//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"  (Read 199976 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #225 on: 18 December 2012, 04:13:58 AM »
bro Sunya,
tolong jawab : apakah anda seorang Biksu ?
butuh jawaban : ya atau tidak ! tidak usah mutar2  ;D

Apakah saya yang berputar? Atau persepsi Anda atas saya yang berputar? Sadarilah, tiada sesuatu yang hakiki (semua yang Anda indera tiada lain dan tiada bukan, adalah persepsi Anda).

Saya memilih tidak menjawab. Boleh 'kan? ;D

_/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #226 on: 18 December 2012, 04:25:45 AM »
bold :  maksudnya kondisi meditasi atau atau ada hal kondisi lainnya  .... ???

Bukan, kondisi fisik (yang bisa diindera umat awam).

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #227 on: 18 December 2012, 04:33:40 AM »
apakah master sunya :
1. biksu yg masih aktif
2. biksu yg udah lepas jubah
3. biksu yg udah pansiun
4. biksu yg udah lepas jubah dan udah MARRIED
5. dst dst...

(bisa biksu atau bhikuni juga lhooo)

dari pada jawaban ya atau tidak, bisa juga pilihan yg lebih akurat..
ya mana sih ? kalau puter2 yg pasti pusing lahhh

Saya (ini jawaban untuk Adi Lim juga) tidak merasa berputar. Anda dan pikiran kebanyakan umat yang berputar (terlalu mengandalkan pengetahuan intelektual/akademis untuk mencerna sesuatu). Bacalah dengan hati serta pikiran tenang, tulisan saya berniat membagi pengetahuan dan pengalaman, bukan untuk membingungkan apalagi menyesatkan. Bila Anda atau siapa pun merasa demikian, mungkin ada cara pendekatan (pembelajaran) yang harus diubah? :)

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #228 on: 18 December 2012, 04:39:46 AM »
bro Sunya,
tolong jawab : apakah anda seorang Biksu ?
butuh jawaban : ya atau tidak ! tidak usah mutar2  ;D

Apakah saya yang berputar? Atau persepsi Anda atas saya yang berputar? Sadarilah, tiada sesuatu yang hakiki (semua yang Anda indera tiada lain dan tiada bukan, adalah persepsi Anda).

Saya memilih tidak menjawab. Boleh 'kan? ;D

_/\_

Blue : ini yang maksud saya, anda suka mutar2.  ^-^
boleh sekali anda tidak menjawab, itu hak anda    :)

sebenarnya kesepakatan awal bahwa para member DC jika seorang Samanera dan Bhikkhu, dimohon untuk menyebutkan identitas agar tidak terjadi kesalahpahaman dan beretika dalam diskusi para member DC kepada anggota Sangha.
Saya yakin para member DC masih komitmen dan sepakat untuk menghormati para Samanera atau Bhikkhu dalam berdiskusi yang baik dan hormat kepada anggota Sangha.
Demikian seharusnya yang disepakati.

sepertinya anda juga tidak serius dalam hal berdiskusi :whistle:
« Last Edit: 18 December 2012, 05:06:29 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: korban kebingungan...
« Reply #229 on: 18 December 2012, 05:02:05 AM »
seorang guru sebaiknya memiliki pengetahuan yg LUAS... sampai masuk kedalam pelosok-pelosok yg tidak pernah dikunjungin orang...

cumi rasa masih dalam ranah topik KEKOSONGAN koq...

Pengetahuan luas bukan bermakna bahwa semua pertanyaan harus dijawab. Asas manfaat, Anda paham 'kan?
Pertanyaan Anda selalu acak dan tidak ada kelanjutannya, apa yang seperti ini harus dijawab?
Perbaiki dulu cara komunikasi dan diskusi Anda, baru saya akan melayani semua pertanyaan Anda.

Salam. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #230 on: 18 December 2012, 05:08:18 AM »
[at] ts : kosong = isi , isi = kosong , apakah sama dengan ada sebab = ada akibat ,ada akibat = ada sebab
ada ayam = ada telur , ada telur = ayam , ada awal = ada akhir, ada akhir = ada awal

kosong menurutmu apakah sama dengan kosong menurut orang lain ?
isi menurutmu apakah sama dengan isi menurut orang lain ?

akhir kata darimana semua sumber pemahaman ini ?

Ya, kira-kira seperti itu (contoh yang diberikan cukup mendekati).

Kebenaran mutlak (seharusnya) sama bagi setiap orang (makhluk).

Dari pengalaman saya.

Salam. _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #231 on: 18 December 2012, 05:12:19 AM »
apa artinya sunyata dalam menjalani kehidupan sehari-hari ?

hallo master sunya ? gimana dgn pertanyaan gampang diatas ? bisa diladenin dgn baik ?  :o :o

Ini sudah Anda tanya berulang-ulang. Mari kita mulai dari pemahaman dasar, apa arti anatta dalam menjalani kehidupan sehari-hari?

:)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #232 on: 18 December 2012, 05:52:46 AM »
Blue : ini yang maksud saya, anda suka mutar2.  ^-^
boleh sekali anda tidak menjawab, itu hak anda    :)

sebenarnya kesepakatan awal bahwa para member DC jika seorang Samanera dan Bhikkhu, dimohon untuk menyebutkan identitas agar tidak terjadi kesalahpahaman dan beretika dalam diskusi para member DC kepada anggota Sangha.
Saya yakin para member DC masih komitmen dan sepakat untuk menghormati para Samanera atau Bhikkhu dalam berdiskusi yang baik dan hormat kepada anggota Sangha.
Demikian seharusnya yang disepakati.

sepertinya anda juga tidak serius dalam hal berdiskusi :whistle:

Saya tanya, apakah Anda benar-benar bisa membaca niat saya saat saya menjawab pertanyaan Anda?
Jika Anda menjawab tidak, maka gagasan berputar itu hadir diprakarsai oleh pikiran Anda sendiri (atau lebih mudahnya; hasil persepsi Anda karena sebab-sebab lampau, misalnya sering mengalihkan/dialihkan pembicaraan dari/kepada orang lain).
Saya (sunggguh-sungguh dari niat terdalam) sama sekali tidak ada maksud untuk membingungkan atau berputar-putar.
Pengetahuan yang saya dapatkan/alami/rasakan saya tulis sesuai kemampuan saya berbahasa (komunikasi). Bila ada kekurangan (degradasi makna), tentunya ini banyak faktor terlibat, bukan hanya pewarta/penyampai yang disalahkan.
Maka dari awal sudah saya sarankan (di postingan pertama), minimal menguasai meditasi (khususnya Vipassana). Tanpa itu, hanya dengan modal pengetahuan akademis dan literatur, silakan coba saja (tadi saya ketik bahasa lebih lugas, tapi saya edit karena mungkin Anda bisa tersinggung).

Tentang Samanera dan Bhikkhu:
1. Apakah seorang Samanera dan Bhikkhu lebih dihormati (ketika berdiskusi atau menyampaikan pendapat)?
2. Apakah seorang umat awam (Puthujjana) kurang dihormati ketika menyampaikan pendapat?
3. Apakah benar atau salah suatu pendapat dinilai dari siapa yang menyampaikan?
4. Mungkin ini OOT (di luar topik), apa pemahaman Anda tentang Triratna, dan bagaimana seharusnya sikap seorang Buddhist terhadap Triratna?

Buddhist yang baik adalah Buddhist yang memahami benar ajaran Guru Agung Buddha Gautama, serta menjalankan/mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Benar?

Semoga Anda berbahagia. _/\_
« Last Edit: 18 December 2012, 05:57:10 AM by Sunya »

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #233 on: 18 December 2012, 06:03:29 AM »
Apakah saya yang berputar? Atau persepsi Anda atas saya yang berputar? Sadarilah, tiada sesuatu yang hakiki (semua yang Anda indera tiada lain dan tiada bukan, adalah persepsi Anda).

Saya memilih tidak menjawab. Boleh 'kan? ;D

_/\_

terima kasih master, apa alasanya master sunya memilih untuk TIDAK MENJAWAB ? apa manfaatnya tidak menjawab ? mohon jelaskan...

apa niat dibelakang utk tidak menjawab ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: sunyata = kosong = nihilism ?
« Reply #234 on: 18 December 2012, 06:16:21 AM »
1. Nihilisme lebih bermakna ketiadaan, tidak ada apa-apa (kehidupan tidak memiliki suatu makna dan tujuan, tiada hukum kebenaran serta sebab dan akibat).
Sunyata, merupakan suatu fenomena (terselubung***) dibalik semua fenomena (keberadaan). Kekosongan dalam sunyata bermakna bahwa: Setiap fenomena itu terjadi karena suatu sebab, karenanya sifat kehidupan ini 'kosong' (netral) tergantung sebab/pencetus-nya.
Contoh: Keberadaan (kelahiran) seorang manusia, didahului oleh proses pembuahan, perkembangan janin, baru kelahiran.
Tanpa proses di atas (termasuk Anda) maka keberadaan siapa pun di dunia ini (manusia secara biologis) mustahil adanya*.
Contoh kedua (masih berhubungan): Sifat dan karakteristik Anda, ditunjang oleh unsur genetis yang Anda bawa dari orang tua (silsilah keturunan), lingkungan, dan pendidikan yang Anda jalani.
Jadi keberadaan "Saya/Aku/I" sesungguhnya ditunjang serangkaian pengalaman serta peristiwa di masa yang telah lewat. Tanpa itu semua, SAYA/AKU/"I" tidak akan pernah eksis/ada.
Sebab itu (dalam cara pandang konvensional seperti di atas), sosok "Saya" kosong dari sifat hakiki, baik keberadaannya (eksistensi) maupun karakteristik (sifat) mental dan fisik.

*Kecuali kasus spiritual tertentu.

***terselubung ? (pemilihan kata yg kurang tepat).... penjelasan master sunya ini kali ada kemajuan deh... tapi masih dpt dipersingkat lagi....tidak bertele-tele...

2. Nihilisme artinya ketiadaan "Saya/Aku/I" sama sekali, sedangkan atman adalah jiwa/roh/diri yang kekal (tidak berubah, memiliki identitas/substansi jelas).

3. Pendeta bukan tugasnya untuk menjelaskan sunyata.  :o
pertanyaannya adalah bagaimana master sunya, share SUNYATA pada seorang pendeta...dari sudut pandang pendeta. Memang ini sulit, tetapi inilah menunjukan sampai dimana kemampuan seorang guru dpt mengajar dgn baik....

 _/\_

Quote
3. bagaimana menjelaskan sunyata dari sudut pandang seorang pendeta ?

utk pertanyaan no.3, sebaiknya bisa LEBIH TELITI membaca pertanyaan sebelum menjawab....
   ketelitian dan kewaspadaan adalah hal penting yg dimiliki orang yg melatih diri...
« Last Edit: 18 December 2012, 06:21:03 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: korban kebingungan...
« Reply #235 on: 18 December 2012, 06:42:40 AM »
1 Pengetahuan luas bukan bermakna bahwa semua pertanyaan harus dijawab. Asas manfaat, Anda paham 'kan?
2 Pertanyaan Anda selalu acak dan tidak ada kelanjutannya, apa yang seperti ini harus dijawab?
3 Perbaiki dulu cara komunikasi dan diskusi Anda, baru saya akan melayani semua pertanyaan Anda.

Salam. :)
1 contoh (sutta) yg cumi berikan masih relevant tentang emptiness, pengetahuan luas tetaplah berguna...
   manfaat dpt menjawab tentang hal tsb tentanglah bermanfaat... tapi siapakah yg menentukan
   sesuatu pertanyaan bermanfaat atau tidak ? master juga paham tohh !

2. pertanyaan itu sebaiknya ACAK, bisa dari segala arah, bervariasi, berkombinasi,...
    itulah kekuatan dlm bertanya.
    <apakah perlu dijawab ? ya tergantung kemampuan yg menjawab...>
    <tidak ada kelanjutan ? ohh karna jawabannya MELENCENG JAUH... apa juga hrs diterusin ? >

3. udah banyak korban kebingungan disini, jadi yg hrs diperbaikan adalah cara menjawab master...
    bagian manakah cara komunikasi cumi yg hrs diperbaikin ? mohon yg jelas dan detail...

 _/\_ :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: buku-buku yang bahkan belum Anda buktikan....
« Reply #236 on: 18 December 2012, 06:48:18 AM »
Anda berkata pikiran tidak lari kemana-mana, tapi terus bertanya hal yang di luar topik.

Saya tidak berkata bermanfaat, pun tidak menjawab bahwa sutta tidak bermanfaat. Saya hanya sebut satu istilah; sutta-minded (yang maksudnya agar Anda mengambil jalan tengah, yaitu keseimbangan antara praktek dan teori/sutra), tapi ternyata Anda sangat melekat dengan sutta, dan seluruh pertanyaan Anda di atas seolah mau menerangkan bahwa sutta begitu penting bagi Anda. Biarlah begitu jika Anda maunya demikian. :)

Saya (sesuai pertanyaan Anda terakhir di atas) belajar 4 kebenaran mulia melalui pengalaman meditasi (penembusan langsung), bukan baca dari buku. Puas?

Jalan Tengah, itu dimana Anda seharusnya berada.

 _/\_

1. sutta penting atau tak penting ya ?
2. dimana 4 kebenaran mulia DITULIS ? disutakah atau di alam meditasi ?
    kenapa umat dpt mengetahui 4 kebenaran mulia
    yg diajarkan oleh Buddha Gautama ? dari mana ya ? plz dijawab aja...

puas ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #237 on: 18 December 2012, 06:58:37 AM »
terima kasih master, apa alasanya master sunya memilih untuk TIDAK MENJAWAB ? apa manfaatnya tidak menjawab ? mohon jelaskan...

apa niat dibelakang utk tidak menjawab ?

Manfaat dan niatnya, saya tidak perlu mengikuti diskusi yang tidak bermanfaat. Bila bagi Anda bermanfaat, silakan teruskan, tapi tidak berharap saya selalu menjawab pertanyaan Anda. :)

Salam. _/\_

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« Reply #238 on: 18 December 2012, 07:01:06 AM »
Ini sudah Anda tanya berulang-ulang. Mari kita mulai dari pemahaman dasar, apa arti anatta dalam menjalani kehidupan sehari-hari?

:)

sejak halaman berapa di thread ini master sunya menyebut ANATTA ?
  jangan2 master lagi nyontek ditempat lain ?

kenapa koq anatta aja yg dipanggil ? bagaimana dgn perasaan anica dan dukha ?

trus gimana menghubungkan anatta dgn sunyata dlm kehidupan sehari-hari ?
   penjelasannya koq sepotong-potong gak lengkap begitu ? :o


dimana 4 kebenaran mulia DITULIS ?
(pesan master sunya : janganlah jadi sutta minded, janganlah anggap sutta sangatlah penting)
« Last Edit: 18 December 2012, 07:03:01 AM by cumi polos »
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: sunyata = kosong = nihilism ?
« Reply #239 on: 18 December 2012, 07:06:11 AM »
utk pertanyaan no.3, sebaiknya bisa LEBIH TELITI membaca pertanyaan sebelum menjawab....
   ketelitian dan kewaspadaan adalah hal penting yg dimiliki orang yg melatih diri...

Anda keliru, justru saya menghindari berspekulasi atas pertanyaan Anda. Kalau Anda belum menyadari kesalahan pertanyaan, mari kita simak bersama:

Quote
3. bagaimana menjelaskan sunyata dari sudut pandang seorang pendeta ?

Anda belum menyadarinya?

Biarlah demikian.

_/\_

 

anything