This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Pages: [1]
1
Sutra Mahayana / Taisho no 423 - 僧伽吒經 [ ārya-saṃghāṭa-sūtra-dharmaparyāya]
« on: 27 September 2019, 10:13:16 AM »
ārya-saṃghāṭa-sūtra-dharmaparyāya ini diterjemahkan oleh Upasunya di tahun 538 pada zaman pemerintahan kerajaaan Wei Utara. Sūtra ini terdiri dari empat parivarta dan dialog antara Buddha dengan Sarvaśūra, Maitreya dan Bhaiṣajyasena dalam beragam topik antara lain, prediksi kepastian pencapaian dari Buddha, perbandingan akumulasi kebajikan, empat kebenaran dari para arya, penentangan ajaran realitas dan topik lainnya.
https://mahayanaindonesia.blogspot.com/2019/05/t423-id.html
https://mahayanaindonesia.blogspot.com/2019/05/t423-id.html
2
Sutra Mahayana / T 366 - 阿彌陀經 [ārya-sukhāvatīvyūha-nāma-mahāyāna-sūtra ]
« on: 14 July 2018, 10:06:06 AM »
[0346b28] Demikianlah telah kudengar
[0346b28] Pada suatu waktu Bhagavān sedang berdiam di taman Anāthapiṇḍada , Jetavana, di sekitar wilayah Śrāvasti bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh bhikṣu. Semua bhikṣu ini telah terkenal dalam pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi mereka. Mereka adalah para Sthavira , para śrāvaka agung yang telah mencapai tahapan tertinggi dalam jalan ataupun memasuki tahapan arahat , termasuk Śāriputra, Mahāmaudgalyāyana, Mahākāśyapa, Mahākapphina, Mahākātyāyana, Mahākauṣṭhila, Revata, Śuddhipanthaka , Nanda, Ānanda , Rāhula, Gavāṃpati , Bharadvāja , Kālodayin, Vakkula , Aniruddha dan juga bersama dengan para śrāvaka agung lainnya.
Disana juga telah hadir para bodhisattva mahāsattva , bodhisattva mahāsattva termasuk Mañjuśri Kumārabhūta, bodhisattva mahāsattva Ajita, bodhisattva mahāsattva Gandhahastin , bodhisattva mahāsattva Nityodyukta, bodhisattva mahāsattva Anikṣiptadhura dan juga para bodhisattva mahāsattva lainnya .
Demikian juga Śakra, Indra Sang Peguasa ranah deva, Brahma Sahāṃpati dan ratusan ribu nayuta devaputra lainnya.
[0346c10] Pada saat itu, Bhagavān memberitahukan kepada āyuṣman śāriputra dan berkata
Di sebelah penjuru barat dari kita , Śāriputra , dengan jarak melampaui ratusan ribu koti buddhakṣetra , disana ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Sukhāvatī. Pada saat ini ada seorang Tathāgata yang bernama Amitāyur Arhat Samyaksaṃbuddha sedang berdiam dalam buddhakṣetra ini dan masih menguraikan ajaran realitas disana hingga saat ini .
Sekarang , apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, mengapa ranah eksistensi itu dinamakan sebagai Sukhāvatī ? karena , Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī , semua makhluk hidup disana tidak akan mengalami penderitaan jasmani [kāyaduḥkhaṃ] maupun penderitaan mental [cittaduḥkham] , penyebab suka cita disana juga tidak terbatas. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
Selanjutnya , Śāriputra, ranah eksistensi Sukhāvatī ini dihiasi dan dikeliling oleh tujuh tingkatan altar [vedika], tujuh baris pohon daun lontar [tālapattra] yang terjalin dengan jaring dari untaian genta, disetiap sisinya . Dengan setiap ruang yang dipenuhi dengan empat jenis barang berharga yang sempurna dan indah yakni : emas, perak , vaiḍūrya dan kristal. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhiasi dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0346c16] Selanjutnya , Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini terdapat kolam teratai yang terbuat dari tujuh barang berharga seperti emas, perak , vaiḍūrya , kristal [sphaṭika], mutiara merah [lohitamukta], jamrud [aśmagarbha] dan mutiara dari kima raksasa [musāragalva] sebagai barang berharga yang ketujuh. Kolam teratai ini dipenuhi dengan air yang memiliki delapan kualitas yang baik . Setiap kolam teratai ini memiliki kemiringan yang landai dari dasar kolam hingga pinggiran kolam dengan ketinggian air yang akan menyesuaikan setiap posisi yang dipikirkan oleh makhluk hidup tersebut sehingga burung gagak juga bisa meminum air ditengah kolam teratai tersebut. Dasar kolam teratai ini diselimuti oleh hamparan butiran pasir keemasan
.Disekeliling , keempat sisi dari kolam teratai ini juga terdapat anak tangga yang turun menuju ke dalam kolam tersebut. Anak tangga ini dipenuhi dengan beragam warna yang indah dan terbuat dari harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya dan kristal. Kolam teratai ini juga dikelilingi oleh beragam pohon berharga yang dipenuhi dengan beragam warna yang indah dan terbuat dari tujuh harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya , kristal, mutiara merah,jamrud dan mutiara dari kima raksasa
Beragam teratai juga tumbuh dalam kolam teratai tersebut. Beberapa diantaranya ada yang berwarna biru dengan kemilau kebiruan ataupun memanifestasikan sedikit warna kebiruan . Beberapa diantaranya ada yang berwarna kuning dengan kemilau kekuningan ataupun memanifestasikan sedikit warna kekuningan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna merah dengan kemilau kemerahan ataupun memanifestasikan sedikit warna kemerahan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna putih dengan kemilau keputihan ataupun memanifestasikan sedikit warna keputihan. Beberapa diantaranya ada yang beragam warna dengan kemilau beragam warna ataupun memanifestasikan sedikit beragam warna. Pada saat semua teratai ini mekar akan berukuran sebesar roda pedati. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a07] Selanjutnya , Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan akan selalu terdengar, dengan tanah yang luas berwarna keemasan yang mampu mengkondisikan suka cita. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, curahan bunga dari ranah eksistensi yang menyenangkan , bunga māndārava akan turun dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam. Semua mahluk hidup yang terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini akan mengunjungi buddhakṣetra lainnya sebelum waktu untuk makan satu kali makanan berakhir [siang hari] untuk memberikan penghormatan kepada ratusan ribu koti Buddha dan juga memberikan persembahan ratusan ribu bunga kepada setiap Tathāgata. Setelah memberikan persembahan ini , mereka kembali ke ranah eksistensi mereka sendiri untuk beristirahat. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a12] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, selalu ada angsa liar, bangau dan merak berkumpul bersama dalam tiga kali sehari setiap siang hari dan tiga kali sehari setiap malam hari untuk bernyanyi dalam paduan suara yang merdu dan harmonis, masing masing bernyanyi dalam lantunan nada yang unik dan berbeda. Pada saat mereka bernyanyi, seseorang seakan sedang mendengarkan uraian dari kualitas kebajikan ajaran realitas dari kekuasaan , kekuatan dan aspek menuju penggugahan. Setelah mendengarkan suara ini , para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas , mengkontemplasi persamuan agung.
Sekarang , apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, apakah semua makhluk hidup tersebut terlahir kembali sebagai binatang disana ? anda seharusnya jangan berpikir seperti ini, mengapa demikian ? , Śāriputra , dalam buddhaksetra ini tidak pernah mengenal kata dari terlahir kembali sebagai penghuni neraka , binatang ataupun terlahir kembali dalam ranah eksistensi dari Yama. Kumpulan burung ini sebenarnya merupakan manifestasi Tathāgata Amitāyur untuk mengumandangkan suara dari ajaran realitas. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, pada saat angin berhembus dan menggoyangkan semua barisan dari pohon lontar dan juga jalinan genta yang menghiasi pohon tersebut, akan menimbulkan suara merdu yang mampu mengkondisikan suka cita. Suara ini , Śāriputra , seperti ratusan ribu koti suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan, yang sedang dimainkan oleh para ahli musik. Pada saat para manusia yang terlahir disana mendengarkan suara ini , akan mulai melatih diri dengan mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a25] Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur? karena sekarang, Śāriputra , rentang waktu kehidupan dari Tathāgata Amitāyur tidak terbatas , demikian juga rentang waktu kehidupan dari para manusia yang terlahir disana juga tidak terbatas . Oleh sebab itu , , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur. Sepuluh kalpā telah berlalu, Śāriputra , sejak Tathāgata ini telah mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertinggi dan tidak tertandingi ini
Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha? Karena sekarang , Śāriputra , cahaya dari Tathāgata ini mengiluminasi semua buddhaksetra dengan tidak terhalang . Oleh sebab itu , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha.
Selanjutnya , Śāriputra , Tathāgata ini dikelilingi oleh persamuan agung dari para śrāvaka yang telah mencapai kemurnian dari tahapan arahat dengan jumlah yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya . Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347b04] Selanjutnya , Śāriputra, semua makhluk hidup yang terlahir dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini telah mencapai kepastian dalam kemurnian bodhisattva , telah memasuki tahapan yang tidak akan mundur dan hanya memiliki satu kelahiran kembali . Śāriputra, jumlah dari para bodhisattva ini sulit untuk diungkapkan sehingga seseorang hanya mampu mendekati jumlahnya dengan mengatakan bahwa jumlah mereka tidak dapat dihitung dan tidak dapat diukur . Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan
Sekarang , semua makhluk hidup Śāriputra, yang telah mendengarkan [uraian ini] seharusnya melatih diri dan menegaskan aspirasi [praṇidhāna] mereka untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini , mengapa mereka harus melakukan ini? karena dalam buddhakṣetra ini, mereka akan berkumpul bersama dengan para sahabat spiritual yang baik seperti para bodhisattva ini
[0347b09] Śāriputra, makhluk hidup yang tidak terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini karena dikondisikan oleh sedikitnya akar kualitas kebajikan mereka.
Selanjutnya , Śāriputra, jika para kulaputra dan kuladuhitā mendengar nama dari Tathāgata Amitāyur , kemudian mempertahankan dan mengingatnya dengan baik , dengan kesadaran yang penuh perhatian dan terabsorbsi dalam satu, dua , tiga , empat , lima , enam, tujuh malam . Jika kesadaran mereka telah tidak teralihkan dan penuh perhatian, terabsobsi maka pada saat menjelang kematian mereka , Tathāgata Amitāyur yang dikelilingi oleh persamuan agung para śrāvaka beserta dengan pengiring dari para bodhisattva akan bermanifestasi dihadapannya dan para kulaputra dan kuladuhitā ini juga akan meninggal dengan kesadaran yang tidak akan terdelusi dan terbebaskan dari semua pandangan keliru. Setelah rentang kehidupan mereka berakhir dalam ranah eksistensi ini , mereka juga akan terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur.
Oleh sebab itu, Śāriputra, untuk tujuan ini , maka saya nyatakan bahwa para kulaputra dan kuladuhitā ini harus menegaskan aspirasi [praṇidhāna], kemudian melatih diri dengan membangkitkan kesadaran yang penuh perhatian dan juga memberikan penghormatan dan pujian untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini.
[0347b18] Śāriputra, dengan menggunakan cara yang sama dalam memberikan pujian kepada buddhakṣetra ini, Sukhāvatī , sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Aksobhya , Tathāgata yang bernama Merudhvaja , Tathāgata yang bernama Mahāmeru, Tathāgata yang bernama Meruprabhāsa , Tathāgata yang bernama Mañjudhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru timur yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347b24] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Candrasūryapradīpa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabha , Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Merupradīpa , Tathāgata yang bernama Anantavīrya dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru selatan yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347b29] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Amitāyur , Tathāgata yang bernama Amitaskandha , Tathāgata yang bernama Amitadhvaja, Tathāgata yang bernama Mahāprabha, Tathāgata yang bernama Mahāratnaketu, Tathāgata yang bernama Śuddharaśmiprabha dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru barat yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan
[0347c06] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Vaiśvānaranirghoṣa , Tathāgata yang bernama Dundubhisvaranirghoṣa, Tathāgata yang bernama Duṣpradharṣa, Tathāgata yang bernama Ādityasaṃbhava, Tathāgata yang bernama Jaleniprabha, Tathāgata yang bernama Prabhākara dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru utara yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347c11] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Brahmaghoṣa, Tathāgata yang bernama Nakṣatrarāja, Tathāgata yang bernama Indraketudhvajarāja, Tathāgata yang bernama Gandhottama, Tathāgata yang bernama Gandhaprabhāsa, Tathāgata yang bernama Mahārciskandha, Tathāgata yang bernama Ratnakusumasaṃpuṣpitagātra, Tathāgata yang bernama Sālendrarāja, Tathāgata yang bernama Ratnotpalaśrī , Tathāgata yang bernama Sarvārthadarśī , Tathāgata yang bernama Sumerukalpa dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru bawah yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan
[0347c16] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Siṃha, Tathāgata yang bernama Yaśa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabhāsa, Tathāgata yang bernama Dharma, Tathāgata yang bernama Dharmadhara, Tathāgata yang bernama Dharmadhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru atas yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha , yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0348a07] Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa uraian ajaran realitas ini dinamakan sebagai menerima dan mempertahankan semua Buddha ? karena , Śāriputra, para kulaputra dan kuladuhitā yang telah mendengarkan kembali uraian ajaran realitas [yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha] ini dan juga nama dari semua Buddha , Bhagāvan ini akan selalu menerima dan mempertahankan semua Buddha ini dengan sepenuhnya hingga mampu berkembang untuk menuju tahapan yang tidak mundur dan mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi.
Oleh sebab itu , Śāriputra , anda harus memiliki keyakinan kepada saya dan juga para Buddha , Bhagāvan lainnya. Percaya dan jangan ragu kepada kami. Perkembangan untuk menuju pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dari para kulaputra dan kuladuhitā yang melatih diri dengan menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur dan melatih diri dengan kesadaran yang penuh perhatian dan tidak teralihkan. Perkembangan untuk siapapun yang telah melatih diri dengan cara demikian, untuk siapapun yang akan melatih diri dengan cara demikian, akan mendapatkan kepastian dalam memasuki tahapan yang tidak akan mundur. Dengan demikian, mereka juga akan terlahir, telah terlahir ataupun dalam proses menuju kelahiran kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini .
[0346b28] Pada suatu waktu Bhagavān sedang berdiam di taman Anāthapiṇḍada , Jetavana, di sekitar wilayah Śrāvasti bersama dengan persamuan agung yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh bhikṣu. Semua bhikṣu ini telah terkenal dalam pengetahuan melampaui keduniawian yang lebih tinggi mereka. Mereka adalah para Sthavira , para śrāvaka agung yang telah mencapai tahapan tertinggi dalam jalan ataupun memasuki tahapan arahat , termasuk Śāriputra, Mahāmaudgalyāyana, Mahākāśyapa, Mahākapphina, Mahākātyāyana, Mahākauṣṭhila, Revata, Śuddhipanthaka , Nanda, Ānanda , Rāhula, Gavāṃpati , Bharadvāja , Kālodayin, Vakkula , Aniruddha dan juga bersama dengan para śrāvaka agung lainnya.
Disana juga telah hadir para bodhisattva mahāsattva , bodhisattva mahāsattva termasuk Mañjuśri Kumārabhūta, bodhisattva mahāsattva Ajita, bodhisattva mahāsattva Gandhahastin , bodhisattva mahāsattva Nityodyukta, bodhisattva mahāsattva Anikṣiptadhura dan juga para bodhisattva mahāsattva lainnya .
Demikian juga Śakra, Indra Sang Peguasa ranah deva, Brahma Sahāṃpati dan ratusan ribu nayuta devaputra lainnya.
[0346c10] Pada saat itu, Bhagavān memberitahukan kepada āyuṣman śāriputra dan berkata
Di sebelah penjuru barat dari kita , Śāriputra , dengan jarak melampaui ratusan ribu koti buddhakṣetra , disana ada ranah eksistensi [lokadhātu] yang bernama Sukhāvatī. Pada saat ini ada seorang Tathāgata yang bernama Amitāyur Arhat Samyaksaṃbuddha sedang berdiam dalam buddhakṣetra ini dan masih menguraikan ajaran realitas disana hingga saat ini .
Sekarang , apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, mengapa ranah eksistensi itu dinamakan sebagai Sukhāvatī ? karena , Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī , semua makhluk hidup disana tidak akan mengalami penderitaan jasmani [kāyaduḥkhaṃ] maupun penderitaan mental [cittaduḥkham] , penyebab suka cita disana juga tidak terbatas. Oleh sebab itu, ranah eksistensi ini dinamakan sebagai Sukhāvatī.
Selanjutnya , Śāriputra, ranah eksistensi Sukhāvatī ini dihiasi dan dikeliling oleh tujuh tingkatan altar [vedika], tujuh baris pohon daun lontar [tālapattra] yang terjalin dengan jaring dari untaian genta, disetiap sisinya . Dengan setiap ruang yang dipenuhi dengan empat jenis barang berharga yang sempurna dan indah yakni : emas, perak , vaiḍūrya dan kristal. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhiasi dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0346c16] Selanjutnya , Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini terdapat kolam teratai yang terbuat dari tujuh barang berharga seperti emas, perak , vaiḍūrya , kristal [sphaṭika], mutiara merah [lohitamukta], jamrud [aśmagarbha] dan mutiara dari kima raksasa [musāragalva] sebagai barang berharga yang ketujuh. Kolam teratai ini dipenuhi dengan air yang memiliki delapan kualitas yang baik . Setiap kolam teratai ini memiliki kemiringan yang landai dari dasar kolam hingga pinggiran kolam dengan ketinggian air yang akan menyesuaikan setiap posisi yang dipikirkan oleh makhluk hidup tersebut sehingga burung gagak juga bisa meminum air ditengah kolam teratai tersebut. Dasar kolam teratai ini diselimuti oleh hamparan butiran pasir keemasan
.Disekeliling , keempat sisi dari kolam teratai ini juga terdapat anak tangga yang turun menuju ke dalam kolam tersebut. Anak tangga ini dipenuhi dengan beragam warna yang indah dan terbuat dari harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya dan kristal. Kolam teratai ini juga dikelilingi oleh beragam pohon berharga yang dipenuhi dengan beragam warna yang indah dan terbuat dari tujuh harta berharga seperti emas , perak , vaiḍūrya , kristal, mutiara merah,jamrud dan mutiara dari kima raksasa
Beragam teratai juga tumbuh dalam kolam teratai tersebut. Beberapa diantaranya ada yang berwarna biru dengan kemilau kebiruan ataupun memanifestasikan sedikit warna kebiruan . Beberapa diantaranya ada yang berwarna kuning dengan kemilau kekuningan ataupun memanifestasikan sedikit warna kekuningan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna merah dengan kemilau kemerahan ataupun memanifestasikan sedikit warna kemerahan. Beberapa diantaranya ada yang berwarna putih dengan kemilau keputihan ataupun memanifestasikan sedikit warna keputihan. Beberapa diantaranya ada yang beragam warna dengan kemilau beragam warna ataupun memanifestasikan sedikit beragam warna. Pada saat semua teratai ini mekar akan berukuran sebesar roda pedati. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a07] Selanjutnya , Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan akan selalu terdengar, dengan tanah yang luas berwarna keemasan yang mampu mengkondisikan suka cita. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, curahan bunga dari ranah eksistensi yang menyenangkan , bunga māndārava akan turun dalam tiga kali sehari setiap siang dan tiga kali sehari setiap malam. Semua mahluk hidup yang terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini akan mengunjungi buddhakṣetra lainnya sebelum waktu untuk makan satu kali makanan berakhir [siang hari] untuk memberikan penghormatan kepada ratusan ribu koti Buddha dan juga memberikan persembahan ratusan ribu bunga kepada setiap Tathāgata. Setelah memberikan persembahan ini , mereka kembali ke ranah eksistensi mereka sendiri untuk beristirahat. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a12] Selanjutnya, Śāriputra, dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, selalu ada angsa liar, bangau dan merak berkumpul bersama dalam tiga kali sehari setiap siang hari dan tiga kali sehari setiap malam hari untuk bernyanyi dalam paduan suara yang merdu dan harmonis, masing masing bernyanyi dalam lantunan nada yang unik dan berbeda. Pada saat mereka bernyanyi, seseorang seakan sedang mendengarkan uraian dari kualitas kebajikan ajaran realitas dari kekuasaan , kekuatan dan aspek menuju penggugahan. Setelah mendengarkan suara ini , para makhluk hidup yang terlahir disana akan tergerak untuk mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas , mengkontemplasi persamuan agung.
Sekarang , apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra, apakah semua makhluk hidup tersebut terlahir kembali sebagai binatang disana ? anda seharusnya jangan berpikir seperti ini, mengapa demikian ? , Śāriputra , dalam buddhaksetra ini tidak pernah mengenal kata dari terlahir kembali sebagai penghuni neraka , binatang ataupun terlahir kembali dalam ranah eksistensi dari Yama. Kumpulan burung ini sebenarnya merupakan manifestasi Tathāgata Amitāyur untuk mengumandangkan suara dari ajaran realitas. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
Śāriputra , dalam ranah eksistensi Sukhāvatī ini, pada saat angin berhembus dan menggoyangkan semua barisan dari pohon lontar dan juga jalinan genta yang menghiasi pohon tersebut, akan menimbulkan suara merdu yang mampu mengkondisikan suka cita. Suara ini , Śāriputra , seperti ratusan ribu koti suara instrumen musik dari ranah eksistensi yang menyenangkan, yang sedang dimainkan oleh para ahli musik. Pada saat para manusia yang terlahir disana mendengarkan suara ini , akan mulai melatih diri dengan mengkontemplasi Buddha, mengkontemplasi ajaran realitas, mengkontemplasi persamuan agung. Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347a25] Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur? karena sekarang, Śāriputra , rentang waktu kehidupan dari Tathāgata Amitāyur tidak terbatas , demikian juga rentang waktu kehidupan dari para manusia yang terlahir disana juga tidak terbatas . Oleh sebab itu , , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitāyur. Sepuluh kalpā telah berlalu, Śāriputra , sejak Tathāgata ini telah mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertinggi dan tidak tertandingi ini
Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha? Karena sekarang , Śāriputra , cahaya dari Tathāgata ini mengiluminasi semua buddhaksetra dengan tidak terhalang . Oleh sebab itu , Śāriputra, Tathāgata ini dinamakan sebagai Amitābha.
Selanjutnya , Śāriputra , Tathāgata ini dikelilingi oleh persamuan agung dari para śrāvaka yang telah mencapai kemurnian dari tahapan arahat dengan jumlah yang tidak terukur dan tidak terhitung banyaknya . Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan.
[0347b04] Selanjutnya , Śāriputra, semua makhluk hidup yang terlahir dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini telah mencapai kepastian dalam kemurnian bodhisattva , telah memasuki tahapan yang tidak akan mundur dan hanya memiliki satu kelahiran kembali . Śāriputra, jumlah dari para bodhisattva ini sulit untuk diungkapkan sehingga seseorang hanya mampu mendekati jumlahnya dengan mengatakan bahwa jumlah mereka tidak dapat dihitung dan tidak dapat diukur . Demikianlah, buddhakṣetra ini, Śāriputra, terhias dengan indah oleh semua perhiasan kualitas kebajikan yang mengagumkan
Sekarang , semua makhluk hidup Śāriputra, yang telah mendengarkan [uraian ini] seharusnya melatih diri dan menegaskan aspirasi [praṇidhāna] mereka untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini , mengapa mereka harus melakukan ini? karena dalam buddhakṣetra ini, mereka akan berkumpul bersama dengan para sahabat spiritual yang baik seperti para bodhisattva ini
[0347b09] Śāriputra, makhluk hidup yang tidak terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini karena dikondisikan oleh sedikitnya akar kualitas kebajikan mereka.
Selanjutnya , Śāriputra, jika para kulaputra dan kuladuhitā mendengar nama dari Tathāgata Amitāyur , kemudian mempertahankan dan mengingatnya dengan baik , dengan kesadaran yang penuh perhatian dan terabsorbsi dalam satu, dua , tiga , empat , lima , enam, tujuh malam . Jika kesadaran mereka telah tidak teralihkan dan penuh perhatian, terabsobsi maka pada saat menjelang kematian mereka , Tathāgata Amitāyur yang dikelilingi oleh persamuan agung para śrāvaka beserta dengan pengiring dari para bodhisattva akan bermanifestasi dihadapannya dan para kulaputra dan kuladuhitā ini juga akan meninggal dengan kesadaran yang tidak akan terdelusi dan terbebaskan dari semua pandangan keliru. Setelah rentang kehidupan mereka berakhir dalam ranah eksistensi ini , mereka juga akan terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur.
Oleh sebab itu, Śāriputra, untuk tujuan ini , maka saya nyatakan bahwa para kulaputra dan kuladuhitā ini harus menegaskan aspirasi [praṇidhāna], kemudian melatih diri dengan membangkitkan kesadaran yang penuh perhatian dan juga memberikan penghormatan dan pujian untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra ini.
[0347b18] Śāriputra, dengan menggunakan cara yang sama dalam memberikan pujian kepada buddhakṣetra ini, Sukhāvatī , sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Aksobhya , Tathāgata yang bernama Merudhvaja , Tathāgata yang bernama Mahāmeru, Tathāgata yang bernama Meruprabhāsa , Tathāgata yang bernama Mañjudhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru timur yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347b24] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Candrasūryapradīpa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabha , Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Merupradīpa , Tathāgata yang bernama Anantavīrya dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru selatan yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347b29] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Amitāyur , Tathāgata yang bernama Amitaskandha , Tathāgata yang bernama Amitadhvaja, Tathāgata yang bernama Mahāprabha, Tathāgata yang bernama Mahāratnaketu, Tathāgata yang bernama Śuddharaśmiprabha dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru barat yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan
[0347c06] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Mahārciḥskandha, Tathāgata yang bernama Vaiśvānaranirghoṣa , Tathāgata yang bernama Dundubhisvaranirghoṣa, Tathāgata yang bernama Duṣpradharṣa, Tathāgata yang bernama Ādityasaṃbhava, Tathāgata yang bernama Jaleniprabha, Tathāgata yang bernama Prabhākara dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru utara yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0347c11] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Brahmaghoṣa, Tathāgata yang bernama Nakṣatrarāja, Tathāgata yang bernama Indraketudhvajarāja, Tathāgata yang bernama Gandhottama, Tathāgata yang bernama Gandhaprabhāsa, Tathāgata yang bernama Mahārciskandha, Tathāgata yang bernama Ratnakusumasaṃpuṣpitagātra, Tathāgata yang bernama Sālendrarāja, Tathāgata yang bernama Ratnotpalaśrī , Tathāgata yang bernama Sarvārthadarśī , Tathāgata yang bernama Sumerukalpa dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru bawah yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha, yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan
[0347c16] Dengan menggunakan cara yang sama, sekarang, Śāriputra,saya juga akan memberikan pujian kepada Tathāgata yang bernama Siṃha, Tathāgata yang bernama Yaśa , Tathāgata yang bernama Yaśaḥprabhāsa, Tathāgata yang bernama Dharma, Tathāgata yang bernama Dharmadhara, Tathāgata yang bernama Dharmadhvaja dan juga kepada semua Buddha , Bhagāvan di penjuru atas yang banyaknya seperti jumlah butiran pasir di sungai Gangga, yang menyeliputi buddhakṣetra mereka melalui kekuatan dari kefasihan dalam memberikan dan menguraikan [ajaran realitas], bukankah demikian ? Oleh sebab itu , anda juga harus menyakini uraian ajaran realitas yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha , yang juga memuji semua kualitas yang tidak terbayangkan.
[0348a07] Sekarang, apa yang sedang anda pikirkan, Śāriputra , mengapa uraian ajaran realitas ini dinamakan sebagai menerima dan mempertahankan semua Buddha ? karena , Śāriputra, para kulaputra dan kuladuhitā yang telah mendengarkan kembali uraian ajaran realitas [yang bernama menerima dan mempertahankan semua Buddha] ini dan juga nama dari semua Buddha , Bhagāvan ini akan selalu menerima dan mempertahankan semua Buddha ini dengan sepenuhnya hingga mampu berkembang untuk menuju tahapan yang tidak mundur dan mencapai kesempurnaan penggugahan tertinggi.
Oleh sebab itu , Śāriputra , anda harus memiliki keyakinan kepada saya dan juga para Buddha , Bhagāvan lainnya. Percaya dan jangan ragu kepada kami. Perkembangan untuk menuju pencapaian kesempurnaan penggugahan tertinggi dari para kulaputra dan kuladuhitā yang melatih diri dengan menegaskan aspirasi untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur dan melatih diri dengan kesadaran yang penuh perhatian dan tidak teralihkan. Perkembangan untuk siapapun yang telah melatih diri dengan cara demikian, untuk siapapun yang akan melatih diri dengan cara demikian, akan mendapatkan kepastian dalam memasuki tahapan yang tidak akan mundur. Dengan demikian, mereka juga akan terlahir, telah terlahir ataupun dalam proses menuju kelahiran kembali dalam buddhakṣetra dari Tathāgata Amitāyur ini .
3
Sutra Mahayana / T 1164 - 佛說大乘聖吉祥持世陀羅尼經 [ Dhāraṇī yang bernama Vasudhārā ]
« on: 21 May 2018, 09:15:29 PM »
ārya-vasudhārā-nāma-dhāraṇī merupakan salah satu sutra dalam kelompok esoteris dimana Bhagavān menguraikan dhāraṇī yang bernama vasudhārā kepada Gṛhapatiḥ Sucandra. Dhāraṇī ini mampu mengeliminasi halangan dan pengaruh dari berbagai makhluk halus , rasa takut dan juga mewujudkan kesejahteraan praktisi dalam aspek materi.
link sutra :
http://mahayanaindonesia.blogspot.com/2018/04/t1164-id.html
link sutra :
http://mahayanaindonesia.blogspot.com/2018/04/t1164-id.html
4
Sutra Mahayana / T1080 -如意輪陀羅尼經 [Dhāraṇī yang bernama mahāpadma cintāmaṇi cakra ]
« on: 21 May 2018, 09:12:21 PM »
mahāpadma- cintāmaṇi -cakra -nāma-dhāraṇi adalah salah sutra yang termasuk dalam kelompok esoteris. T 1080 merupakan sutra dalam bentuk terpanjang dari mahāpadma- cintāmaṇi -cakra yang berisi mudra dan mantra , mandala, homa api dan juga tiga ramuan herbal dari uraian mahāpadma- cintāmaṇi -cakra.
http://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/05/t1080-id.html
http://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/05/t1080-id.html
5
Sutra Mahayana / Taisho no 1093 - 不空羂索呪經 [ ārya-amoghapāśa-hṛdaya-nāma-mahāyāna-sūtra]
« on: 04 May 2018, 06:59:17 PM »
ārya-amoghapāśa-hṛdaya-nāma-mahāyāna-sūtra merupakan salah satu sutra dalam kelompok esoteris mengenai esensi dari manifestasi Ārya Avalokiteśvara dimana esensi ini mampu mengakumulasi dua puluh kualitas dan delapan kualitas tambahan lainnya. Sutra ini juga menjelaskan mengenai posadha vatra , mandala dan iconography dari amoghapāśa
Untuk membaca sutra ada di link ini http://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/04/t1093-id.html
Untuk membaca sutra ada di link ini http://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/04/t1093-id.html
6
Sutra Mahayana / Taisho no T 1071 - 十一面神呪心經 [ ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha-nāma-dhāraṇī ]
« on: 04 May 2018, 06:55:18 PM »
Dhāraṇī yang bernama ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha
ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha-nāma-dhāraṇī merupakan salah satu sutra yang terdapat dalam kelompok esoteris dimana Avalokitêśvara bodhisattva menguraikan kembali -dhāraṇī ekadaśamukha yang mampu mengeliminasi semua penyakit , mengeliminasi kelahiran kembali dalam ranah yang tidak menyenangkan , menghindari semua aspek yang tidak baik, mengeliminasi semua keinginan yang tidak baik dan mimpi buruk ,melindungi mereka dari kematian dini yang disebabkan oleh berbagai aspek , menundukkan semua makhluk yang memiliki aktivitas pikiran yang tidak baik , menentramkan semua pikiran yang penuh dengan penderitaan hingga berubah menjadi ketenangan dan sukacita , menyebabkan seseorang yang berniat tidak baik menjadi berbalik dan berhati lembut, mengelimininasi semua halangan dari Mara , mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna.
Dhāraṇī ini sering disalah persepsikan sebagai tibetan maha karuna dhāraṇi
Koresponden Nara Sumber Tibetan : [D 693 , Q 373 ,N 623,C 378,H 656,J 686 ,U 694] ; [D 899 , Q 524,C 529,J 817, U 901]
Untuk membaca sutra , ada di link inihttp://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/01/t1071-id.html
ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha-nāma-dhāraṇī merupakan salah satu sutra yang terdapat dalam kelompok esoteris dimana Avalokitêśvara bodhisattva menguraikan kembali -dhāraṇī ekadaśamukha yang mampu mengeliminasi semua penyakit , mengeliminasi kelahiran kembali dalam ranah yang tidak menyenangkan , menghindari semua aspek yang tidak baik, mengeliminasi semua keinginan yang tidak baik dan mimpi buruk ,melindungi mereka dari kematian dini yang disebabkan oleh berbagai aspek , menundukkan semua makhluk yang memiliki aktivitas pikiran yang tidak baik , menentramkan semua pikiran yang penuh dengan penderitaan hingga berubah menjadi ketenangan dan sukacita , menyebabkan seseorang yang berniat tidak baik menjadi berbalik dan berhati lembut, mengelimininasi semua halangan dari Mara , mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna.
Dhāraṇī ini sering disalah persepsikan sebagai tibetan maha karuna dhāraṇi
Koresponden Nara Sumber Tibetan : [D 693 , Q 373 ,N 623,C 378,H 656,J 686 ,U 694] ; [D 899 , Q 524,C 529,J 817, U 901]
Untuk membaca sutra , ada di link inihttp://mahayanaindonesia.blogspot.co.id/2018/01/t1071-id.html
7
Sutra Mahayana / ārya-saṃdhinirmocana-nāma-mahāyāna-sūtra [ Derge [ Toh. No.] 0107 ]
« on: 11 July 2017, 05:56:29 PM »
PENDAHULUAN
Artikel ini adalah teks terjemahan dalam bahasa Indonesia dari salah satu manuskip Tibetan dengan judul འཕགས་པ་དགོངས་པ་ངེས་པར་འགྲེལ་པ་ཞེས་བྱ་བ་ཐེག་པ་ཆེན་པོའི་མདོ། ' 'phags pa dgongs pa nges par 'grel pa zhes bya ba theg pa chen po'i mdo , ( sankrit : ārya-saṃdhinirmocana-nāma-mahāyāna-sūtra ) selanjutnya disingkat sebagai SNS ,tercatat dalam Kangyur : Peking < P. No. 0774, mdo sna tshogs, ngu, 1b1-60b7 (vol.29, p.1 ) , Derge < [D. No.] 0107, mdo sde, ca 1b1-55b7.> , dan Narthang < [N] ca 1-81a7.>.
SNS adalah salah satu sūtra dasar dari sudut pandang Yogācāra . Sejauh ini , SNS hanya ditemukan dalam bahasa Tibetan dan Mandarin dan tidak ada manuscript sankrit yang masih utuh terkecuali beberapa fragment kecil yang telah teridentifikasi sebagai bagian dari SNS dalam risalah Buddhism lainnya .
Artikel ini adalah teks terjemahan dalam bahasa Indonesia dari salah satu manuskip Tibetan dengan judul འཕགས་པ་དགོངས་པ་ངེས་པར་འགྲེལ་པ་ཞེས་བྱ་བ་ཐེག་པ་ཆེན་པོའི་མདོ། ' 'phags pa dgongs pa nges par 'grel pa zhes bya ba theg pa chen po'i mdo , ( sankrit : ārya-saṃdhinirmocana-nāma-mahāyāna-sūtra ) selanjutnya disingkat sebagai SNS ,tercatat dalam Kangyur : Peking < P. No. 0774, mdo sna tshogs, ngu, 1b1-60b7 (vol.29, p.1 ) , Derge < [D. No.] 0107, mdo sde, ca 1b1-55b7.> , dan Narthang < [N] ca 1-81a7.>.
SNS adalah salah satu sūtra dasar dari sudut pandang Yogācāra . Sejauh ini , SNS hanya ditemukan dalam bahasa Tibetan dan Mandarin dan tidak ada manuscript sankrit yang masih utuh terkecuali beberapa fragment kecil yang telah teridentifikasi sebagai bagian dari SNS dalam risalah Buddhism lainnya .
Pages: [1]