//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?  (Read 33770 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #75 on: 08 June 2012, 09:04:01 PM »
Mahayana memang luar biasa, satu2nya ajaran Buddha yg diajarkan langsung oleh Sang Buddha.

tapi gue baca beberapa buku kitab terjemahan anda, kayaknya tidak ada menemukan kata Mahayana, mengapa ya ? atau memang bukan kitab suci kali !  :'(
« Last Edit: 08 June 2012, 09:05:48 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #76 on: 09 June 2012, 01:12:58 PM »
ya seperti baru2 terjadi dimana ada satu organisasi Buddhis yang mengumbarkan kata 'Parinirwana' kepada tokoh guru yang sudah almarhum dengan alasan untuk mengingat jasa2nya.
jadi Parinirwana bisa diberikan yang penting berjasa terhadap ajaran Buddha.
sedangkan Parinibbana hanya mahluk Arahat yang sudah meninggal.
Jadi kesimpulan kata Nirwana dan Nibbana memang jauh berbeda arti ..............
Nirwana beda dengan nibbana...  :-?

Mungkin begitu pula halnya seperti berbedanya :
- Dhamma dengan dharma ?
- Bhikkhu dengan bhiksu ?
- Sutta dengan sutra ? --> eg. Brahmajala sutta vs brahmajala sutra
- Patimokkha dengan pratimoksha ?
- ..................

 _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #77 on: 09 June 2012, 01:42:12 PM »
Mahayana memang luar biasa, satu2nya ajaran Buddha yg diajarkan langsung oleh Sang Buddha.
Tuh dewa Indra -Sakka Devaraja sudah bersaksi demikian, para umat manusia diharap jangan berdebat dan meributkan lagi   ;)

It's end. Period.

 _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #78 on: 04 July 2012, 10:44:39 AM »
Ok review sedikit

Dalam artikel TS disimpulkan bahwa hinayana adalah istilah yang bermakna negatif, yaitu kendaraan yang hina atau buruk atau tidak bermoral. Hinayana bukan berarti kendaraan kecil.

Dalam Sutra Lotus BAB III Perumpamaan, belum ditemukan kata hinayana sehingga belum bisa disimpulkan bahwa istilah hinayana (kendaraaan yang hina/ tidak bermoral) mengacu pada sravakayana dan pratyetkabuddhayana

Istilah Hīnayāna muncul pada BAB II Upayakausalya. :

There is only the Dharma of the One yana, Not two, still less three. The Buddha appears in the world Only for this One Reality; For never by Hinayana, does a Buddha save any creature.

Itu saja untuk sementara ini.
Ada temuan baru? silahkan di ungkapkan di sini.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #79 on: 04 July 2012, 12:45:10 PM »
Ikut nimbrung ya.

Jadi ingat nih, dulu topik ini juga pernah aku bahas dengan seorang Samanera Tantrayana di forum puja bhakti di Cetiya. Kebetulan waktu itu Beliau membahas tentang Intersekterian. Tapi yang menggelitik hatiku untuk angkat bicara, karena Beliau selalu menggunakan istilah Hinayana untuk merujuk Theravada.

Menurutku ini tidak sejalan dengan semangat Intersekterian. Karena sepengetahuanku yang termuktahir (kalau dulu2 tahunya Mahayana=kendaraan/wahana Besar sedang Hinayana=kendaraan/wahana kecil; besar mengacu karena mengenal banyak Bodhisatva dan Buddha tapi harusnya kendaraan/wahana kecil=Culayana) dari sebuah sumber (tapi aku lupa bukunya) kalau pengertian Mahayana adalah Aspirasi Mulia sedang Hinayana adalah Aspirasi Rendah. Jadi mulya karena aspirasinya ingin menjadi Bodhisatva kemudian menjadi Samma Sam Buddha, sedangkan rendah karena hanya ingin menjadi Arahat.

Bagaimana apakah ini tidak melukai hati kalangan Theravada yang dianggap beraspirasi rendah. Jadi saya pikir seperti kalangan Theravada merujuk kalangan Mahayana dengan Mahayana, maka ada baiknya kalangan Mahayana juga merujuk kalangan Theravada dengan Theravada jangan pakai Hinayana.

Pada tahun 1950, World Fellowship of Buddhists dalam World Council di Colombo telah menyepakati bersama bahwa istilah hīnayāna harus disingkirkan dari penamaan terhadap aliran lain. Dan sangat disayangkan jika dewasa ini masih ada yang memegang mitos ini sampai sekarang.
Terlebih lagi kalau itu sudah ditetapkan di Forum Internasional.

Theravada = Ajaran Sesepuh, seolah2 mengacu ajarannya yang otentik, sedangkan yang lain kurang otentik (bias). Padahal bagaimana mungkin ajaran yang bertahan selama 2500 tahun tidak mengalami pembiasan sedikitpun, sekalipun dari sumber yang katanya otentik.
Mahayana = Aspirasi Mulia, seolah2 mengacu aspirasinya yang mulia, sedangkan yang lain rendah (hina). Padahal Samma Sam Buddha, Pacceka Buddha atau SuppaBuddha (Arahat) tetap Pencapaian Ke-Buddha-annya sama, ngak ada yang lebih ngak ada yang kurang.

Kalau dipikir-pikir ini kan seperti orang berjualan kecap saja, masing2 mengaku kalau kecapnya nomor satu, sedangkan yang lain nomor dua.

Jadi sebaiknya kita tidak perlu membeda-bedakan satu sama lain. Juga tidak perlu bersaing yang mana yang lebih tinggi/baik. Yang penting yang kita jalani adalah Dhamma/Dharma yang membimbing kita membebaskan diri dari belenggu penderitaan. Soal dari tradisi mana apakah Theravada atau Mahayana (Vanjrayana/Tantrayana termasuk Mahayana) yang ingin diterapkan silakan pribadi masing-masing saja.

Ya seperti orang Jawa sukanya masakan manis, kalau orang Padang sukanya pedas. Masing-masing silakan menikmati makanannya masing-masing. Ngak perlu bilang masakan manis lebih baik dari pedas atau sebaliknya. Dan juga tidak perlu memaksakan yang pedas kepada orang Jawa dan sebaliknya. Yang penting kalau sama-sama makan pasti sama-sama kenyang alias tidak kelaparan/menderita. Bukankah tujuannya agar tidak kelaparan.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #80 on: 05 July 2012, 04:34:24 PM »
Ikut nimbrung ya.

Jadi ingat nih, dulu topik ini juga pernah aku bahas dengan seorang Samanera Tantrayana di forum puja bhakti di Cetiya. Kebetulan waktu itu Beliau membahas tentang Intersekterian. Tapi yang menggelitik hatiku untuk angkat bicara, karena Beliau selalu menggunakan istilah Hinayana untuk merujuk Theravada.

Menurutku ini tidak sejalan dengan semangat Intersekterian. Karena sepengetahuanku yang termuktahir (kalau dulu2 tahunya Mahayana=kendaraan/wahana Besar sedang Hinayana=kendaraan/wahana kecil; besar mengacu karena mengenal banyak Bodhisatva dan Buddha tapi harusnya kendaraan/wahana kecil=Culayana) dari sebuah sumber (tapi aku lupa bukunya) kalau pengertian Mahayana adalah Aspirasi Mulia sedang Hinayana adalah Aspirasi Rendah. Jadi mulya karena aspirasinya ingin menjadi Bodhisatva kemudian menjadi Samma Sam Buddha, sedangkan rendah karena hanya ingin menjadi Arahat.

Bagaimana apakah ini tidak melukai hati kalangan Theravada yang dianggap beraspirasi rendah. Jadi saya pikir seperti kalangan Theravada merujuk kalangan Mahayana dengan Mahayana, maka ada baiknya kalangan Mahayana juga merujuk kalangan Theravada dengan Theravada jangan pakai Hinayana.

Inilah salah satu yang dibahas dalam Artikel di atas, yaitu adanya kerancuan sikap para Mahayanis dan Vajrayanis dalam menggunakan istilah "hinayana"

Quote
Theravada = Ajaran Sesepuh, seolah2 mengacu ajarannya yang otentik, sedangkan yang lain kurang otentik (bias). Padahal bagaimana mungkin ajaran yang bertahan selama 2500 tahun tidak mengalami pembiasan sedikitpun, sekalipun dari sumber yang katanya otentik.

Mahayana = Aspirasi Mulia, seolah2 mengacu aspirasinya yang mulia, sedangkan yang lain rendah (hina). Padahal Samma Sam Buddha, Pacceka Buddha atau SuppaBuddha (Arahat) tetap Pencapaian Ke-Buddha-annya sama, ngak ada yang lebih ngak ada yang kurang.

Saya pribadi tidak menganggap istilah "theravada" itu mengacu pada makna ajaran yang otentik, tapi suatu identitas diri dari mana asal dan siapa yang mengajarkan ajaran tersebut. Kalau mau mengacu pada keotentikan mengapa tidak menggunakan istilah misalnya, Otentikvada (entah bahasa sebenarnya apa), atau seperti contoh yang muncul belakangan ini : True Buddha bla..bla..bla.




GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #81 on: 05 July 2012, 04:48:46 PM »
Saya pribadi tidak menganggap istilah "theravada" itu mengacu pada makna ajaran yang otentik, tapi suatu identitas diri dari mana asal dan siapa yang mengajarkan ajaran tersebut. Kalau mau mengacu pada keotentikan mengapa tidak menggunakan istilah misalnya, Otentikvada (entah bahasa sebenarnya apa), atau seperti contoh yang muncul belakangan ini : True Buddha bla..bla..bla.

Theravada berasal dari ajaran Sang Buddha yg dipertahankan status quo setelah Sang Buddha parinibbana oleh Bhante Maha Kassapa Thera beserta para sesepuh lainnya dan disepakati pada Konsili I.

Theravada sendiri arti harfiahnya ajaran / aliran para sesepuh.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #82 on: 05 July 2012, 04:57:08 PM »
Status quo di atas berarti tidak mengijinkan perlemahan vinaya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #83 on: 05 July 2012, 07:57:57 PM »
Status quo di atas berarti tidak mengijinkan perlemahan vinaya.
Status quo berarti tetap sebagaimana semula, tidak dirubah2.

Dalam hal ini konotasinya positif, sebagai counter atas pernyataan bhikkhu Subadha bahwa sekarang mereka sudah bebas melakukan apa yg mereka sukai dan tidak melakukan apa yg tidak mereka sukai.

Theravada => tidak merubah apa yg sudah digariskan dan diajarkan Sang Buddha
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #84 on: 05 July 2012, 09:16:34 PM »
Theravada berasal dari ajaran Sang Buddha yg dipertahankan status quo setelah Sang Buddha parinibbana oleh Bhante Maha Kassapa Thera beserta para sesepuh lainnya dan disepakati pada Konsili I.

Theravada sendiri arti harfiahnya ajaran / aliran para sesepuh.

Benar, konon kronologinya yang diklaim seperti itu dan inilah yang menyebabkan muncul kesan otentik. Tapi istilah Theravada sendiri bukan bermakna ajaran yang otentik, tapi hanya suatu identitas dari mana ajaran ini berasal yaitu berasal dari para sesepuh. Tidak ada kesan pengagungan diri dalam istilah “Theravada” yang memberi kesan bahwa ajaran ini adalah yang  “paling” di antara tradisi lain yang ada. Berbeda dengan istilah “Mahayana” yang jelas berarti “yana”, kendaraan, ajaran yang besar atau agung.

Singkatnya, kesan otentik pada Theravada bukan karena namanya, tapi lebih karena klaim kronologis sejarahnya.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #85 on: 05 July 2012, 10:57:45 PM »
Saya pribadi tidak menganggap istilah "theravada" itu mengacu pada makna ajaran yang otentik, tapi suatu identitas diri dari mana asal dan siapa yang mengajarkan ajaran tersebut. Kalau mau mengacu pada keotentikan mengapa tidak menggunakan istilah misalnya, Otentikvada (entah bahasa sebenarnya apa), atau seperti contoh yang muncul belakangan ini : True Buddha bla..bla..bla.
Sesepuh itu siapa? Yaitu YA. Maha Kassapa, YA. Ananda, YA. Upali, dan beserta para Arahat lainnya yang tidak disebut satu per satu. Siapakah para Ariya ini? Orang-orang yang hidup di masa Buddha Gotama hidup dan sangat dekat dengan Buddha (terutama YA. Ananda). Jadi yang mau saya sampaikan bukan yang tersurat tetapi yang tersirat dari maknanya.

Selain itu kita fair saja, saat ini banyak (bukan berarti semua) di kalangan Theravada sendiri yang menganggap kalau tradisi mereka adalah yang lebih murni (kalau tidak dapat dikatakan yang murni). Dan kemurniaan ini tentunya datang dari sumber yang lebih asli (kalau tidak dapat dikatakan yang asli). Sementara itu ada anggapan kalau yang lain sebagai yang tidak murni, yang campuran, yang khayalan, yang mengada-ada, yang dibuat-buat, yang tidak teguh pada tradisi, dsb.

Jadi singkat katanya, sebenarnya maksud tulisan saya adalah agar di antara tradisi/aliran/mazhab/sekte Buddhis bisa timbul saling pengertian. Sehingga tidak perlu lagi timbul anggapan aliran saya lebih baik/tinggi/mulia/murni daripada yang lain. Karena pemikiran-pemikiran suprioritas inilah yang tidak akan membawa pada keharmonisan. Akibatnya bukan memaanfaatkan waktu untuk kemajuan Buddha Dhamma, tapi habis buat saling gontok-gontokkan. Bukan memperkenalkan Dhamma pada yang belum kenal, tapi saling memperebutkan umat yang itu-itu juga (bahkan-bahkan makin hari makin berkurang, akibat diboyong ke ajaran tetangga).

Ingat ngak dengan Nazisme yang diciptakan Hittler. Di situ kan jelas kalau Hittler menganggap ras mereka (Ariya alias Jerman) sebagai ras yang suprioritas dari ras-ras lainnya. Lalu dibuat kacaulah dunia dengan PD II olehnya. Jadi kita harus belajar dari sejarah, agar tidak mengulangi kesalahan di masa lalu.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #86 on: 06 July 2012, 09:40:21 AM »
murni - kurang murni, maha - hina,  sepanjang pikiran ini hanya dalam lingkup mereka sendiri pasti tidak akan ada masalah. 

Setiap agama dan sektenya pastilah menganggap mereka yg paling benar, kalau tidak begitu, ngapain mereka memilih mazhab itu, ya kan?

Yang akan (selalu) menjadi sumber pertengkaran itu, kalau pandangan ini dibawa keluar lingkungannya sendiri dan diadu ke pihak lain.  Jadi silahkan pakai sendiri pandangan superioritas itu untuk di kalangan sendiri  _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #87 on: 06 July 2012, 11:21:40 PM »
murni - kurang murni, maha - hina,  sepanjang pikiran ini hanya dalam lingkup mereka sendiri pasti tidak akan ada masalah. 

Setiap agama dan sektenya pastilah menganggap mereka yg paling benar, kalau tidak begitu, ngapain mereka memilih mazhab itu, ya kan?

Yang akan (selalu) menjadi sumber pertengkaran itu, kalau pandangan ini dibawa keluar lingkungannya sendiri dan diadu ke pihak lain.  Jadi silahkan pakai sendiri pandangan superioritas itu untuk di kalangan sendiri  _/\_
Setuju

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #88 on: 07 July 2012, 07:34:31 AM »
Sesepuh itu siapa? Yaitu YA. Maha Kassapa, YA. Ananda, YA. Upali, dan beserta para Arahat lainnya yang tidak disebut satu per satu. Siapakah para Ariya ini? Orang-orang yang hidup di masa Buddha Gotama hidup dan sangat dekat dengan Buddha (terutama YA. Ananda). Jadi yang mau saya sampaikan bukan yang tersurat tetapi yang tersirat dari maknanya.

Selain itu kita fair saja, saat ini banyak (bukan berarti semua) di kalangan Theravada sendiri yang menganggap kalau tradisi mereka adalah yang lebih murni (kalau tidak dapat dikatakan yang murni). Dan kemurniaan ini tentunya datang dari sumber yang lebih asli (kalau tidak dapat dikatakan yang asli). Sementara itu ada anggapan kalau yang lain sebagai yang tidak murni, yang campuran, yang khayalan, yang mengada-ada, yang dibuat-buat, yang tidak teguh pada tradisi, dsb.

Jadi singkat katanya, sebenarnya maksud tulisan saya adalah agar di antara tradisi/aliran/mazhab/sekte Buddhis bisa timbul saling pengertian. Sehingga tidak perlu lagi timbul anggapan aliran saya lebih baik/tinggi/mulia/murni daripada yang lain. Karena pemikiran-pemikiran suprioritas inilah yang tidak akan membawa pada keharmonisan. Akibatnya bukan memaanfaatkan waktu untuk kemajuan Buddha Dhamma, tapi habis buat saling gontok-gontokkan. Bukan memperkenalkan Dhamma pada yang belum kenal, tapi saling memperebutkan umat yang itu-itu juga (bahkan-bahkan makin hari makin berkurang, akibat diboyong ke ajaran tetangga).

Ingat ngak dengan Nazisme yang diciptakan Hittler. Di situ kan jelas kalau Hittler menganggap ras mereka (Ariya alias Jerman) sebagai ras yang suprioritas dari ras-ras lainnya. Lalu dibuat kacaulah dunia dengan PD II olehnya. Jadi kita harus belajar dari sejarah, agar tidak mengulangi kesalahan di masa lalu.

Sesepuh itu bisa siapa saja. Para bhikkhu dari konsili ke 2 bisa disebut sesepuh. Stop sampai sini saja kalau membahas mengenai pengertian yang terkandung dalam istilah Theravada. Tidak ada keidentikan antara istilah sesepuh dengan otentik. Sesepuh tidak = otentik.

Ketika kita atau siapapun mulai menyangkut-pautkan dengan Y.A Upali, Y.A. Ananda, dan Y.A Maha Kassapa hal itu terjadi karena kita mulai masuk dalam klaim kronologis, dan saya tidak membahas mengenai klaim kronologis. Di sini saya membahas mengenai istilah/kata secara harafiah semata.

Dalam Dipavamsa (cmiiw) menyatakan bahwa Theravada berarti ajaran tua bukan ajaran sesepuh. Apakah tua = otentik ?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "HINAYANA" ITU?
« Reply #89 on: 07 July 2012, 07:48:29 AM »
apakah sutra lotus ga sebaiknya direvisi? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))