//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "YANG LAIN"  (Read 57318 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: "YANG LAIN"
« Reply #15 on: 02 January 2009, 12:36:40 PM »
to sukma:
apakah Ketuhanan yang maha esa itu menurut Sdr.sukma?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: "YANG LAIN"
« Reply #16 on: 02 January 2009, 12:45:06 PM »
 [at] sukma

Quote
Bisa kah saya juga memakai cara sobat-sobat yang dengan yakinnya berbicara setan-setan, dengan mengasumsi dewa-dewi dan tuhan yang tumbuh dengan ratusan pribadi di zaman Gautama juga adalah setan-setan seperti yang kalian tulis diatas ini.?

kalo begitu, tunjukkan lah tanda-tanda bahwa Tuhan ada berdasarkan sifat yang selama ini telah kita kenal

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #17 on: 02 January 2009, 12:49:43 PM »
 [at] sukma

:yes: i ngerti maksud anda

CMIIW

maksudnya adalah supaya kita ber"Ehipassiko"kan?

dimana objek ehipassiko yg sukma ajukan sekarang adalah "Yang lain" atau "Tuhan" ini kan?

walau begitu, dalam berehipassiko ini sangatlah sulit, sebab merefleksikan "Yang Lain" ini kepada pemikiran seseorang sangatlah tidak mudah.

apalagi saya rasa rekan2 disini juga merefleksikan hal2 yg sulit selain "Yang lain" itu hanyalah berdasar sutta semata. apalagi merefleksikan "Yang lain" tersebut yg kiranya masih digunjingkan di dalam sutta tersebut.

pemahaman secara langsung, menurut saya lebih efektif. tetapi apakah dalam pemahaman tersebut kita bisa berpikir.........

                           "Bijaksana"   ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #18 on: 02 January 2009, 12:50:42 PM »
perasaan sang Buddha tidak pernah mengambil rujukan kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa"
di sutta mana yah ?

Pernah baca buku ; Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, Jakarta, Yayasan Dhammadipa-arama. thn 1979. Ketuhanan Yang Maha Esa di bahas di buku ini.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #19 on: 02 January 2009, 12:52:58 PM »
to sukma:
apakah Ketuhanan yang maha esa itu menurut Sdr.sukma?

Sang Buddha Gautama telah menjawabnya...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #20 on: 02 January 2009, 12:54:05 PM »
perasaan sang Buddha tidak pernah mengambil rujukan kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa"
di sutta mana yah ?

Pernah baca buku ; Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, Jakarta, Yayasan Dhammadipa-arama. thn 1979. Ketuhanan Yang Maha Esa di bahas di buku ini.
Bisa di COPAS ga tante ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #21 on: 02 January 2009, 12:55:59 PM »
perasaan sang Buddha tidak pernah mengambil rujukan kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa"
di sutta mana yah ?

Pernah baca buku ; Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, Jakarta, Yayasan Dhammadipa-arama. thn 1979. Ketuhanan Yang Maha Esa di bahas di buku ini.

kalo menurut i sih, dilihat dari bukunya yg lahir di orde baru ini memang tidak dapat diamini penuh.

karena konteks "ketuhanan yg maha esa" ini adalah salah pengartian. dan hanyalah merupakan tafsir semata dari sekelompok pihak.

jadi tidak menggambarkan keseluruhan umat buddhist. dan i juga "mencium" taktik politis dalam penggunaan "ketuhanan yg maha esa" ini.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #22 on: 02 January 2009, 12:58:33 PM »
[at] sukma

Quote
Bisa kah saya juga memakai cara sobat-sobat yang dengan yakinnya berbicara setan-setan, dengan mengasumsi dewa-dewi dan tuhan yang tumbuh dengan ratusan pribadi di zaman Gautama juga adalah setan-setan seperti yang kalian tulis diatas ini.?

kalo begitu, tunjukkan lah tanda-tanda bahwa Tuhan ada berdasarkan sifat yang selama ini telah kita kenal

At Reenzia, tidak ada manusia yang bisa berbicara tentang Tuhan tanpa memakai ilmu Teologi, dan dalam Teologi berbicara tentang kemampuan manusia menanggapi Tuhan adalah melalui "Iman" sedang kan apakah itu Iman.? adalah suatu yang perlu kita bahas sebelum berbicara tentang Tuhan. Jadi, pertanyaan Anda tidak mau saya jawab, bukan karena tidak bisa.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: "YANG LAIN"
« Reply #23 on: 02 January 2009, 01:00:36 PM »
adoh buku itu dijadikan referensi...bu de. zaman orba gitu,siapapun yang tidak percaya mr.tuhan bisa digorok.
Mau tau apa yang ditemukan Buddha pada saat pencerahan?Beliau menemukan tidak ada satupun yang dinamakan Tuhan di seluruh alam semesta. Manusia oleh kammanya telah berputar2 di dunia ini,justru dengan tidak ada namanya Tuhan ini,orang bisa keluar dari siklus kehidupan dan menemukan nibbana.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #24 on: 02 January 2009, 01:01:14 PM »
perasaan sang Buddha tidak pernah mengambil rujukan kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa"
di sutta mana yah ?

Pernah baca buku ; Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Mazhab Theravada di Indonesia, Jakarta, Yayasan Dhammadipa-arama. thn 1979. Ketuhanan Yang Maha Esa di bahas di buku ini.
Bisa di COPAS ga tante ;D

Hard Copy , belum lagi di scanning, jadi COPAS nya tertunda

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: "YANG LAIN"
« Reply #25 on: 02 January 2009, 01:01:39 PM »
At Reenzia, tidak ada manusia yang bisa berbicara tentang Tuhan tanpa memakai ilmu Teologi, dan dalam Teologi berbicara tentang kemampuan manusia menanggapi Tuhan adalah melalui "Iman" sedang kan apakah itu Iman.? adalah suatu yang perlu kita bahas sebelum berbicara tentang Tuhan. Jadi, pertanyaan Anda tidak mau saya jawab, bukan karena tidak bisa.

Theologi bukanlah sesuatu yang disandingkan dengan Buddhavacana.sudah berbeda konteksnya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #26 on: 02 January 2009, 01:04:18 PM »
“Para Bhikkhu, pada suatu masa yang lampau, setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali, ‘Bumi ini belum ada’. Ketika itu umumnya makhluk makhluk hidup di alam dewa Abhassara, disitu mereka hidup ditunjang oleh kekuatan pikiran, diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang di angkasa hidup diliputi kemegahan, mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.

Demikian pada suatu waktu yang lampau ketika berakhirnya suatu masa yang lama sekali, bumi ini mulai berevolusi dalam pembentukan, ketika hal ini terjadi alam Brahma kelihatan dan masih kosong. Ada makhluk dari alam dewa Abhassara yang masa hidupnya atau pahala karma baiknya untuk hidup di alam itu telah habis, ia meninggal dari alam Abhassara itu dan terlahir kembali di alam Brahma.

Disini ia hidup ditunjang oleh kekuatan pikirannya, diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang di angkasa, hidup diliputi kemegahan, ia hidup demikian dalam masa yang lama sekali. Karena terlalu lama ia hidup sendirian disitu, maka dalam dirinya muncullah rasa ketidakpuasan, juga muncul suatu keinginan, ‘O semoga ada makhluk lain yang datang dan hidup bersama saya disini!’. Pada saat itu ada makhluk lain yang disebabkan oleh masa usianya atau pahala karma baiknya telah habis, mereka meninggal di alam Abhassara dan terlahir kembali di alam Brahma sebagai pengikutnya, tetapi dalam banyak hal sama dengan dia.

Para Bhikkhu, berdasarkan itu, makhluk pertama yang terlahir di alam Brahma berpendapat: “Saya Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa.

Maha tahu, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Semua makhluk ini adalah ciptaanku”. Mengapa demikian? Baru saja berpikir, semoga mereka datang’ dan berdasarkan keinginanku itu maka makhluk-makhluk itu muncul. Makhluk makhluk itupun berpikir ‘Dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Kita semua adalah ciptaannya. Mengapa?, sebab, setahu kita, dialah yang lebih dahulu berada disini, sedangkan kita muncul sesudahnya.

Para Bhikkhu, dalam hal ini makhluk pertama yang berada disitu memiliki usia yang panjang, lebih mulia, lebih berkuasa dari pada makhluk-makhluk yang datang sesudahnya.

Para Bhikkhu, selanjutnya ada beberapa makhluk yang meninggal di alam tersebut dan terlahir kembali di bumi. Setelah berada di bumi ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa. Karena hidup sebagai pertapa, maka dengan bersemangat, tekad, waspada, dan kesungguhan bermeditasi, pikirannya terpusat, batinnya menjadi tenang dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali SATU kehidupan yang lampau. Tetapi tidak lebih dari itu. Mereka berkata “Dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada. Dialah yang menciptakan kami, ia tetap kekal keadaannya tidak berubah. Ia akan tetap kekal selamanya, tetapi kami yang diciptakannya dan datang kesini adalah tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas.

Dengan mengikuti uraian tentang Maha Brahma dengan segala sifat yang dimilikinya, kita mengerti bahwa wajar dan tepatlah tindakan Sang Buddha menolak paham Maha Brahma ini sebagai Tuhan Pencipta.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: "YANG LAIN"
« Reply #27 on: 02 January 2009, 01:05:13 PM »
 [at] all

si Tuhan ini ada sejak kapan sih? kapan manusia menyadari adanya Tuhan?
kalo dengan Tuhan yg dipercaya oleh suku-suku pedalaman sama ngga sih?
dan bagaimana ceritanya seluruh Tuhan di dunia ini 'disepakati' ada 1 saja, dan
yg mereka maksudkan adalah Tuhan yang sama?

jawabnya yg masuk akal yaa...

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #28 on: 02 January 2009, 01:06:40 PM »
adoh buku itu dijadikan referensi...bu de. zaman orba gitu,siapapun yang tidak percaya mr.tuhan bisa digorok.
Mau tau apa yang ditemukan Buddha pada saat pencerahan?Beliau menemukan tidak ada satupun yang dinamakan Tuhan di seluruh alam semesta. Manusia oleh kammanya telah berputar2 di dunia ini,justru dengan tidak ada namanya Tuhan ini,orang bisa keluar dari siklus kehidupan dan menemukan nibbana.

Lantas dasar apa Anda bisa percaya ada Nibbana.? Ikut-ikutan kelompok.? Supaya di terima di kelompok.? Atau type manusia yang terima dari pengalaman meditasi orang-orang bahwa mereka telah merasakan Nibbana.? Bagaimana pula pendapat pribadi sendiri bisa di pakai menjadi barometer Umat.? and bleh...blehhh lagi sobat ku.  ^:)^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #29 on: 02 January 2009, 01:08:09 PM »
 [at] sukma

apakah dalam menelusuri "kebenaran" melalui iman ini diperlukan "percaya dan sangat percaya" terlebih dahulu?
i'm just a mammal with troubled soul