//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???  (Read 4321 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« on: 24 October 2011, 05:21:36 AM »
KATA USTAD AULLOH BERSABDA............................................(TIADA TUHAN SELAIN AULLOH!!!)





QUESTION : GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #1 on: 24 October 2011, 05:25:46 AM »
KATA PENDETA TUHAN BERFIRMAN............................................(TIADA YANG DAPAT MENEMUI BAPA DISURGA SELAIN MENGIKUTI KRISTUS!!!)





QUESTION : GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #2 on: 24 October 2011, 05:28:02 AM »
INILAH SABDA DAN FIRMANKU!!!





QUESTION : GOD, WHERE ARE YOU???

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #3 on: 24 October 2011, 08:39:02 AM »
minta PIN

emang tuhan pake BB

Offline Chen Hui Ling

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.654
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #4 on: 24 October 2011, 09:21:47 AM »
ada lagi nih, ditanyain pas TTS  agama kr****n kemarin jumat. . .

Question: God, who is the creator of you??
Don't trust too much, Don't hope too much, Don't love too much, because that too much can hurt you so much

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #5 on: 24 October 2011, 09:22:48 AM »
ini tipikal manusia yg mengalami krisis kepercayaan terhadap tuhan...

tuhan jgn di sangkal... tuhan jgn di ragukan... tuhan jgn di abaikan... karena... emang tuhan itu hanya lah sosok imajinasi karangan manusia jaman purba... jd tentunya tuhan jg tak beragama, jg tak menggunakan bb... ;D


Offline ChandraOyuget

  • Teman
  • **
  • Posts: 85
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #6 on: 25 October 2011, 12:33:34 AM »
sebelum anda posting ini... apakah anda tau akibat nya ?....

Indonesia : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa....

Bhante Ashin menambahkan Sanghyang Adi Buddha agar Ajaran Buddhis bisa berkembang baik di Indonesia....

mohon diperhatikan.... dan gunakan kebijaksanaan....

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #7 on: 25 October 2011, 11:10:04 AM »
sebelum anda posting ini... apakah anda tau akibat nya ?....

Indonesia : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa....

Bhante Ashin menambahkan Sanghyang Adi Buddha agar Ajaran Buddhis bisa berkembang baik di Indonesia....

mohon diperhatikan.... dan gunakan kebijaksanaan....

Sewaktu saya posting saya sudah berpikir beberapa malam inilah ekspresi hatiku semua agama mengatakan inilah ajaran tuhan inilah sabda tuhan inilah firman tuhan sebenarnya yang mana sesungguhnya ajaran/sabda/firman tuhan kenapa ajaran/sabda/firman tuhan berbeda beda kalau dikatakan berasal dari yang namanya tuhan yang maha esa kalau anda yang jadi tuhan manakah yang anda pilih agama I agama K agama H atau agama Buddha kalau anda memilih agama Buddha tandanya agama I/K/H tidak bertuhan dan tandanya ajarannya bukan berasal dari tuhan dan sebaiknya jangan mengatakan ajaran/sabda/firman tuhan coba anda perhatikan berapa banyak orang yang mati karena membela keyakinan mereka sampai berani bunuh diri perang besar besaran karena agama yang mereka yakini sebagai agama yang berasal dari tuhan apakah tuhan menciptakan agama untuk saling berperang kalau tidak kenapa tuhan menciptakan perbedaan ajaran kalau memang berasal dari yang ESA/SATU! {sebenarnya tuhan itu beragama apa???} ini pertanyaan sangat singkat tapi dalam artinya!!!

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #8 on: 25 October 2011, 11:44:50 AM »
Ada artikel menarik tentang Tuhan yang katanya Esa ;D

Quote
Ketuhanan Yang Ma [ s]a  Esa[?]
By: Dewi Lestari

Keyakinan pada Tuhan yang Esa adalah fondasi mendasar bagi bangsa kita. Saking elementalnya, dicantumkanlah prinsip tersebut sebagai sila pertama dari Pancasila. Buah-buah pengamalan yang ditumbuhkan dari sila tersebut antara lain adalah kerukunan umat beragama, tepa salira, toleransi, serta konsep-konsep cantik lainnya. Dalam percakapan sehari-hari kita dapat ‘membauinya’ pada kalimat-kalimat klasik seperti: “jalannya lain-lain tapi toh tujuannya satu” atau “cuma caranya saja yang beda-beda tapi Tuhannya satu”, dst. Namun, sama seringnya pula kita menemukan aneka kontradiksi yang menemani konsep-konsep cantik dan kalimat-kalimat bijak tadi.
[...]
Seringnya, dalam naungan payung konsep mulia tentang keesaan Tuhan, manusia tetap harus memilih untuk mempertahankan perbedaan. Tak jarang sampai berdarah-darah. Kontradiksi yang sempurna digambarkan oleh sebuah dialog dalam film “Cin[T]a”, ketika salah satu tokoh utamanya berkata: “Tuhan memang satu, tapi tetap saja Tuhanku yang paling benar.”

Jika kita benar-benar jujur, hampir semua dari kita sama seperti tokoh film tadi; oke, di mulut kita setuju Tuhan itu satu, tapi nyatanya selalu ada Tuhan yang paling benar. Jadi, sebetulnya, Tuhan mana yang kita bicarakan? Jangan-jangan, selama ini ada dua Tuhan; yang Esa dan Tidak Esa. Jangan-jangan, selama ini kita keseleo lidah, menggunakan terminologi “Tuhan” padahal yang kita maksud adalah “agama”. Atau, jangan-jangan, Tuhan memang tidak Esa. Keesaan hanyalah ilusi yang kita ciptakan sebagai obat penawar dari perbedaan yang terkadang begitu menyakitkan dan merepotkan jika bergesek. Intinya, dari mana kita tahu secara langsung dan absolut bahwa Tuhan itu benar-benar Esa? Kata orang? Kata pemuka agama? Kata kitab? Kata pemerintah?

Tuhan yang malang, pikir saya. Ia begitu terdistorsi dan terasing, meski begitu banyak orang mengaku telah mengenal-Nya, bahkan secara kolektif menggunakan keberadaan-Nya sebagai dasar bernegara. Tidak heran kata “toleransi” begitu populer dalam konsep keagamaan kita, karena dengan kontradiksi yang kita pegang tentang Tuhan, hanya sampai toleransilah kita mampu berjalan. Dan kembali saya ingat perkataan Romo Mangun, bahwa seharusnya kita berlandaskan “apresiasi” beragama, bukan “toleransi”. Toleransi berarti ‘silakan berbeda selama tidak mengganggu saya’. Artinya, toleransi punya batas. Toleransi punya syarat. Dan karena itu jugalah ia cocok dengan lidah kita yang bercabang, yang sepakat dengan keesaan Tuhan tapi siap membacok teman jika berani macam-macam dengan Tuhan-“ku”.

Saya jadi tergelitik untuk bertanya: tidakkah lebih baik—dalam arti: lebih rileks dan realistis—jika kita menerima kenyataan bahwa Tuhan belum tentu Esa? Mengapa kita harus memaksakan diri dengan keesaan Tuhan jika pengalaman spiritual kita pribadi belum membuktikannya? Untuk apa jadi munafik, jika membedakan Tuhan dan agama saja kita masih tersandung-sandung; membedakan isi dan bungkus saja masih tertukar-tukar? Daripada menjadikannya sebagai dalil tak tergoyahkan, teori yang mati, tidakkah lebih baik—dalam arti: lebih adil dan sahih—jika keesaan Tuhan dijadikan sebuah pengalaman yang hidup? Biarlah mereka, yang memang sudah lahir-batin-luar-dalam mengalami keesaan Tuhan, yang kemudian berkata bahwa Tuhan itu ternyata satu adanya. Bagi mereka yang belum mengalami, biarlah Tuhan tidak perlu esa. Biarkan saja Tuhan berbeda-beda. Biarlah masih ada Tuhan-“ku” dan Tuhan-“mu”. Termasuk, biarkan juga mereka yang mengalami tidak adanya Tuhan. Bahkan Tuhan tidak perlu dipaksakan ada, bukan?

Spoiler: ShowHide
Seorang guru spiritual terkenal, Osho, berkata: ada perbedaan besar antara percaya dan tahu. Percaya senantiasa dibarengi oleh asumsi dan pengharapan, sementara tahu senantiasa dibarengi oleh pengalaman. Kita tak perlu percaya bahwa matahari bersinar, kita TAHU bahwa ada matahari di langit yang menyinari Bumi terus-menerus. Kita mengalaminya secara langsung. Jika kita berani kritis: seberapa banyak pengalaman langsung kita tentang Tuhan hingga kita berani mengatakan bahwa Ia cuma SATU? Bahwa Ia sama dan seragam bagi semua orang, layaknya matahari bagi Bumi? Percayakah kita bahwa Tuhan itu esa atau tahukah kita?

Tahun 1999, untuk pertama kalinya saya memberanikan diri untuk mempertanyakan ulang semua yang saya percayai tentang Tuhan, termasuk sejauh mana saya telah menyalahgunakan konsep iman selama ini. Karena, tanpa mengecilkan arti kata “iman” yang didefinisikan sebagai 'percaya sebelum melihat', mudah sekali kita berlindung di balik keimanan untuk mengklaim berbagai hal yang tak kita alami langsung. Hal-hal yang sebenarnya cuma asumsi berkarat dan berkerak tapi kita anggap sebagai kebenaran mutlak. Dan baru saat itulah, saat saya berani melonggarkan genggaman saya atas konsep kebenaran, untuk pertama kalinya pula secara tulus saya melihat perbedaan dan keberagaman sebagai sebuah perayaan.

Beranikah kita meninjau iman kita, asumsi kita, kepercayaan kita, keyakinan kita—dan menerimanya sebagai sebuah bentuk keterbatasan dan ‘kemalasan’ kita untuk mengenal-Nya langsung. Sudah berapa lamakah kita berpangku tangan dan membiarkan orang lain atau sebuah institusi merumuskan kebenaran dan Tuhan bagi kita? Mereka yang juga belum tentu mengalaminya langsung, melainkan mewarisi pengetahuan secara turun-temurun?

Pengetahuan adalah sesuatu yang mati, kata Osho lagi. Hanya pengalamanlah yang hidup. Dan saya teringat pertemuan saya dengan seorang bhikku, bernama Bhante Wongsin, di Lembang tahun 2005. Pada akhir pembicaraan kami, beliau berkata: “Jangan percaya semua omongan saya. Anda harus membuktikannya sendiri.” Saya tersentak waktu itu, dan kalimat beliau terus membekas hingga kini. Jangan percaya. Buktikan sendiri.

Beranikah kita untuk mencantumkan tanda tanya di ujung semua yang kita yakini dan percayai? Dan mencantumkan tanda titik hanya jika kita telah mengalaminya langsung, membuktikannya sendiri; saat perjalanan kita dari mempercayai akhirnya tiba di mengetahui.
« Last Edit: 25 October 2011, 11:54:40 AM by dhammadinna »

Offline wongfok

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia ya....
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #9 on: 22 July 2012, 02:43:01 AM »
pertanyaan retorik yang bagus sekali!

Orang jaman sekarang bahkan lebih menuhankan agamanya daripada Tuhannya itu sendiri. Kalau tidak, tidak ada yang namanya konflik antar umat beragama, terlebih lagi yang sering konflik justru agama serumpun. Tuhan semakin sering 'dijual' dan dipakai sebagai alat untuk mengendalikan massa. Dengan mengatasnamakan Tuhan, orang berpolitik untuk mendapatkan pengaruh dan kuasa, menakut-nakuti orang-orang lain yang tidak matang pemikirannya sehingga mudah dikontrol.
ntar ya kalo dah kepikir diupdate siggynya

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???
« Reply #10 on: 22 July 2012, 07:02:16 AM »
GOD, WHAT IS YOUR RELIGION???

Pertanyaan yg sangat mudah dijawab  8)

tuhan agamanya pastilah.... Buddha, ga percaya?  Tanyalah sama Benny Wu :hammer:

 :)) :)) :))
 ^:)^ ^:)^ ^:)^

#ampuntuhanjangankutukgwya   ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

 

anything