Aneh, kok belum ada penjelasan counter dari teman-teman Mahayanis / Tantrayanis (seperti biasanya) atas komentar pedas dari Samaneri Pannadevi ini?!
kalo saya baca dari bukunya Lama Surya Das tentang kisah2 guru2 tibetan legendaris yang eksentrik, mereka malah mencoba menyadarkan murid2nya untuk tidak melekat pada ritual dengan tingkah laku yang unik.
saya juga liat beberapa rupam Buddha gaya thai dan beberapa di vihara theravada di indonesia juga pakai mudra kok.
(kadang vitarka, kadang Bhumisparsa, kadang varada, kadang dharmacakra)
mungkin kena pengaruh budaya lain saya belum cari.
mungkin saja ritual2 vajrayana itu untuk melatih kedisiplinan, membentuk karakter rajin. Ketimbang waktu dipakai ngelamun lebih baik visualisasi dan merenungkan sifat2 luhur Bodhisattva serta pakai mudra juga dan mantranya untuk melatih konsentrasi.
saya baca beberapa artikel tibetan, sangat dipentingkan juga cara berpikir yang baik, bodhicitta, metta, kebijaksanaan juga. bukan cuma tata cara mempersiapkan altar dan mandala saja.
kalau itu bukan ajran Buddha asli, saya juga belum cek...