Buddhisme menyatakan bahwa kematian dalam keadaan/karena KETAKUTAN [bhaya], KESAKITAN dan KEMARAHAN berpotensi terlahir kembali di alam2 yang rendah. Tindakan membebaskan mereka dalam keadaan ketakutan dinamakan Abhaya dana.
ruang lingkup Abhaya dana bukan cuma pada binatang namun mencakup semua mahkluk yang mungkin dapat dibebaskan dari bencana ketakutan misalnya: Gempa, Kebakaran, Tenggelam, Banjir dll.
lihat foto di bawah
sewaktu banjir di Queensland, Brisbane..dan bahkan sang ular-pun mampu untuk ber-Abhaya dana], bahaya keselamatan dari musuh alaminya, dan juga bahaya2 lain yang bukan karena sebab normal [tua] atau juga dalam hal memberikan makanan pada mereka atau dapat dilakukan dengan menyumbang uang pada penangkaran/lembaga yg mengurus penyelamatan ekosistem atau dapat dilakukan dengan langkah yang paling sederhana yang mampu anda lakukan adalah berhentilah menangkap dan menumbuhkembangkan perdagangan! [setidaknya jika burung2 tidak ditangkapi dan di tembaki, wabah ulat tidak akan segalak ini menyerang lingkungan, bukan?
Contoh lainnya bentuk praktek Abhaya Dana misalkan melakukan donor darah, ginjal, mata, jantung dan organ tubuh lainnya atau dapat juga dalam bentuk sederhana misalnya melalui perenungan METTA [cinta kasih] yang dipancarkan dalam batin/pikiran kita ke segala arah untuk semua mahluk dengan harapan "semoga seluruh mahkluk hidup berbahagia" atau melakukan perbuatan berdana atas nama leluhur atau anda juga dapat memberikan pencerahan Dhamma agar terlepas manusia dapat melepas Kebencian, Keserakahan dan kebodohan [biasanya disingkat LDM], sehingga tidak ada lagi makhluk2 [terutama manusia] yang mati tersia-sia karena iri dengki, harta, perbedaan ajaran dan paham keagamaan.
Dalam perjalanan waktu,
praktek "melepaskan" binatang secara pribadi mengalami pergeseran menjadi pelepasan sejumlah besar binatang dihadapan umum dalam suatu upacara yang kemudian perlahan-lahan menjadi sebuah tradisi. Orang pertama di daratan china yang mengorganisir kegiatan ini adalah seorang Bhikkhu bernama Chih-I (538 M-597 M). Kemudian di jaman dinasti Tang, raja Suzong [711 M-762M], setelah pemberontakan An Lushan, Ia membangun 81 kolam ikan di seluruh kerajaannya.
Baru kemudian pada jaman dinasti Ming, seorang Bikkhu bernama ZHU HONG [1535–1615], berhasil menumbuhkembangkan tradisi pelepasan ikan secara reguler di masyarakat melalui sebidang tanah yg di bangun menjadi kolam cagar alam perlindungan untuk ikan. Tradisi ini kemudian menyatu sebagai bagian kehidupan "alim" di masyarakat dan membuat semakin banyak vihara menyediakan kolam-kolam pelepasan ikan dan kura-kura, kandang-kandang bagi burung-burung merpati dan padang-an bagi para kambing, sapi dan kuda.
Trend ini menyemarakkan pula bisnis penangkapan dan perdagangan binatang untuk konsumsi ritual "pelepasan". Tradisi membeli binatang yang "terancam" untuk kemudian dilepaskan, dalam tradisi China di kenal dengan istilah Fang sheng [Fang = melepaskan; sheng = makhluk]
Tradisi "membeli-untuk melepas" ini juga berkembang di aliran Buddhisme Tibet, sebagaimana di ajarkan oleh Zopa Rinphoce [lahir 1946], dalam bukunya Teachings from the Vajrasattva Retreat.
So,
Jika anda MEMBELI MAKHLUK di PASAR kemudian melepaskannya dalam suatu upacara, besar potensinya mereka berada pada kondisi LEMAS sehingga perbuatan ini malah MEMBAHAYAKAN HIDUP mereka dan membuat mereka TERSIKSA...itu bukanlah tindakan MENYELAMATKAN namun MENYIKSA.
Kemudian,
anda melepaskannya ke sungai namun tidak menghilangkan bahaya di tangkap, dipancing dan dimangsa..atau gara-gara dilepaskan malah menjadi "mahluk baru" yang membahayakan komunitas di ekosistem lain [contoh: melepaskan ular di area yang penuh beburungan] maka yang terjadi bukanlah MENYELAMATKAN.
Kemudian,
Anda juga malah ikut terlibat secara sengaja/tidak dalam menumbuhkembangkan praktek PENANGKAPAN dan PERDAGANGAN Makhluk hidup. Anda ikut BERTANGGUNG JAWAB terhadap BAHAYA yang menimpa binatang2 yang diketahui menjadi komoditas laris di "fang sheng"
Selebihnya daripada itu,TIDAK juga akan anda temukan di Sutta2 Tipitaka, bahwa Sang BUDDHA menganjurkan umatnya untuk pergi ke pasar membelanjakan uang MEMBELI dan MELEPASKAN binatang-binatang ke alam bebas.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia...