//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Aku" dan tidak ada" Aku"  (Read 9691 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
"Aku" dan tidak ada" Aku"
« on: 02 August 2009, 11:56:06 PM »
 _/\_ teman2......sy masih agak2 bingung sm konsep "Aku" ini......sy pernah liat2 ada thread yg sempat ngebahas ttg "Aku" ini,tp bahasanya 'berat' bgt,hehehe......blm nyampe nih otaknya.....sejauh ini sy mengambil kesimpulan bhw "Aku"ini sebuah keinginan dgn kemelekatan nafsu CMIIW......tp kyknya sy butuh penjelasan dgn analogi yg lbh sederhana....sederhanaaaa bgt....juga mungkin kepala sy agak ' neng nong neng nong ' krn ada istilah2 dlm Ajaran Buddha yg sy gak ngerti......mohon pencerahan....kalo repost maaf yaaaaa......
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #1 on: 03 August 2009, 12:04:22 AM »
[at] Sis Mozartius

Secara ringkas, "aku" ini hanyalah kesepakatan bahasa. "Aku" ini paduan dari tulang-belulang, daging, darah, pikiran, konsepsi, dll. Karena semua ini bergabung, maka untuk memudahkan dalam berkomunikasi, paduan ini dipanggil dengan "aku". Sesungguhnya tidak ada "aku" di dalam paduan ini. Semuanya hanyalah unsur-unsur, yang bila dibongkar pun cuma sebatas ornamen-ornamen.

Coba baca dulu di sini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.msg135596.html#msg135596

Kalau belum mengerti, silakan lanjutkan diskusi. :)
« Last Edit: 03 August 2009, 12:09:10 AM by upasaka »

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #2 on: 03 August 2009, 06:58:58 AM »
huhuhuhu...ga bs di klik nih...jd gimana dong? :(
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #4 on: 03 August 2009, 12:40:01 PM »
Pada tingkatan yg paling kasar, sy menggambarkan AKU = EGO

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #5 on: 03 August 2009, 03:41:54 PM »
Sekedar menambahkan... :)

Tubuh kita adalah satu fenomena yang terdiri dari nama (batin) dan rupa (fisik jasmani). Keduanya tidaklah kekal... Mari kita telaah lebih lanjut...

Tubuh kita ini terdiri dari 4 unsur, yaitu ; padat, cair, panas dan udara (gerak). Kesemuanya juga dapat dibagi lagi menjadi bagian terkecilnya, yaitu atom. Singkat kata, tubuh kita dalah paduan atom-atom. Atom-atom ini selalu bergerak dan mengalami perubahan. Kita tumbuh dari sekedar jabang bayi, menjadi bayi, anak-anak... bahkan sampai tua. Ini semua menunjukkan bahwa tubuh kita terus mengalami perubahan. Namun karena atom-atom ini bergabung dan membentuk molekul-molekul yang rapat, fisik jasmani terlihat begitu padat. Seolah tubuh kita ini adalah kesatuan tunggal.

Batin kita memiliki komponen yang jauh lebih rumit dari fisik jasmani. Batin kita terdiri dari perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran. Semuanya timbul dan lenyap kembali karena terkondisikan oleh banyak faktor. Pergerakkan batin ini sedemikian cepatnya, sehingga kita tidak bisa mengetahui hakikat dan cara kerjanya. Dan inilah yang harus kita telaah dalam meditasi. Berbeda dengan fisik jasmani, aktivitas batin cenderung untuk muncul akibat dari pengaruh fisik jasmani (indria). Dari aktivitas batin ini, pun mengkondisikan fisik jasmani (indria) untuk melakukan counter-reaction selanjutnya. Pengaruh luar biasa dari batin ini bekerjasama dengan fisik jasmani, sehingga membentuk satu fenomena yang kita sebut sebagai makhluk (manusia).

Kebersamaan ini adalah suatu pergerakkan bersama. Batin dan fisik jasmani terus bergerak dan berubah, dan kelima agregatnya (pancakkhandha) adalah tidak kekal. Semuanya merupakan suatu proses yang mengikuti kecenderungan alamiah. Saking cepatnya pergerakkan ini, kita malah melihat fatamorgana seolah-olah bahwa ada 'diri' atau 'aku' yang dinamakan makhluk (manusia) ini. Kesinambungan kerja nama dan rupa akan terus ada selama ada nafsu-keinginan untuk terus eksis. Oleh karena itulah, maka kita sering mengatakan "Inilah aku", "Inilah milikku". Pemikiran bahwa adanya "aku" hanyalah satu bentuk kesalahan pandang.

Sedangkan kematian adalah suatu event di mana nama dan rupa ini terurai. Ketika terurai, masing-masing penyusunnya akan kembali terberai. Dan dalam proses alamiah, unsur-unsur ini akan kembali bergabung menjadi paduan molekul dan aktivitas batin lainnya. Keduanya akan kembali bekerjasama dalam satu fenomena berikutnya. Semua ini hanyalah proses, pergerakkan, perubahan. Proses ini bisa dihentikan, dan karena itulah Sang Buddha mengajarkan Jalan menuju Pembebasan.


Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #6 on: 04 August 2009, 02:20:24 AM »
 ::)P.....Mmmmm..???.....bentar,sy balik baca lagi deh ke thread yg udah dikasih....hehe..makasih ya atas bantuannya teman's dan guru's...kalo perumpamaan yg lilin sama api itu maksudnya apa tuh? Itu ttg "aku" bukan? Maap bgt ya kalo sy bodok,hehehe....iya,iya,iya...sy baca lagi deeh......kalo sy belum kembali ke sini, berarti sy msh belum datang.alah! Hehehe,mangga atuh sy Permios dulu....bwt yg mau bantu kasih penjelasan sok atuh waktu dan tempat sy persilahkeun....bwt yg mao bantu doa juga boleh....hehehe...haduh,haduh lieur! 
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #7 on: 04 August 2009, 11:17:46 AM »
Perumpamaan api lilin yang padam itu maksudnya adalah perealisasian Pembebasan (Nibbana).

Seperti yang kita ketahui, api lilin bisa menyala karena dipengaruhi berbagai faktor, misalnya: ada sumbu, ada minyak, ada batang lilin, ada suhu yang kondusif, ada oksigen di lingkungan, dsb. Jika faktor-faktor ini tidak terpenuhi, maka api lilin tidak akan menyala. Demikian juga pada makhluk hidup, misalnya manusia. Manusia pun bisa hidup karena adanya berbagai faktor penunjang kelangsungan hidup. Dalam Buddhadhamma, faktor penunjang kehidupan ini bukan hanya sebatas sandang, pangan dan papan. Namun lebih jauh dari itu, faktor penunjang kelangsungan hidup ini juga mencakup tanha (nafsu keinginan) dan avijja (ketidaktahuan) yang menyebabkan manusia terus terseret dalam siklus kelahiran kembali.

Dengan mencabut habis tanha (keinginan) dan avijja (ketidaktahuan), maka kita sudah menyelesaikan tugas untuk mengakhiri siklus kelahiran kembali. Setelah proses alamiah berupa kematian datang, maka kita tidak akan terseret lagi ke samsara (roda kehidupan berulang). Bagaikan api lilin yang padam, demikianlah perealisasian Nibbana. Api lilin yang padam tidak akan ditemukan di manapun juga, sebab api lilin itu padam dikarenakan faktor-faktor penunjangnya tidak lagi berpadu. Siklus kelahiran kembali tidak akan ada lagi, karena semua faktor penunjang kehidupan sudah terhenti.

Dari perumpamaan ini, kita bisa memahami juga bahwa api lilin itu bukanlah satu intensitas tunggal. Adalah salah apabila kita menilai bahwa api adalah satu unsur tunggal. Karena apa yang disebut api itu hanyalah satu fenomena dari paduan berbagai faktor tadi. Paduan dari hal-hal itu membentuk satu fenomena yang disebut api lilin. Artinya api lilin itu sesungguhnya tidak bisa disebut sebagai kesatuan utuh. Karenanya setelah api lilin padam, api itu tidaklah pergi ke mana-mana. Api itu tidak lagi tercipta karena tidak ditunjang oleh berbagai faktor.

:)

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #8 on: 04 August 2009, 11:19:15 AM »
Sis Mozartius, saya akan mencoba menjelaskan apa yang bro Upasaka telah jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Sebenarnya apa yang Sis tanyakan berhubungan dengan konsep anatta (tiada 'aku' yang kekal / tiada inti). Saya coba berikan pendekatan dari sisi jasmani. Sekarang coba Sis perhatikan dan amati lalu renungkan, tubuh jasmani Sis sendiri. Adakah salah satu bagian yang dapat disebut sebagai 'inti' / 'aku' ?

Ternyata setelah diamati dan direnungkan secara seksama, tidak ada satu bagian pun dari tubuh jasmani kita yang disebut sebagai inti dari manusia. Secara kasar, jasmani manusia merupakan perpaduan dari berbagai organ dalam, kelenjar-kelenjar, sistem-sistem, panca indera, tulang, daging, dll. Perpaduan berbagai unsur itulah yang membentuk jasmani manusia. Apabila kita pisahkan semuanya, kita hanya dapat melihat per bagian nya saja (bukan manusia secara utuh). Dan setiap bagian tubuh pasti akan mengalami perubahan (bisa kita lihat dari penurunan fungsi beberapa organ yang terjadi ketika kita tua).

Demikian pula dalam hal unsur-unsur bathin. Bathin manusia merupakan perpaduan dari 4 unsur bathin yaitu kesadaran, ingatan / pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan perasaan. Inilah yang disebut sebagai tiada inti yang kekal.

Manusia merupakan perpaduan antara badan jasmani dan bathin (anatta), yang mana setiap unsur dalam badan jasmani dan bathin selalu mengalami perubahan / proses (anicca/ketidak-kekalan).

Semoga penjelasan yang sederhana ini dapat dimengerti  _/\_
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #9 on: 04 August 2009, 01:50:48 PM »
 sepertinya sy udah mulai ngerti deh Bro Indra.....jd,manusia ada karena ada keinginan dan ketidaktahuan seb. Faktor pendukungnya ?  Selama faktor ini belum hilang, manusia akan tetap ada atau akan terlahir kembali, sm seperti api yang akan muncul bila ada faktor pendukung spt sumbu,oksigen,minyak,suhu dll ?  Ketidaktahuan ini masih belum ngerti bgt...mohon pencerahan..terima  kasih banyak penjelasannya Bro Indra.
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #10 on: 04 August 2009, 02:10:12 PM »
sepertinya sy udah mulai ngerti deh Bro Indra.....jd,manusia ada karena ada keinginan dan ketidaktahuan seb. Faktor pendukungnya ?  Selama faktor ini belum hilang, manusia akan tetap ada atau akan terlahir kembali, sm seperti api yang akan muncul bila ada faktor pendukung spt sumbu,oksigen,minyak,suhu dll ?  Ketidaktahuan ini masih belum ngerti bgt...mohon pencerahan..terima  kasih banyak penjelasannya Bro Indra.

Bagus Sis Mozartius kalo sudah mengerti konsep-konsep ini. Memang banyak hal yang Sang Buddha sampaikan yang perlu kita ketahui, pelajari, dan renungkan secara mendalam.

Benar apa yang Sis Mozartius sampaikan. Selama manusia belum melenyapkan 3 akar kejahatan dalam dirinya (kebencian, keserakahan, dan kebodohan), selama itu pula dia akan terlahir lagi dan lagi (istilah kerennya, pengembaraan dalam roda samsara  ;D). Nah, ada yang meng-analog kan hal tersebut dengan api lilin (penjelasan bro Upasaka di atas). Jadi, selama faktor-faktor penunjang terbakarnya api lilin tersebut belum habis, maka api tersebut akan terus menyala.

Namun, apabila seseorang telah melenyapkan 3 akar tersebut, maka seseorang tidak akan terlahir kembali di alam manapun (istilah kerennya, terputusnya rantai roda samsara  ;D). Orang yang telah melenyapkan 3 akar tersebut adalah orang yang telah merealisasi kesucian (atau mencapai nibbana).

Jadi, sangat jelas sekali, dalam Buddhisme, kesucian seseorang itu berasal dari usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh dirinya yang tiada mengenal kata pantang menyerah dan putus asa. Tiada seorang pun yang dapat menyucikan orang lain, bahkan seorang Buddha sekalipun.

Berikut ini salah satu syair dalam Dhammapada :
"Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain"

 _/\_
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #11 on: 04 August 2009, 02:58:23 PM »
baiklah, berarti sy sdh sdkt lebih ngerti...tapi ada yang masi gantung nih,kan salah satu faktor pendukung kelangsungan hidup manusia adalah Avijja ( ketidaktahuan ),bisa dijelaskan lebìh rinci Bro Indra dengan contohnya? Terus,untuk mencapai Nibana apakah jalan satu2nya seperti Sang Buddha yaitu bener2 menjauhi keduniawian dan meditasi terus ?  Maaf,sy masih terjebak dlm pengertian Surga pd umumnya. sy ingin lbh tau Nibana itu seperti apa? Apakah tempat di alam lain? hny org yg mencapainya, sdh benar2 suci tdk lg terikat dgn kebutuhan2 mahluk spt makan,minum,tidur dll? dan tdk berwujud begitu ? Maaf kalo pertanyaan sy ini terlihat bodoh bagi teman2 semua....
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #12 on: 04 August 2009, 03:55:53 PM »
baiklah, berarti sy sdh sdkt lebih ngerti...tapi ada yang masi gantung nih,kan salah satu faktor pendukung kelangsungan hidup manusia adalah Avijja ( ketidaktahuan ),bisa dijelaskan lebìh rinci Bro Indra dengan contohnya? Terus,untuk mencapai Nibana apakah jalan satu2nya seperti Sang Buddha yaitu bener2 menjauhi keduniawian dan meditasi terus ?  Maaf,sy masih terjebak dlm pengertian Surga pd umumnya. sy ingin lbh tau Nibana itu seperti apa? Apakah tempat di alam lain? hny org yg mencapainya, sdh benar2 suci tdk lg terikat dgn kebutuhan2 mahluk spt makan,minum,tidur dll? dan tdk berwujud begitu ? Maaf kalo pertanyaan sy ini terlihat bodoh bagi teman2 semua....

Sedikit saya luruskan, avijja itu bukan faktor pendukung kehidupan manusia, tapi faktor penyebab kelahiran kembali yang berulang-ulang. Avijja (kegelapan bathin) itu adalah suatu kebodohan sehingga tidak bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah.

Saya coba ambil contoh orang-orang yang telah merusak citra suci agama Islam. Para terorist adalah contoh orang yang memiliki avijja. Mereka berpikir bahwa mereka adalah para syuhada yang akan masuk surga karena telah membunuh para kafir (mereka berjuang di jalan Allah). Namun, sesungguhnya, pandangan yang mereka anut / yakini itu salah. Avijja lah yang membuat mereka buta akan mana yang benar dan mana yang salah. Mereka yang memiliki avijja tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Untuk mencapai Nibbana, Sang Buddha mengajarkan sebuah jalan yaitu Jalan Tengah Beruas Delapan yang berisi,
1. pandangan benar
2. pikiran benar
3. ucapan benar
4. perbuatan benar
5. mata pencarian benar
6. usaha benar
7. perhatian benar
8. konsentrasi benar
Sebenarnya 8 cara itu jika disingkat hanya ada 3 macam saja yaitu, sila (kemoralan), samadhi (meditasi) dan panna (kebijaksanaan). Jadi apa yang Sang Buddha ajarkan untuk merealisasi Nibbana hanya bersumber dari dikembangkannya 3 macam tersebut (Sila, Samadhi, dan Panna) dengan baik dan benar.

Sang Buddha tidak pernah mengharuskan umatnya untuk menjadi non-perumah tangga (bhikkhu/ni). Menjadi non-perumah tangga maupun perumah tangga itu adalah pilihan perorangan. Namun, perlu diketahui, apabila kita hidup sebagai non perumah tangga (bhikkhu/ni), tentu akan semakin mudah kita mencapai nibbana (hal ini didasarkan pada hidup kebhikkhuan yang tidak melekat, hidup sederhana, dan benar-benar melepaskan keduniawian).

Surga dan Nibbana ?
Surga jelas berbeda dengan Nibbana. Nibbana bukanlah suatu alam. Nibbana memiliki karakteristik "Kebenaran yang tidak dapat terceritakan". Jadi, Nibbana tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Saya beri suatu analogi: dapatkah anda sebagai seseorang yang pernah mencicipi durian petruk menceritakan kepada teman anda secara akurat dan detail bagaimana rasa durian petruk ? Sehebat, atau sedetail apapun anda bercerita mengenai rasa durian petruk, tentu teman anda tidak akan mengerti bagaimana rasanya hingga teman anda itu mencicipinya secara langsung. Nah nibbana juga demikian, susah untuk menguraikan apa itu nibbana dengan kata-kata. Hanya orang yang telah merealisasinya saja yang tahu dengan pasti rasanya mencapai nibbana (kesucian).

Yang pasti nibbana itu bukanlah suatu alam. Nibbana itu tidak berkondisi, mutlak, dan tidak terceritakan.

Apakah orang yang telah merealisasi nibbana tidak perlu makan, minum dll ?
Selama orang yang merealisasi nibbana itu masih hidup sebagai manusia, maka tentu saja dia masih memerlukan makan dan minum (kebutuhan untuk tetap bertahan hidup). Namun, apabila dia telah meninggal setelah mencapai nibbana dalam kehidupannya, tentu dia tidak perlu hal-hal tersebut (karena sudah tidak terlahir lagi di 31 alam kehidupan). Dapat dikatakan bahwa orang yang telah merealisasi nibbana adalah orang yang telah lenyap dari 31 alam kehidupan (bagaikan api pada sumbu lilin yang padam; pada saat api tersebut padam, maka api tersebut benar-benar hilang/lenyap, bukan pergi ke suatu tempat).

Mohon maaf jika saya tidak bisa memberikan pengertian yang lebih detail dan akurat mengenai "apa nibbana itu" karena saya sendiri juga belum merealisasi nibbana (saya belum mencapai tingkat kesucian  ;D)

Semoga penjelasan dari saya bisa meningkatkan pemahaman Sis Mozartius. Memang segala aspek Buddhisme itu sangatlah dalam dan luas, sehingga sulit untuk dimengerti dan dipahami untuk umat awam (termasuk saya sendiri  ;D).

Justru pertanyaan-pertanyaan kritis dari Sis Mozartius lah yang dapat meningkatkan pemahaman yang dimiliki oleh Sis terhadap ajaran Sang Buddha.

Salam

Indra
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #13 on: 04 August 2009, 03:59:35 PM »
^
Mantap benar!
Padat dan jelas...

'klik' meluncur..... ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #14 on: 04 August 2009, 04:00:28 PM »
juga bro yg satunya... 'klik' juga ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #15 on: 04 August 2009, 04:03:53 PM »

   terus apa itu nihilisme? dan apakah "padam" itu sama dengan nihilisme ;D

ikutan klik juga ah.. :P
i'm just a mammal with troubled soul



Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #16 on: 04 August 2009, 04:18:53 PM »
^
Mantap benar!
Padat dan jelas...

'klik' meluncur..... ;D

::

Terima kasih  _/\_


   terus apa itu nihilisme? dan apakah "padam" itu sama dengan nihilisme ;D

ikutan klik juga ah.. :P

Terima kasih  _/\_

Mengenai nihilisme, menurut Kamus Oxford "nihilism = 1. the rejection of all religious and moral principles, often in the belief that life is meaningless; 2. the belief that nothing has a real existence".

Kalo maksud bro Hatred arti nihilisme adalah yang pada point kedua tentu kurang tepat dengan arti padam, justru lebih tepat pada konsep anatta. Arti nihilisme yang ada point yang pertama juga tidak berarti padam. Ini jika mengacu pada kamus Oxford yang saya punya  ;D . Mohon maaf jika kurang tepat, karena saya sendiri kurang paham dengan arti nihilisme mana yang bro Hatred maksud.

Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #17 on: 04 August 2009, 04:37:11 PM »
no 2  ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #18 on: 04 August 2009, 04:58:56 PM »
huehehe...member di sini pinter2 ya.....sy terharuuu....ma kasih Bro Upasaka,Bro Lex,Bro Indra,Bro Hatred dan Bro dan Sis yg lainnya yg udah bantu.....btw,klik nya Bro William ngeklik apa sih ya? .....sy masih mau tanya nih,nyambung gak ya sm threadnya?  "Objek itu netral" maksudnya gimana ya?   Apakah  maksudnya objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? 
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #19 on: 04 August 2009, 05:10:11 PM »
huehehe...member di sini pinter2 ya.....sy terharuuu....ma kasih Bro Upasaka,Bro Lex,Bro Indra,Bro Hatred dan Bro dan Sis yg lainnya yg udah bantu.....

OOT dikit:
"terharu"... bisa tergolong 'piti' (kegiuran) gak yah... karena 'terharu' adalah 'batin bahagia'

Quote
btw,klik nya Bro William ngeklik apa sih ya? .....

'klik' itu istilah ciptaan si Oom yg artinya adalah: GRP (Good Reputation Point); jika sis merasa perlu memberi aprsesiasi atas kebaikan atau keburukan seseorang maka silahkan meng-klik [baik] atau [buruk] di bawah nama orang tsb...

Quote
sy masih mau tanya nih,nyambung gak ya sm threadnya?  "Objek itu netral" maksudnya gimana ya?   Apakah  maksudnya objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? 

yak betul, objek/kejadian apapun adalah NETRAL, persepsi kitalah yg memberikan penilaian. "Wah itu bagus...", "Ia membenciku..", "Ia menghinaku...", "Ia memujiku..." ... label2 begini akan menimbulkan gejolak batin yg menyusahkan diri sendiri. ...Pikiran adalah pelopor...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #20 on: 04 August 2009, 05:24:26 PM »
huehehe...member di sini pinter2 ya.....sy terharuuu....ma kasih Bro Upasaka,Bro Lex,Bro Indra,Bro Hatred dan Bro dan Sis yg lainnya yg udah bantu.....btw,klik nya Bro William ngeklik apa sih ya? .....sy masih mau tanya nih,nyambung gak ya sm threadnya?  "Objek itu netral" maksudnya gimana ya?   Apakah  maksudnya objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? 

Maksudnya nge "Klik" itu adalah meng "klik" tombol baik untuk meningkatkan reputasi.

Maksud "Objek itu Netral" adalah segala sesuatu yang kita rasakan melalui panca indera akan diolah melalui pikiran untuk menjadi baik atau buruk (dalam Buddhism, pikiran adalah indera ke 6; kalo saya adalah indera ke 9 ;D).

Saya kasih contoh, bila anda memberi uang 5000 kepada pengemis, maka pengemis itu akan berkata "Oh adik ini baik sekali, semoga adik berbahagia selalu"; namun, apabila anda beri uang 5000 pada saudara anda yang kaya raya, saudara anda pasti bergumam "Memang saya ini miskin ? Kok dikasih uang 5000 ? Nggak ada artinya bagi saya uang ini. Ini menghina namanya". Dalam kasus tersebut, objek adalah uang 5000. Bukankah Objek (yaitu uang 5000) adalah bersifat netral ? Hanya pikiran kita sajalah (pikiran yang belum melenyapkan 3 akar kejahatan) yang melabeli dengan sesuatu dengan predikat yang lain. Jadi, apa yang Sis Mozartius katakan bahwa "objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? " adalah benar. Namun saya meluruskan sedikit, bukan "objek yang dibentuk persepsi", tapi "pemikiran akan objek itulah yang membentuk persepsi dan cara pandang"

Semoga jelas apa yang saya paparkan di sini  _/\_
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #21 on: 04 August 2009, 10:42:42 PM »
huehehe...member di sini pinter2 ya.....sy terharuuu....ma kasih Bro Upasaka,Bro Lex,Bro Indra,Bro Hatred dan Bro dan Sis yg lainnya yg udah bantu.....btw,klik nya Bro William ngeklik apa sih ya? .....sy masih mau tanya nih,nyambung gak ya sm threadnya?  "Objek itu netral" maksudnya gimana ya?   Apakah  maksudnya objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? 

Saya kasih contoh sederhana:

Hujan adalah satu fenomena. Sifat dari hujan adalah netral. Namun persepsi manusialah yang membeda-bedakannya sebagai hal positif atau hal negatif. Misalnya:
- Hujan tentu dipandang sebagai berkah bagi orang-orang yang tinggal di daerah yang kekeringan.
- Hujan akan dipandang sebagai musibah bagi orang-orang yang tinggal di daerah rawan banjir.

Di sini kita bisa lihat dengan jelas bahwa manusia bereaksi atas suatu fenomena sesuai dengan persepsinya. Ketika ia melihat bahwa hujan adalah berkah, maka ia akan bahagia. Tapi jika ia melihat bahwa hujan adalah musibah, maka ia akan sedih dan kecewa.

Bagi Sang Buddha dan Para Arahanta, mereka tidak lagi terikat oleh persepsi-persepsi dualisme seperti ini. Mereka sudah menembus Kebijaksanaan. Sehingga mereka tidak akan hanyut dalam kebahagiaan, dan juga tidak akan tenggelam dalam kesedihan. Mereka bisa melihat segala fenomena sebagaimana adanya, melihat dengan jelas bahwa semua objek adalah netral, dan segala fenomena adalah satu kewajaran.


Terima kasih atas semua "klik" nya. Semua yang di sini sudah kebagian GRP. Untung gak ada Ryu, biasa dia paling semangat kalau ada bagi-bagi GRP. :))

:backtotopic:

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #22 on: 05 August 2009, 07:08:51 AM »
 _/\_  terima kasih penjelasan Bro Indra sm Bro Upasaka...iya ok,sy udah jelas sekarang......itu dulu deh yg hrs sy ngerti..tar,sy mau jalan2 lagi..kalo ada pertanyaan lagi,I ll be rite back! Kynya bnyk nih yg sy blm tau ttg Karma...kalo ada yg bisa bantu sy kasih linknya,terima kasih loh! Be happy everyone! :)
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #23 on: 05 August 2009, 07:16:14 AM »
huehehe...member di sini pinter2 ya.....sy terharuuu....ma kasih Bro Upasaka,Bro Lex,Bro Indra,Bro Hatred dan Bro dan Sis yg lainnya yg udah bantu.....btw,klik nya Bro William ngeklik apa sih ya? .....sy masih mau tanya nih,nyambung gak ya sm threadnya?  "Objek itu netral" maksudnya gimana ya?   Apakah  maksudnya objek itu dibentuk oleh persepsi dan cara pandang kita sendiri gitu? 

Saya kasih contoh sederhana:

Hujan adalah satu fenomena. Sifat dari hujan adalah netral. Namun persepsi manusialah yang membeda-bedakannya sebagai hal positif atau hal negatif. Misalnya:
- Hujan tentu dipandang sebagai berkah bagi orang-orang yang tinggal di daerah yang kekeringan.
- Hujan akan dipandang sebagai musibah bagi orang-orang yang tinggal di daerah rawan banjir.

Di sini kita bisa lihat dengan jelas bahwa manusia bereaksi atas suatu fenomena sesuai dengan persepsinya. Ketika ia melihat bahwa hujan adalah berkah, maka ia akan bahagia. Tapi jika ia melihat bahwa hujan adalah musibah, maka ia akan sedih dan kecewa.

Bagi Sang Buddha dan Para Arahanta, mereka tidak lagi terikat oleh persepsi-persepsi dualisme seperti ini. Mereka sudah menembus Kebijaksanaan. Sehingga mereka tidak akan hanyut dalam kebahagiaan, dan juga tidak akan tenggelam dalam kesedihan. Mereka bisa melihat segala fenomena sebagaimana adanya, melihat dengan jelas bahwa semua objek adalah netral, dan segala fenomena adalah satu kewajaran.


Terima kasih atas semua "klik" nya. Semua yang di sini sudah kebagian GRP. Untung gak ada Ryu, biasa dia paling semangat kalau ada bagi-bagi GRP. :))

:backtotopic:
ehmmm!!!!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #24 on: 05 August 2009, 07:21:42 AM »
gue juga ketinggalan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #25 on: 12 August 2009, 11:03:37 AM »
_/\_  terima kasih penjelasan Bro Indra sm Bro Upasaka...iya ok,sy udah jelas sekarang......itu dulu deh yg hrs sy ngerti..tar,sy mau jalan2 lagi..kalo ada pertanyaan lagi,I ll be rite back! Kynya bnyk nih yg sy blm tau ttg Karma...kalo ada yg bisa bantu sy kasih linknya,terima kasih loh! Be happy everyone! :)

Di sini Sis: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.msg159480.html#msg159480[/img]

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: "Aku" dan tidak ada" Aku"
« Reply #26 on: 18 September 2009, 10:23:29 PM »
Pada mata GRP an....    :))
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

 

anything