//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Alam Neraka  (Read 15885 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #15 on: 16 September 2009, 04:33:16 PM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #16 on: 16 September 2009, 04:39:14 PM »
dari topik ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12597.0.html

ada sutta di
http://www.mahindarama.com/e-tipitaka/Majjhima-Nikaya/mn-130.htm

Quote
Bhikkhus, the warders of hell  take him by his hands and feet and show him to the king of the under world ‘Lord, this man is unfriendly, not uniting, not chaste, does not honour the elders in the family, mete him the suitable punishment.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #17 on: 17 September 2009, 01:09:33 PM »
kalau yg saya pernah denger dari mentor, bhw sesungguhnya ada mahluk yg "bertugas" menyiksa di neraka

hanya saja jika terlalu diekspos, cenderung utk membuat org kembali bertanya2, misal kok ada yah mahluk yg menyiksa terus? kalo gitu, bagaimana  dia bisa menjadi mahluk yg menyenangkan

pun sesungguhnya, siksaan yg paling menyakitkan adalah dari batinnya sendiri..... seperti dalam kasus cunda dimana dia sendiri sudah merasa kesakitan walau belum masuk ke avici

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #18 on: 17 September 2009, 01:14:54 PM »
^
 makhlk yg menyiksa itu makhluk alam mana?
kalau siksaan yg menyakitkan adalah batin sendiri, berarti alam Niraya adalah alam buatan donk...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #19 on: 17 September 2009, 04:35:11 PM »
^
 makhlk yg menyiksa itu makhluk alam mana?

Bener khan sesuai yang saya bilang diatas :

Quote
hanya saja jika terlalu diekspos, cenderung utk membuat org kembali bertanya2
  :))

harus diingat bhw mengetahui hal itu, tidak bermanfaat utk perkembangan batin

kalau siksaan yg menyakitkan adalah batin sendiri, berarti alam Niraya adalah alam buatan donk...

Alam itu ada karena adanya kesesuaian batin mahluk2 semuanya bro...... pernah denger alam 33 dewa khan? kalo dilogika, sangat ga mungkin ada 33 orang yg mempunyai kesamaan seperti itu

Ini tentunya akan kembali bnyk yg bertanya karena selama ini seolah2 alam itu sudah apa adanya, sedangkan mahluk yg menuju ke alam yg sudah tersedia

harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

menunggu hat tanya lagi MODE : ON  ^-^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Alam Neraka
« Reply #20 on: 17 September 2009, 04:38:57 PM »
;D  kok tau ogut mo nanya lagi  :))

boleh nanya lagi gak neh ;D

kalo boleh....... mo nanya  "terus kalo bener menyesuaikan dengan batin2.. berarti ada kemungkinan jumlah alam itu berubah donk"  ;D

i'm just a mammal with troubled soul



Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Re: Alam Neraka
« Reply #21 on: 18 September 2009, 01:42:55 PM »
Dulu waktu masih kuliah & belum mengenal ajaran Sang Buddha pernah nanya hal seperti ini dengan Alm. Su Kong, dijawab Dia tidak tahu karena dia belum mati. Sekarang Su Kong sudah mati tapi tidak kasih jawaban :'( Padahal I butuh jawaban sebelum I mati :'(

Sekarang ada kesempatan di forum Dhammacitta dalam membahas masalah ini eh malah dikasih jawaban mengetahui hal itu tidak bermanfaat untuk perkembangan batin :'(

Padahal kata Buddha kehidupan ini tidak pasti tapi kematian adalah pasti, jadi I kepingin tahu lebih lanjut hal ini. Tolong dong saudara saudari yang pada udah ngerti kasih pencerahannya ^:)^ Tolong dong dijawab pertanyaan saudara saudari lainnya yang butuh pencerahan  pula, jawab dong pertanyaan hatred!

Atau Bung Dhanuttono mungkin bisa kasih jawaban dengan hipnoterapi  ;D

 _/\_

Offline vathena

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 910
  • Reputasi: 41
  • Gender: Female
  • where there is a hatred , let us sow love
Re: Alam Neraka
« Reply #22 on: 01 October 2009, 05:52:24 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?

dan apakah buddha2 yang lain (yang pernah menjabat) akan tetap ada sepanjang masa ?

Keep the torch of Dhamma alight! Let it shine brightly in your daily life. Always remember, Dhamma is not an escape. It is an art of living , living in peace and harmony with oneself and also with all others. Hence, try to live a Dhamma life.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Alam Neraka
« Reply #23 on: 01 October 2009, 09:45:43 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?

musnahnya bukan selamanya hanya sementara saja, non.. konon setelah penyusutan alam semesta dan beberapa alam musnah, alam yg pertama kali muncul adalah alam Brahma Abhassara. dan di sana lah makhluk2 akan terlahir kembali sementara (numpang lahir istilahnya). setelah itu, saat karma di alam tsb habis, atau terjadi kematian, maka makhluk2 akan terlahir kembali ke alam2 yg lebih rendah di bawah alam Brahma Abhassara tsb.
so, soal karma, tetap berlaku, karma tetap berlaku dlm lingkup Lokiya (duniawi), selama belum terealisasinya Nibbana.

Quote
dan apakah buddha2 yang lain (yang pernah menjabat) akan tetap ada sepanjang masa ?

ini pertanyaan dr awal udah salah.. jd tdk ada jawaban yg didpt drnya. ;D
kata 'ada' dan 'tidak ada' itu hanya applicable, hanya valid, hanya sah utk semua yg berada dlm lingkup Samsara, Lokiya. saat unsur2 pendukung, tempat 'keberadaan' dan 'ketidakberadaan' itu telah padam sepenuhnya, maka tdk lagi dapat disematkan 'ada' atau pun 'tidak ada'. karena tidak valid lagi..
analogi dr Sang Buddha: seperti nyala api sebuah pelita padam krn tdk adanya lg bahan pembentuknya, entah itu sumbu, entah itu minyak, entah itu angin. maka saat padam, tdk lagi kita tanyakan kemana api tersebut pergi, apakah api itu ada atau tidak ada.

analogi dr gw: kalo fat-fat bepergian di darat kalau tdk dengan jalan kaki ya pasti naek kendaraan mobil atau motor. nah kalo udah naek pesawat dan terbang. tdk lagi dpt ditanya, apakah fat-fat bepergiannya dengan jalan kaki atau naek mobil atau motor?
demikian pula saat Nibbana terealisasi, tdk ada lg landasan yg dapat menjadi dasar berpijak bagi terlahirnya sesuatu makhluk, pun bukan pula bahwa tdk ada makhluk. sudah di luar konsep. that's all.
appamadena sampadetha

Offline Togejiro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 3
Re: Alam Neraka
« Reply #24 on: 01 February 2010, 08:05:45 PM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

tentang neraka dan raja yama menurut sutta :(Petikan Anguttara Nikaya 1)

Ada tiga utusan agung,17 para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?
Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana penjaga neraka menarik kedua tangannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"
Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"
Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
Kemudian Raja Yama berkata: "Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat wanita atau pria, yang berusia delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun, yang rapuh, bungkuk bagaikan siku atap, melengkung, bersandar pada tongkat, berjalan tertatih-tatih, sakit-sakitan, karena masa muda dan kekuatannya telah lenyap, giginya ompong, rambutnya kelabu dan jarang atau gundul, kulitnya berkeriput, dan kaki tangannya bengkak?"
Dan dia menjawab: "Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
Kemudian Raja Yama berkata kepadanya: "Sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena usia tua dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
Kemudian Raja Yama berkata: "Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berkata kepadanya demikian mengenai utusan agung pertama, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berkata kepada laki­-laki itu tentang utusan kedua, dengan mengatakan: "Tidakkah pernah terpikirkan olehmu, sahabat, utusan agung kedua yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria yang sakit, dan dalam kesakitan, dia terbaring di atas kotorannya sendiri dan harus diangkat oleh seseorang dan dibaringkan oleh orang lain?"
"Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
"Sahabat, tidakkah pernah terpikir olehmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena penyakit dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan­-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya demikian sehubungan dengan utusan agung kedua, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya tentang utusan agung ketiga, dengan mengatakan: "Tidakkah engkau pernah melihat, sahabat, utusan agung ketiga yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria, sesudah dua atau tiga hari meninggal, yang mayatnya bengkak, pucat dan membusuk?"
"Ya, Tuan, saya telah melihatnya."
"Kalau demikian, sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena kematian dan tak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Kemudian setelah bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung ketiga, Raja Yama pun diam.
Setelah itu, para penjaga neraka menjatuhkan berbagai jenis siksaan kepadanya, yang menyebabkan dia menderita rasa sakit yang menusuk, parah, tajam, dan menyedihkan. Walaupun demikian, dia tidak mati sampai tindakan jahatnya itu telah habis. 18                (111,35)
26.Tiga Utusan Agung
Petikan Anguttara Nikaya 1


Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #25 on: 01 February 2010, 08:34:59 PM »
+ kurasa Mara lah yg menguasai neraka, dia dan pasukannya yg melakukan penyiksaan... coba cek riwayat hidup Maha Monggalana
...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Alam Neraka
« Reply #26 on: 01 February 2010, 11:15:27 PM »
sori, yang benar neraka dikuasai yamaraja, dan algojonya naraka/niraya-pala.
mara itu raja di alam dewa tertentu
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Alam Neraka
« Reply #27 on: 02 February 2010, 11:48:17 AM »
hmm.. mo konfirmasi aja......

kenapa jadi bertanya "siapa" ? yg menyiksa?

karena dari penjelasan tersebut... yg ada yg disiksa...

contoh : "dipotong potong" , "di jahit", "dipukuli", "dipanggang" de el el

terus kan juga ada tuh sutta yg menceritakan "penjaga neraka" dan "rajanya"

Boleh tau SUTTA-nya, bro? buat pengetahuan kita semua........

tentang neraka dan raja yama menurut sutta :(Petikan Anguttara Nikaya 1)

Ada tiga utusan agung,17 para bhikkhu. Apakah yang tiga itu?
Ada orang yang memiliki perilaku buruk lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Karena memiliki perilaku buruk seperti itu, pada saat tubuhnya hancur, setelah kematian, dia terlahir lagi di alam penderitaan, di tempat yang buruk, di alam yang rendah, di neraka. Di sana penjaga neraka menarik kedua tangannya dan menyeretnya ke hadapan Yama, Raja Kematian, sambil berkata: "Tuanku, orang ini tidak memiliki rasa hormat terhadap ayah dan ibunya, tidak juga terhadap para petapa dan brahmana, tidak juga dia menghargai mereka yang lebih tua di keluarga. Semoga Tuanku menjatuhkan hukuman yang sesuai kepadanya!"
Kemudian, para bhikkhu, Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung pertama: "Apakah engkau tidak pernah melihat, sahabat, utusan agung pertama yang muncul di antara umat manusia?"
Dan dia menjawab: "Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
Kemudian Raja Yama berkata: "Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat wanita atau pria, yang berusia delapan puluh, sembilan puluh, atau seratus tahun, yang rapuh, bungkuk bagaikan siku atap, melengkung, bersandar pada tongkat, berjalan tertatih-tatih, sakit-sakitan, karena masa muda dan kekuatannya telah lenyap, giginya ompong, rambutnya kelabu dan jarang atau gundul, kulitnya berkeriput, dan kaki tangannya bengkak?"
Dan dia menjawab: "Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
Kemudian Raja Yama berkata kepadanya: "Sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena usia tua dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
Kemudian Raja Yama berkata: "Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berkata kepadanya demikian mengenai utusan agung pertama, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berkata kepada laki­-laki itu tentang utusan kedua, dengan mengatakan: "Tidakkah pernah terpikirkan olehmu, sahabat, utusan agung kedua yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria yang sakit, dan dalam kesakitan, dia terbaring di atas kotorannya sendiri dan harus diangkat oleh seseorang dan dibaringkan oleh orang lain?"
"Ya, Tuan, saya telah melihat itu."
"Sahabat, tidakkah pernah terpikir olehmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena penyakit dan tidak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan­-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Para bhikkhu, setelah Raja Yama bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya demikian sehubungan dengan utusan agung kedua, sekali lagi beliau bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya tentang utusan agung ketiga, dengan mengatakan: "Tidakkah engkau pernah melihat, sahabat, utusan agung ketiga yang muncul di antara umat manusia?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melihatnya."
"Tetapi, sahabat, tidakkah engkau pernah melihat seorang wanita atau pria, sesudah dua atau tiga hari meninggal, yang mayatnya bengkak, pucat dan membusuk?"
"Ya, Tuan, saya telah melihatnya."
"Kalau demikian, sahabat, tidakkah pernah muncul di pikiranmu, sebagai orang dewasa yang pandai, 'Aku juga akan terkena kematian dan tak dapat lolos darinya. Biarlah sekarang kulakukan tindakan-tindakan yang luhur lewat tubuh, ucapan, dan pikiran'?"
"Tidak, Tuan, saya tidak melakukannya. Saya lalai."
"Karena lalai, sahabat, engkau telah gagal melakukan tindakan­-tindakan luhur lewat tubuh, ucapan dan pikiran. Maka engkau akan diperlakukan sesuai dengan kelalaianmu. Tindakan jahatmu itu tidak dilakukan oleh ibu atau ayah, saudara lelaki, saudara perempuan, teman atau pendamping, tidak juga oleh sanak saudara, para dewa, para petapa atau brahmana. Tetapi engkau sendirilah yang telah melakukan tindakan jahat itu, dan engkau akan harus mengalami buahnya."
Kemudian setelah bertanya, memeriksa dan berbicara kepadanya mengenai utusan agung ketiga, Raja Yama pun diam.
Setelah itu, para penjaga neraka menjatuhkan berbagai jenis siksaan kepadanya, yang menyebabkan dia menderita rasa sakit yang menusuk, parah, tajam, dan menyedihkan. Walaupun demikian, dia tidak mati sampai tindakan jahatnya itu telah habis. 18                (111,35)
26.Tiga Utusan Agung
Petikan Anguttara Nikaya 1



boleh minta link biar bisa baca lengkapnya bro?

anumodana

sori, yang benar neraka dikuasai yamaraja, dan algojonya naraka/niraya-pala.
mara itu raja di alam dewa tertentu

kalo raja yama disebut2 sebagai vemanikapeta raja (peta yg setengah senang, setengah susah)

dewa yama beda lagi.....

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #28 on: 02 February 2010, 11:51:19 AM »
btw raja yama sbg penguasa neraka, sama nga ya dengan raja yama di alam dewa yama diatas alam dewa tavatimsa?

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Alam Neraka
« Reply #29 on: 02 February 2010, 01:10:53 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)