//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - juli wu

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15
106
Studi Sutta/Sutra / Re: 22 (2) Indria Kehidupan,Samyutta Niakya 5
« on: 24 October 2012, 04:13:56 PM »
perasaan dua-duanya kata sifat dhe...
jadi emang gak ada yang bener kalimatnya... ;D
maksudnya kalau benar musti ada SPO nya Subjek Predikat Objek Gitu kah  :-?

107
daerah mana,bisa jemput di tempat gak,lumayan loh,ktr ku sering ngirim paket ke luar kota

108
Studi Sutta/Sutra / 22 (2) Indria Kehidupan,Samyutta Niakya 5
« on: 24 October 2012, 12:37:14 PM »

 _/\_Benar tdk kesimpulan ku tentang Banci & Tomboy

ada tiga indria ini. Apakah tiga ini? Indria keperempuanan,
indria kelaki-lakian, indria kehidupan. Ini adalah tiga indria

indria keperempuanan mengendalikan
keperempuanan (yaitu, menentukan ciri keperempuanan dari
seorang perempuan); dan indria kelaki-lakian mengendalikan
kelaki-lakian.
Kalau banci berarti  indria kelaki-lakian mengendalikan keperempuan
Kalau tomboy berarti indria keperempuanan mengendalikan kelaki-lakian. _/\_


109
Seremonial / Re: Happy Birthday To Ko Ryu
« on: 23 October 2012, 08:23:09 AM »
 :) happy happy b'day,be happy,be lucky  ;D

110
 :) bahas apa pertemuannya,info dong

111
 :'( gue terlambat baca,gak bisa ikut dhe  :'(

112
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 03:12:54 PM »
87 (4) Channa
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Rājagaha di Hutan
Bambu, Taman Suaka Tupai.48 Pada saat itu Yang Mulia Sāriputta, Yang
Mulia Mahācunda, dan Yang Mulia Channa sedang berdiam di Gunung
Puncak Nasar, dan Yang Mulia Channa sedang sakit, menderita, sangatsakit. Kemudian, malam harinya, Yang Mulia Sāriputta [56] keluar dari
keheningan, mendekati Yang Mulia Mahācunda, dan berkata kepadanya:
“Ayo, Sahabat Cunda, mari kita mendatangi Yang Mulia Channa
menanyakan tentang penyakitnya.”
“Baik, Sahabat,” Yang Mulia Mahācunda menjawab.
Kemudian Yang Mulia Sariputta dan Yang Mulia Mahācunda mendatangi
Yang Mulia Channa dan saling bertukar sapa dengannya, setelah
itu mereka duduk di tempat yang tersedia. Yang Mulia Sāriputta
berkata kepada Yang Mulia Channa: “Aku harap engkau bertahan, Sahabat
Channa, Aku harap engkau menjadi lebih baik. Aku harap perasaan
sakitmu mereda dan bukan meningkat, dan bahwa meredanya,
bukan meningkatnya, terlihat.”
“Sahabat Sāriputta, aku tidak dapat bertahan, aku tidak menjadi
lebih baik.49 Perasaan sakit yang kuat meningkat, bukan mereda, dan
meningkatnya, bukan meredanya, terlihat. Bagaikan seorang kuat
yang membelah kepalaku dengan pedang tajam, demikian pula angin
kencang membelah kepalaku. Aku tidak dapat bertahan … Bagaikan
seorang kuat yang mengikatkan kuat-kuat tali kulit di kepalaku sebagai
ikat kepala, demikian pula terdapat kesakitan di kepalaku. Aku
tidak dapat bertahan … Bagaikan tukang jagal handal atau pembantunya
membelah perut seekor sapi dengan pisau daging yang tajam,
demikian pula angin kencang membelah perutku. Aku tidak dapat bertahan
… Bagaikan dua orang kuat yang memegang seorang lemah pada
kedua tangannya dan memanggangnya di atas celah arang panas, [57]
demikian pula terdapat kebakaran hebat di dalam tubuhku. Aku tidak
dapat bertahan, aku tidak menjadi lebih baik. Perasaan sakit yang kuat
meningkat, bukan mereda, dan meningkatnya, bukan meredanya, terlihat.
Aku akan menggunakan pisau,50 Sahabat Sāriputta, aku tidak
memiliki keinginan untuk hidup.”
“Mohon Yang Mulia Channa tidak menggunakan pisau. Mohon
Yang Mulia Channa tetap hidup. Kami ingin Yang Mulia Channa hidup.
Jika Yang Mulia Channa tidak memiliki makanan yang sesuai, aku akan
pergi mencarikan makanan yang sesuai untuknya; jika ia tidak memiliki
obat-obatan yang sesuai, aku akan pergi mencarikan obat-obatan
yang sesuai untuknya; jika ia tidak memiliki pelayan yang layak, aku
akan melayaninya. Mohon Yang Mulia Channa tidak menggunakan
pisau. Mohon Yang Mulia Channa tetap hidup. Kami ingin Yang Mulia
Channa hidup.”
“Sahabat Sāriputta, bukan karena aku tidak memiliki makanan
yang sesuai; aku memiliki makanan yang sesuai. Bukan karena aku
tidak memiliki obat-obatan yang sesuai; aku memiliki obat-obatan
yang sesuai. Bukan karena aku tidak memiliki pelayan yang layak; aku
memiliki pelayan yang layak. Terlebih lagi, Sahabat, sejak lama Sang
Guru telah dilayani olehku dengan cara yang baik, bukan dengan cara
yang tidak baik; karena adalah selayaknya seorang siswa melayani
Sang Guru dengan cara yang baik, bukan dengan cara yang tidak baik.
Ingatlah ini, Sahabat Sāriputta: Bhikkhu Channa akan menggunakan
pisau dengan tanpa noda.”51
“Kami akan bertanya kepada Yang Mulia Channa mengenai hal tertentu,
jika ia sudi menjawab pertanyaan kami.” [58]
“Tanyalah, Sahabat Sāriputta. Ketika mendengarnya aku akan
mengetahui.”
“Sahabat Channa, apakah engkau menganggap mata, kesadaranmata,
dan bentuk-bentuk yang dikenali oleh kesadaran-mata sebagai:
‘ini milikku, ini aku, ini diriku’? Apakah engkau menganggap telinga,
kesadaran-telinga, dan suara-suara yang dikenali oleh kesadarantelinga
sebagai…? Apakah engkau menganggap pikiran, kesadaranpikiran,
dan hal-hal yang dikenali oleh kesadaran-pikiran sebagai: ‘ini
milikku, ini aku, ini diriku’?
“Sahabat Sāriputta, aku menganggap mata, kesadaran-mata, bentuk-
bentuk yang dikenali oleh kesadaran-mata sebagai: ‘ini bukan milikku,
ini bukan aku, ini bukan diriku.’ Aku menganggap telinga, kesadaran-
telinga, dan suara-suara yang dikenali oleh kesadaran-telinga
sebagai … Aku menganggap pikiran, kesadaran-pikiran, dan hal-hal
yang dikenali oleh kesadaran-pikiran sebagai: ‘ini bukan milikku, ini
bukan aku, ini bukan diriku’?
“Sahabat Channa, apakah yang telah engkau lihat dan ketahui langsung
dalam mata, dalam kesadaran-mata, dan dalam bentuk-bentuk
yang dikenali oleh kesadaran-mata, yang engkau anggap sebagai: ‘ini
bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku’? Apakah yang telah
engkau lihat dan ketahui langsung dalam telinga … dalam pikiran,
dalam kesadaran-pikiran, dan dalam hal-hal yang dikenali oleh kes
adaran-pikiran, yang engkau anggap sebagai: ‘ini bukan milikku, ini
bukan aku, ini bukan diriku’?”
“Sahabat Sāriputta, karena aku telah melihat dan mengetahui langsung
lenyapnya di dalam mata, di dalam kesadaran-mata, dan di dalam
bentuk-bentuk yang dikenali oleh kesadaran-mata, maka aku menganggapnya
sebagai: ‘ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.’
Karena aku telah melihat dan mengetahui langsung lenyapnya di
dalam telinga … [59] … di dalam pikiran, di dalam kesadaran-pikiran,
dan di dalam hal-hal yang dikenali oleh kesadaran-pikiran, maka aku
menganggapnya sebagai: ‘ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan
diriku.’”52
Ketika ini dikatakan, Yang Mulia Mahācunda berkata kepada Yang
Mulia Channa: “Oleh karena itu, Sahabat Channa, Ajaran Sang Bhagavā
ini harus terus-menerus diperhatikan: ‘Bagi seorang yang tergantung,
ada keraguan; bagi seorang yang tidak tergantung, tidak ada keraguan.
Ketika tidak ada keraguan, maka ada ketenangan; ketika ada
ketenangan, maka tidak ada kecenderungan; ketika tidak ada kecenderungan,
maka tidak ada datang dan pergi; ketika tidak ada datang dan
pergi, maka tidak ada meninggal dunia dan terlahir kembali; ketika
tidak ada meninggal dunia dan terlahir kembali, maka tidak ada di sini
juga tidak ada di sana juga tidak ada di antara keduanya. Inilah akhir
penderitaan.’”53
Kemudian, ketika Yang Mulia Sāriputta dan Yang Mulia Mahācunda
telah memberikan nasihat kepada Yang Mulia Channa, mereka bangkit
dari duduk dan pergi. Kemudian, tidak lama setelah mereka pergi,
Yang Mulia Channa menggunakan pisau.54
Kemudian Yang Mulia Sāriputta mendekati Sang Bhagavā, memberi
hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:
“Yang Mulia, Yang Mulia Channa telah menggunakan pisau. Ke
manakah alam tujuannya, di manakah ia dilahirkan kembali?”
“Sariputta, bukankah Bhikkhu Channa menyatakan ketanpanodaannya
di hadapanmu?”55
“Yang Mulia, ada desa di Vajji bernama Pubbavijjhana. Di sana
Yang Mulia Channa memiliki keluarga yang bersahabat, keluarga yang
akrab, keluarga yang ramah.”56 “Yang Mulia Channa memang memiliki
keluarga yang bersahabat, keluarga yang akrab, keluarga yang ramah
(1270) IV: Buku tentang Enam Landasan Indria (Saḷāyatanavagga)
ini; tetapi Aku tidak [60] mengatakan sehubungan dengan hal ini bahwa
seseorang menjadi tercela. Sāriputta, ketika seseorang melepaskan
tubuh ini dan mengambil tubuh lainnya, maka Aku katakan bahwa ia
tercela. Ini tidak terjadi dalam kasus Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa
menggunakan pisau dengan tanpa noda. Demikianlah, Sāriputta,
engkau harus mengingatnya.”57

113
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 12:53:59 PM »
tapi seorang yg masih memiliki tanha tentu tidak mungkin Arahat (tanpa cela).

Ya jelas tdk mungkin,Arahat kan sudah terbebas dari Tanha.jgn bikin bingung dhe  :-? :-?

114
Tolong ! / Re: Apakah saya seorang FANATIK ?
« on: 19 October 2012, 12:45:34 PM »
sorry salah ketik seharusnya "kamatanha" bukan "kammatanha"

jika mau bunuh diri termsuk dalam vibhavatanha, lalu kenapa ada orang2 yg masih memiliki vibhavatanha bisa jadi Arahat?
sy tau jawabannya krn baru selesai baca,Krn Dia bunuh diri tanpa tercela,contohnya 87 (4) Channa,SN 4,iya kan

115
klo proses penciptaan di hitung mundur berdasarkan cerita alkitab kira2 3000 SM atau kira2 sekitar 5000 tahun yg lalu dari sekarang (info dari pihak kris-ten)

berdasarkan info dari pihak kris-ten berdasarkan cerita mundur yg ada di alkitab, penciptaan adam dan hawa sekitar 3,760 - 2,830 SM (sebelum masehi, dalam artian tahun sebelum lahirnya mesias/yesus)

maka nya umat kris-ten tidak pernah mempercayai manusia purba dan dinosaurus, karena umur fosil manusia purba dan dinosaurus lebih dari 5000 tahun ;D
koh percaya ama Adam n Hawa,duluan mana dengan si Dino ya  :-?

116
Seremonial / Re: selamat ulang tahun koko daimond
« on: 17 October 2012, 07:59:09 AM »
 ;D SELAMAT ULANG TAHUN ,BE HAPPY  ;D

117
ancam dengan pesangon 3 bulan gaji
itu kan tuk karyawan,jika bukan gaimana,di pecat jadi anggota keluarga  :-?

118
Menurut saya,karena uang yg berkuasa,jika ada anak yg  punya uang lebih banyak dan beragama Buddha,hal ini tdk akan terjadi,meskipun Dia jarang ke vihara,dengan ada uang dia bisa sewa jasa yg bernuasana Buddhist ataupun melakukan tradisi cina kuno,keinginan alm akan terpenuhi,jika gak ada uang apa mau di kata,diam aja lah,dan yg terkahir mungkin pelit tuk keluarin duit  :-? :-? kasihan ya

119
Seremonial / Re: Happy Birthday om Indra yang ke-640 tahun
« on: 04 October 2012, 12:12:30 PM »
semoga panjang umur saya  ;D ;D

120
Seremonial / Re: Happy Birthday om Indra yang ke-640 tahun
« on: 04 October 2012, 12:02:24 PM »
Thanks All

Semua sudah +1 dengan pengecualian DragonHung dan Sanjiva yg baru kemaren di-click

 [at] Hemayanti: maksud hati mau kasih+10 tapi gak bisa, jadi utang dulu ya

gue belum  :-? :-? tambah si

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15
anything