//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?  (Read 60014 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #90 on: 11 January 2010, 08:33:17 AM »
trimakasih bro... seharusnya anda harus memberikan pendapat mengenai topik ini :D
Sudah enggan memberikan pendapat...
Karena ujung2nya saya bakalan mendumel... "hopeless...:|

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #91 on: 11 January 2010, 08:46:45 AM »
[at] Dhanu,
sorry ga bisa copy paste,saya sangat suka dengan signature anda,sangat mencerahkan saya.

hahaha... ya silakan aja di ambil tuh signature... kadang gw heran, kategori perbuatan buruk itu apa seh ? kategori perbuatan baik itu apa seh ? apa kah diskusi n sharing itu perbuatan buruk sehingga ada yg mengatakan "semoga itu tidak menimbulkan kebencian" ??

kadang di buddhism klo kita berbicara manis itu efek nya luar biasa loh... efek kebanggaan dan lebih menarik dilihat sesama buddhism... percaya ga ? jd intinya hampir mirip di kr****n, cm klo di sana berbicara manis tentang ketuhanan jauh lebih menarik, klo di buddhism berbicara manis seakan bijak dan terlihat menarik... hehehe...

nah loh anda udah tau tentang saya, koq masih mau nasehati lg ? ehm... ehm... hahaha... sekali lg sy cm manusia biasa yg masih punya kekotoran bathin, bukan samana... anda kan udah mulai mengikis kekotoran bathin, bentar lg masuk kesucian tuh... gini deh, di buddhism kan terkenal dengan teori egois nya, sy untuk diri saya dan anda untuk diri anda... klo ga suka dengan sharing, diskusi dan topik sy skip aja deh, mau sy dapat kamma buruk, mau bathin sy buruk itu urusan sy... krn emang dibuddhism paling gampang nilai kualitas bathin orang n memvonis kamma/karma, walau hanya dr tulisan... itu hebatnya umat buddhism...

Kalimat 'smoga tidak menimbulkan kebencian' ketika di pandang dengan pikiran negatif y pasti akan terlihat negatif,walau tidak bermaksud menggurui dan kalimat itu saya tuju untuk semua pembaca,karena takut-nya timbul kebencian.sejak awal saya tidak bilang anda salah membuat threat ini,tp pikiran negatif anda,yang membuat kalimat saya seolah2 menyerang anda.
dan anda menuduh saya menulis kalimat itu agar saya terlihat suci,terhormat?
hahahaha,anda memang pandai berdebat.

saya tidak perlu signature anda,saya hanya heran saja,signature anda mencerahkan saya tp tidak mencerahkan si pembuat.
trima kasih y ^^
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #92 on: 11 January 2010, 09:13:40 AM »
Saya mau tanya ke bro dhanuttono kalau boleh.

ni crita nya orang yg dah bertobat mengajak orang yg berdosa tuk bertobat, hahaha... klo boleh dikit share jg bro, saya berdebat dengan agama kr****n/ka****k, Islam dan Buddha sudah 10 taon-an, anda boleh mencari berbagai tulisan saya di internet dengan menggunakan berbagai id, bahkan jg didunia nyata, sy pernah diskusi dan debat dengan pendeta secara langsung (ga perlu sy critakan apa yg terjadi dgn pendeta itu)
Setelah sekitar 10 tahun lebih berdebat, apa saja manfaat yang diperoleh?


Quote
jd nasehat yg ada sy nilai dengan logis bro dan cilaka nya sy blom pernah memvonis nasehat orang dengan kata2 "orang yg sok suci" :D tp sy nilai nasehat itu dr manfaat, klo nasehat itu dapat meluruskan pandangan, ok sy trima, jika tidak maaf, sy bukan manusia muna yg bersembunyi dibalik ketidak berdayaan dan berdiam dalam kepasrahan, sy bukan seorang samana, sy cm manusia biasa... yg masih mempunya kekotoran bathin dalam latihan sy menuju pembebasan...

Kalau dari Ajaran Buddha yang anda ketahui, jika kita memiliki kekurangan, apakah kita berusaha semaksimal mungkin mengikisnya, ataukah membenarkan dengan mengatakan "saya masih manusia biasa"?



Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #93 on: 11 January 2010, 09:35:05 AM »
^
^
cckckckck udh jadih adem sekarang  ^:)^ ^:)^ ^:)^


Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #94 on: 11 January 2010, 09:45:33 AM »
^
^
cckckckck udh jadih adem sekarang  ^:)^ ^:)^ ^:)^




Guru Tekss tau aja.
Guru Kainyn adalah yang banyak mencerahkan saya,walau mungkin dia tidak menyadari-ny.

shalon! eh salah Shalom!
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #95 on: 11 January 2010, 10:20:46 AM »
Saya mau tanya ke bro dhanuttono kalau boleh.

ni crita nya orang yg dah bertobat mengajak orang yg berdosa tuk bertobat, hahaha... klo boleh dikit share jg bro, saya berdebat dengan agama kr****n/ka****k, Islam dan Buddha sudah 10 taon-an, anda boleh mencari berbagai tulisan saya di internet dengan menggunakan berbagai id, bahkan jg didunia nyata, sy pernah diskusi dan debat dengan pendeta secara langsung (ga perlu sy critakan apa yg terjadi dgn pendeta itu)
Setelah sekitar 10 tahun lebih berdebat, apa saja manfaat yang diperoleh?


Quote
jd nasehat yg ada sy nilai dengan logis bro dan cilaka nya sy blom pernah memvonis nasehat orang dengan kata2 "orang yg sok suci" :D tp sy nilai nasehat itu dr manfaat, klo nasehat itu dapat meluruskan pandangan, ok sy trima, jika tidak maaf, sy bukan manusia muna yg bersembunyi dibalik ketidak berdayaan dan berdiam dalam kepasrahan, sy bukan seorang samana, sy cm manusia biasa... yg masih mempunya kekotoran bathin dalam latihan sy menuju pembebasan...

Kalau dari Ajaran Buddha yang anda ketahui, jika kita memiliki kekurangan, apakah kita berusaha semaksimal mungkin mengikisnya, ataukah membenarkan dengan mengatakan "saya masih manusia biasa"?




Sharing sedikit untuk penyataan atau pertanyaan yang dibuat oleh Bro Kainyn. Untuk mempertanyakan DIRI SENDIRI apa tujuan “AKU” belajar Buddha Dhamma. Jika “AKU” yang ditonjolkan, maka pertanyaannya adalah apakah ada MANFAAT, MANFAAT dan MANFAAT yang “AKU” petik dari Buddha Dhamma.

Minta maaf terlebih dahulu, karena kebiasaan untuk mengutip satu artikel untuk menjelaskannya.

LUPA, SIAPA AKU

Ada seorang tuna rungu di kota negeri Cai, wataknya tidak sabaran, biasa mengemis di trotoar, langkah kakinya cepat, kadang-kala menabrak orang yang jalan, lalu mengumpat, "Apa matamu sudah buta?" Orang di jalan tahu dia orang buta, maka tidak mengindahkannya.

Pada suatu hari, datang lagi seorang buta dari negeri Liang, tabiatnya lebih parah lagi, juga mengemis di trotoar, langkah kakinya juga cepat, dan malangnya dia menabrak orang buta dari negeri Cai itu, keduanya terjatuh. Orang buta dari negeri Liang dengan marah lalu memaki, "Apa matamu sudah buta?" Si buta dari negeri Cai juga tidak mau kalah lalu balas mencaci, "Kau yang buta!" Kedua orang buta saling tidak mengetahui bahwa lawan bicaranya juga buta, saling mencaci-maki dengan suara lantang, orang-orang di jalanan merasa geli dengan pemandangan ini sekaligus merasa kasihan.

Kadang-kadang kita selalu bersikap dengan sengaja menjadi "BUTA", walaupun kita telah mengetahui kebenaran secara teori dan intelektual. Kesengajaan membutakan bathin inilah yang membuat kita selalu terjerumus dalam penderitaan.

Keberadaan manusia, tak luput dari banyaknya hal-hal yang membatasi. Pertama-tama, perlu memahami terlebih dahulu hal-hal yang membatasi itu, selanjutnya menuruti norma-norma yang saling berhubungan untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Jika tidak dapat memahami dengan jelas keterbatasan itu, dan tidak menghormati untuk menyesuaikan diri dengan sifat-sifat dalam norma itu, maka pikiran kita sendiri akan selalu terjerumus dalam situasi yang berbahaya, bahkan akan mengorbankan diri dengan sia-sia tanpa makna yang berarti. Menjaga disiplin dan teguh pada disiplin adalah untuk memahami dengan jelas keterbatasan yang ada. Taat dan menghormati norma-norma disiplin, untuk mengatasi hal yang membatasi.

Orang yang mem-BUTA-kan diri adalah orang yang :

Mudah mencela orang lain, namun sulit untuk mengoreksi diri sendiri.

Mudah mengampuni diri sendiri, namun sulit memaafkan orang lain.

Orang yang melakukan kesalahan, tapi tidak mengetahuinya, sama seperti orang bodoh.

Orang yang menyesali perbuatannya, namun tidak memperbaikinya, sama seperti orang yang tidak berguna.

Orang yang menyadari kesalahan, namun tidak menyesalinya, sama seperti orang tak bermutu.

Orang yang mengetahui kesalahan, namun menutupinya, sama seperti orang yang berjiwa kerdil.

Mendapatkan atau kehilangan adalah suatu hal yang nyata didunia, namun manusia saling mengabaikan disiplin dan kesadaran dirinya, mengakibatkan bermacam-macam sebab akibat yang membelenggunya.


Semoga Bermanfaat.

 _/\_

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #96 on: 11 January 2010, 10:33:38 AM »
guru mulia shidarta tidak pernah mengajak untuk meyakini dhammmanya kepada siapapun,bukan kebenaran bl di katakan hanya perbuatan yg mencontohkan kebenaran itu sungguh mulia,.

"dengarkan kebenaran dimanapun dan dari siapapun,sah2 saja selama itu dapat merubah keburukan dan kegelapan batin kita terkikis,selamat merenungi kehidupan yg fana"

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #97 on: 11 January 2010, 10:39:49 AM »
Saya mau tanya ke bro dhanuttono kalau boleh.

ni crita nya orang yg dah bertobat mengajak orang yg berdosa tuk bertobat, hahaha... klo boleh dikit share jg bro, saya berdebat dengan agama kr****n/ka****k, Islam dan Buddha sudah 10 taon-an, anda boleh mencari berbagai tulisan saya di internet dengan menggunakan berbagai id, bahkan jg didunia nyata, sy pernah diskusi dan debat dengan pendeta secara langsung (ga perlu sy critakan apa yg terjadi dgn pendeta itu)
Setelah sekitar 10 tahun lebih berdebat, apa saja manfaat yang diperoleh?


Quote
jd nasehat yg ada sy nilai dengan logis bro dan cilaka nya sy blom pernah memvonis nasehat orang dengan kata2 "orang yg sok suci" :D tp sy nilai nasehat itu dr manfaat, klo nasehat itu dapat meluruskan pandangan, ok sy trima, jika tidak maaf, sy bukan manusia muna yg bersembunyi dibalik ketidak berdayaan dan berdiam dalam kepasrahan, sy bukan seorang samana, sy cm manusia biasa... yg masih mempunya kekotoran bathin dalam latihan sy menuju pembebasan...

Kalau dari Ajaran Buddha yang anda ketahui, jika kita memiliki kekurangan, apakah kita berusaha semaksimal mungkin mengikisnya, ataukah membenarkan dengan mengatakan "saya masih manusia biasa"?




Sharing sedikit untuk penyataan atau pertanyaan yang dibuat oleh Bro Kainyn. Untuk mempertanyakan DIRI SENDIRI apa tujuan “AKU” belajar Buddha Dhamma. Jika “AKU” yang ditonjolkan, maka pertanyaannya adalah apakah ada MANFAAT, MANFAAT dan MANFAAT yang “AKU” petik dari Buddha Dhamma.

Minta maaf terlebih dahulu, karena kebiasaan untuk mengutip satu artikel untuk menjelaskannya.

LUPA, SIAPA AKU

Ada seorang tuna rungu di kota negeri Cai, wataknya tidak sabaran, biasa mengemis di trotoar, langkah kakinya cepat, kadang-kala menabrak orang yang jalan, lalu mengumpat, "Apa matamu sudah buta?" Orang di jalan tahu dia orang buta, maka tidak mengindahkannya.

Pada suatu hari, datang lagi seorang buta dari negeri Liang, tabiatnya lebih parah lagi, juga mengemis di trotoar, langkah kakinya juga cepat, dan malangnya dia menabrak orang buta dari negeri Cai itu, keduanya terjatuh. Orang buta dari negeri Liang dengan marah lalu memaki, "Apa matamu sudah buta?" Si buta dari negeri Cai juga tidak mau kalah lalu balas mencaci, "Kau yang buta!" Kedua orang buta saling tidak mengetahui bahwa lawan bicaranya juga buta, saling mencaci-maki dengan suara lantang, orang-orang di jalanan merasa geli dengan pemandangan ini sekaligus merasa kasihan.

Kadang-kadang kita selalu bersikap dengan sengaja menjadi "BUTA", walaupun kita telah mengetahui kebenaran secara teori dan intelektual. Kesengajaan membutakan bathin inilah yang membuat kita selalu terjerumus dalam penderitaan.

Keberadaan manusia, tak luput dari banyaknya hal-hal yang membatasi. Pertama-tama, perlu memahami terlebih dahulu hal-hal yang membatasi itu, selanjutnya menuruti norma-norma yang saling berhubungan untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Jika tidak dapat memahami dengan jelas keterbatasan itu, dan tidak menghormati untuk menyesuaikan diri dengan sifat-sifat dalam norma itu, maka pikiran kita sendiri akan selalu terjerumus dalam situasi yang berbahaya, bahkan akan mengorbankan diri dengan sia-sia tanpa makna yang berarti. Menjaga disiplin dan teguh pada disiplin adalah untuk memahami dengan jelas keterbatasan yang ada. Taat dan menghormati norma-norma disiplin, untuk mengatasi hal yang membatasi.

Orang yang mem-BUTA-kan diri adalah orang yang :

Mudah mencela orang lain, namun sulit untuk mengoreksi diri sendiri.

Mudah mengampuni diri sendiri, namun sulit memaafkan orang lain.

Orang yang melakukan kesalahan, tapi tidak mengetahuinya, sama seperti orang bodoh.

Orang yang menyesali perbuatannya, namun tidak memperbaikinya, sama seperti orang yang tidak berguna.

Orang yang menyadari kesalahan, namun tidak menyesalinya, sama seperti orang tak bermutu.

Orang yang mengetahui kesalahan, namun menutupinya, sama seperti orang yang berjiwa kerdil.

Mendapatkan atau kehilangan adalah suatu hal yang nyata didunia, namun manusia saling mengabaikan disiplin dan kesadaran dirinya, mengakibatkan bermacam-macam sebab akibat yang membelenggunya.


Semoga Bermanfaat.

 _/\_
kalau boleh tanya, anda sekarang sedang di posisi yang mana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #98 on: 11 January 2010, 10:40:49 AM »
Saya harap kutipan cerita bro Change dibaca dengan pikiran positif untuk pembelajaran bersama,
karena ketika suatu tulisan dibaca dengan pikiran negatif yang muncul hanyalah hal2 buruk,bahkan ketika saya menulis 'smoga smua mahluk berbahagia' namun seseorang dengan pikiran negatif membaca-ny,MUNGKIN dia akan berpikir ' ah,dia kan bermasalah sama aku,pasti dia berharap smua mahluk kecuali aku agar bahagia,awas dia!,mana mungkin dia mau saya bahagia.'

namun kutipan cerita bro Change tetap jadi pembelajaran penting untuk saya.
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #99 on: 11 January 2010, 10:47:28 AM »
Bagaimana melatih diri untuk tidak menjadi BUTA karena KEBENCIAN.
Belajarlah mengikis KEBENCIAN ( DOSA ) melalui ……….( salah satu cara )

MELATIH DIRI MEMAAFKAN ORANG LAIN.


Suatu hari, ada seorang guru yang meminta seluruh murid-murid di kelasnya untuk membawa satu karung goni ke sekolah. Guru itu juga meminta setiap anak pergi ke toko kelontong membeli kentang sebanyak satu tas.

Keesokan hari ketika di sekolah, guru meminta semua anak, masing-masing memilih sebuah kentang untuk orang yang tidak ingin kita maafkan atau orang yang dibenci, nama orang itu dan tanggal dia berbuat kesalahan kepada kita semuanya dituliskan di atas kentang itu, kemudian kentang tersebut dimasukkan ke dalam karung goni yang telah disediakan, ini merupakan pekerjaan rumah kita dalam sepekan.

Di hari pertama masih terasa asyik dan menarik, ketika menjelang sekolah, di dalam karung goni saya sudah terdapat sembilan buah kentang. Jane telah mengatakan potongan rambut baru saya sangat jelek, lalu Bobby telah memukul kepala saya, dan Jimmy walaupun sudah mengetahui saya harus menaikkan nilai, masih juga tidak bersedia meminjamkan pekerjaan rumahnya untuk saya salin.

Setiap kejadian membuat kebencian saya bertambah akan membuat saya dengan senang hati melemparkan kentang-kentang itu ke dalam karung, masih bersumpah tidak akan memaafkan  siapa saja yang telah berbuat salah kepada saya.

Waktu istirahat, guru sudah berpesan, di dalam satu minggu ini tidak peduli kami pergi kemana pun juga, harus membawa serta karung goni itu. Saya memikul karung goni itu saat berangkat ke sekolah, pulang ke rumah bahkan saat keluar bermain dengan teman pun tidak terkecuali.

Bagus sekali! Setelah satu minggu, karung goni yang berisikan kentang itu sudah menjadi bebanku yang sangat berat. Dalam karung goni itu sudah terisi lebih kurang limapuluh buah kentang yang mengukir nama orang yang kubenci, sungguh merupakan suatu beban berat yang bisa meruntuhkan  badan. Saya sudah tidak tahan menanti akhir dari pekerjaan rumah ini.

Pekan kedua guru bertanya kepada kami semua, “Apakah kalian sudah mengetahui akibat dari tidak ingin memaafkan orang lain ( mengembangkan kebencian )? Bisa ada beban berat di atas pundak, semakin banyak orang yang tidak ingin kalian maafkan dan menambah kebencian, maka semakin berat pula beban yang harus kalian pikul. Menghadapi beban berat tersebut, bagaimana kita harus bertindak?”

Guru berhenti berbicara untuk beberapa saat, memberikan waktu kepada kita untuk berpikir, lalu guru menjawab sendiri pertanyaannya, “Semua beban itu dilepaskan saja! Sebenarnya waktu bisa membuat manusia menjadi sadar. Terhadap orang-orang yang pernah kita anggap sudah tidak dapat dimaafkan, mungkin hal tersebut akan membuat kita merasakan makin tidak bahagia.”

Cobalah untuk selalu mempertahankan prinsip kebaikan atau kebajikan karena sebenarnya tidak ada sesuatu apa pun yang patut kita jadikan keterikatan atau kemelekatan, senantiasa “melatih” diri kita agar menjadi orang yang senang memaafkan orang lain. 

Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Saat kita melihat ke dalam diri kita sendiri, maka secara jujur kita juga akan menemukan bahwa selama ini diri kita juga telah sering berbuat salah, menyakiti, maupun menyalahi orang lain.

Lagipula tidak semua kesalahan yang orang lain lakukan itu telah mereka lakukan dengan sengaja, mungkin ada sebab-sebab yang tidak kita ketahui atau orang lain tidak sadar bahwa perbuatannya telah melukai Anda. Anda boleh menjelaskan dengan sikap yang baik, sehingga semuanya bisa berakhir dengan baik.

Semoga bermanfaat.

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #100 on: 11 January 2010, 10:52:05 AM »
Saya mau tanya ke bro dhanuttono kalau boleh.

ni crita nya orang yg dah bertobat mengajak orang yg berdosa tuk bertobat, hahaha... klo boleh dikit share jg bro, saya berdebat dengan agama kr****n/ka****k, Islam dan Buddha sudah 10 taon-an, anda boleh mencari berbagai tulisan saya di internet dengan menggunakan berbagai id, bahkan jg didunia nyata, sy pernah diskusi dan debat dengan pendeta secara langsung (ga perlu sy critakan apa yg terjadi dgn pendeta itu)
Setelah sekitar 10 tahun lebih berdebat, apa saja manfaat yang diperoleh?


Quote
jd nasehat yg ada sy nilai dengan logis bro dan cilaka nya sy blom pernah memvonis nasehat orang dengan kata2 "orang yg sok suci" :D tp sy nilai nasehat itu dr manfaat, klo nasehat itu dapat meluruskan pandangan, ok sy trima, jika tidak maaf, sy bukan manusia muna yg bersembunyi dibalik ketidak berdayaan dan berdiam dalam kepasrahan, sy bukan seorang samana, sy cm manusia biasa... yg masih mempunya kekotoran bathin dalam latihan sy menuju pembebasan...

Kalau dari Ajaran Buddha yang anda ketahui, jika kita memiliki kekurangan, apakah kita berusaha semaksimal mungkin mengikisnya, ataukah membenarkan dengan mengatakan "saya masih manusia biasa"?




Sharing sedikit untuk penyataan atau pertanyaan yang dibuat oleh Bro Kainyn. Untuk mempertanyakan DIRI SENDIRI apa tujuan “AKU” belajar Buddha Dhamma. Jika “AKU” yang ditonjolkan, maka pertanyaannya adalah apakah ada MANFAAT, MANFAAT dan MANFAAT yang “AKU” petik dari Buddha Dhamma.

Minta maaf terlebih dahulu, karena kebiasaan untuk mengutip satu artikel untuk menjelaskannya.

LUPA, SIAPA AKU

Ada seorang tuna rungu di kota negeri Cai, wataknya tidak sabaran, biasa mengemis di trotoar, langkah kakinya cepat, kadang-kala menabrak orang yang jalan, lalu mengumpat, "Apa matamu sudah buta?" Orang di jalan tahu dia orang buta, maka tidak mengindahkannya.

Pada suatu hari, datang lagi seorang buta dari negeri Liang, tabiatnya lebih parah lagi, juga mengemis di trotoar, langkah kakinya juga cepat, dan malangnya dia menabrak orang buta dari negeri Cai itu, keduanya terjatuh. Orang buta dari negeri Liang dengan marah lalu memaki, "Apa matamu sudah buta?" Si buta dari negeri Cai juga tidak mau kalah lalu balas mencaci, "Kau yang buta!" Kedua orang buta saling tidak mengetahui bahwa lawan bicaranya juga buta, saling mencaci-maki dengan suara lantang, orang-orang di jalanan merasa geli dengan pemandangan ini sekaligus merasa kasihan.

Kadang-kadang kita selalu bersikap dengan sengaja menjadi "BUTA", walaupun kita telah mengetahui kebenaran secara teori dan intelektual. Kesengajaan membutakan bathin inilah yang membuat kita selalu terjerumus dalam penderitaan.

Keberadaan manusia, tak luput dari banyaknya hal-hal yang membatasi. Pertama-tama, perlu memahami terlebih dahulu hal-hal yang membatasi itu, selanjutnya menuruti norma-norma yang saling berhubungan untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Jika tidak dapat memahami dengan jelas keterbatasan itu, dan tidak menghormati untuk menyesuaikan diri dengan sifat-sifat dalam norma itu, maka pikiran kita sendiri akan selalu terjerumus dalam situasi yang berbahaya, bahkan akan mengorbankan diri dengan sia-sia tanpa makna yang berarti. Menjaga disiplin dan teguh pada disiplin adalah untuk memahami dengan jelas keterbatasan yang ada. Taat dan menghormati norma-norma disiplin, untuk mengatasi hal yang membatasi.

Orang yang mem-BUTA-kan diri adalah orang yang :

Mudah mencela orang lain, namun sulit untuk mengoreksi diri sendiri.

Mudah mengampuni diri sendiri, namun sulit memaafkan orang lain.

Orang yang melakukan kesalahan, tapi tidak mengetahuinya, sama seperti orang bodoh.

Orang yang menyesali perbuatannya, namun tidak memperbaikinya, sama seperti orang yang tidak berguna.

Orang yang menyadari kesalahan, namun tidak menyesalinya, sama seperti orang tak bermutu.

Orang yang mengetahui kesalahan, namun menutupinya, sama seperti orang yang berjiwa kerdil.

Mendapatkan atau kehilangan adalah suatu hal yang nyata didunia, namun manusia saling mengabaikan disiplin dan kesadaran dirinya, mengakibatkan bermacam-macam sebab akibat yang membelenggunya.


Semoga Bermanfaat.

 _/\_
kalau boleh tanya, anda sekarang sedang di posisi yang mana?

Saya berada dalam posisi "BELAJAR" dan "LATIHAN" untuk mengikis kebencian, dan sampai detik ini kemelekatan terhadap hal tersebut tetap ada.

 _/\_   

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #101 on: 11 January 2010, 10:57:58 AM »
Orang yang mem-BUTA-kan diri adalah orang yang :

Mudah mencela orang lain, namun sulit untuk mengoreksi diri sendiri.

Dalam konteks diskusi, postingan Bro CHANGE ini sangat mengena.
Dari satu sisi, kita bisa mengatakan "saya tentu saja masih melakukan hal-hal salah, karena saya bukan orang suci," yang adalah minta dimaklumi orang lain. Tetapi kita susah sekali memaklumi orang lain dengan berpikir, "dia bukan orang suci, jadi wajarlah masih melakukan kesalahan."



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #102 on: 11 January 2010, 11:06:46 AM »
^
^
cckckckck udh jadih adem sekarang  ^:)^ ^:)^ ^:)^


Saya tidak pernah mengatakan tidak boleh debat. Yang dihindari adalah kemarahan dan kebencian yang timbul dari satu diskusi.



Guru Tekss tau aja.
Guru Kainyn adalah yang banyak mencerahkan saya,walau mungkin dia tidak menyadari-ny.

shalon! eh salah Shalom!
Sepertinya saya belum kenal dengan Bro Ruenis, tetapi saya senang jika memang ada tulisan saya yang bisa bermanfaat.

Shalom!



Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #103 on: 11 January 2010, 12:42:12 PM »
Bagaimana melatih diri untuk tidak menjadi BUTA karena KEBENCIAN.
Belajarlah mengikis KEBENCIAN ( DOSA ) melalui ……….( salah satu cara )

MELATIH DIRI MEMAAFKAN ORANG LAIN.


Suatu hari, ada seorang guru yang meminta seluruh murid-murid di kelasnya untuk membawa satu karung goni ke sekolah. Guru itu juga meminta setiap anak pergi ke toko kelontong membeli kentang sebanyak satu tas.

Keesokan hari ketika di sekolah, guru meminta semua anak, masing-masing memilih sebuah kentang untuk orang yang tidak ingin kita maafkan atau orang yang dibenci, nama orang itu dan tanggal dia berbuat kesalahan kepada kita semuanya dituliskan di atas kentang itu, kemudian kentang tersebut dimasukkan ke dalam karung goni yang telah disediakan, ini merupakan pekerjaan rumah kita dalam sepekan.

Di hari pertama masih terasa asyik dan menarik, ketika menjelang sekolah, di dalam karung goni saya sudah terdapat sembilan buah kentang. Jane telah mengatakan potongan rambut baru saya sangat jelek, lalu Bobby telah memukul kepala saya, dan Jimmy walaupun sudah mengetahui saya harus menaikkan nilai, masih juga tidak bersedia meminjamkan pekerjaan rumahnya untuk saya salin.

Setiap kejadian membuat kebencian saya bertambah akan membuat saya dengan senang hati melemparkan kentang-kentang itu ke dalam karung, masih bersumpah tidak akan memaafkan  siapa saja yang telah berbuat salah kepada saya.

Waktu istirahat, guru sudah berpesan, di dalam satu minggu ini tidak peduli kami pergi kemana pun juga, harus membawa serta karung goni itu. Saya memikul karung goni itu saat berangkat ke sekolah, pulang ke rumah bahkan saat keluar bermain dengan teman pun tidak terkecuali.

Bagus sekali! Setelah satu minggu, karung goni yang berisikan kentang itu sudah menjadi bebanku yang sangat berat. Dalam karung goni itu sudah terisi lebih kurang limapuluh buah kentang yang mengukir nama orang yang kubenci, sungguh merupakan suatu beban berat yang bisa meruntuhkan  badan. Saya sudah tidak tahan menanti akhir dari pekerjaan rumah ini.

Pekan kedua guru bertanya kepada kami semua, “Apakah kalian sudah mengetahui akibat dari tidak ingin memaafkan orang lain ( mengembangkan kebencian )? Bisa ada beban berat di atas pundak, semakin banyak orang yang tidak ingin kalian maafkan dan menambah kebencian, maka semakin berat pula beban yang harus kalian pikul. Menghadapi beban berat tersebut, bagaimana kita harus bertindak?”

Guru berhenti berbicara untuk beberapa saat, memberikan waktu kepada kita untuk berpikir, lalu guru menjawab sendiri pertanyaannya, “Semua beban itu dilepaskan saja! Sebenarnya waktu bisa membuat manusia menjadi sadar. Terhadap orang-orang yang pernah kita anggap sudah tidak dapat dimaafkan, mungkin hal tersebut akan membuat kita merasakan makin tidak bahagia.”

Cobalah untuk selalu mempertahankan prinsip kebaikan atau kebajikan karena sebenarnya tidak ada sesuatu apa pun yang patut kita jadikan keterikatan atau kemelekatan, senantiasa “melatih” diri kita agar menjadi orang yang senang memaafkan orang lain.  

Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Saat kita melihat ke dalam diri kita sendiri, maka secara jujur kita juga akan menemukan bahwa selama ini diri kita juga telah sering berbuat salah, menyakiti, maupun menyalahi orang lain.

Lagipula tidak semua kesalahan yang orang lain lakukan itu telah mereka lakukan dengan sengaja, mungkin ada sebab-sebab yang tidak kita ketahui atau orang lain tidak sadar bahwa perbuatannya telah melukai Anda. Anda boleh menjelaskan dengan sikap yang baik, sehingga semuanya bisa berakhir dengan baik.

Semoga bermanfaat.

 _/\_


Mas-mas sekalian, marilah kita jujur kepada diri sendiri, bila tidak suka dengan tindakan missionaris kr****n katakan saja tidak suka, itu adalah hal yang wajar dan manusiawi (karena kita masih memiliki akar dosa).

Seseorang mungkin nampak berjiwa besar dengan membantah rasa tidak suka yang timbul dalam dirinya sendiri, tetapi disisi lain ia juga tidak jujur bila membantah rasa tidak suka tersebut.

Tetapi mengatakan  dengan jujur bahwa ia tak suka dan kemudian  menganjurkan orang lain memaafkan itulah yang saya anggap berjiwa besar yang jujur pada diri sendiri.

Jadi kesimpulannya adalah: missionaris kr****n menyebalkan dan terkadang mereka ignorance adalah suatu fakta, kasihan dan juga sebal melihat ke-ignorance-an mereka juga fakta lainnya.

Menurut saya jalan terbaik adalah meng-counter mereka dengan kitab suci mereka sendiri, supaya mereka jangan balik lagi, ini adalah jalan yang lebih baik untuk mencegah rasa sebal (dosa) kita jangan timbul lagi, bila tidak demikian maka mereka akan terus kembali lagi membangkitkan dosa kita.

Ingatlah bahwa dosa timbul oleh karena ada sebab, dan bila timbul akan menimbulkan karma buruk, oleh karena itu harus kita cegah supaya sebab itu jangan timbul.

« Last Edit: 11 January 2010, 12:45:28 PM by truth lover »
The truth, and nothing but the truth...

Offline Ruenis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Masih ada kah tindakan kr****n yang mengelisahkan itu terjadi saat ini ?
« Reply #104 on: 11 January 2010, 01:00:02 PM »
 [at] truth lover,
Sejak awal memang pembahasan tentang menyebalkan-ny misionaris agama tetangga,saya pribadi juga tidak suka,tapi akan lebih baik mencari jalan keluar menghadapi masalah ini,jika anda ingin meng-counter mereka dengan kitab suci mereka,mungkin anda bisa sedikit share disini.
Thousands of candles can be lighted from a single candle,
and the life of the candle will not be shortened.
Happiness never decreases by being shared.

Buddha