^ ^ ^ saya tidak baca dari awal. Jadi sori kalo OOT. Hanya mau tanggepin postingan cumi yang terakhir ini saja.
Sunyata sama dengan Anatta, ga? Soalnya saya jarang baca istilah Sunyata.
kalo sama, IMHO sunyata bukan sesuatu yang diaplikasikan/dipraktikkan...
Oke, pertanyaan bagus.
Anatta lebih mengacu pada individu (makhluk), sedangkan sunyata lebih pada setiap fenomena yang ada (tanpa kecuali).
Sunyata dan anatta, pada dasarnya adalah pemahaman (sudut pandang dalam melihat sesuatu). Jadi dengan memahami sunyata dan anatta, harapannya tentu kita bisa menjalani hidup dengan lebih rileks, damai, dan juga bisa meraih apapun yang kita cita-citakan.
Aplikasi nyatanya kira-kira begini:
Dengan tahu bahwa setiap makhluk itu anatta, maka kita tidak menyalahkan pihak luar terus-terusan, dan mulai memperbaiki segala sesuatu dari diri kita sendiri.
Dengan tahu bahwa setiap kejadian/peristiwa/hal apapun adalah sunya dari sifat hakiki (dengan kata lain; diakibatkan oleh saya sendiri), maka saya tidak menyesali/menyayangkan/meratapi apapun yang menimpa saya, karena kunci perbaikan nasib ada di diri saya sendiri.
Lalu, yang penting lagi, karena diri kita ini sejatinya sunya (kosong dari sifat hakiki), maka sebenarnya potensi kita adalah
limitless (Tak Terbatas). Dan karena itulah Kebuddhaan maupun potensi luar biasa lainnya bisa kita capai/wujudkan.
Contoh dari aplikasi sunyata ini, tersirat dalam salah satu konsep motivasi abad 21, yaitu
Law of Attraction, yang intinya kira-kira: "Kita bisa mewujudkan apa yang kita inginkan, dengan kekuatan pikiran."
Dalam Buddha Dharma, hal demikian harus ditambah lagi: "Dengan benih (
seeds) yang pas/tepat."
Jadi, agama Buddha dalam hal ini menekankan pada posibilitas dan optimisme, bukan pasrah pada hukum karma seperti yang diterjemahkan (dipahami) kebanyakan orang (Buddhist maupun Non-Buddhist).
Oke, semoga bisa dimengerti. Salam damai dan optimisme.