanya menggunakannya dalam kehendak dan kesenangan orang biasa. Seorang tidak berbuat sesuai dengan kehidupan seorang bhikkhu, bila dia mencari nafkah dengan menerima gaji atau menggunakan kemampuannya untuk memperoleh honor. Seorang bhikkhu tidak pernah mencari jaminan dalam hubungannya dengan empat kebutuhan pokok, tetapi tetap sebagai seorang bhikkhu tergantung dan menerima situasi sebagaimana adanya dan apa yang terjadi.

Bhikkhu menjadi kekurangan dari istilah bhikkhu bila ia mencari jaminan dalam keinginan material. Tugasnya hanya mencari "jaminan spritual". Bhikkhu seharusnya tidak menjadi beban bagi donaturnya, namun tetap mudah dirawat. Seorang bhikkhu berhenti menjadi bhikkhu seutuhnya bila dia melanggar salah satu dari empat peraturan utama (parajika).



bersambung..

73
Lingkungan / apakah biku nyanadasa melakukan pelanggaran?
« on: 08 October 2010, 02:37:24 PM »
Yang kotak 5 (penghuni lama), terkadang perlu belajar cara berpikir yang kotak satu (pendatang baru). hehe.
Sehingga tidak merasa apa yang selama ini dipikirkan selalu benar, dan merupakan kebenaran.

OK, izinkan diri Anda untuk mengajarkan suatu cara berpikir baru kepada saya... Menurut Anda, apa yang boleh dilakukan oleh seorang "biku" dengan gitar? Dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang "biku" dengan gitar?

Terimakasih atas kesediaan kotak lima (ban hitam) mendengarkan suara kotak satu (ban putih).
Dan mari kita semua kembali ke topik seusai judul. Bukan penghakiman ke pribadi biku.
Kalau itu yang diinginkan, silahkan ubah judulnya: apakah biku A melanggar winaya, kalau dilihat dari posting2 foto di bawah ini.  Mungkin itu judul yang lebih tepat.

Untuk pendapat saya.  Bisa anda baca di posting2 saya sebelumnya.
terimakasih.


sesuai permintaan ;D


74
mohon sharing nya ;D

 _/\_

75
Buddhisme untuk Pemula / Perbandingan Vinaya Theravada dan Mahayana
« on: 05 October 2010, 07:49:30 AM »
Perbandingan Vinaya Theravada dan Mahayana

Saudara-saudaraku yang terkasih di dalam Dharma,

Marilah hari ini kita melakukan studi ilmiah apakah benar ada
perbedaaan atau penyimpangan vinaya di dalam Tradisi Theravada dan
Mahayana.
Marilah kita mulai pembahasan kita.

Vinaya-vinaya yang ada pada masing2 aliran adalah sebagai berikut:

THERAVADA MAHAYANA

4 Parajika 4 Parajika
13 Sanghadisesa 13 Sanghavasesa
2 Aniyata 2 Aniyata
30 Nissagiyapacittiya 30 Naihsargikaprayascittika
92 Pacittiya 90 Prayascitta
4 Patidesaniya 4 Pratidesaniya
75 Sekhiyavatta 100 Siksakaraniya
7 Adhikarana Samatha 7 Adhykarana samadha

Total
Theravada (T) sejumlah 227 pasal
Mahayana (M) sejumlah 250 pasal

Mari kita bandingkan satu persatu.

a. 4 Parajika (Abrahmacarya, Adinandana, Panatipatta,
Uttarimanussadhamma/ Uttaramanusyadharmapralapad = berbohong/
menyombongkan pencapaian) adalah 100 persen sama pada T dan M [pasal
1 sampai 4]

b. 13 Sanghadisesa/ Sanghavasesa

Perbedaan hanya minor, misalnya:
-letak, pasal 6 dan 7 berbalikan letaknya pada Theravada (T) dan
Mahayana (M)
-nama ukuran pada pasal 10, pada T, satuan ukuran yang dipakan adalah
Sugata, sedangkan pada Mahayana disebut kheub.
-letak, pasal 12 dan 13 bertukaran letaknya pada T dan M
-pasal 14 dan 15 mengenai Bhikkhu/ Bhiksu yang memecah belah Sangha.
Pada T prosesnya dinasehati bila gagal diumumkan Kammavaca. Pada M
tidak menyebutkan mengenai Kammavaca. Tetapi intinya tetap sama yaitu
pelanggaran memecah belah Sangha.

Kesimpulan: Perbedaan amat sangat minor sekali dan tidak menyentuh
esensi ajaran, dapat dikatakan 98 persen sama.

c. 2 Aniyata [ps 18-19] - 100 persen sama

d. 30 Nissagiyapracittiya/ Naihsargikaprayascittika
Beda sedikit-sedikit, misalnya ps 21:
Theravada (T): "Jika seorang Bhikkhu terpisah dari jubah utamanya
selama 1 malam, kecuali telah memperoleh ijin dari Sangha, maka ia
melakukan Nissagiyapacittiya."

Mahayana (M): "Jika seorang Bhikshu tidur tanpa pakaian, walaupun
hanya satu malam kecuali telah diumumkan oleh Para Bhikshu atau
Sangha, bahwa pikirannya tidak waras, maka ia melakukan
Naihsargikaprayascittika."

Esensi keduanya sama:
Disiplin berpakaian termasuk sedang tidur. Seorang Bhikkhu/ Bhikshu
beda dengan manusia biasa/ umam awam, karena itu pada saat tidurpun
harus tetap berpakaian secara sopan.

Kesimpulan: Perbedaan hanya sangat sedikit, dapat dikatakan 98 persen
masih sama.

e. 92 Pacittiya/ 90 Prayascitta

Perbedaan hanya pada hal-hal yang amat minor:

1.Urutan
M = Mahayana, T = Theravada
M 127 = T 123
M 128 = T 124
M 129 = T 125
M 130 = T 132
M 131 = T 133
M 132 = T 134
M 133 = T 136
M 134 = T 137
M 136 = T 138

2.Yang tidak ada pada Mahayana
T 139 mengenai ukuran kain penutup luka, tidak ada Mahayana.
T 140 mengenai ukuran kain untuk mandi.
Kesimpulan vinaya yang ada pada Theravada inipun juga tidak merupakan
hal yang pokok, dengan pertimbangan.
1. Saat luka biarpun telah mengenakan kain pembalut yang sesuai
ukuran, maka belum tentu hal itu dapat membawa kita pada pencerahan.
2. Tidak bisa saat luka yang serius, kita harus mencari dan
mengunting dahulu kain dengan ukuran yang sesuai, bisa-bisa terburu
kehabisan darah, apalagi jika Bhikkhu yang luka menderita hemophilia.
Sang Buddhapun mengajarkan kita untuk fleksibel.

f. 4 Patidesaniya/ Pratidesaniya

Pada Theravada [ps 142 - 145]
Pada Mahayana [ps 140 - 143]

T 143 dan M 141 agak berbeda.
Pada T mengenai memindahkan makanan yang diperintahkan oleh seorang
Bhikhhuni.
Pada M mengenai menerima makanan dari Bhikkhuni.

Kesimpulan, karena dari 4 beda 1, maka dapat dikatakan 75 persen sama.

75 Sekhiyavatta/ 100 Siksakaraniya

Perbedaan minor, misalnya:

T 146 mengenai jubah dalam
M 144 mengenai jubah bawah

T 147 mengenai jubah luar
M 145 mengenai pakaian

Aturan-aturan yang tidak tercatat pada Theravada misalnya:

M 217 "Seorang Bhikshu harus belajar untuk tidak membuang air besar
atau kecil di bawah Upavasatha, Stupa, Caitya."

M 225 "Seorang Bhikshu harus belajar untuk tidak meludah, membuang
dahak, atau mengeluarkan air liur di bawah sebuah Upavasatha, Stupa,
atau Caitya."

M 226 "Seorang Bhikshu harus belajar untuk tidak meludah, membuang
dahak, ataupun mengeluarkan air liur di sebelah manapun dari
Upavasatha, Stupa, atau Caitya."

Peraturan2 tersebut erat hubungannya dengan kebersihan dan tidak
bertentangan dengan Ajaran Sang Buddha yang lainnya. Malahan
peraturan tersebut sangat positif di dalam menjaga kebersihan tempat
ibadah. Bayangkan apabila tempat ibadah kita kotor, dapatkah kita
beribadah dengan baik?

KESIMPULAN AKHIR:

VINAYA THERAVADA DAN MAHAYANA ADALAH SEBAGIAN BESAR SAMA DAN TIDAK
BERTENTANGAN. JADI KESIMPULAN THERAVADA DAN MAHAYANA ADALAH SATU
KESATUAN AJARAN SANG BUDDHA.

Karena itu survey membuktikan bahwa tuduhan adanya perbedaan antara
vinaya Theravada dan Mahayana adalah tidak berdasar dan asbun serta
tidak didukung oleh bukti tertulis yang cukup.

17 Oktober 2002.

Salam metta,

Tan

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9 10 11 12 ... 27
anything