hahaahahah
Bro Upasaka Tq bgt masukannya cukup baikkk, GRP send deh utk semuanya. haha kalo masih ada GRP yg tersisa. wkwkwkw... Bro Upasaka saya yakin dgn suara saya, tp yg saya tdk yakin adalah penampilan saya dipanggung karena saya krg mampu menghayati lagunyaaa... apalagi saya harus tampil di acara Buddhist gt, kalo sampai malu maluin gmana neh? haha tp saya tetap berusaha sebaik mungkin, masukkannya sangat baik. ada saran lain nga? hehehehe tq tq
Bro Johan.. tq jg.... lagu itu nga pernah saya dengar
Guru Bond,,,, nembak pacar nga guguplah, sama sekali biasa aja. hahaha
Tq tq
Rasa gugup sebenarnya muncul karena pemikiran pesimis dan negatif. Itu semua cuma ilusi. Tidak ada yang perlu Anda malui kalau Anda berani. Yang Anda perlukan hanya melepaskan semua ilusi ketakutan, dan majulah dengan tenang. Majulah sebagai pemenang, tampillah sebagai pemenang, turunlah sebagai pemenang. Sebagai pemenang sejak awal, Anda harus menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang pantas untuk ditonton.
Maju ke depan umum adalah satu kesempatan untuk membuat orang lain menonton kualitas Anda; bukan mempertontonkan kualitas Anda. Ada perbedaan pola pandang di sini. Ketika Anda memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk melihat Anda, maka secara psikis Anda sudah berada di atas penonton; Anda lebih percaya diri karena Anda adalah orang yang dinantikan. Tetapi bila Anda memakai pola pandang untuk mempertontonkan kualitas Anda, maka secara psikis Anda justru berada di bawah; Anda lebih tertekan karena seolah Anda dituntut untuk membuktikan kualitas Anda di depan umum.
Lihat bedanya? Pakailah pola pandang yang pertama, maka Anda akan lebih rileks. Jadikan hal itu sebagai hak Anda, bukan sebagai kewajiban.
Pola pandang kita akan menentukan darimana posisi kita berdiri. Kalau kita memakai pola pandang yang sehat, kita akan selalu berdiri di atas semua kesempatan dan masalah kita. Kitalah yang memegang nahkoda kesempatan dan masalah, bukannya kesempatan dan masalah yang mengendalikan kita.
Semoga motivasi ini membantu Anda.