Makanan vegetarian yang menyerupai atau mirip atau memakai nama daging, itu digunakan dengan alasan untuk masa transisi. Tidak mudah orang yang sebelumnya makan daging tiba2 tidak makan daging. Butuh penyesuaian. Juga untuk membuat supaya orang -orang yang tidak vegetarian kehilangan selera makannya begitu melihat hanya sayur aja.....
Kalau orang yang sudah memiliki tekad kuat, masa transisi itu tidaklah memakan banyak waktu. Mungkin hanya sepersekian detik saja masa transisinya... Kalau sudah berkehendak menjalani hidup bervegetarian, atau bahkan sudah menjalaninya, namun masih ingin makan daging, itu artinya melekat... Atau mungkin bisa dikatakan munafik...
Yang harus ditekan adalah nafsu manusia untuk mengkonsumsi daging dan olahan hewani lainnya. Manusia sekarang sudah semakin cerdas, dan hal ini terbukti dari kemjuan teknologinya. Namun ironis kemajuan teknologi malah lebih mendorong umat manusia pada kemerosotan moral. Berbagai jenis makanan lezat bisa disediakan dari sumber-sumber hewani. Dari sinilah makanya hewan ternak pun sekarang hidup hanya menjadi pemuas nafsu manusia.
Lalu bagaimana bila prinsip ini disubstitusikan ke tumbuhan? Tidak memerlukan waktu yang lama, tumbuhan pun akan menjadi alat pemuas nafsu umat manusia selanjutnya. Oleh karena itu, yang harus ditekan adalah nafsu umat manusia, bukannya dengan memberi solusi (wajib) untuk hidup bervegetarian.
Namun jangan salah artikan kalau saya menyetujui penganiayaan dan pembunuhan terhadap hewan...