Dari Dhammapada:
(210) Janganlah melekat pada apa yang dicintai atau yang tidak dicintai. Tidak bertemu dengan mereka yang dicintai dan bertemu dengan mereka yang tidak dicintai, keduanya merupakan penderitaan.
(211) Oleh sebab itu, janganlah mencintai apapun, karena berpisah dengan apa yang dicintai adalah menyedihkan. Tiada lagi ikatan bagi mereka yang telah bebas dari mencintai dan tidak mencintai.
(212) Dari yang disayangi timbul kesedihan, dari yang disayangi timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
(213) Dari cinta timbul kesedihan, dari cinta timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari rasa cinta, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Dari kutipan di atas bisa disimpulkan bahwa dari cinta timbul penderitaan, kesedihan, ketakutan
Sedangkan menurut ajaran Buddha seseorang bisa memilih salah 1 diantara 2 jalan: menjadi bhikkhu/menjadi perumah tangga
Orang yg tidak menjadi bhikkhu/perumah tangga tentunya masih memiliki rasa cinta terhadap pasangan hidupnya, anaknya, keluarga, dll
Sedangkan ajaran Buddha untuk tidak melekat berlaku pada semua makhluk, tak terkecuali perumah tangga
Bagaimana caranya sebagai perumah tangga untuk mencintai tanpa melekat?
Mengingat dari cinta bisa timbul kemelekatan. Mis: tidak ingin berpisah dengan pacar/pasangan hidup
kemudian dari kemelekatan itu timbul penderitaan
sedangkan perumah tangga tentu ingin bebas dari penderitaan juga, jadi hal ini berarti harus bebas dari kemelekatan juga