//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 199986 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #420 on: 26 December 2012, 12:43:51 PM »
Om ini merendah. :) Saya yang banyak belajar dari rekan Hadisantoso.  _/\_

bukan merendah tapi memang masih rendah.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #421 on: 26 December 2012, 12:50:21 PM »
saling memuji niye !!!!  ^-^

sudah tradisi bro.apa boleh buat.
semoga tidak dianggap virus,

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #422 on: 26 December 2012, 04:28:33 PM »
makna dari KIIK adalah-----jangan fanatik.

kelihatannya saling menuduh fanatik...

siapa yg fanatik ?
apa tanda2 fanatik ?
bagaimana menemukan fanatik ?

menurut cumi, bro Hadi adalah murid yg bandel.... karna master sunya menganjurkan harus banyak baca buku... sedangkan bro Hadi tidak !
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #423 on: 26 December 2012, 04:38:28 PM »
bro Cumi polos---mereka pengetahuannya banyak itu dibandingkan dgn siapa ? apakah bhiku, bante di Indonesia gak ada yg berpengetahuan spt mereka ? karna semua itu kan biasanya ada tolak ukur...

dibandingkan dengan orang lain yang pernah saya hadapiatau komunikasi langsung.
memang ini bisa dikatakan bahwa saya kurang wawasan,------yang demikian aja sudah dianggap berpengetahuan banyak. ---kurang pergaulan.---mungkin iya,tapi setidaknya saya jujur.

kenapa bro hadi bisa tertarik dgn kedua master tsb (sunya dan djoe) ?
menurut cumi sih lebih layak disebut master belut... bayangkan aja...
menjelaskan sunyata bisa sampai 30 pages... ? apa bukan lebih baik
buat buku dan dijual aja ?....

terus gak ada kejelasan bagaimana mempraktekan sunyata dlm kehidupan-sehari-hari? bergelut terus, berputar terus....

1 apakah itu sunyata dlm buddhist mahayana ?
2 bagiamana mengaplikasikan sunyata dlm kehidupan-sehari-hari ?
3 apakah non Buddhist dpt mempraktekkan/mengaplikasikan sunyata ?


coba deh jawab dgn singkat, jangan diputar-putar....jangan ditarik-tarik, diperpanjang lagi..

tolong dijawab dehhhh.... ;D ;D ;D

-------------------
lagi popular AME.... (Abhidhamma Made Easy)...
bayangkan kalau Abhidhamma Made PUTAR, apa banyak yg akan partisipasi ?
Abhidhamma Made PANJANG ?........... nahhhh
« Last Edit: 26 December 2012, 04:40:39 PM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #424 on: 26 December 2012, 04:51:24 PM »
ini tulisan saya tahun lalu.silahkan di simak,

fanatik
kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb, yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).

jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, . disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.

namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.

apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Budha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Budha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.

jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #425 on: 26 December 2012, 04:53:49 PM »
Prihatin melihat orang yang sepertinya Buddhist tapi berkelakuan seperti tidak bernorma dan beretika.  :(

Jawaban versi serius:
1. Jangan memaksa jika orang lain tidak bersedia menjawab.
saya tidak pernah memaksa, disini forum bebas kok
buktikan dimana, saya memaksa anda utk menjawab pertanyaan saya ! :o
jika anda tidak  berkenan jawab, itu adalah hak anda

Quote
2. Kalau Anda sudah memiliki asumsi dan prasangka, untuk apa bertanya lagi.
3. Anda bebas melabeli siapa saja, termasuk mungkin tokoh yang tidak sepemahaman dengan Anda (bisa dari agama lain, bisa dari sekte lain). Tapi satu hal (jika Anda Buddhist): Sopanlah dalam berperilaku (termasuk menulis dan mengucap). Karma tetap berbuah sekalipun Anda hanya menghujat via forum dunia maya.

bertanya tentunya tidak bisa dilarang di forum ini.
saya sampai sekarang masih sopan kok, tidak pernah memaki, menghujat dengan kata2 kasar
wong cuma tertawa melihat antara badut beraksi kok bilang tidak sopan.  :))

Quote
4. Bagi orang lain (yang setipe dengan cara pandang Anda di atas), mohon maaf Buddha Gautama yang Anda agungkan itu juga Badut,

bisakah anda membuktikan saya mengatakan Buddha Gotama adalah badut.
jika anda tidak bisa membuktikan, berarti anda memfitnah
bukankah memfitnah adalah lebih kejam dari pada pembunuhan (istilah duniawi)

yang ada saya mengatakan para badut2 yang mengaku buda hidup pernah ngopi bareng dengan buda, mungkin anda juga ambil bagian ikut ngopi bareng dengan buda, tentunya boleh share pengalaman forum ini, tentang ngopi bareng buda. =))

Quote
orang yang membuat ajaran berdasarkan pemikiran dan pertapaan (bukan dari firman/sabda Tuhan yang Maha Tahu/Kuasa/Esa). Jika Anda siap menerima penghinaan demikian, teruslah berperilaku seperti sekarang. Dari awal saya katakan fanatik Anda tidak terima, tapi kelakuan menunjukkan hal senada (mengagungkan sutta dan pandangan tertentu, menghina/menghujat yang tidak sepandangan).

disinilah terlihat kualitas anda, karena suka menuduh orang lain fanatik.
ternyata saya tidak fanatik kok, wong saya juga menghargai teman2 yang non buddhis dan tidak pernah minta orang tsb utk melepaskan kepercayaan, bila orang tsb ingin bahas masalah ajaran

maap, saya tidak ada jawaban serius dan ringan
tidak seperti anda, suka mutar2
apa yang ada, itulah kita bahas
saya tu de poin =))
« Last Edit: 26 December 2012, 05:00:58 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #426 on: 26 December 2012, 04:55:34 PM »
ini tulisan saya tahun lalu.silahkan di simak,

fanatik
kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb, yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).

jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, . disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.

namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.

apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Budha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Budha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.

jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).

bagus, bagus, bagus....

tidak heran kalau gurunya master belut, maka muridnya tulisannya jadi begitu panjang....

bro Hadi udah banyak baca buku spt yg disarankan sama master belut ? nahhh :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #427 on: 26 December 2012, 04:57:35 PM »
kelihatannya saling menuduh fanatik...

siapa yg fanatik ?
apa tanda2 fanatik ?
bagaimana menemukan fanatik ?

menurut cumi, bro Hadi adalah murid yg bandel.... karna master sunya menganjurkan harus banyak baca buku... sedangkan bro Hadi tidak !


kelihatannya saja,padahal tidak ada yang menuduh.anda tanya tentang fanatik,sudah saya post diatas,tapi sekali lagi saya tidak menuduh siapapun fanatik,karena sejatinya yang berdiskusi semuanya fanatik.termasuk saya.
tapi dengan teori KIIK saya belajar jadi tidak fanatik,dengan dasar----- yang saya yakini itu bisa jadi adalah kosong.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #428 on: 26 December 2012, 05:04:57 PM »

kelihatannya saja,padahal tidak ada yang menuduh.anda tanya tentang fanatik,sudah saya post diatas,tapi sekali lagi saya tidak menuduh siapapun fanatik,karena sejatinya yang berdiskusi semuanya fanatik.termasuk saya.
tapi dengan teori KIIK saya belajar jadi tidak fanatik,dengan dasar----- yang saya yakini itu bisa jadi adalah kosong.

1 bagaimana seseorang yg tidak memiliki kemampuan berpikir kritis dapat tidak menjadi fanatik ?
2 yakin utk anda cukup, bagi yg lain harus diuraikan, dianalisa, dipertanyakan, diilustrasikan, diuji jobakan, dst ,dst.

 :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #429 on: 26 December 2012, 05:06:39 PM »

ini tulisan saya tahun lalu.silahkan di simak,
[spoiler]
fanatik
kata fanatik kalau sesuai kamus>keyakinan/kepercayaan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran(kepercayaan atau agama)..terjemahan ini menurut saya masih kurang lengkap,karena ada hal lain yang bisa di katagorikan fanatik,misalnya fanatik merk handpon,mobil atau dokter dsb, yang ke 2 pada umumnya yang di katakan orang fanatik adalah keyakinan pada ajaran yang SESAT,extrem,padahal sebetulnya meyakini ajaran yang menurut umum adalah real/resmi pun juga bisa di katakan fanatik(menurut saya).

jadi menurut saya meyakini sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara nyata adalah fanatik,contohnya setiap agama mengatakan bahwa ada suatu alam surga(tempat yang sangat baik) sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia,namun dengan catatan manusia tersebut harus lulus ujian,dengan nilai pahala atau kamma baik yang CUKUP, ketentuan atau aturan ini ada di setiap kitab suci,dengan versinya masing2,tapi garis besarnya sama,untuk menunjang agar umat yakin /percaya akan hal tsb,ada tambahan keterangan yang melukiskan apa isi alam surga tsb, . disinilah letak unsur fanatik berlaku.tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa membuktikan kebenaran tentang hal tsb,semuanya HANYA tertulis di buku. secara logika bila seorang umat meyakini hal tsb berarti dia sudah bisa dikatakan fanatik,begitu juga masih banyak sekali hal2 yang tertulis di buku agama yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, jadi dengan meyakini /mempercayai segala sesuatu yang belum bisa dibuktikan kebenarannya ,menurut saya itu sudah fanatik.

namun bila di tanya >kalau begitu umat TIDAK boleh yakin/percaya dengan hal2 yang belum bisa dibuktikan?? TIDAK JUGA. . menurut hemat saya,semua orang di dunia ini harus/pasti ada fanatiknya,hanya bidangnya yang berbeda,karena kemampuan manusia sangatlah terbatas,tidak mungkin manusia ,mampu menguasai SEGALA bidang, terutama masalah teology,tidak mungkin manusia bisa menguasai masalah dalam segala hal(menguasai tentang handpon,mobil,kesehatan,pendidikan,dan masih banyak2 lagi),jadi pasti ada sebagian yang dia pasrahkan kepada yang ahli di bidang tsb,sehingga terjadilah fanatik itu.

apalagi masalah agama/teology,sangat jarang sekali manusia MENDALAMINYA, yang banyak adalah MENGIKUTINYA. .dari sinilah terjadi fanatik agama, bila seseorang berani mengaku sebagai umat Budha maka konsekuensinya dia HARUS fanatik terhadap apa yang ada di kitab suci Budha,walaupun ada sebagian besar dia tidak/belum mengerti atau belum/tidak bisa membuktikan sendiri apakah BENAR isi buku tsb, jadi umat agama sebenarnya dituntut wajib/harus fanatik terhadap agamanya,bila dia masih ragu/bimbang dengan isi kitab suci jangan menepukdada bahwa dia adalah umat Budha tulen,walaupun sebetulnya untuk menyebut diri sebagai umat Budha tulen selain meyakini masih ada syarat yang lebih penting/berat yaitu menjalankan ajarannya.

jadi pesan dari tulisan diatas adalah>
1, arti kata fanatik bisa lebih luas dari yang ada di kamus.
2, jangan dulu memvonis orang lain fanatik,nilai dulu diri sendiri mungkin ada bidang tertentu yang mana kamu sendiri fanatik.(fanatik dengan budaya/tradisi etnis,agama,kepercayaan).


jika dilihat dari tulisan diatas, berarti master sunya itu fanatik berat dan
bahkan master sunya menuduh orang lain fanatik.
« Last Edit: 26 December 2012, 05:15:49 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #430 on: 26 December 2012, 05:07:21 PM »
bagus, bagus, bagus....

tidak heran kalau gurunya master belut, maka muridnya tulisannya jadi begitu panjang....

bro Hadi udah banyak baca buku spt yg disarankan sama master belut ? nahhh :P :P

nasehat untuk banyak baca buku dari pak guru memang ada,tapi sudah saya coba gagal terus.
baca Tipitaka baru 2 lembar sudah pusing,mungkin karena faktor usia dan dasar pendidikan formal yang minim(smp3),saya lebih suka baca2 di forum,gak pakai kata pengantar,hehehehe dasar

Offline whitepadma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #431 on: 26 December 2012, 05:07:35 PM »
Kosong atau Sunya yang masih dibicarakan atau didefinisikan bukanlah sunya yang sejati....
Sama halnya orang buta diminta mendefinisikan seekor gajah....

Semua cuma berdasarkan persepsi masing masing ... Kalau semua masih sebatas sebuah ciri buat apa diributkan ....

Kosong atau sunya hanya bisa dipahami melewati No Mind bukan dengan Mind...
Namo A Mi Tuo Fo

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #432 on: 26 December 2012, 05:10:53 PM »

kelihatannya saja,padahal tidak ada yang menuduh.anda tanya tentang fanatik,sudah saya post diatas,tapi sekali lagi saya tidak menuduh siapapun fanatik,karena sejatinya yang berdiskusi semuanya fanatik.termasuk saya.
tapi dengan teori KIIK saya belajar jadi tidak fanatik,dengan dasar----- yang saya yakini itu bisa jadi adalah kosong.


bagaimana pula master sunya yang menuduh orang lain fanatik
dan bahkan jika mau membahas masalah spiritual dengan master sunya, orang itu harus melepas kefanatikan yang dimiliki, baru akan di jelaskan.
tolong donk jelaskan kepada master sunya, mungkin anda sebagai murid atau gurunya bisa saling share pengalaman masalah fanatik :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #433 on: 26 December 2012, 05:13:21 PM »
kenapa status Buddha Gautama bisa ada kaitannya dgn bro Adi Lim ? koq bisa sangkut sampai kesono... ini namanya jurus kait mengkait... ;D siapakah yg berpandangan begitu ? mohon klarifikasi....

mungkin ini salah satu trik badut, menuduh tanpa bukti
« Last Edit: 26 December 2012, 05:17:04 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline whitepadma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #434 on: 26 December 2012, 05:14:04 PM »
Koan Zen
Ada seorang pedagang yang berteman dengan seorang guru Zen..
Suatu kali pedagang ini membuat sebuah puisi yang bercerita tentang sunya..
Dengan bangga menyuruh anak buahnya mengirimkan puisi tersebut kepada guru zen temannya untuk dikomentari
Setelah guru zen membaca puisi tersebut dicoret coret puisi tersebut dengan komentar puisi kentut
tentu saja pedagang tersebut sangat marah dan akhirnya menemui guru zen itu hendak mempertanyakan komentarnya..
Sang guru berkata bukankah kamu mengatakan semua sunya, angin apa yang membawa dirimu jauh jauh ke mari...
Namo A Mi Tuo Fo

 

anything