Kawan-kawan semilis yang baik,
Saya membaca banyaknya WNI yang berobat ke luar negeri, ke Malaisia saja sudah ada seperempat juta orang.Tentang ini saya sudah menulis banyak artikel.
1. meskipun penderita bisa membayar toq sebagai orang sakit pergi keluar negeri adalah tour yang memakan banyak kesulitan, badan lemah, nyeri, tumpah2, diare tidak bisa istirahat (tiduran) etc.etc.
2. Bagi negara "turis medis" ini merugikan devisen negara yang tidak sedikit
3. Menunjukkan kemunduran dari ilmu pengetahuan Indonesia chususnya dalam bidang kedokteran.
4. Mengapa tidak diadakan reformasi managemen dari pendidikan kedokteran untuk meringankan penderita umumnya dan chususnya bagi The Have Not ?
5. Berdirikanlah lebih banyak fakultas kedokteran, dan pendidikan spesialisme. Spesialis yang datang ke Indonesia, permudalah atau mengurangi waktu untuk adaptasi.
6. Permudalah ijin mendirikan fakultas kedokteran yang kenyataan negara Indonesia kekurangan dokter. Saya akan bersedia membantu sekuat tenaga saya untuk membantu sedikitnya guru-guru besar dari Eropa, mumpung saya masih bisa membantu,meskipun saya menderita penyakit cancer yang sudah late case.
Salam,
Han Hwie-Song
hanhwiesong [at] planet.nl