//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Panda00

Pages: [1] 2
1
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 05:31:45 PM »
Kenapa ada kelenteng yang disebut Vihara / Wihara?

Pertanyaan ini sering timbul di benak umat awam.

Masalah ini sebenarnya disebabkan karena situasi kondisi di masa lalu, berdasarkan kondisi politis pada saat itu.

Seluruh kelenteng, yang nama aslinya dalam bahasa Tionghoa, wajib ganti nama.
Semua diberi nama Indonesia.

Kelenteng yang bernaung di bawah Majelis Agama Buddha (contohnya MBI), diberi tambahan nama Vihara, dan diberi tambahan altar Buddha.
Kelenteng yang bernaung di bawah Tempat Ibadah Tri-Dharma, diberi tambahan nama TITD, dan (mungkin) diberi tambahan altar Buddha.

Ini pula sebabnya kenapa banyak umat yang selama ini sembahyang di kelenteng, meng-identifikasi-kan dirinya sebagai umat Buddha.
Padahal besar kemungkinan tidak mengerti / tidak pernah belajar tentang Buddha Dharma.

Lantas, sebenarnya umat agama apa?
Ini kembali ke masing-masing individu.
Mau cuek saja, jalan seperti yang sudah berjalan selama ini.
Atau mau mencari tahu, memilih, lalu mendalami salah satu dari agama dalam lingkup Tridharma tersebut?

Kalau saya boleh menyarankan,
Sebaiknya, cari tahu & pelajari terlebih dahulu.
Pahami secara intelektual, dan tanyakan pada hati nurani.
Pilihlah salah satu yang paling bisa diterima secara intelektual & paling cocok dengan diri sendiri.

Masing-masing memiliki sudut pandang sendiri, metode sendiri, keunikan sendiri.
Jangan diadu / dipertentangkan, karena secara detilnya memang berbeda.

2
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 05:11:17 PM »
Umat awam kelenteng pada umumnya rancu dengan istilah dewa.

Dalam Buddhism, ada yang disebut sebagai 'DEVA' yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi dewa.
Dalam Ruism, ada yang disebut sebagai 'SHEN MING' yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi dewa.
Dalam Taoism, ada yang disebut sebagai 'SHEN' & 'XIAN' yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi dewa.

Karena keterbatasan yang ada, maka dikalangan umum seolah-olah, "Dewa" dari ketiga agama tersebut sama.

Padahal, kalau kita benar-benar hendak belajar dengan baik, seharusnya kita mulai secara fair.
Kembali mengacu pada definisi istilah asli di agama masing-masing.

Apa definisi Deva dalam Budhism?
Apa definisi Shen Ming dalam Ruism?
Apa definisi Shen & Xian dalam Taoism?

Jika kita sudah mencari tahu, kita bisa lebih saling menghormati.
Mengerti bahwa Deva dalam Budhism berbeda dengan Shen Ming dalam Ruism, berbeda dengan Shen & Xian dalam Taoism.

3
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« on: 23 April 2019, 04:23:12 PM »
Hmm....mantap penjelasannya
Jadi kalau mau tanya tentang dewa dewi bukan di forum buddhist yah ?
Trus kemana yah?
Di atas dikatakan menurut budhist dan tao tentang dewa dewi lantas menurut konghucu gimana?
Sebab saya benernya mau tanya tentang mantra untuk doa jadi sebelum terlalu jauh ingin memastikan dulu saya berada di tempat yg benar atau ga gt.

Terima kasih atas masukannya
Simple tapi dalam penjelasannya om shin...
Hehehhehe

Di Kaskus saya pernah lihat ada topik tentang Taoism, coba di search saja.
Mengenai Kong Hu Cu, saya pernah lihat di facebook, ada Klenteng Kong Hu Cu, coba di search saja.

4
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« on: 23 April 2019, 04:18:36 PM »
mohon pencerahan dari para senior senior di sini
saya pernah mempelajari agama Budha semasa kuliah dulu dan saya lupa nih hubungan Budha ( agama Budha ) dan Konghucu itu gimana yah?
apakah berdiri sendiri sendiri atau ada hubungannya gitu, mengingat kalau ke kelenteng kan ada banyak patung dewa dewi dan juga ada Sang Budha sendiri.
yang saya tahu sih Budha itu di atas para dewa yang udah diluar lingkaran reinkarnasi (tolong dikoreksi atau ditambahin kalau perlu )

terima kasih

sabbhe satta bahantu sukitata

Korelasi Buddhism dengan Ruism (Kong Hu Cu) bisa mengacu pada topik Tridharma, seperti pada tautan berikut:
https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new

5
Buddhisme untuk Pemula / Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« on: 23 April 2019, 04:17:12 PM »
Saya mau tanya, saya tertulis beragama Buddha di KTP, tetapi ketika saya bertanya ke ortu, ortu menjawab Konghucu. Tetapi saya dan keluarga biasanya beribadah ke kelenteng yang bertuliskan vihara di papan namanya. Di dalam kelenteng terdapat hio dan lilin. Di dalam kelenteng juga banyak tertera tulisan mandarin, banyak patung dewa, dan ada patung Buddha.  Saya sebenarnya bingung, saya ini beragama Buddha atau Konghucu? Bukankah agama Buddha berasal dari India dan menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta? Jika saya beragama Buddha, mengapa ada tulisan mandarin di kelenteng? Selain itu, ada sekolah minggu di kelenteng yang memakai bahasa Pali, bukan Mandarin.

 [at] Vicko,
Rasa bingung yang timbul sangat wajar (namun miris), karena keterbatasan leluhur kita di masa lalu.

Mudah-mudahan uraian di topik berikut ini bisa memberi menjawab beberapa kebingungan yang dialami.

https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new

6
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 04:02:42 PM »
Di Tiongkok, ada lukisan yang menggambarkan Tridharma, yaitu:
https://en.wikipedia.org/wiki/Vinegar_tasters

Lukisan ini menguraikan tentang perbedaan sudut pandang atas kehidupan dari menurut Budhism, Ruism & Taoism.

Confucianism saw life as sour, in need of rules to correct the degeneration of people;
Buddhism saw life as bitter, dominated by pain and suffering; and
Taoism saw life as fundamentally good in its natural state.


Buddhism memandang bahwa kehidupan ini pahit karena samsara, oleh karenanya meninggalkan kehidupan (duniawi)
Ruism memandang bahwa kehidupan ini masam, oleh karenanya mewariskan aturan-aturan kehidupan untuk mengendalikan.
Taoism memandang bahwa kehidupan ini adalah alamiah, apa adanya, ada manis pahit asam, dsb.


7
Perkenalan / Re: Penyerahan Masa Remaja
« on: 23 April 2019, 03:46:04 PM »
Dear all

Berhubung saya non buddhis, tapi waktu umur 17 tahun saya pernah dibawa ke vihara untuk penyerahan masa remaja.kata nya supaya dapat perlindungan dewi kwan im, boleh tau lebih jelas ga tentang ini?

makasih

Untuk pastinya, lebih baik langsung tanyakan ke Vihara terkait.
Saya baru dengar istilah penyerahan masa remaja.

Kalau dalam agama Tao, ada ritual yang namanya Kwee Pang / Guo Fang.
Yaitu ritual untuk anak-anak kecil sebelum remaja, diangkat-anakkan kepada Shen Xian agama Tao.
Ini untuk menggantikan tradisi orang Tionghoa, angkat anak ke kerabat orang tuanya, bagi anak-anak yang ketika kecil sakit-sakitan.

8
Perkenalan / Re: Menikah Beda Keyakinan
« on: 23 April 2019, 03:37:41 PM »
Dear all
Sekedar mau bertanya aja, kalo  menikah beda  agama di buddhist itu bgaimana ya?
apakah yang non itu harus pindah?

Di Indonesia, secara hukum, pernikahan harus dicatat oleh dinas kependudukan & catatan sipil.
Syarat agar pernikahan dapat di catat di DISDUKCAPIL adalah ada surat pengantar pernikahan yang dikeluarkan oleh organisasi keagamaan yang bernaung di bawah kementrian agama.
Surat pengantar pernikahan, dikeluarkan setelah upacara pemberkatan secara agama.

Alangkah baiknya, jika dalam satu keluarga bisa se-agama, walaupun dalam Buddhism hal ini tidak wajib.

Mengenai prosedur detilnya, sebaiknya langsung konsultasi langsung dengan pihak pengurus Vihara / Cetiya yang selama ini rutin dikunjungi.

9
Perkenalan / Re: Ingin Mempelaari Buddha Tapi Masih Bingung
« on: 23 April 2019, 03:25:00 PM »
- Di satu sisi jika yang dipercayai Buddha hanyalah hukum karma, dan tidak ada penolong yang bisa menolong diri kita selain diri kita sendiri, mengapa umat Buddha masih memohon dan meminta kepada banyak dewa dan dewi?
ini yang membuat saya bingung,

Tambahan info saja:

Yang memohon kepada banyak dewa & dewi, kemungkinan besar adalah umat awam Tridharma, atau umat awam Buddha tradisi Mahayana, yang pai-pai (sembahyang) di kelenteng.
Dewa-dewi yang umum ditemukan di kelenteng, pada umumnya adalah Shen Ming (istilah dalam agama Kong Hu Cu) atau Shen & Xian (istilah dalam agama Tao), bukan Deva (istilah dalam agama Buddha).

10
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 03:09:28 PM »
Rupang / patung di tempat ibadah:
Buddhism > Buddha (Shi Jia Mo Ni Fo, O Mi Duo Fo); Avalokitesvara (Guan Yin Po Sa), Ji Gong Huo Fo, Di Zhang Wang Po Sa, Shi ba Luo Han, dsb.
Ruism       > Kong Hu Cu, 24 murid Kong Hu Cu, Shen Ming
Taoism     > Shen & Xian

Note:
Shen Ming dalam Kong Hu Cu seringkali beririsan dengan Shen & Xian dalam Taoism.
Contohnya:
   * Fu De Zheng Shen (Hok Tek Ceng Sin)
   * Xie Tian Da Di / Guan Sheng Di Jun (Kwan Kong)
   * Cai Shen Ya (Dewa Rejeki)
   * Tai Shui Ya

Shen dalam Taoism, contohnya:
  San Qing Dao Zu,         
  Tai Shang Lao Jun (Thay Siong Loo Kun),
  San Guan Da Di (Sam Kwan Ta Tee),     
  Guang Zi Zun Wang (Kong Tek Cun Ong),     
  Bao Sheng Da Di (Po Seng Ta Tee),
  Xuan Tian Shang Di (Hian Thian Shang Tee),
  Tian Shang Sheng Mu (Ma Co Po),
  Han Tan Kong,             
  Shen Nong Da Di (Ngo Kok Ong / Wu Gu Da Di),
  dsb

Xian dalam Taoism, contohnya:
  Ba Xian



Kelompok / Tradisi / Aliran / School:
Buddhism > Theravada, Mahayana, Vajrayana
Ruism       > ?
Taoism     > Zheng Yi pai, Quan Zhen pai, Mao Shan pai, Li Shan pai, dsb


Metode latihan spiritual
Buddhism > meditasi samatha bhavana, meditasi vipassana, chanting / liam keng, vegetarian, hidup selibat
Ruism       > meditasi, hidup berkeluarga seperti orang biasa
Taoism     > qi gong, jing zuo, hidup berkeluarga seperti orang biasa (tergantung aliran / school)

11
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 02:44:07 PM »
Tridharma mengacu pada:
Buddhism, Ruism (Kong Hu Cu), Taoism.

Tridharma, istilah Tionghoa-nya adalah San Jiao heyi.
Yang dimaksud sebenarnya 3 agama dalam 1 tempat ibadah.

Ruism & Taoism lahir & berkembang di Tiongkok.
Buddhism lahir di Nepal / India, berkembang di luar India. Salah satunya di Tiongkok.

Tokoh sentral:
Buddhism > Sidharta Gautama / Sakyamuni (Se Jia Mo Ni) / Buddha (Fo)
Ruism       > Kong Hu Cu
Taoism      > Lao Zi / Lo Cu / Lao Tzu


Kitab Suci:
Buddhism > Tripitaka
Ruism       > Si Shu Wu Jing (Su Si Ngo Keng)
Taoism     > Dao Zhang (Kanon Taoisme)


Pemuka agama:
Buddhis    > Sangha (He Shang / Bhante / Biksu - Biksuni / Bikhu - Bikhuni)
Ruism       > Pendeta Kong Hu Cu (Wen Shu, Jiao Sheng, Xue Shi, Zhang Lao)
Taoism      > Pendeta Tao (Tao Shi, Tao Zhang, Tao Zun)


Junjungan:
Buddhism > Buddha (Fo), Bodhisatva (Pusa), Mahasatva (Mohosa)
Rusim       > Kong Hu Cu, Shen Ming
Taoism      > Shen & Xian


Tempat ibadah:
Buddhism  > Vihara, Cetiya, Yuan, Shi
                    contoh: Dhammacakka, Jin De Yuan, Shao Lin Shi, Tai Kak Sie, dsb
Ruism        > Li Tang, Miao / Bio
                    contoh: Li Tang di Taman Mini, Li Tang di Tangerang, Wen Miao (Boen Bio) di Jagalan - Surabaya, dsb
Taoism      > Gong / Kiong, Guan / Kuan, Miao / Bio
                    contoh: Tai Qing gong, Bai Yun guan, Xiao Yao guan, Po An kiong, dsb
Note:
kelenteng adalah rumah ibadah bernuansa arsitektur Tionghoa dengan warna dominan kuning & merah.
Mungkin tempat ibadah Buddhism / Ruism / Taoism, atau kombinasi diantaranya.


12
Lingkungan / Re: Buddhayana, Tri Dharma... (Aliran kah?)
« on: 23 April 2019, 01:58:46 PM »
Di Indonesia, umumnya yang dikenal dengan nama Tridharma adalah:

1. Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (MABTI), terdaftar di Kementerian Agama Indonesia
Ciri khasnya:
Di tengah patung Buddha
Patung Kong Hu Cu di sisi kirinya
Patung Laozi di sisi kanannya

Lambangnya:
Swastika untuk mewakili Buddha
Genta untuk mewakili Kong Hu Cu
Taiji / Yinyang untuk mewakili Tao

Memiliki tempat ibadah sendiri, dengan tata cara / ritual sendiri.
Kebaktian menggunakan parita

Ada ceramah dengan topik Buddhism,
Ada ceramah dengan topik Kong Hu Cu,
Ada ceramah dengan topik Tao.

Banyak dikenal di daerah Jakarta maupun Jawa Barat.

2. Tempat Ibadah Tridharma (TITD), terdaftar di Kementerian Agama Indonesia
Banyak menaungi kelenteng-kelenteng, terutama di daerah Jawa Tengah & Jawa Timur

13
Bro... setau wa Fude Zhenshen itu kalo gag salah Tua Pekong... (CMIIW)

Memang banyak yang menyebut Fu De Zheng Shen sebagai Tua Pekong.

Tetapi Tua Pekong sendiri artinya adalah kakak dari leluhur pihak cowo.
Ada yang sembahyang menyapa dengan sebutan Pekong.

Ini karena Tradisi suku Tionghoa, menyapa Dewa / Dewi Tao, sebagai kerabat yang dituakan.
Sering kali umat yang sembahyang tidak tahu gelar dari Dewa Dewi tersebut, sehingga digeneralisir sebagai Pekong / Toa Pekong / Kong Co / Mak Co.
Kalau umat Kong Hu Cu, kalau tidak tahu, biasanya digeneralisir menjadi Sin Beng / Shen Ming.

Demikian sedikit info yang bisa saya share.
 _/\_

14
Dewa Rejeki itu Ho Tek Cheng Sin yaach??

Dewa Rejeki?

Yang namanya rejeki, banyak macam-nya.
Bagi tuan tanah, tentunya punya banyak tanah / lahan, artinya banyak rejeki.
Bagi petani, tentunya panen yang bagus, berarti banyak rejeki.
Bagi kaum pedangan, perjalanan yang aman dalam berdangang sehingga bisa menjual banyak, berarti banyak rejeki.

Oleh karena itu bagi suku Tionghoa, ada banyak Dewa Rejeki.

Walau demikian, secara umum, Dewa Rejeki disebut sebagai Cai Shen.

Fu De Zheng Shen, juga sering disebut sebagai Cai Shen, karena bagi kalangan petani maupun tuan tanah, Fu De Zheng Shen yang memberi rejeki.
Guan Gong / Guan Di Ya, juga sering disebut Cai Shen, karena kaum pedagang, polisi, dsb, memohon kepada Guan Gong agar perjalanan dagangnya selamat dari gangguan bandit.

Ada lagi yang namanya Wu Lu Cai Shen, Han Tan Kong, dsb.

Demikian pemahaman saya
 _/\_

15
Tiongkok demikian luasnya, etnisnya pun demikian banyaknya.
Masing-masing etnis memiliki tata cara sembahyang diwariskan dari generasi ke generasi.
Oleh karena itu, ada banyak ragam yang kita temui saat ini, ketika media komunikasi & informasi begitu mudah digunakan.

Di masa lalu masing-masing kelompok hidup terpisah-pisah.
Alat transportasi pun terbatas.
Oleh karena itu masing-masing etnis memiliki ciri khas-nya sendiri dalam tata cara sembahyang.
Kawin silang antar etnis pun sudah terjadi sejak lama, tradisi antar suku pun sudah banyak yang tercampur.

Aliran-aliran agama di Tiongkok pun ada banyak.
Dari agama Buddha, agama Tao, maupun agama Kong Hu Cu.
Masing-masing aliran pun ada tata cara / ritual-nya sendiri.

Sekarang, di masa ketika arus informasi demikian mudah di akses, kita generasi muda malah jadi bingung.
Mau ikut yang mana?
Yang mana yang benar, yang mana yang salah?

Kalau menurut pendapat saya,
Tidak ada yang salah, juga tidak ada yang paling benar.
Pilihlah / ikuti yang paling cocok bagi kita.

Jika umat Buddha Theravada, silahkan tanya kepada Banthe.
Jika umat Buddha Mahayana, silahkan tanya kepada Biksu.
>>> Ini jika ingin mengacu pada ajaran agama Buddha.
        Jika ingin mengacu pada agama Kong Hu Cu, tinggal tanya kepada Wenshu di Litang
        Jika ingin mengacu pada agama Tao, bisa tanya kepada taoshi di kelenteng / kuil Tao

Jika suku Hokkian, silahkan ikuti tradisi yang diwariskan dari kakek buyut, kakek, dst...
Jika suku Hakka, silahkan ikuti tradisi yang diwariskan dari kakek buyut, kakek, dst...
>>> Ini jika ingin mengacu pada tradisi suku / leluhur sendiri.

Jika saya pribadi,

1. Sembahyang kepada Thian
    Antara jam 00.30 - 06.00.
    Pasang altar di depan rumah (kebetulan di kompleks, jadi tidak mengganggu & aman).
    Gunakan kain merah sebagai alas.
    Gunakan kaca untuk alas hiolo (supaya kain merah/meja tidak terbakar kalau ada batang hio yang jatuh).
    5 set buah-buahan (biasanya pear, apel, jeruk, pisang, anggur). Jumlah masing-masing 5 butir, kecuali anggur.
    5 set teh dalam cangkir .
    1 Hiolo.
    Kepala keluarga menggunakan 1 batang hio besar (max se-jempol) & 12 batang hio kecil.
    Anggota keluarga menggunakan 12 batang hio kecil..
    Sepasang lilin merah.
    Sepasang rangkaian bunga dalam vas.
    Nian gao & permen.

2. Sembahyang leluhur
    Tata cara penyusunan altar sama seperti  di atas.
    Hanya saja pakai foto leluhur.

3. Sembahyang kepada  Dewa/Dewi
    Tata cara penyusunan altar sama seperti di atas.
    Hanya saja memang ada altarnya sendiri, ada patungnya.

Keterangan:
1 batang hio besar sebagai simbol 1 tahun
12 batang hio kecil sebagai simbol 12 bulan
Hio yang digunakan bergagang merah, dengan warna dupa kuning/coklat.
Warna kuning sebagai simbol mulia / agung
5 cangkir teh & 5 macam buah-buahan sebagai simbol 5 rejeki yang didambakan umat manusia

--- Sekedar Sharing ---
 _/\_

Pages: [1] 2