//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KARMA SUTRA  (Read 20032 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
KARMA SUTRA
« on: 24 November 2007, 07:10:53 AM »
Apakah pendapat teman2 tentang karma sutra ini?

KAMMA SUTTA ( KARMA SUTRA )
 
Sutra ini merupakan salah satu ajaran Hyang Buddha yang me¬nerangkan tentang hukum karma. tentang sebab musabab semua perbuat¬an kita yang berlaku, baik dulu, sekarang maupun yang akan datang di da¬lam kehidupan kita masing-masing.
Ketika Hyang Buddha berada di kota Rajagaha, 1.250 orang Ara¬hat datang berkumpul bersama para makhluk lainnya. Pertemuan para Ara¬hat tersebut dinamakan Caturangasannipata. mereka berkumpul di Velu¬vanarama (Vihara Hutan Bambu) dan waktu itu tengah hari pada saat purnama-sidhi di bulan Magha. Waktu ituYang Mulia Ananda datang mendekati Hyang Bhagava, Ia memberi hormat dengan beranjali dan me-ngelilingi Hyang Buddha tiga kali (berpradaksina). Setelah memberi hormat ia dengan sopan duduk di satu sisi, kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Hyang Bhagava :
"Guru, mengapa semua makhluk yang dilahirkan selalu dicengke¬ram oleh dukkha (derita) seperti lobha (keserakahan), dosa (kebencian), moha (ketidaktahuan), tidak menghormati Buddha Dharma, tidak berbakti kepada orangtua, tidak bermoral, tidak menjalankan Sila. Generasi ini men¬jadi kacau seperti benang kusut, rumput munja dan gelabah: sehingga tidak dapat terbebas dari apaya (alam neraka), duggati (alam binatang), vinipata (alam keruntuhan) dan samsara (lingkaran tumimbal lahir).
Banvak di antara makhluk itu terlahir tuli. buta, bisu, idiot, cacat dan lainnya, saling bersaing, saling merugikan, saling memusuhi, saling mem¬benci, saling membunuh, saling berbuat jahat dan tidak adil. Bagaimana kita dapat mengerti rahasia kesunyataan (sebab musabab) apa yang tersem¬bunvi di balik kenyataan hidup ini. Dan apakah akibat buruk dari setiap per¬buatan jahat yang dilakukan oleh manusia ?
Semoga Guru berkenan menjelaskan kepada kami sebab musabab dari semua perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya keragu¬raguan terhadap keadilan dan kebenaran !?"
"Ananda, perhatikan dengan baik, Aku akan menerangkan tentang Hukum Karma. Sebenarnya, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidup¬an ini dikarenakan akibat dari karma lampau yang berbuah, yang diwaris¬kan dari perbuatan pada kehidupan yang lampau. Karma-lah yang me¬nyebabkan perbedaan-perbedaan dalam alam kehidupan ini: ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang bahagia, ada yang menderita, ada yang sem-purna, ada yang cacat, ada yang dipuji dan ada yang terhina.
 
 
 
Kemudian Hyang Bhagava melanjutkan dengan mengucapkan syair di bawah ini :
 
"Segala sesuatu sudah ditentukan oleh karma lampau. Percaya dan tekun mengamalkan Sutra ini akan membawa kebahagiaan dan keberhasil¬an yang tiada taranya.
 
O, para bhikkhu, Aku akan membuat syair contoh untukmu, karena dengan contoh maka orang-orang pintar akan dapat mengerti makna dari apa yang dikatakan.
 
Membangun vihara, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun vihara" nembuat ia mendapat kedudukan terhormat (tinggi).
 
Membangun jalan dan jembatan, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat. akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya; akibat dari "mem¬bangun jalan dan jembatan" membuat ia dapat keselamatan dalam perjalan¬an serta memiliki kendaraan yang bagus.
 
Berdana jubah, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat. akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi jubah untuk bhikkhu" membuat Ia memiliki cukup sandang serta berpakaian bagus.
 
 
 
 
Berdana makanan dan minuman, O bhikkhu. menganjurkan, melakukan iri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi makan dan minuman untuk orang miskin" membuat ia kaya.
 
 
Kikir dan tidak mau berdana, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang; atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "kikir dan ti¬dak mau berdana" membuat ia miskin.
 
 
 
Berdana untuk bhikkhu, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi untuk keperluan bhikkhu" membuat Ia memiliki rumah mewah.
 
 
Membangun sekolah dan rumah sakit, O bhikkhu, menganjurkan, me¬lakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun sekolah dan rumah sakit" membuat la hidup sukses dan ba¬hagia.
 
Memuja Hyang Buddha, O bhikkhu, menganjurkan. melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa. atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan bunga" membuat ia memiliki wajah yang rupawan.
 
 
Tekun membaca paritta dan melaksanakan Sila, O bhikkhu, menganj¬urkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, Akibat dari "tekun membaca paritta dan melaksanakan Sila" membuat Ia cerdas clan bijaksana.
 
 
Membabarkan Dharma, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menyebarkan Dharma dalam Dharmasala" membuat ia mendapatkan isteri yang cantik dan berbudi.
 
 
Menghias altar, 0 bhikkhu. Menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menghias altar Hyang Buddha dengan macam-macam dekorasi, hiasan yang bagus dan pantas" membuat Ia sukses dalam perkawinan.
 
Menolong orang sebatang kara, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam de¬wa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya. akibat dari "meng¬hormati dan menolong orang sebatang kara" membuat Ia memiliki orangtua yang baik.
 
 
Bergossip, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "sering men¬ceritakan orang lain" membuat ia ditinggalkan oleh kawan kawannya.
 
 
Berkata kasar, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "berkata kasar" membuat ia sering menerima kata-kata yang tidak menyenang¬kan.
 
 
Mengobrol kosong, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "mengobrol kosong" membuat ia tidak dapat berbicara dengan jelas.
 
 
Berburu, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "berburu binatang" membuat ia menjadi yatim piatu.
 
 
Membunuh makhluk hidup, O bhikkhu. menganjurkan, melakukan sen¬diri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "mem¬bunuh makhluk hidup" membuat Ia pendek umur.
 
Mencuri, O bhikkhu, menganjurkan; melakukan sendiri; dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam se¬tan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "mengambil barang milik orang lain" membuat Ia akan kehilangan barang-barangnya.
 
Berzina, 0 bhikkhu, menganjurkan. melakukan sendiri, dan sering diper¬buat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam se¬tan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "melakukan huburigan seks yang tidak diperkenankan" membuat Ia dimusuhi lingkungannya.
 
Berdusta, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering di¬perbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "berdusta" membuat Ia se¬ring mendapat tuduhan palsu.
 
 
Melepas binatang, O bhikkhu, menganjurkan; melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "mem¬bebaskan binatang yang tertangkap orang" membuat ia memiliki anak yang sukses.
 
Merusak lingkungan, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya; akibat dari "merusak hutan. tanaman, tumbuhan bunga" membuat ia tidak mempunyai keturunan.
 
Memperkosa, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang. atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memperkosa anak isteri orang lain" membuat Ia hidup sengsara dan kesepian.
 
Meniup Lilin altar, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak mengenal rasa hormat dan dengan sengaja meniup Lilin atau lampu altar Hyang Buddha" membuat mulutnya menjadi cacat.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #1 on: 24 November 2007, 07:11:38 AM »
Menghina suami, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan se¬ring diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menghina dan me¬mukul suami" membuat Ia menjadi janda.
 
 
Menolong hidup makhluk lain, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam de¬va, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "me¬ryelamatkan nyawa makhluk lain" membuat ia panjang umur dan bahagia.
 
 
Lupa budi, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering di¬perbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "melupakan budi dan jasa orang lain" membuat Ia menjadi budak (kuli).
 
 
                                                             
 
Menyeleweng, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menyeleweng dengan isteri atau suami orang" membuat ia hidup kesepian.
 
 
 
 
Menyesatkan orang, O bhikkhu menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menyesatkan orang dcngan bacaan porno" membuat matanya jadi buta.
 
 
 
 
Berdana minyak lampu, 0 bhikkhu. menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga , ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "berdana minyak lampu untuk altar Hyang Buddha" membuat Ia dikaruniai mata yang indah dan terang.
 
 
 
 
Mencaci orangtua, O bhikkhu, menganjurkan,  melakukan sendiri,  dan se¬ring diperbuat akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "mencaci maki orangtua" ¬membuat Ia menjadi bisu dan tuli.
 
 
                                               
 
Memukul orangtua, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memukul orang¬ua" membuat tangannya cacat.
 
 
 
 
Menodong dan merampok, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya. akibat dari "menodong dan merampok" membuat Ia berkaki cacat.
 
 
 
Menertawakan siswa Hyang Buddha, 0 bhikkhu. Menganjurkan,  me¬lakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari menertawakan siswa Hyang Buddha dan tidak menghormati Buddha Dharma" membuat punggungnya bongkok.
 
 
 
 
Tidak membayar hutang, O bhikkhu. menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak mem¬bavar hutang" membuat Ia terlahir kembali menjadi kerbau atau kuda.
 
Menipu, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diper¬buat, akan membawa orang ke neraka alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menipu dan mencelakakan orang lain", membuat Ia terlahir kembali menjadi babi atau anjing.
 
 
 
Berbuat kejam clan sadis, O bhikkhu. menganjurkan. melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "berbuat ke¬jam dan sadis" membuat Ia hidup lama di penjara.
 
 
Menolong orang sakit, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi obat me¬nolong orang sakit atau luka" membuat Ia selalu sehat.
 
 
Meracuni makhluk lain, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnva, akibat dari "meracuni makhluk lain" membuat Ia mati keracunan.
 
Memfitnah, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering di¬perbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memfitnah dan mengadu domba" membuat ia muntah darah.
 
 
Minum minuman keras, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "minum mi¬numan keras" membuat Ia mabuk, ketagihan dan tidak dihormati orang.
 
Membuat makhluk lain mati kelaparan, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membuat makhluk lain mati kelaparan" membuat ia mati kelaparan.
 
Menghina orang miskin, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "menghina orang miskin" membuat ia berbadan cebol dan jelek.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #2 on: 24 November 2007, 07:12:57 AM »
Tidak setia, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri dan sering di¬perbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak setia dan berkhianat" membuat ia hidup sengsara dan menyedihkan.
 
 
Mendengarkan Dharma dengan kurang perhatian, O bhikkhu, meng¬anjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya. akibat dari "mendengarkan Dharma dengan kurang perhatian" membuat ia menjadi tuli.
 
 
Menyiksa binatang, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬ang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari 'menyiksa binatang" membuat badannya korengan dan bisulan
 
.
 
 
Sumpah palsu, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "sumpah palsu" membuat ia mati disambar geledek, petir atau api.
 
 
                               
 
Iri hati, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "iri hati dan cemburu akan sukses dan kebahagiaan orang lain" membuat ia ke¬sepian, bau busuk dan korengan.
 
 
 
Memuja Hyang Buddha dengan daging, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan daging" membuat ia menderita pe¬nvakit kulit.
 
 
Berdagang dengan tidak jujur, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬diri dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "ber¬dagang dengan tidak jujur" membuat Ia menderita penyakit korengan.
 
 
Berburu dengan tali atau jala, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬diri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "ber¬buru binatang dengan tali atau jala" membuat Ia mati tergantung.
 
 
Bermusuhan, benci dan dendam, O bhikku, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, kea lam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "bermusuhan, benci dan dendam" membuat ia mati digigit binatang (Jelmaan dari musuhnya).
 
 
Bagi orang yang mencatat dan mencetak Sutra ini, kehidupannya akan ber¬hasil dan dihormati.
 
Bagi orang yang menyimpan Sutra ini, akan terlindung dari mala petaka.
 
Bagi orang yang mengkhotbahkan ajaran Dharma ini, dalam kehidupannya akan berhasil dan bertambah kebijaksanaannya.
 
Bagi orang yang membacakan Sutra ini kepada orang lain, akan dihormati dan dicintai orang banyak.
 
Bagi orang yang menyebarluaskan Sutra ini, akan menjadi maju dan jaya.
 
 
Menggugurkan kandungan, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬iri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬mg, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "meng¬ugurkan kandungan" membuat Ia tidak dapat melahirkan.
 
Apa pun yang kita lakukan akan kembali kepada kita, jadi terimalah segala pahala maupun pembalasan terhadap diri kita. Jangan mengira kejahatan yang kita lakukan tidak akan ada akibatnya, akan terbukti dan dialami sen¬diri dalam kehidupan ini atau kehidupan mendatang.
 
 
Kalau tidak percaya berkah dari melaksanakan Buddha-Dharma, lihatlah kebahagiaan yang dinikmati oleh para siswa Hyang Buddha.
 
Karma kehidupan lalu menentukan pahala kehidupan sekarang. Karma kehidupan sekarang akan menentukan kehidupan mendatang.
 
Bagi orang yang tidak percaya pada ajaran Karma, akan jatuh terlahir di alam rendah.
 
Bagi orang yang menghayati dan mengamalkan ajaran Dharma ini, akan terlahir di alam-alam sorga.
 
 
Jika karma  tidak berakibat, mengapa bhikkhu Moggallana bertekad me¬nolong ibunnya dari penderitaan neraka ?
 
 
 
"Begitulah Ananda, bila engkau ditanya: "Apakah umur pendek karena suatu sebab tertentu '?". Engkau harus menjawab: "Ya".
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab umur pendek itu ?". Engkau harus menjawab: "Membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul dan membunuh, tanpa mempunyai rasa kasihan kepada makhluk hidup adalah sebab umur pendek. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninnya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam¬-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, di mana saja ia akan bertumimbal¬-lahir, maka umurnya akan pendek."
 
"Ananda, bila engkau ditanya: "Apakah menderita banyak penyakit karena suatu sebab tertentu ?". Engkau harus menjawab: "Ya".
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab menderita banyak penyakit itu ?". Engkau harus menjawab: "Menyakiti makhluk lain dengan menggunakan tinju, batu, tongkat atau senjata, gembira melihat makhluk lain menderita adalah sebab dari menderita banyak penyakit. Orang yang melakukan clan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila Ia dilahirkan kembali sebagai manusia, di mana saja ia bertumimbal-lahir, Ia akan menderita banyak penyakit."
 
 
"Ananda. bila engkau ditanya: "Apakah rupa buruk karena suatu sebab tertentu '?". Engkau harus menjawah: "Ya".
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab rupa buruk itu ?". Engkau harus menjawab: "Cepat marah, lekas naik darah, untuk hal kecil saja yang di¬ceritakan kepadanya, Ia sudah menjadi murka, marah berkeras kepala, memperlihatkan kegusarannya, kebenciannya dan kecurigaannya adalah sebab dari rupa buruk. Orang yang melakukan dan melaksanakan perbuat¬an ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-¬alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila ia dilahirkan kembali sebagai manusia, di mana saja la akan bertumimbal¬-lahir, Ia akan mempunyai rupa yang buruk.
 
"Ananda, bila engkau ditanya: "Apakah mempunyai wibawa/pengaruh se¬dikit sekali karena suatu sebab tertentu ?". Engkau harus menjawab: "Ya". Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab mempunyai pengaruh sedikit se¬kali itu ?". Engkau harus menjawab: "Iri hati, penuh rasa dengki dan benci, mengiri kalau orang menerima hadiah. diberi tempat menginap, pengharga¬an, penghormatan, dimuliakan, dan diberi persembahan dengan sopan san¬tun adalah sebab dari mempunyai pengaruh sedikit sekali. Orang yang me-lakukan dan melaksanakan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan pen¬deritaan, atau neraka. Atau, apabila Ia dilahirkan kembali sebagai manusia, di mana saja Ia akan bertumimbal-lahir, ia akan mempunyai pengaruh yang sedikit."
 
"Ananda. bila engkau ditanya: "Apakah menjadi miskin karena suatu sebab tertentu  ?"     Engkau harus menjawab: "Ya."
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab miskin itu ?". Engkau harus men¬jawab: "Tak pernah memberikan makanan, minuman, jubah, pengangkutan, bunga, wangi-wangian, obat-obatan, tempat menginap, tempat tinggal, lam¬pu dan sebagainya kepada bhikkhu dan pandita adalah sebab menjadi mis¬kin. Orang yang tidak pernah melakukan perbuatan ini, ketika badan jas¬mauinva hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila Ia dilahirkan kembali sebagai manusia, di mana saja ia akan bertumimbal-lahir, Ia akan menjadi orang miskin."
 
 
"Ananda. bila engkau ditanya: "Apakah orang menjadi rendah karena suatu sebab tertentu '?". Engkau harus menjawab: "Ya."
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab orang menjadi rendah itu ?". Engkau harus menjawab: "Tinggi hati dan penuh kesombongan, tak rnau menghormat kepada orang yang patut dihormati, tak mau berdiri untuk siapa Ia patut berdiri, tak memberi tempat duduk kepada yang patut diberi tempa duduk, tak memberi kamar kepada yang patut diberi kamar, tidak menjamu kepada yg patut dijamu, tak memberi hormat dan penghargaan kepada yang patut diberi hormat dan penghargaan, dan juga tak memberikan persembahan kepada yang patut diberi persembahan adalah sebab menjadi orang rendah. Orang yang tidak pernah melakukan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati, akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan  penderitaan, atau neraka. Atau, apabila Ia dilahirkan kembali menjad manusia, di mana saja Ia akan bertumimbal-lahir, akan dilahirkan sebagai orang rendah."
 
"Ananda. bila engkau ditanya: "Apakah orang menjadi dungu karena suatu sebab tertentu '?". Engkau harus menjawab: "Ya."
 
Dan tentang pertanyaan: "Apakah sebab orang menjadi dungu itu ?" Engkai harus menjawab: "Tak mengunjungi para bhikkhu dan menanyakan kepada mereka: "Apakah yang dimaksud dengan karma baik, Guru ? Apakah yani dimaksud dengan karma tidak baik '? Apa yang tercela ? Apa yang terpuji ? Apa yang patut dilakukan ? Apa yang tidak patut dilakukan ? Perbuatan apakah yang dapat mengakibatkan celaka dan penderitaan untuk waktu yang lama ? Perbuatan mana yang dapat membawa berkah dan kebahagiaaan untuk waktu yang lama?" adalah sebab menjadi orang dungu. Orang yang tidak melakukan perbuatan ini, ketika badan jasmaninya hancur setelah mati akan terjatuh ke alam-alam rendah penuh kesedihan dan penderitaan, atau neraka. Atau, apabila Ia dilahirkan kembali menjadi manusia, di mana saja Ia akan bertumimbal-lahir, akan dilahirkan sebagai orang dungu."
 
"Ananda, pemilik dari perbuatan adalah mahluk, Ia adalah ahli-waris dari perbuatannya, perbuatannya adalah rahim dari mana ia lahir, kepada per¬buatannya ia terikat, namun perbuatannya pula yang menjadi pelindungnya. Perbuatan apa pun yang Ia lakukan. baik atau buruk, Ia juga kelak yang menjadi ahli-warisnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #3 on: 24 November 2007, 07:13:42 AM »
Terdapat orang yang gemar membunuh makhluk hidup, mengambil milik orang lain, melakukan perbuatan asusila dengan wanita; berbicara yang ti¬dak benar, sering meng-gosip orang lain, menggunakan kata-kata kasar, suka mengobrol kosong; tamak, berhati kejam dan mengikuti pandangan yang keliru. Dan Ia terikat erat-erat kepada perbuatannya yang dilakukan dengan jasmani, ucapan atau pikiran. Dengan sembunyi-sembunyi Ia melakukan perbuatan-perbuatan, mengucapkan kata-kata dan memikirkan sesuatu: dan sembunyi-sembunyi pula cara dan tujuannya.
 
 
Tetapi Aku katakan kepadamu: "Bagaimana tersembunyinyapun cara dan tujuannya, orang itu pasti akan menerima salah satu dari kedua akibat ini, yaitu siksaan dari neraka atau terlahir sebagai binatang yang merangkak."
 
 
Demikianlah tumimbal-lahir dari makhluk-makhluk: "Sesuai dengan karmanya, mereka akan bertumimbal-lahir. Dan dalam tumimbal-lahirnya itu mereka akan menerima akibat dari perbuatannya sendiri." Karena itu Aku menyatakan: "Pemilik dan ahli-waris perbuatan adalah makhluk, perbuatann¬ya adalah rahim dari mana ia lahir, kepada perbuatannya ia terikat, namun perbuatannya juga merupakan pelindungnya. Perbuatan apa pun yang ia lakukan, baik atau buruk, ia juga kelak yang menjadi ahli-warisnya. Per-buatanlah yang membuat manusia menjadi mulia dan rendah, kaya dan mis¬kin, bahagia dan menderita."
 
Setelah membabarkan Ajaran Karma kepada Ananda dan para Arahat, lalu Hyang Bhagava menambahkan: "Contoh yang telah Aku beri¬kan hanya sebanyak setetes air dibandingkan contoh yang belum diberikan sebanyak air yang ada di sungai Gangga." Kemudian Hyang Bhagava nengucapkan Ovada Patimokkha :
 
 
"Jangan berbuat kejahatan. Perbanyaklah perbuatan baik,   Sucikan hati dan pikiranmu. ltulah Ajaran semua Buddha.
 
 
Kesabaran adalah cara bertapa yg paling baik,
 
Hyang Buddha bersabda:
 
Nibbanalah yang tertinggi dari semuanya
 
Mereka bukanlah pertapa jika masih menindas orang lain,
 
Mereka bukan pula pertapa yang masih menyebabkan kesusahan orang lain.
 
 
Tidak menghina, tidak melukai,
 
Mengendalikan diri sesuai dengan tata tertib,
 
Makan secukupnya,
 
Senang hidup menyepi,
 
Dan senantiasa berpikir luhur. Itulah Ajaran semua Buddha."
 
Kemudian Yang Mulia Ananda berkata: "Pada generasi yang kacau-balau ini, banyak manusia yang telah mengisi kehidupannya dengan perbuatan¬-perbuatan jahat dikarenakan ketidak-tahuan mereka akan ajaran dan Hu¬kum Karma. Kami sangat senang dan gembira, Guru. Dengan panjang le¬bar dan penuh cinta kasih Guru telah menguraikan Dhanma, menjelaskan¬nya bagai orang yang menegakkan kembali apa yang roboh, atau memper-lihatkan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau membawa lampu di waktu gelap gulita, sambil berkata:
 
it Siapa yang punya mata, silakan melihat."
 
Demikianlah Dhanma telah dibabarkan oleh Guru dalam berbagai cara, dan kami berjanji untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma mulai hari ini sampai akhir hayat kami. Begitu mulianya Dharma ini sehingga bagi siapa saja yang menulis, membaca, mencetak, menyebar¬luaskan sutra ini, atau digunakan untuk memuja para Buddha, akan dianu¬gerahi dengan kebahagiaan dan kesuksesan besar. Dan kelak nanti setelah meninggal akan terlahir bahagia di Buddha-loka tempat para siswa Buddha bersemayam."
 
Setelah Ananda berkata demikian, para Arahat, para bhikkhu, para upasaka, para dewa, para asura, para gandhaba, para makhluk halus lain¬nya menjadi gembira hatinya dengan kata-kata Hyang Bhagava. Mereka berjanji akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma ini.
 
 
 
JIKA BERTANYA SEBAB KEHIDUPAN SEBELUMNYA,
 
 YAITU APA YANG DITERIMA PADA KEHIDUPAN INI.
 
 
JIKA BERTANYA AKIBAT KEHIDUPAN MENDATANG,
 
YAITU APA YANG DIPERBUAT PADA KEHIDUPAN INI.
 
Jangan meremehkan kejahatan dengan mengatakan bahwa kejahatan yang kulakukan kecil sekali, tidak akan berakibat apa-apa kepadaku.
 
Tetapi sebenarnya ibarat air yang jatuh setetes demi setetes pada akhirnya dapat memenuhi sebuah gentong. Demikianlah orang yang dungu sedikit demi sedikit mengisi dirinya dengan kejahatan.
 
Tidak di langit, tidak di tengah samudera, juga tidak di dalam gua atau di puncak gunung; tidak ada suatu tempat pun di dunia ini yang dapat dipakai orang untuk menghindarkan diri dari akibat perbuatannya yang jahat.
 
Di alam ini Ia menderita, juga di alam sana
 
Di kedua alam ini orang jahat menderita
 
la menderita karena diganggu oleh pikirannya
Ia akan lahir di neraka dicengkeram oleh derita.
 
Jangan meremehkan kebajikan dengan mengatakan bahwa kebajikan yang kulakukan hanya sedikit, tak akan membawa pahala bagiku.
 
Tetapi sebenarnya, ibarat air yang jatuh setetes demi setetes pada akhirnya dapat mengisi sebuah gentong. Demikianlah orang yang bijaksana mengisi dirinya sedikit demi sedikit dengan kebajikan.
 
Di alam ini Ia berbahagia, juga di alam sana
 
Di kedua alam ini orang baik hidup bahagia
 
Ia berbahagia dalam menikmati kebahagiaan
 
Ia menerima pahala dari perbuatannya yang baik.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #4 on: 24 November 2007, 08:38:48 AM »
:-?
hmmm... gw blom baca habis, tp bisa gw pastikan postingan si Ryu kali ini adalah rekor  postingan terpanjang di DC.  :))

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #5 on: 24 November 2007, 04:24:22 PM »
penggunaan kata Kamma lebih cocok dibandingkan penggunaan kata Karma... :))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KARMA SUTRA
« Reply #6 on: 24 November 2007, 05:34:01 PM »
penggunaan kata Kamma lebih cocok dibandingkan penggunaan kata Karma... :))
Asal jangan tambah R di belakang.. Beda lagi "sutranya" ^-^ :whistle:
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #7 on: 24 November 2007, 06:15:22 PM »
penggunaan kata Kamma lebih cocok dibandingkan penggunaan kata Karma... :))
Asal jangan tambah R di belakang.. Beda lagi "sutranya" ^-^ :whistle:
haha..bisa ajah~~ kamar Sutra...<--tidak terasa claimnya..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #8 on: 24 November 2007, 09:44:07 PM »
Quote
Bagi orang yang mencatat dan mencetak Sutra ini, kehidupannya akan ber¬hasil dan dihormati.
 
Bagi orang yang menyimpan Sutra ini, akan terlindung dari mala petaka.
 
Bagi orang yang mengkhotbahkan ajaran Dharma ini, dalam kehidupannya akan berhasil dan bertambah kebijaksanaannya.
 
Bagi orang yang membacakan Sutra ini kepada orang lain, akan dihormati dan dicintai orang banyak.
 
Bagi orang yang menyebarluaskan Sutra ini, akan menjadi maju dan jaya.
 
Yang menyimpan akan terlindung dari malapetaka. ??? Koq seperti jimat yah.

Quote
Memuja Hyang Buddha dengan daging, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan daging" membuat ia menderita pe¬nvakit kulit.
Kalau menilik hukum kamma, persembahan adalah kamma baik. kenapa hasilnya buruk ?

Quote
Demikianlah Dhanma telah dibabarkan oleh Guru dalam berbagai cara, dan kami berjanji untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh Ajaran Karma mulai hari ini sampai akhir hayat kami. Begitu mulianya Dharma ini sehingga bagi siapa saja yang menulis, membaca, mencetak, menyebar¬luaskan sutra ini, atau digunakan untuk memuja para Buddha, akan dianu¬gerahi dengan kebahagiaan dan kesuksesan besar. Dan kelak nanti setelah meninggal akan terlahir bahagia di Buddha-loka tempat para siswa Buddha bersemayam."
Kalau ini akan sangat tergantung alirannya, tetapi karena ini board study yg objektif, bebas dari pandangan sebuah aliran. Maka kita skip ini.
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #9 on: 24 November 2007, 09:54:23 PM »
Nah sutta ini ada dimana? Apa dari tripitaka? Apa betul isinya seperti terjemahan ini?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #10 on: 24 November 2007, 10:31:41 PM »
Quote
Tidak setia, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri dan sering di¬perbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak setia dan berkhianat" membuat ia hidup sengsara dan menyedihkan.
 
 
Mendengarkan Dharma dengan kurang perhatian, O bhikkhu, meng¬anjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya. akibat dari "mendengarkan Dharma dengan kurang perhatian" membuat ia menjadi tuli.
 
 
Menyiksa binatang, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬ang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari 'menyiksa binatang" membuat badannya korengan dan bisulan
 
.
 
 
Sumpah palsu, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "sumpah palsu" membuat ia mati disambar geledek, petir atau api.
 
 
                               
 
Iri hati, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "iri hati dan cemburu akan sukses dan kebahagiaan orang lain" membuat ia ke¬sepian, bau busuk dan korengan.
 
 
 
Memuja Hyang Buddha dengan daging, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan daging" membuat ia menderita pe¬nvakit kulit.
 
 
Berdagang dengan tidak jujur, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬diri dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "ber¬dagang dengan tidak jujur" membuat Ia menderita penyakit korengan.
 
 
Berburu dengan tali atau jala, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬diri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬tang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "ber¬buru binatang dengan tali atau jala" membuat Ia mati tergantung.
 
 
Bermusuhan, benci dan dendam, O bhikku, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, kea lam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "bermusuhan, benci dan dendam" membuat ia mati digigit binatang (Jelmaan dari musuhnya).

seperti menakut nakuti aja.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KARMA SUTRA
« Reply #11 on: 25 November 2007, 08:44:15 AM »
Quote
Membangun vihara, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun vihara" nembuat ia mendapat kedudukan terhormat (tinggi).
 
Membangun jalan dan jembatan, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat. akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya; akibat dari "mem¬bangun jalan dan jembatan" membuat ia dapat keselamatan dalam perjalan¬an serta memiliki kendaraan yang bagus.
 
Berdana jubah, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat. akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi jubah untuk bhikkhu" membuat Ia memiliki cukup sandang serta berpakaian bagus.
 
 
 
 
Berdana makanan dan minuman, O bhikkhu. menganjurkan, melakukan iri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi makan dan minuman untuk orang miskin" membuat ia kaya.
 
 
Kikir dan tidak mau berdana, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang; atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "kikir dan ti¬dak mau berdana" membuat ia miskin.
 
 
 
Berdana untuk bhikkhu, 0 bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memberi untuk keperluan bhikkhu" membuat Ia memiliki rumah mewah.
 
 
Membangun sekolah dan rumah sakit, O bhikkhu, menganjurkan, me¬lakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa, atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun sekolah dan rumah sakit" membuat la hidup sukses dan ba¬hagia.
 
Memuja Hyang Buddha, O bhikkhu, menganjurkan. melakukan sendiri. dan sering diperbuat, akan membawa orang ke sorga, ke alam dewa. atau ke alam brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan bunga" membuat ia memiliki wajah yang rupawan.
apa2an sutta ini...
kalau sutta ini disebarkan mana ada perbuatan baik yg tulus lagi  >:( >:( >:(
malah menambah keserakahan saja...

apa tidak salah juga tuh...
Quote
akibat dari "memuja Hyang Buddha dengan bunga" membuat ia memiliki wajah yang rupawan.

ini kok mirip dg buku yg dibagi2 di tempat makan vegetarian ya?
saya pernah dikasih buku dg sampul warna kuning emas
dibelakangnya tertulis 'inilah kitab suci agama Buddha'.
cetakan katanya 'DR. LEE (Medan)'
ini dari aliran mana ya?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: KARMA SUTRA
« Reply #12 on: 25 November 2007, 10:17:01 AM »
Gw pernah baca sutta ini versi E-booknya....
Gw juga kaga gtu ngerti, kadang terasa menakut-nakutin.....
Tapi, gw ada sedikit hipotesis, mungkin aj yang dikatakan itu memank ada efeknya dan hasil secara tidak langsung...
Sbg contoh :
Quote
Menggugurkan kandungan, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sen¬iri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam bina¬mg, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "meng¬ugurkan kandungan" membuat Ia tidak dapat melahirkan.
Secara medis emank logik, krn proses aborsi itu memank merusak rahim sang ibu dan dapat beresiko tdk dpt hamil lagi.. N tentu aj krn aborsi memank termasuk membunuh (prnh dikasih liat video proses aborsi) bnr2 kasian tuh janin..

Atau... mungkin aj, karena yang diceritain itu hanya perumpamaan,justru maksud yang ingin ditekankan pada sutta tsb ialah kalimat2 conclusionnya...
Quote
Karma kehidupan lalu menentukan pahala kehidupan sekarang. Karma kehidupan sekarang akan menentukan kehidupan mendatang.
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KARMA SUTRA
« Reply #13 on: 25 November 2007, 12:31:31 PM »
maaf bro edward, yg ini logicnya dari mane?

Quote
Meniup Lilin altar, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak mengenal rasa hormat dan dengan sengaja meniup Lilin atau lampu altar Hyang Buddha" membuat mulutnya menjadi cacat.

ckckckck...
dari mana seh sumbernya nih?

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: KARMA SUTRA
« Reply #14 on: 25 November 2007, 12:41:07 PM »
Haha..Emank iya seh...
Mksd gw logik tuh, yah kaga smuanya jg....Mungkin takut mulutnya kena sundut lilin, trus jadi cacat deh.... :P
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #15 on: 25 November 2007, 12:50:21 PM »
Haha..Emank iya seh...
Mksd gw logik tuh, yah kaga smuanya jg....Mungkin takut mulutnya kena sundut lilin, trus jadi cacat deh.... :P

:))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KARMA SUTRA
« Reply #16 on: 25 November 2007, 12:50:41 PM »
hahahaha bisa aja kamu...

kalau ga salah tradisi ini ada disindir oleh cerita Ikkyu (Zen)

ikkyu bhikku kecil yg nakal nan cerdik. dikasih tau ga boleh matikan api altar pake mulut. ikkyu menanyakan alasannya, bhikkhu tua mengatakan karena mulut seseorang adalah kotor dan tidak layak untuk meniup altar sang buddha.
keesokkannya ikkyu membaca parita dengan pantat menghadap ke altar(membelakangi).
dia dimarahin lagi... tapi jawabannya, karena mulut saya kotor maka saya membelakangi buddha agar tidak mengotorinya.

apakah ini ikkyusan? hehehe ga tau dech...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #17 on: 25 November 2007, 02:22:18 PM »
emanknya KammaSutra itu apa yha? ???
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KARMA SUTRA
« Reply #18 on: 25 November 2007, 03:25:00 PM »
emanknya KammaSutra itu apa yha? ???
karma sutra = seni dalam melakukan hubungan sexual dari india
kamma sutta = sutta yg berisi ajaran2 tentang hukum karma yg diajarkan Sang Buddha...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #19 on: 25 November 2007, 03:31:20 PM »
Perasaan karma sutra = kamma sutta

cuma beda bahasa aja.

kalo karmasutra yang itu mah beda lagi jeck, beda aliran, anak kecil ga boleh tau hehehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #20 on: 25 November 2007, 05:58:25 PM »
Kamma itu beda sama Kama loh.

Kamma yg niat/perbuatan

Kama = pemuasan indra
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: KARMA SUTRA
« Reply #21 on: 25 November 2007, 06:58:46 PM »
Nah ini ahlinya datang, dah jurus berapa suhu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #22 on: 25 November 2007, 07:41:04 PM »
udah pake tendangan badai level 3  :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #23 on: 25 November 2007, 08:16:09 PM »
udah pake tendangan badai level 3  :))

 :o
Wah... ada toh di kamasutra jurus 'tendangan badai'? level 3 lage...?

Psst: bagi2 dong tekniknya (via japri aja yah, demi kemanan bersama  ;D


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KARMA SUTRA
« Reply #24 on: 25 November 2007, 08:17:07 PM »
udah pake tendangan badai level 3  :))

 :o
Wah... ada toh di kamasutra jurus 'tendangan badai'? level 3 lage...?

Psst: bagi2 dong tekniknya (via japri aja yah, demi kemanan bersama  ;D)


::
Tekan bawah - mundur  + Kaki Level 3
« Last Edit: 25 November 2007, 08:20:45 PM by Hedi Kasmanto »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #25 on: 25 November 2007, 08:40:11 PM »
ko willi,

harusnya wa yg belajar ama ko willy  ^:)^
There is no place like 127.0.0.1

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #26 on: 25 November 2007, 10:31:04 PM »
Jadi kamma sutra ini bagian mana dari tripitaka??
This too shall pass.........

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARMA SUTRA
« Reply #27 on: 26 November 2007, 03:55:46 PM »
Jadi kamma sutra ini bagian mana dari tripitaka??

Hmm...

Begini. Karma Sutra ini adalah sutra Mahayana terlihat dari  istilah yang digunakan dalam bahasa Sanskerta yaitu sutra. Selain itu, adanya pola penggunaan kata-kata yang khusus yang tidak ditemukan dalam sutta (kanon Pali)

Jadi kita membahasnya dalam konteks literatur Mahayana. Banyak dari kita mungkin kurang tahu bahwa meskipun memiliki arti yang sama, Tripitaka (bhs Sanskerta) dan Tipitaka (bhs Pali) mengacu pada 2 hal yang agak berbeda. Ini yang pertama perlu kita catat.

Literatur / kitab suci yang dipergunakan oleh Mahayana terdiri dari Vinaya, Agama Sutra, Abhidharma, Sutra-sutra Mahayana, Sastra dan Stotra. Sampai saat ini saya belum menemukan struktur baku dari apa yang disebut dengan Tripitaka yang digunakan oleh Mahayanis. Belum jelas apa yang dimaksud Tripitaka dalam Mahayana, apakah hanya Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma ataukah Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma + Sutra-sutra Mahayana, Sastra dan Stotra. Tapi jika kita ingin menyamakannya dengan struktur kanon Pali yang digunakan dalam Theravada, maka hanya Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma yang disebut dengan Tripitaka.

Sebelum kita lanjutkan mari kita bahas mengenai apa itu agama sutra, sutra-sutra mahayana, sastra, dan stotra.

Apa yang dimaksud dengan Agama Sutra yaitu literatur berisi kotbah yang memiliki kelas yang sama dengan Sutta Pitaka dalam kanon Pali dan diketahui berasal dari literatur Buddhist awal.
Isinya hampir sama dengan Sutta Pitaka, antara lain:
Dirghagama sekelas dengan Digha-nikaya
Madhyamagama sekelas dengan Majjhima Nikaya
Samyuktagama sekelas dengan Samyutta Nikaya
Ekottaragama sekelas dengan Anguttara Nikaya

(Yang berbeda adalah tidak terdapatnya bagian Khuddaka Nikaya pada Agama Sutra)

Sampai sekarang belum ada rincian dari Agama Sutra tersebut, namun banyak yang mengatakan isinya hampir sama dengan Sutta Pitaka.  Karena itu untuk mencari apakah Karma Sutra berada dijajaran Tripitaka (Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma), kita bisa mencarinya di Kanon Pali khususnya di Sutta Pitaka. Tapi saya tidak menemukan sutta yang isinya mendekati isi Karma Sutra tersebut ataupun pola penggunaan kata-kata seperti sutra tersebut. Jadi kemungkinan besar Karma Sutra tidak berada dalam jajaran Tripitaka (Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma) tetapi ada pada Sutra-sutra Mahayana.

Apa yang dimaksud dengan sutra-sutra Mahayana adalah literatur yang berisi sutra-sutra yang berada di luar Agama Sutra, contoh Saddharmapundarika sutra, Amitabha Sutra, Ksitigarba Sutra, dll

Sedangkan sastra adalah karya tulis dari para tokoh Mahayanis. Dan Stotra bisa diartikan sebagai puji-pujian.

Jadi kesimpulannya, jika yang dimaksud Tripitaka dalam Mahayana adalah Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma maka Karma Sutra tidak terdapat dalam Tripitaka. Tetapi jika yang dimaksud Tripitaka adalah Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma + Sutra-sutra Mahayana, Sastra dan Stotra, maka Karma Sutra tersebut berada dalam Tripitaka yaitu pada bagian Sutra-Sutra Mahayana.

CMIIW
« Last Edit: 26 November 2007, 06:28:08 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #28 on: 26 November 2007, 04:24:26 PM »
 _/\_

Anumodana Bro Kelana atas informasi ini.
Jadi, banyak sekali sutra2 dalam Mahayana, jauh lebih banyak dari Tripitaka kanon pali.

Mo nanya:
Apakah diantara aliran Mahayana sendiri terdapat perbedaan didalam sutra2; yakni sutra2 mana yg diakui dan sutra2 mana yg tidak?

Apa yg dapat sy tangkap dari penjelasan Bro Kelana diatas, secara umum aliran Mahayana belum membakukan Tripitaka mereka. Apakah ini tidak akan membingungkan umat?

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARMA SUTRA
« Reply #29 on: 26 November 2007, 07:42:29 PM »
Mo nanya:
Apakah diantara aliran Mahayana sendiri terdapat perbedaan didalam sutra2; yakni sutra2 mana yg diakui dan sutra2 mana yg tidak?

Pada awal kemunculan Mahayana, dalam aliran awal Mahayana, tentu saja mayoritas sutra yang ada sekarang diakui, dipelajari termasuk Agama Sutra. Namun perkembangannya nampaknya Mahayanis lebih melirik sutra-sutra yang ada dalam sutra-sutra Mahayana (diluar Agama Sutra), Agama Sutra mulai ditinggalkan. Kemudian dengan munculnya tokoh-tokoh Buddhis yang kharismatik yang mengkhususkan diri pada satu dari sutra-sutra Mahayana tersebut, maka muncullah aliran-aliran Mahayana yang lebih mengacu pada satu atau beberapa sutra meskipun sutra lain tetap dianggap penting, misalnya aliran Sukhavati  yang menitikberatkan pada Amitabha sutra, aliran Avatamsaka yang menitikberatkan pada Avatamsaka Sutra, aliran Thien Tai dengan Lotus Sutranya. Nah, dari sinilah maka perbedaan di dalam memandang sutra atau penolakan terhadap sutra yang satu dengan yang lain mungkin sekali terjadi.  Setahu saya, dewasa ini yang lebih nyata adalah mengenai penolakan terhadap Agama Sutra oleh beberapa kelompok. Tetapi tidak semua Mahayanis melupakan keberadaan Agama Sutra karena ada yang mulai menggali dan mempelajari lagi Agama Sutra ini.

Quote
Apa yg dapat sy tangkap dari penjelasan Bro Kelana diatas, secara umum aliran Mahayana belum membakukan Tripitaka mereka. Apakah ini tidak akan membingungkan umat?

Jika umatnya sendiri tidak peduli mengenai struktur dari kitab suci dan apa-apa saja yang termasuk dalam sutra Mahayana, maka hal ini tidak akan membingungkan mereka. Yang bingung adalah mereka peduli dan  mempertanyakan: ”sutra ini bagian mana dari tripitaka?” :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: KARMA SUTRA
« Reply #30 on: 26 November 2007, 11:35:30 PM »
bukan Ikkyu san, tapi Edward san.. :P
Gw sendiri sih kaga gtu pusingin ttng sejarah sutta...Jadi klo ketemu sutta, biasanya cukup sampe tahap paham dengan pesan yg tersurat maupun yang tersirat...
Tapi klo pas mentok, yag lewatin aj deh...Kaga mo ambil pusink.. ^-^
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARMA SUTRA
« Reply #31 on: 30 November 2007, 11:37:31 PM »
Tadi saya baru cek lagi mengenai apa yang dimaksud dengan Tripitaka Mahayana atau disebut Chinese Kanon (karena sekarang yang terlengkap dalam bahasa China). Jadi yang disebut Tripitaka Mahayana secara sederhana terdiri dari: Vinaya, Agama Sutra, dan Abhidharma + Sutra-sutra Mahayana, Sastra dan Stotra. Jadi Karma Sutra tersebut berada dalam Tripitaka yaitu pada bagian Sutra-Sutra Mahayana (di luar Agama sutra) terlepas dari kontroversi  literatur ini bersifat apocryphal atau tidak.

Hanya itu saja untuk saat ini, mungkin nanti ada tambahan kalau memang ada yang perlu ditambahkan.
« Last Edit: 30 November 2007, 11:48:03 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: KARMA SUTRA
« Reply #32 on: 01 December 2007, 10:35:11 AM »
artinya sutra ini memang termasuk kitab suci dari tradisi mahayana?

wah... saya kirain ini ciptaan pengikut yg sangat antusias menyebarkan agamanya...  ^:)^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARMA SUTRA
« Reply #33 on: 01 December 2007, 09:13:35 PM »
artinya sutra ini memang termasuk kitab suci dari tradisi mahayana?

wah... saya kirain ini ciptaan pengikut yg sangat antusias menyebarkan agamanya...  ^:)^

Seperti yang telah saya sampaikan di atas bahwa hal ini terlepas dari kontroversi  literatur ini bersifat apocryphal atau tidak. :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #34 on: 04 December 2007, 12:01:11 AM »
so...

kesimpulanne....

Mahayana itu emank dipenuhi takhayul...dan...keerroran dalam logika... :)) :)) :)) :))

capee deeee... ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D

semoga Avalo memberkati umat2 Mahayana... _/\_

sancai sancai... :whistle:

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #35 on: 04 December 2007, 05:37:58 AM »
 [at] elsol: Avalo juga diakui di theravada loh.
coba baca ini lebih jauh
http://www.dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/mahayana/avalokitesvara
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #36 on: 04 December 2007, 07:08:13 PM »
[at] elsol: Avalo juga diakui di theravada loh.
coba baca ini lebih jauh
http://www.dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/mahayana/avalokitesvara
aneh...

aku ndak percaya yg menulis itu...

Lokesvara? wong di Tipitaka ajah gk ada...

dan yg dipercayai oleh public bukan berarti disetujui oleh Theravada donk...tul gk?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: KARMA SUTRA
« Reply #37 on: 04 December 2007, 08:03:15 PM »
[at] elsol: Avalo juga diakui di theravada loh.
coba baca ini lebih jauh
http://www.dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/mahayana/avalokitesvara

Ah Suhu Medho, waktu saya baca tidak ada pengkuan Theravada. Yang ada adalah beberapa Theravadin yang putus asa dan mulai memuja Avalokitesvara. Dan kata "apalokita" memang ada dalam bahasa Pali tapi itu bukan berarti itu mengacu pada makhluk Avalokitesvara dan tidak berarti diakui dalam ajaran Theravada. Hanya sebuah bentuk kata kerja.

BTW kita sudah OOT ^-^
« Last Edit: 04 December 2007, 08:06:31 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #38 on: 04 December 2007, 09:39:28 PM »
sorry, maksudnya diakui oleh beberapa theravadin  ^-^
maap jadi sudah merepotkan sampe baca semua

iya nih, jadi oot banget. hayo kembali ke laptop..
There is no place like 127.0.0.1

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #39 on: 04 December 2007, 10:33:45 PM »
sorry, maksudnya diakui oleh beberapa theravadin  ^-^
maap jadi sudah merepotkan sampe baca semua

iya nih, jadi oot banget. hayo kembali ke laptop..
haha ko Medho ampe salah tingkah...kakaka...

 :)) :)) :)) :)) :)) :))

 _/\_

thx...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #40 on: 04 December 2007, 10:39:50 PM »
haha ko Medho ampe salah tingkah...kakaka...
Bahasa kerennya, mati gaya  :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: KARMA SUTRA
« Reply #41 on: 05 December 2007, 02:36:40 PM »
sorry, maksudnya diakui oleh beberapa theravadin  ^-^
maap jadi sudah merepotkan sampe baca semua

iya nih, jadi oot banget. hayo kembali ke laptop..


 :o  :o  :o
hwarazkhagabuswarach...  ~X(

aku udah bongkar2 buku ampe bongkar lemari cari2 info...

 :-w

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: KARMA SUTRA
« Reply #42 on: 05 December 2007, 02:52:17 PM »
Buka thread baru aja bro.. jadi bisa disharing..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: KARMA SUTRA
« Reply #43 on: 05 December 2007, 07:16:01 PM »
sorry, maksudnya diakui oleh beberapa theravadin  ^-^
maap jadi sudah merepotkan sampe baca semua

iya nih, jadi oot banget. hayo kembali ke laptop..


 :o  :o  :o
hwarazkhagabuswarach...  ~X(

aku udah bongkar2 buku ampe bongkar lemari cari2 info...

 :-w

::
^:)^
There is no place like 127.0.0.1

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: KARMA SUTRA
« Reply #44 on: 26 May 2008, 03:21:03 PM »
WOW.. what a great "sutta" after all.. thanx..
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: KARMA SUTRA
« Reply #45 on: 06 June 2009, 11:23:30 PM »
Quote
meniup lilin ALTAR
altar???
Oranamen yg paling penting dialtar adalah PATUNG/RUPANG

sepengatahuan sy selama riwayat sang buddha gautama belum ada yg namanya patung buddha ATAU altar..
Jadi kenapa buddha gautama sudah mengucapkan "meniup lilin altar,oh bhikku,menganjurkan,melakukan sendiri,sering diperbuat,akan membawa orang ke neraka,ke alam binatang,ke alam setan..."

dan istilah patung buddha di kenal dan di pakai sebagai simbol penghormatan setelah sekian lama buddha parinibbana..cmiiw

Jadi pertanyaanya apakah ALTAR dgn ornamen utama patung buddha,sudah di kenal pada masa sang buddha sendiri sedang membabarkan dhamma di bumi..??
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Re: KARMA SUTRA
« Reply #46 on: 07 June 2009, 12:40:44 AM »
Bukannya lebih tepat pertanyaannya apakah sutra ini benar2 disabdakan Sang Buddha seperti ini (verbatim-nya)?
Lagipula, jaman sang Buddha sepertinya belum ada sekolah dan rumah sakit. Biasanya orang yang mampu memanggil guru privat untuk anaknya. Sedangkan untuk rumah sakit, setahu saya biasanya sang Buddha kalau sakit tidak dirawat di rumah sakit melainkan oleh tabib, Jivaka Komarabhacca (nulisnya bener ga ya)?
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: KARMA SUTRA
« Reply #47 on: 07 June 2009, 06:55:53 AM »
Artinya banyak kejanggalan..pada sutta ini...

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: KARMA SUTRA
« Reply #48 on: 07 June 2009, 07:58:56 AM »
byk sutra-sutra seperti ini, terkesan kalo munculnya belakangan setelah buddha parinibana... apa yg tertulis di sutra itu ada benar nya tp terlihat lucu. mungkin sutra2 tersebut di turunkan secara turun temurun secara lisan dan diingat2 oleh mereka, sehingga mengalami pergeseran kata2 n kalimat tp isinya memper2 dikit... bs jd karena daya ingat mereka kurang (gara2 kurang meditasi, fokus pd ritual dan penglafalan sutra)

sekali lg itu menurut saya... oce :D