//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dear diary  (Read 456896 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Panca Niyama Dhamma/ Pancavidha Niyama/ Five Fold Niyama
« Reply #1305 on: 28 September 2015, 10:16:07 AM »
   Buddhism   

In Buddhist commentary (from the 5th to 13th centuries CE) we find the pañcavidha niyama, fivefold niyama which occurs in the following texts:

In the Aṭṭhasālinī (272-274), the commentary attributed to Buddhaghosa on the Dhammasangaṅi, the first book of the Theravāda Abhidhamma Piṭaka;[28]
In the Sumaṅgala-Vilāsinī (DA 2.431), Buddhaghosa’s commentary on the Dīgha Nikāya;[29]
In the Abhidhammāvatāra (PTS p.54), a verse summary of Abhidhamma by Buddhaghosa’s contemporary, Buddhadatta.[30]
Abhidhammamātika Internal Commentary. (p. 58) The Abhidhamma-mātika is a matrix of abstracts for the Abhidhamma, with lists of pairs and triplets of terms from which the whole of the text can theoretically be reconstructed. The passage on the niyamas is from an internal commentary on the mātika associated with the Dhammasaṅgaṇī (the niyāmas don’t appear to be mentioned in the mātrix itself, but only in this appendix.); and was composed in South India by Coḷaraṭṭha Kassapa (12th–13th century).
Abhidhammāvatāra-purāṇatīkā (p.1.68). Composed by in Sri Lanka by Vācissara Mahāsāmi c. 13th century or Sāriputta c. 12th century. This text is a commentary on the text of the Abhidhammāvatāra Nāmarūpa-parichedo (ṭīka) so is technically a sub-sub-commentary. This commentary is an incomplete word by word commentary.
utu-niyāma “the constraint of the seasons”, i.e. in certain regions of the earth at certain periods the flowering and fruiting of trees all at one time (ekappahāreneva), the blowing or ceasing of wind, the degree of the heat of the sun, the amount of rain-fall, some flowers like the lotuses opening during the day and closing at night and so on;
bīja-niyāma “the constraint of seeds or germs”, i.e. a seed producing its own kind as barley seed produces barley;
kammaniyāma “the constraint of kamma”, i.e. good actions produce good results and bad actions produce bad results. This constraint is said to be epitomised by [Dhammapada] verse 127 which explains that the consequences of actions are inescapable;
citta-niyāma “the constraint of mind”, i.e. the order of the process of mind-activities as the preceding thought-moment causing and conditioning the succeeding one in a cause and effect relation;
dhamma-niyāma “the constraint of dhammas”, i.e. such events like the quaking of the ten thousand world-systems at the Bodhisatta’s conception in his mother’s womb and at his birth. At the end of the discussion Sumaṅgalavilāsinī passage the Commentary says that dhammaniyāma explains the term dhammatā in the text of the Mahāpadāna Sutta (D ii.12) (Cf. S 12.20 for a discussion of the use of the word dhammaniyamatā in the suttas)
In these texts the fivefold niyama was introduced into commentarial discussions not to illustrate that the universe was intrinsically ethical but as a list that demonstrated the universal scope of paṭicca-samuppāda. The original purpose of expounding fivefold niyama was, according to Ledi Sayadaw, neither to promote or to demote the law of karma, but to show the scope of natural law as an alternative to the claims of theism.[31]

C.A.F. Rhys Davids was the first western scholar to draw attention to the list of pañcavidha niyama, in her little book of 1912 entitled simply Buddhism. Her reason for mentioning it was to emphasise how for Buddhism we exist in a "moral universe" in which actions lead to just consequences according to a natural moral order, a situation she calls a "cosmodicy" in contrast with the Christian theodicy.:[32][33]

In Mrs Rhys Davids scheme the niyamas become:

kamma niyama: ("action") consequences of one's actions
utu niyama: ("time, season") seasonal changes and climate, law of non-living matter
bīja niyama: ("seed") laws of heredity
citta niyama:("mind") will of mind
dhamma niyama: ("law") nature's tendency to perfect
This is similar to the scheme proposed by Le

di Sayadaw.[34] Western Buddhist Sangharakshita has taken up Mrs Rhys Davids conception of the niyamas and made it an important aspect of his own teachings on Buddhism. [35]

Spelling   
In Pāli the word is spelled both niyama and niyāma, and the Pali Text Society Dictionary says that the two forms have become confused.[36] It is likely that niyāma is from a causative form of the verb ni√i.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Niyama

Wa selalu bilang Dhamma niyama (hukum alam semesta dhamma) : sebagai hukum tentang keajaiban, karena kehadiran Buddha dan Dhamma di dunia adalah keajaiban alam semesta, Miracle law.
« Last Edit: 28 September 2015, 10:27:00 AM by kullatiro »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dear diary
« Reply #1306 on: 29 September 2015, 07:04:48 PM »
   
Wa selalu bilang Dhamma niyama (hukum alam semesta dhamma) : sebagai hukum tentang keajaiban, karena kehadiran Buddha dan Dhamma di dunia adalah keajaiban alam semesta, Miracle law.

Bagaimana dengan Dhammaniyama Sutta? Dhammaniyama di sana tidak menunjuk pada hukum tentang keajaiban (miracle law)....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #1307 on: 30 September 2015, 01:31:43 AM »
http://Http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19857.0


Quote
Tathāgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu,
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia Memaklumkannya, Menunjukkannya,Menegaskan, Menandaskan,Menjelaskan, Menguraikan, dan Membentangkan bahwa:


Masa sih coba di baca baik baik, bukan nya sudah jelas keajaiban dhamma, keberadaan sang tathagata merupakan keajaiban dhamma

« Last Edit: 30 September 2015, 01:33:59 AM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Buah sien tao / buah dewa, buah keberuntungan di gunung kawi
« Reply #1308 on: 04 October 2015, 01:29:23 AM »
Hm, yang wa dengar dari orang yang duduk di sekitar pohon menunggu buah ini jatuh dgn sendiri nya, ini adalah buah sien tao buah dewa buah keberuntungan, siapapun yang mendapatkan nya akan di penuhi keberuntungan seumur hidupnya.

Wa lagi menemani kakak perempuan wa sembahyang ke gunung kawi, pohon tumbuh di samping makam atau tempat peristirahatan  dtg dari china ke indonesia, pohon ini ada ceritanya tidak ingat sudah terlalu lama.

Karena cici wa sedang sembahyang wa bermain main di sekitar sini sambil baca ko ong kwan si im keng , ketika wa dengar cerita ini wa tertarik untuk mendapatkan nya untuk di berikan ke kakak perempuan wa.

Tidak di sangka tuh buah jatuh ke kepala ku dan akhirnya bergulir di samping kaki wa duduk sekitar arah jarum jam 11 tangan kiri ku tentu nya bereaksi mengambil tak di sangka orang  orangdewasa di sekitar ku mendekap tangan ku dan menjepitnya hingga tangan wa tdk dpt bergerak dan ditarik, bahkan buah dlm genggaman juga tidak dapat di lepas, wa kesal bukan main setelah tgn wa tidak bisa di tarik sementara wa berada paling bawah dari tindihan orang orang dewasa akhirnya wa putuskan untuk menghancurkan buah hingga tidak ada satupun yang dapat dan perebutan buah ini cepat berakhir, baru semua tangan dan tindihan lepas.
« Last Edit: 04 October 2015, 01:39:53 AM by kullatiro »

Offline Tobi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 25
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dear diary
« Reply #1309 on: 04 October 2015, 06:49:38 AM »
Hm, yang wa dengar dari orang yang duduk di sekitar pohon menunggu buah ini jatuh dgn sendiri nya, ini adalah buah sien tao buah dewa buah keberuntungan, siapapun yang mendapatkan nya akan di penuhi keberuntungan seumur hidupnya.

Wa lagi menemani kakak perempuan wa sembahyang ke gunung kawi, pohon tumbuh di samping makam atau tempat peristirahatan  dtg dari china ke indonesia, pohon ini ada ceritanya tidak ingat sudah terlalu lama.

Karena cici wa sedang sembahyang wa bermain main di sekitar sini sambil baca ko ong kwan si im keng , ketika wa dengar cerita ini wa tertarik untuk mendapatkan nya untuk di berikan ke kakak perempuan wa.

Tidak di sangka tuh buah jatuh ke kepala ku dan akhirnya bergulir di samping kaki wa duduk sekitar arah jarum jam 11 tangan kiri ku tentu nya bereaksi mengambil tak di sangka orang  orangdewasa di sekitar ku mendekap tangan ku dan menjepitnya hingga tangan wa tdk dpt bergerak dan ditarik, bahkan buah dlm genggaman juga tidak dapat di lepas, wa kesal bukan main setelah tgn wa tidak bisa di tarik sementara wa berada paling bawah dari tindihan orang orang dewasa akhirnya wa putuskan untuk menghancurkan buah hingga tidak ada satupun yang dapat dan perebutan buah ini cepat berakhir, baru semua tangan dan tindihan lepas.


Lalu yg Anda dapatkan adalah dipenuhi keberuntungan seumur hidup atau bagaimana?

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dear diary
« Reply #1310 on: 04 October 2015, 04:12:43 PM »
http://Http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19857.0



Masa sih coba di baca baik baik, bukan nya sudah jelas keajaiban dhamma, keberadaan sang tathagata merupakan keajaiban dhamma



Coba dikutip lengkap sutta-nya, di sana tdk ada yg ajaib kok....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #1311 on: 04 October 2015, 07:12:06 PM »
Lalu yg Anda dapatkan adalah dipenuhi keberuntungan seumur hidup atau bagaimana?

Keberuntungan ada bermacam macam, kalau keberuntungan menjadi sangat kaya raya sih tidak, buah nya kan di hancurkan tinggal ampas dan bijinya.

Wa juga tidak mengetahui buah sien tao ini setelah di dapatkan bagaimana cara penggunaan nya, itu kejadian sudah puluhan tahun ampas dan bijinya juga sudah hilang atau di buang akhirnya.

Yang penting dari eksperiment wa dgn ko ong kwan si im keng cukup berhasil mendapatkan buah sien tao ini, di bilang tidak sesuai keinginan juga tidak bisa di katakan seperti itu, karena permintaan nya juga terbatas yaitu mendapatkan buah sien tao meski buah nya cuma menjadi milik beberapa detik saja, dan akhir hasilnya cuma mendapat ampas dan biji dari buah sien tao ini.
« Last Edit: 04 October 2015, 07:41:36 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #1312 on: 04 October 2015, 07:19:43 PM »
Coba dikutip lengkap sutta-nya, di sana tdk ada yg ajaib kok....

Wa terus terang belum sampai bisa memaklumkan dll biarpun mengerti sutta nya wa pikir ini cukup ajaib bisa sampai seperti itu menguraikan membentangkan

Quote

Tathāgata mengetahui dan mengerti sepenuhnya hal itu,
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti,
Ia Memaklumkannya, Menunjukkannya,Menegaskan, Menandaskan,Menjelaskan, Menguraikan, dan Membentangkan bahwa:


Dan wa pikir ini sudah cukup jelas ada nya  formula, resep, law yang di jelaskan oleh sang tathagata
« Last Edit: 04 October 2015, 07:24:10 PM by kullatiro »

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dear diary
« Reply #1313 on: 06 October 2015, 08:31:33 PM »
Wa terus terang belum sampai bisa memaklumkan dll biarpun mengerti sutta nya wa pikir ini cukup ajaib bisa sampai seperti itu menguraikan membentangkan

Dan wa pikir ini sudah cukup jelas ada nya  formula, resep, law yang di jelaskan oleh sang tathagata


Berikut isi sutta lengkapnya berdasarkan terjemahan Bhikkhu Bodhi yg digunakan dlm AN terbitan DC:

“Para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul atau tidak, hukum ini tetap berlaku, kestabilan Dhamma ini (dhammaṭṭhitatā), jalan pasti Dhamma ini (dhammaniyāmatā): ‘Segala fenomena terkondisi adalah tidak kekal.’

Seorang Tathāgata tercerahkan pada hal ini dan menerobosnya, dan kemudian Beliau menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya, dan menguraikannya sebagai berikut: ‘Segala fenomena yang terkondisi adalah tidak kekal.’

“Para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul atau tidak, hukum ini tetap berlaku, kestabilan Dhamma ini, jalan pasti Dhamma ini: ‘Segala fenomena terkondisi adalah penderitaan.’

Seorang Tathāgata tercerahkan pada hal ini dan menerobosnya, dan kemudian Beliau menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya, dan menguraikannya sebagai berikut: ‘Segala fenomena yang terkondisi adalah penderitaan.’

“Para bhikkhu, apakah para Tathāgata muncul atau tidak, hukum ini tetap berlaku, kestabilan Dhamma ini, jalan pasti Dhamma ini: ‘Segala fenomena adalah tanpa-diri.’

Seorang Tathāgata tercerahkan pada hal ini dan menerobosnya, dan kemudian Beliau menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya, dan menguraikannya sebagai berikut: ‘Segala fenomena adalah tanpa-diri.’”


Dari sana jelas bahwa Dhammaniyama (jalan pasti Dhamma) yang dijelaskan, diajarkan, dinyatakan, ditetapkan, diungkapkan, dianalisis, dan diuraikan Sang Buddha adalah tentang anicca, dukkha, dan anatta.

Dalam sutta ini sama sekali tidak menyinggung "keajaiban Dhamma" sedikit pun....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #1314 on: 07 October 2015, 10:36:34 AM »
Wa pikir ini sudah jelas, jalan pasti dhamma, dan kemampuan Sang Buddha menjelaskan nya.

Bagi beberapa orang rumput tumbuh di tepi jalan adalah hal yang biasa tapi bagi orang yang tinggal di kutub utara atau di tengah gurun pasir  atau beberapa orang rumput tumbuh di tepi jalan adalah keajaiban, semua tergantung persepsi manusia nya

Spoiler: ShowHide

Note:
Hingga saat ini kita hanya bisa menemukan rumput tumbuh di bumi,

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dear diary
« Reply #1315 on: 08 October 2015, 07:01:00 PM »
Wa pikir ini sudah jelas, jalan pasti dhamma, dan kemampuan Sang Buddha menjelaskan nya.

Bagi beberapa orang rumput tumbuh di tepi jalan adalah hal yang biasa tapi bagi orang yang tinggal di kutub utara atau di tengah gurun pasir  atau beberapa orang rumput tumbuh di tepi jalan adalah keajaiban, semua tergantung persepsi manusia nya

Spoiler: ShowHide

Note:
Hingga saat ini kita hanya bisa menemukan rumput tumbuh di bumi,


Oh baiklah, berarti saya salah memahami, saya menyangka "keajaiban Dhamma" yang anda maksud adalah peristiwa2 ajaib seperti pada saat kelahiran Bodhisatta, pencerahan-Nya, dan wafatnya Buddha...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Dear diary
« Reply #1316 on: 09 October 2015, 12:50:46 AM »
hmm, opera mini wa sudah berfungsi, kalau pakai opera hurufnya lebih besar dari chrome.

wa pikir hal hal keajaiban seperti kelahiran, keajaiban saat pencerahan, dan parinibanna itu cuma justifikasi, seperti relegi lain perawan melahirkan, berjalan diatas air , pergi satu malan dari tempat satu dgn lain nya ,  sebenarnya hal ini seperti api unggun menyala  dari potongan kayu bakar yang di beri percikan api

bahkan beberapa cerita di ragukan kebenaran nya seperti pitaka yang di simpan di dewa naga, juga cerita Abhidhamma pitaka

Padahal jelas jelas ada perjanjian Antara YA Ananda dan Sang Buddha Gautama.





Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Dear diary
« Reply #1317 on: 10 October 2015, 07:32:44 AM »
hmm, opera mini wa sudah berfungsi, kalau pakai opera hurufnya lebih besar dari chrome.

wa pikir hal hal keajaiban seperti kelahiran, keajaiban saat pencerahan, dan parinibanna itu cuma justifikasi, seperti relegi lain perawan melahirkan, berjalan diatas air , pergi satu malan dari tempat satu dgn lain nya ,  sebenarnya hal ini seperti api unggun menyala  dari potongan kayu bakar yang di beri percikan api

Menurut MN 123 Acchariya-abbhuta Sutta, walaupun peristiwa2 seputar kelahiran, pencerahan dan Parinibbana sangat menakjubkan dan mengagumkan (setidaknya bagi siswa yg belum tercerahkan seperti Bhikkhu Ananda), tetapi menurut Sang Buddha sendiri, hal yang menakjubkan dan mengagumkan adalah ketika Beliau mengetahui munculnya, berlangsungnya, dan lenyapnya perasaan2:

“Karena itu, Ānanda, ingatlah ini juga sebagai kualitas mengagumkan dan menakjubkan dari Sang Tathāgata: Di sini, Ānanda, bagi Sang Tathāgata perasaan-perasaan dikenali pada saat munculnya, pada saat berlangsungnya, pada saat lenyapnya; persepsi-persepsi dikenali pada saat munculnya, pada saat berlangsungnya, pada saat lenyapnya; pikiran-pikiran dikenali pada saat munculnya, pada saat berlangsungnya, pada saat lenyapnya.[8] Ingatlah ini juga, Ānanda, sebagai satu kualitas mengagumkan dan menakjubkan dari Sang Bhagavā.”

Jadi, "keajaiban Dhamma" yang terbaik adalah bisa mengetahui munculnya, berlangsungnya, dan lenyapnya berbagai kondisi batin kita sebagai hasil praktek Dhamma, bukan hal2 ajaib yg merupakan kejadian eksternal (terjadi di luar batin kita).

Quote
bahkan beberapa cerita di ragukan kebenaran nya seperti pitaka yang di simpan di dewa naga, juga cerita Abhidhamma pitaka

Bagi saya, kisah2 spt ini hanyalah "mitos" untuk memberikan penjelasan atas kemunculan ajaran2 yg lebih belakangan. Tidak perlu dimaknai sebagai kejadian yg benar2 terjadi. Selengkapnya bisa dibahas di thread sebelah: https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=24691.0

Quote
Padahal jelas jelas ada perjanjian Antara YA Ananda dan Sang Buddha Gautama.

Kisah bagaimana Bhikkhu Ananda menjadi pelayan tetap dengan memohon syarat tertentu kepada Sang Buddha memang dpt ditemukan dalam salah satu sutta dalam Madhyama Agama dari aliran Sarvastivada, tetapi dengan alur narasi yg tidak konsisten (dengan demikian ini merupakan kisah yg ditambahkan belakangan). Padanan Pali-nya hanya terdapat dalam komentar, tidak ditemukan dalam bentuk sutta.

Secara historis, pengulang kumpulan ajaran awal bukan hanya Bhikkhu Ananda seorang, tetapi semua peserta konsili I yang dikumpulkan Bhikkhu Mahakassapa (yang secara tradisi diyakini semuanya telah mencapai tingkat Arahant). Jadi, sutta2 yg kita miliki sekarang kemungkinan besar bukan hasil ingatan Bhikkhu Ananda saja
« Last Edit: 10 October 2015, 07:35:31 AM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Dear diary: beli Samsung Galaxy V plus (Rp1.010.000)
« Reply #1318 on: 18 October 2015, 11:12:14 PM »
semua bermula kira 3 minggu lalu tas cici wa di jambret pas di depan kantor polisi pancoran (yang dekat jembatan glodok), akibatnya hp termasuk brg yang ikut hilang, sangat beruntung yang di bawa bukan tas tangan yang di kepit  dan di kalung kan ke bahu tapi tas kecil hingga ketika di jambret tidak terseret jatuh.

karena wa tinggal tj duren dekat itc roxy  (naik metromini B91) lbisa melewati itc roxy, jadi wa yg di minta untuk membelikan hp tersebut.

Budget Rp 500.000,- , keponakan wa bilang beli kan hp nokia saja, tulisan mesti besar hingga mudah di lihat orang  berumur.

mesti ada kamera, kata kakak ipar wa bilang, wa bilang mana dapet  hp berkamera harga rp500.000,- baru lagi.


Cici wa lagi ada pengen beli recorder, dan bisa merekam pelajaran akupuntur nya.

wa tadi ke itc roxy toko langganan tutup toko sebelahnya juga tidak ada orang jadi ke toko sebelahnya lagi lihat lihat hp budget Rp500.000,- ada model clam (kerang) dan seperti candy bar atau coklat batang warna biru Nokia, wa lihat nya lsg pusing karena semua nya manual tidak berlayar sentuh, kenapa ini mesti tekan tombol sana sini, belum lagi wa mesti menjelaskan penggunaan Hp tersebut kepada 2 orang kakak ipar wa dan cici wa.

wa bisa bayangkan mulut wa sampai lelah menerangkan nih hp jaman dulu, akhirnya wa permisi dulu jalan ke bawah ke galeri samsung lihat lihat ada hp paling murah yang di pamerkan saat itu.

ada 2 yang satu samsung galaxy v plus dan samsung galaxy J, yang samsung galaxy v plus harga Rp 1.100.000,- dan samsung galaxy j harga Rp 1.400.000,-

wa coba yang v plus ini bagus lebih bagus dari samsung galaxy mini wa dulu (hilang ketika di gunakan  keponakan wa).

terus naik keataz balik lagi ke sebelah toko langgan wa, toko langganan wa lagi libur hari ini.

wa putuskan beli samsung galaxy v plus, soalnya mudah tidak ribet menggunakan nya, tinggal buka ada tiga tanda gagang tlp hijau buat tlp/memasukan nomer telpon, kontak ada bergambar manusia dgn latar belakang berwarna oranye, kotak bergambar surat untuk sms.

dan lagi nomer telpon yang terdapat di kontak bisa di setting untuk tampil di layar home/layar utama.

Jadi tinggal buka hp langsung bisa dgn mudah menekan kotak kontak yang bertulisan di bawahnya. wa sudah atur dua kotak, satu di kiri atas dan  satu di kanan atas.

di layar ke dua wa tempatkan simbol kamera di kiri atas, dan perekam suara di kanan atas, di bawah nya simbol kamera wa tempat kan galeri untuk melihat hasil potret, sebelum sampai di bawah simbol perekam wa tempat kan simbol video. terakhir di bawah galeri wa tempatkan simbol kakulator dan disamping kanan nya simbol memo.

Beli samsung harga Rp 1.010.000,- di tambah temperment glass agar layar hp tidak mudah pecah (jadi bukan anti gores, dan juga bukan anti minyak), harga Rp 60.000,- kemudian ke toko sebelahnya khusus jualan pelindung hp wa beli model seperti dompet ada silikon pelindung nya. Rp 55.000 setelah di tawar (tadinya rp 65.000).

wa mendengar tentang anti pecah layar ini lsg beli dan pilih ini karena kebiasan cici wa yang biasa lsg lempar hp ke dalam tas nya dan beradu dan berguncang dgn barang lain dalam tasnya.

« Last Edit: 18 October 2015, 11:18:35 PM by kullatiro »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Dear diary: data serba serbi pengurusan SNI
« Reply #1319 on: 28 October 2015, 01:52:53 PM »
Quote from: SiKacungKampret;562f55baa2c06e107a8b4569


gua merasa yang satu ini perlu di luruskan.
FYI, gua kerja di sebuah perusahaan importir elektronik Asing,
bukan pedagang langsung.
tapi mo muntah gua ngurus SNI :berbusa

gak mahal? gosip?  ok let see....

proses sertifikasi SNI harus di lakukan oleh lembaga LS pro yang di tunjuk pemerintah,
Biaya Resmi LS Pro (Sesuai PP No. 47 Tahun 2011),
biaya 1 SNI artinya, sertifikasi untuk 1 jenis produk.
perusahaan gua mengimpor AC, KULKAS, dan MESIN CUCI, jadi gua kena 3 SNI untuk 3 jenis produk :)
dan produsen gua luar negeri.



biaya biaya lainnya sbb:
mohon di catat, produsen gua pabrik nya di eropa.
dan ini belum termasuk biaya pengiriman sample dari eropa ke laboratorium LS pro di sini, yang tentu aja mesti ditanggung perusahaan gua juga (biaya pajak impor, ongkos angkut, trucking, custom clearance, dll).



SNI udah selesai, sertifikat uda gua dapet, selesai? NO! :berbusa
masih ada biaya surveilance tahunan, dan itu di luar biaya tiket, hotel dan akomodasi petugas nya lho.




dan belum lagi waktu dan energi yang mesti gua curahkan.
plus segunung persyaratan ribet dalam prosedur serta dokumentasi yang mesti gua jalanin : hammer:




masih mo bilang ngurus SNI itu murah dan gampang? :beer:

gua paham tujuan baik nya adalah melindungi konsumen dalam negeri, dan produk lokal.
tapi masa iya cara ya mesti sekeras ini?
kan masih banyak juga orang yang cari makan lewat barang import :nohope:

 

anything