Saya udah nggak kaget melihat artikel seperti itu. Tapi saya harap Buddhist di sini jangan sampe ikut-ikutan menjelekkan agama lain. Karena kalau ikut-ikutan sama juga mencoreng keyakinan sendiri, menurut saya pribadi.
Ada beberapa aliran dari berbagai agama yang menggunakan hoax dan pseudoscience untuk pembenaran, dan peneguhan iman.
Saya bisa paham tujuan mereka (aliran tersebut), karena hidup di tengah berbagai agama lain menurut mereka bisa menggerus iman.
Saya mau memberi beberapa contoh saja di sini , tapi nama agama, pemeluk, dan bangsa saya inisialkan saja, daripada jadi ribut nantinya.
Di negara P, ada beberapa media masa yang kerap mengusung hoax sebagai peneguh iman. Medianya mencakup koran dan berita televisi. Saya nggak tau nama stasiun televisinya, sebuah acara berita tv berbahasa Inggris menyiarkan bahwa seorang super star berinisial MJ sudah memeluk agama I.
Hoax mengenai MJ ini juga dipertegas dengan munculnya lagu religius berbahasa Inggris yang penyanyinya bersuara mirip dengan MJ. Begitu miripnya, sehingga penggemar berat MJ pun bisa terkecoh. Penyanyi ini berinisial ZB, berasal dari negara SF. Jadi, jelas-jelas itu bukan MJ. Sayangnya, televisi lokal di sini pun bisa terkecoh, walaupun kemudian diralat. (Bayangkan, redaksi kantor televisi berita yang besar itu bisa kalah analisis dan kalah tanggap dibanding seorang blogger yang hanya bermodalkan komputer dan sambungan internet).
Di negara I, ada satu koran yang pernah menggunakan foto hasil kontes foto bualan (hoax photo contest), yang digunakan untuk meneguhkan pembacanya akan agama H. Fotonya waktu itu adalah foto kerangka manusia raksasa. Foto aslinya berasal dari dokumentasi penelitian sebuah universitas (lupa universitas mana), lalu diolah menjadi foto hoax, dan dikonteskan. Rupanya, foto ini diambil tanpa ijin dari pembuat dan penyelenggara kontes, dan kemudian dibubuhi cerita hoax.
Foto dari karya pematung Juan Cabana juga sering dijadikan hoax, yang berkaitan dengan agama. Foto ini diolah di negara Y, untuk peneguhan iman agama I, dan juga di negara I untuk meneguhkan iman agama H.
Seorang blogger di Siam pernah memuat foto ular kobra yang tiba-tiba ada di rumahnya. Tiba-tiba saja, foto itu muncul di beberapa media di negara I, dan dibuat berkepala 5 dengan bantuan aplilakasi pengolah gambar. Lagi-lagi hoax ini dibuat untuk peneguhan agama. Pun, dengan dibubuhi berita hoax.
Hoax semacam ini sudah berlangsung sejak lama, dan (sekali lagi) ditemukan di berbagai agama, bahkan sebelum era internet ini lahir. Hoax semacam ini lebih mudah dibasmi saat ini dengan bantuan internet.
Saya setuju jika digunakan kata oknum, dan saya ingin sekali mengetahui aliran si pembuat artikel hoax itu, untuk menambah dokumentasi dan wawasan saya.