Negara Jepang yang sukses dan maju di asia dan mempunyai ekonom yang berkualitas tidak melakukan redenominasi
Ngapain kita melakukan redenominasi ,
saya jadi tidak habis pikir ekonom yang mencetuskan redenominasi ini .
rasanya tidak wajar ,
negara sudah krisis ekonomi , rakyat kecil sampai atas terasa semakin sulit cari uang .
ehhh.. malahan yang duduk diatas merencanakan redenominasi jelas menghamburkan uang .
sebaiknya rencana ini di tinjau ulang saja .
Negara yg ekonominya maju, sehingga nilai mata uangnya kuat, biasanya memang tidak perlu me-redenominasi (menghilangkan bulatan2) mata uangnya.
Berdasarkan record selama ini (thanks to Bro Menyan) tampak yg melakukan redenominasi adalah negara2 miskin dan berkembang. Karena kecepatan inflasi, akhirnya nilai barangnya menjadi naik beratus/beribu kali lipat yg pada akhirnya mata uangnya 'banyak nol'.
Mata uang yg 'banyak nol', sangat tidak efisien. Dampak langsung bisa terasa dalam penghitungan dengan kalkulator. Kita2 biasanya membeli kalkulator yg min, 12 digit kan? Bisa dibayangkan bagaimana orang2 yg menghitung anggaran belanja negara kita. Angkanya ratusan triliun: 100.000.000.000.000 kalkulator di pasaran jarang yg ada sampai digit segini yah.
Makanya dipangkas 'tiga nol' krn memang akan lbh efisien dan juga menambah wibawa mata uang kita, yg pada akhirnya (diharapkan) akan memberi sentimen positif kedepannya.
Efek negatifnya: yah, implementasinya yg mungkin rada ribet dan perlu pengorbanan beberapa waktu... demi generasi anak cucu, gpp lah kita berkorban, bersusah payah sedikit...
::