//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "YANG LAIN"  (Read 57299 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #105 on: 02 January 2009, 09:58:27 PM »
dari artikel diatas tak satupun yg membuktikan adanya Tuhan secara nyata dan rasional, secara logis maupun ilmiah
semuanya hanya argumen, pemikiran dan kemungkinan semata....

dan hal itu jelas-jelas tak cukup untuk dapat diterima oleh pikiran rasionalitas ..........

Tentu saya toleransi cara penangkapan makna Anda sesudah membaca artikel diatas, di perlukan Waktu untuk bisa melihatnya, saya juga sering mengalami kondisi baca seperti ini.

Sekedar tambahan. apakah Dhamma Buddha kita siap dan bisa di telusuri bukti-bukti otentik nya berdasarkan penyelidikan Ilmiah seperti pembuktian yang telah banyak di lakukan oleh para pakar dari segala bidang buat pembuktian ; Historis, Alkitab, dan lain sebagainya. Saya meragukannya.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: "YANG LAIN"
« Reply #106 on: 02 January 2009, 10:09:12 PM »
sejujurnya memang blm semua dhamma dapat saia telusuri secara ilmiah, terutama dari kisah-kisahnya
namun berbeda dengan yang diungkapkan dalam agama samawi, yang dengan jelas sekali telah melenceng jauh dari rasionalitas, sejauh ini hanya dhamma lah yang paling bisa diterima dari sisi rasionalitas dan logika saia

sejak sd,smp,sma saia sekolah di sekolah K, dlu lumayan sering ke G juga, bahkan pernah dibaptis
tapi ternyata semua mengecewakan sekali, benar-benar melenceng dari rasionalitas
setidaknya dalam dhamma, tak satupun yg keluar dari pemahaman rasionalitas saia, mungkin bbrp tak dapat saia jelaskan, itu karena memang saia sadari belum saia pahami, tapi tak keluar dari pemahaman rasionalitas

namun tingkat pemahaman tiap org kan berbeda, mungkin anda paham tentang hal tsb, dan saia sendiri lebih dapat menerima dhamma dari sisi rasionalitas saia, jadi saia rasa itu fair saja, deal?

saia rasa sih ini berpengaruh dari cara pendekatan pemahaman individu masing masing saja
satu sisi menggunakan dasar logika dan rasionalitas
yg lainnya menggunakan dasar argumentasi, pemikiran dan kemungkinan

« Last Edit: 02 January 2009, 10:14:13 PM by Reenzia »

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #107 on: 02 January 2009, 10:14:22 PM »
sejujurnya memang blm semua dhamma dapat saia telusuri secara ilmiah, terutama dari kisah-kisahnya
namun berbeda dengan yang diungkapkan dalam agama samawi, yang dengan jelas sekali telah melenceng jauh dari rasionalitas, sejauh ini hanya dhamma lah yang paling bisa diterima dari sisi rasionalitas dan logika saia

sejak sd,smp,sma saia sekolah di sekolah K, dlu lumayan sering ke G juga, bahkan pernah dibaptis
tapi ternyata semua mengecewakan sekali, benar-benar melenceng dari rasionalitas
setidaknya dalam dhamma, tak satupun yg keluar dari pemahaman rasionalitas saia, mungkin bbrp tak dapat saia jelaskan, itu karena memang saia sadari belum saia pahami, tapi tak keluar dari pemahaman rasionalitas

namun tingkat pemahaman tiap org kan berbeda, mungkin anda paham tentang hal tsb, dan saia sendiri lebih dapat menerima dhamma dari sisi rasionalitas saia, jadi saia rasa itu fair saja, deal?



Reenzia, harus saya akui Anda termasuk pe Dialog Ulung.! Saya bangga dengan Ungkapan Jujur dan  Bijaksana ANDA. Yah.. satu sisi Anda sudah benar dalam hal Rasionalitas, tapi perlu di tambah lagi buat hal Transenden ini, karena sangat terbantu buat meditasi kita.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: "YANG LAIN"
« Reply #108 on: 02 January 2009, 10:20:17 PM »
ada yang percaya ada yang tidak terus..
manusia yang percaya tuhan kan keliatan di kalender tahun 2009 (setelah masehi)
manusia yang percaya dewa matahari jauh sebelum masehi
bearti dewa matahari kakak nya tuhan jaman sekarang dong
ok kakaknya mungkin udah mati tinggal nyusul dd nya ^-^
korban keganasan

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: "YANG LAIN"
« Reply #109 on: 02 January 2009, 10:32:41 PM »
sejujurnya memang blm semua dhamma dapat saia telusuri secara ilmiah, terutama dari kisah-kisahnya
namun berbeda dengan yang diungkapkan dalam agama samawi, yang dengan jelas sekali telah melenceng jauh dari rasionalitas, sejauh ini hanya dhamma lah yang paling bisa diterima dari sisi rasionalitas dan logika saia

sejak sd,smp,sma saia sekolah di sekolah K, dlu lumayan sering ke G juga, bahkan pernah dibaptis
tapi ternyata semua mengecewakan sekali, benar-benar melenceng dari rasionalitas
setidaknya dalam dhamma, tak satupun yg keluar dari pemahaman rasionalitas saia, mungkin bbrp tak dapat saia jelaskan, itu karena memang saia sadari belum saia pahami, tapi tak keluar dari pemahaman rasionalitas

namun tingkat pemahaman tiap org kan berbeda, mungkin anda paham tentang hal tsb, dan saia sendiri lebih dapat menerima dhamma dari sisi rasionalitas saia, jadi saia rasa itu fair saja, deal?



Reenzia, harus saya akui Anda termasuk pe Dialog Ulung.! Saya bangga dengan Ungkapan Jujur dan  Bijaksana ANDA. Yah.. satu sisi Anda sudah benar dalam hal Rasionalitas, tapi perlu di tambah lagi buat hal Transenden ini, karena sangat terbantu buat meditasi kita.

transenden apaan ya?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #110 on: 02 January 2009, 10:57:35 PM »
Maksud tante yang lain itu sudah tahu atau senang bermain2 dengan ciptaannya?

Ryu, rupanya pertanyaan Anda terlewatkan ya.? Apa seh maksud pertanyaannya bila bisa diperjelas please.
Menurut tante, "yang lain" itu sebenarnya sekarang lagi ngapain, trus menurut tante berarti semua bencana itu juga keteraturan ya untuk memusnahkan ciptaannya? kok terdengar seperti psikopat yang senang bermain2 dengan ciptaannya :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #111 on: 02 January 2009, 11:05:54 PM »
Menurut tante berarti percaya bahwa segala sesuatu itu asalnya tidak ada? kosong? trus tiba2 muncul Tuhan? Teorinya bagaimana tuh masa tiba tiba muncul yang namanya TUHAN :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: "YANG LAIN"
« Reply #112 on: 03 January 2009, 02:11:53 AM »
kalo yang baik dari tuhan kalo yang buruk dari iblis
uda lempar batu sembunyi tangan ^-^

tuhan mana hayo?
korban keganasan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: "YANG LAIN"
« Reply #113 on: 03 January 2009, 09:38:37 AM »
Bukti-bukti Positif ;

Selama berabad-abad, para Filsuf dan orang Suci mengajukan berbagai-bagai petunjuk tentang keberadaan Tuhan. Sebagian orang menyebutnya "bukti atau argumen" (dalih). Mungkin yang paling terkenal adalah yang berasal dari St Thomas Aquinas, dan biasanya disebut sebagai "Lima Cara" atau "Lima Jalan".

dari sekian lama ngalor ngidul, ini baru bahan diskusi yg berguna


Quote
Cara yang ditempuh ;

Thomas mengawali ke Lima Cara nya dengan "argumen gerakan". Kita juga dapat menyebutnya argumen dari "perubahan" atau "perkembangan". Mulainya dari suatu fakta sederhana segala sesuatu di dunia yang kita alami dan kita ketahui mengalami perubahan, bergerak dari potensi menjadi nyata. Segala sesuatu bergerak atau berubah. Namun, tak ada yang bergerak atau berubah sendiri. Semua yang bergerak pasti digerakan oleh sesuatu yang sudah bergerak. Namun, rangkaian pengerak itu tidak bisa dirunut mundur sampai tak terhingga. Pasti ada sesuatu permulaan yang tidak bergerak. Pengerak pertama (Prime Mover) yang tidak bergerak itu di sebut Thomas adalah Tuhan.

hmmm... argumen ini memang menarik, tetapi sayangnya Thomas tdk melihat secara keseluruhan dari apa yang disebut "argumen gerakan" tersebut, dilihat dari kedua argumen thomas sendiri yang di bold, malah kontradiksi. bagaimana mungkin sebuah penggerak tidak digerakkan oleh yang lain.

kalaupun misal objek Tuhan ini sebagai penggerak, pastilah Tuhan ini juga digerakkan oleh yang lain, karena dalam argumen disebutkan Semua yang bergerak pasti digerakan oleh sesuatu yang sudah bergerak

lalu dalam statement ke dua tentang Objek Tuhan yang Tidak Bergerak hal ini menurut saya tidak mungkin, dalam menggerakan hal lain, ada suatu perpindahan energi, dimana perpindahan energi tersebut dapat disebut "gerak", jadi nonsense sesuatu yg menggerakan itu tidak bergerak.



Quote
Cara Thomas yang kedua ; argumen penyebab efisien. Argumen ini sama dengan argumen yang pertama. Mulanya dengan memerhatikan bahwa setiap Akibat punya suatu Sebab. Namun, rangkaian sebab-akibat tidak dapat melampaui rangkaian gerak dalam hal ketidak-terhinggaannya. Namun, setiap Sebab dalam rangkaian itu tidak dapat dianggap sebagai permulaan yang paling ujung ; sebab, jika kita menyangkal adanya Akibat yang sekaligus Sebab, kita menihilkan seluruh rangkaian Akibat itu. Kita tidak dapat mundur Tak Terhingga merunut Sebab-Sebab, kita harus menempatkan suatu Argumen dasar tentang Sebab Pertama yang Tidak Ada Penyebabnya lagi, dan Sebab Pertama itu adalah Tuhan.

hal ini sama saja seperti diatas, Thomas memikirkan sesuatu yg tdk bisa dipikirkan namun membulatkannya, tanpa dasar yang jelas. hal ini seperti merangkum tanpa kerangka.
seperti halnya 1/0 yg hasilnya tdk terjangkau, Thomas berusaha menyimpulkannya menjadi kalimat sederhana yang tdk berdasar.

Quote
Cara yang Ketiga berdasarkan 1. Kemungkinan dan Keniscayaan. Kita memperhatikan semua hal berubah. Keberadaannya berasal dari suatu yang lain. Semua yang kita lihat di dunia ini tidak muncul tiba-tiba dari ketiadaan, melainkan berasal dari sesuatu Yang Lain, terkait dengan keberadaan sesuatu yang lain itu. Dan sekali lagi, 2. rantai asal muasal yang tak terhingga adalah Tak Terpikirkan, absurd. Tidaklah cukup menyatakan suatu rangkaian keberadaan, yang masing-masing dan semuanya, membutuhkan adanya suatu Sebab. Jika keberadaan-keberadaan bersifat bergantung pada yang lain, 3. maka harus ada keberadaan terakhir yanf Tidak Berubah dan Tidak Bergantung pada Yang Lain, namun, niscaya -berada dalam dan dari dirinya sendiri. Dan Keniscayan itu kita sebut Tuhan.
1. dilihat lagi itu adalah kemungkinan, dari situ saja saya sudah dapat memprediksi kalimat selanjutnya tidak dapat dijadikan pegangan

2. nah disinilah lucunya Thomas dia mengajukan statement awal, lalu............ ^-^

3 dilihat disinilah yg saya sebut tanpa dasar menyimpulkan, dilihat dari kata awal "maka". darimana buktinya kalau "begini" maka "begitu". kenapa "maka" seperti itu ???

Quote
Cara keempat berkenan dengan "derajat kesempurnaan", St Thomas memerhatikan bahwa kita semua menilai segala sesuatu punya tingkatan kesempurnaan lebih atau kurang dari yang lain. Kita mengatakan sesuatu Lebih Benar atau Kurang Benar, Lebih Bagus atau Kurang Bagus, dan sebagainya. Pengukuran semacam itu mengandaikan adanya suatu ukuran standard (baku) yang mutlak. Suatu pita pengukur tentu menunjukan jarak diantara kedua ujung. Kadarnya mungkin dalam inchi(atau sentimeter),kaki, atau meter, atau mil (kilometer) di cantumkan pada pita itu berkaitan dengan standar yang mutlak atau konstan(tetap). Ini berlaku untuk segala kualitas. Namun, pasti ada semacam Standard yang Sempurna yang merupakan dasar pengukuran segala kualitas itu, Dan kepenuhan segala kesempurnaan itu kita sebut Tuhan.

Lihat, harap simak dulu ketiga argumen sebelumnya thomas, bahwa sebenarnya sesuatu akibat diakibatkan sebab, dan tidak berujung. dan juga pengerak pastilah digerakkan, dan tidak ada satupun yang bergerak itu tdk disebabkan penggerak, maka itu mana mungkin ada suatu yg penuh dalam kesempurnaan tersebut, jadi kalimat tuk argumen keempat ini hanyalah permainan kata2 semata. dan bohong besar.

Quote
Cara yang Kelima, adalah "argumen rancangan" atau "finalitas"
Cara Kelima ini. Bagi Charles Darwin dan Thomas, alam mengikuti hukum besi tertentu dan mengejar tujuan tertentu dalam tatanan yang teratur dan dapat diramalkan. Sekalipun dalam Darwinisme alam mengikuti suatu proses seleksi ; yang terkuat akan bertahan. Semuanya ini menyiratkan adanya tujuan, tatanan, standar dan akhir.

Pencipta itu Tuhan

untuk yang kelima ini sama saja dengan argumen sebelumnya, tidak mempunyai dasar yang jelas. dan penyimpulannya terlalu cepat tanpa memikirkan matang2 terlebih dahulu


Kesimpulan

Saat saya melihat bagaimana barisan kalimat dibuat, bagaimana anda menguraikannya dan susunan kalimatnya, saya melihatnya hanyalah sebagai "pembenaran" =)) bukan sebagai "kebenaran"

dan dari kalimat yg ilmiah Thomas berputar2, lalu pada kesimpulan akhir dia menyimpulkan sesuai egonya sendiri, sama halnya saya membuat kalimat seperti berikut
 
    "1+1=2, 5 adalah bilangan ganjil, maka hatRed adalah malaikat" =))

 dan juga pada kesimpulan-kesimpulan akhir yang notabene menyatakan "itulah Tuhan" bisa saja saya ganti "itulah Setan" atau  "itulah hatRed". =))

dasar2 yg diberikan saja gak nyambung dengan point2 dari Tuhan yg menyebabkan dia menjadi kesimpulan2 tersebut :))

sabda hatRed :
   
          "Pembenaran akan melihat segalanya sebagai sesuatu yang benar, bilalah begitu, wahai Ananda bagaimana mungkin Kebenaran dapat diperoleh tanpa adanya Kesalahan"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "YANG LAIN"
« Reply #114 on: 03 January 2009, 09:50:58 AM »
makanya walau bagaimanapun orang berusaha menggambarkan Sosok " Yang Lain" tidak akan ada yang benar2 benar, kebanyakan pastinya punya kebenaran argumen sendiri dan itu masih dapat di bantah :))

"Johan saceng mode=on"
Pertanyaan :
Kenapa harus Tuhan?
Kebaikan di identikan dengan Tuhan kejahatan di identikan dengan Setan kenapa?
Apabila manusia punya kehendak bebas, apa kerja Tuhan selama ini? Menonton? mengatur? Menghakimi? Menghidupkan?
Apabila Tuhan ada, apakah Tuhan menyesal menciptakan manusia?
Tahun berapa Tuhan itu menciptakan semuanya? ;D
Apa Tuhan sudah Lapor RT/RW ketika hendak menciptakan?
Apakah Tuhan itu berkeluarga?
Apakah Tuhan itu adanya di Surga?
Apakah di surga ada TV LCD super mega yang terhubung kedunia?
Merk apa TV LCD nya kalau boleh tahu?
Para malaikat yang menghibur Tuhan itu Pakai alat musiknya apa saja?
Apa cantik2 malaikatnya?
Mohon bersabar ya menjawabnya thanks, nanti kalau bisa menjawab nanti di kasih GRP ;D


"Johan saceng mode=off"

;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: "YANG LAIN"
« Reply #115 on: 03 January 2009, 11:08:07 AM »
 [at] sukma

nah setelah saia renungkan, seandainya sajalah si Tuhan emank benar adalah sebagai awal segalanya......
berarti Dia sendiri pun puny alasan atas semua tindakannya tersebut......
saia harap anda punya bbrp refrensi tentang hal tsb......

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "YANG LAIN"
« Reply #116 on: 03 January 2009, 12:32:03 PM »
Masih saja mendeskripsikan Tuhan sebagai personal...??  :-?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: "YANG LAIN"
« Reply #117 on: 03 January 2009, 01:07:13 PM »
makanya walau bagaimanapun orang berusaha menggambarkan Sosok " Yang Lain" tidak akan ada yang benar2 benar, kebanyakan pastinya punya kebenaran argumen sendiri dan itu masih dapat di bantah :))

"Johan saceng mode=on"
Pertanyaan :
Kenapa harus Tuhan?
   Karena ini BRAND udah lama dan mantep... taukah bertapa besarnya membangun suatu BRAND?
Kebaikan di identikan dengan Tuhan kejahatan di identikan dengan Setan kenapa?
   Memang jawaban ini tidak memuaskan.... tetapi begitulah kehidupan... BOSS IS ALWAYS RIGHT!
Apabila manusia punya kehendak bebas, apa kerja Tuhan selama ini? Menonton? mengatur? Menghakimi? Menghidupkan?
   Itu kan semua disesuaikan BESARNYA PASAR, dan SEGMEN nya PASAR... selama pasar menginginkan...
Apabila Tuhan ada, apakah Tuhan menyesal menciptakan manusia?
  Kalau itu gw ngak bisa jawab...yg menciptakan.....
  Tapi kalau ada yg MULUS2 spt di foto Ryu... bisa gw BUKTIKAN gimana menciptakan manusia...
     walaupun tidak sekali nyoba langsung berhasil..........

Tahun berapa Tuhan itu menciptakan semuanya? ;D
   Tidak ada cacatan... karna TUHAN lupa menciptakan komputer (MIS) sebelum menciptakan manusia
Apa Tuhan sudah Lapor RT/RW ketika hendak menciptakan?
   Kelihatannya ngak .... para2 RT/RW juga sedang sibuk menciptakan....
Apakah Tuhan itu berkeluarga?
   Ya keluarga besar tuh.... banyak bidadarinya.... sayang gw ngak kebagian...
Apakah Tuhan itu adanya di Surga?
   Ya tidaklah.... setiap hari makan pecel kan bosan.... pindah2 deh DIA...
Apakah di surga ada TV LCD super mega yang terhubung kedunia?
   Merk apa TV LCD nya kalau boleh tahu?
   Ngak ada... karna disana ngak ada services center....
Para malaikat yang menghibur Tuhan itu Pakai alat musiknya apa saja?
   Yang paling baik adalah alat musik GESEK! karna mutu suaranya paling indah!
Apa cantik2 malaikatnya?
   Jelas cantik lah... mana ada produk yg PACKAGINGNYA ngak NGEHHHH
Mohon bersabar ya menjawabnya thanks, nanti kalau bisa menjawab nanti di kasih GRP ;D
"Johan saceng mode=off"

;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D

Bro Ryu...
yg suka tanya.... sekali-kali menjadi penjawab yg SABAR deh...

semoga terhibur ya....

Note: Biola adalah alat musik yg memiliki kwalitas suara paling baik diantara semua alat musik...
cara memainkannya adalah MENGGESEK!....

 :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(  :'(

Bro jangan lupa... tuh...GBR  (God Bless Ryu)
« Last Edit: 03 January 2009, 01:15:09 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #118 on: 03 January 2009, 01:18:59 PM »
Sobat-sobat, sebelum tambah dalam diskusi kita ini dalam menjawab pertanyaan Ryu,hatRed, Reenzia, dan tentunya dalam menjawab dialog kata Tuhan ini tidak bisa terlepas dari empat point di bawah ini ;

Empat Hal yang Harus Diterima (by, Scott Hahn)

Adalah berbahaya untuk mengatakan bahwa logika pada umum nya diakui, karena dalam arti tertentu kenyataannya tidak demikian. Dewasa ini ada orang-orang yang sangat cerdas, yang menyangkal Validitas logika. Mereka menyatakan bahwa hukum logika hanyalah suatu manifestasi dari struktur kekuasaan tertentu. Mereka menyatakan bahwa kekuatan logika itu hnyalah suatu yang imajiner, di tentukan oleh kebudayaan yang berasal dari Barat, dan bahkan mengandung bias gender. Dan semua orang yang mengutuk logika dalam cara itu melakukannya dengan argumen-argumen yang sangat hebat dan berjalan…berdasarkan hukum logika.!

Tidak dapat dielakkan, logika adalah semata-mata suatu refleksi atas caranya pikiran membangun gagasannya, yang pada dirinya sendiri juga merupakan cerminan dari struktur yang sebenarnya dari kenyataan. Hukum logika bisa dinyatakan oleh filsuf Barat tertentu dalam dunia kuno, namun mereka dipatuhi dengan setia oleh orang-orang sezaman dari Timur dan para pendahulunya.

Logika adalah suatu penalaran. Logika itu bukanlah semata-mata seperangkat aturan bagi ketaatan sendiri seperti yang diyakini oleh sebagian dari kita. Sebagaimana dinyatakan oleh G.K Chesterton yang tiada duanya, tidak ada yang lebih taat-asas pada dirinya daripada seorang gila. Namun, prinsip-prinsip logika adalah prinsip-prinsip penalaran atau dunia kenyataan (bukan fanrasi)

Jika kita meninggalkan logika, kita hanya mempunyai pernyataan tanpa prinsip, yang kekuatannya bergantung pada kekuatan kasar(atau senjata)dari orang yang menyatakannya. Jika kita bermaksud untuk menunjukan suatu logika yang tidak memadai, maka kita harus menunjukan secara logis. Pikiran kita meniuntut hal itu, begitu juga teman bicara kita. Ada buku-buku hebat yang akan mengajarkan kiat logika kepada kita, dan dengan senang hati saya menganjurkan hal ini sebagai persiapan kita berargumen. Dan logika merupakan unsur yang penting untuk setiap hubungan yang bersifat dia-logika (artinya, perjumpaan di antara orang-orang yang sama-sama menggunakan logika). Dibawah ini Thomas akan menyampaikan empat pokok yang pendek saja. Empat proposisi yang secara Universal di Terima sebagai Benar, dan praktis tidak dapat disangkal. Karena empat point ini merupakan titik tolak yng paling baik bagi dialog atau percakapan mengenai Keberadaan Tuhan.

1 .Prinsip tidak-kontradiksi.

Ini adalah suatu konsep yang sungguh sederhana, walaupun sangat sulit untuk menyampaikannya secara sederhana. Sesuatu (misalkan A), tidak bisa sekaligus A dan bukan A pada waktu dan dengan cara yang sama. Kontradiksi adalah omong-kosong, tidak bermakna , aku tidak bisa menjadi Sukma yang sekaligus bukan Sukma. Atau dengan menggunakan contoh dari Aritoteles ;suatu jalan tertentu tidak bisa dikatakan jalan menuju Megara tetapi juga bukan jalan menuju Megara sekaligus. Beberapa orang kuno berusaha bermain dengan kata-kata dan menyatakan semua proposisi sekaligus Benar dan Salah. Namun, Aristoteles menyatakan bahwa para filsuf ini tidak dapat menjalankan hidup mereka dengan cara seperti itu. Mereka toh harus tetap akan menempuh jalan ke Megara kalau ingin sampai di Megara,Lagi pula, kalau mereka menyangkal hukum tidak-kontradiksi, penyangkalan mereka itu sekaligus menyangkal validitas mereka sendiri.

2 .Keterandalan Umum atas persepsi Inderawi.

Indra-indra kita menangkap realitas sebagaimana keberadaan mereka yang bebas, tidak terkait dengan persepsi atau persepsi kita. Jika seseorang mengatakan bahwa indra anda tidak bisa dipercaya, tanyakan bagaimana ia mengetahui hal itu. Dan jika merujuk pada Ilusi Optik (penglihatan) atau Ilsui Auditer(pendengaran)untuk menunjukkan bahwa indra dapat tertipu, tunjukanlah bahwa kita mengetahui ilusu optic menjadi sungguh-sungguh ilusi hanya jika indra yang lain menggagalkan indra yang tertipu itu, atau penalaran kita menemukan penyebab ilusi itu. Jika sebuah pensil yang di masukan kedalam segelas air tampak bengkok , kita tahu kenyataan nya pensil itu tidak bengkok. Perbedaan diantara apa yang di laporkan kedua indra ini menggerakkan penalaran kita sehingga kita menemukan hukum-hukum optic. Kita memercayai indra perasa kita dan membiarkannya menggagalkan salah persepsi awal dari indra penglihatan. Kita memercayai penalaran kita untuk menemukan sebabnya mengapa indra-indra kita kadang-kadang keliru menangkap kenyataan. Namun, persepsi indra pada umumnya dapat diandalkan. Penalaran menggenapkan kekurangannya. Namun, sungguh bodoh menolak indra-indra itu hanya karena kadang-kadang mereka menipu kita, sama seperti menolak matematik karena kita kadang-kadang membuat kekilruan dalam memeriksa buku tabungan kita.

3 .Prinsip Sebab- Akibat ;

Setiap Akibat tentu mempunyai Penyebab. Yang saya maksud dengan “akibat” adalah setiap hal yang kemudian tidak pasti, terbatas, atau berubah, dan saya menyisihkan persoalan mengenai dunia “sub-atomik” yang aneh yang tampaknya melanggar hukum ini. Kita ingin focus pada tingkatan kenyataan di mana kita hidup dan bertindak dan pada tataran sehari-hari ini bahkan para ahli fisika “sub-atomik” pun hidup dan bertindak berdasarkan hukum kausalitas (sebab-akibat). Hukum ini mendasari baik bekerjanya logika maupun bekerjanya persepsi indrawi. Kita melihat bunga, coklat, dan kemudian suatu ciuman, dan kita menyimpulkan bahwa di sana ada suatu hubungan sebab – akibat yang sedang bekerja. Para ilmuwan keniscayaan tentu mengandaikan setiap akibat yang sedang mereka teliti mempunyai suatu sebab, kalau tidak mereka tidak punya sesuatu yang perlu dijelaskan dan mereka tidak dapat menjelaskan sesuatu itu. Jika seseorang menyangkal kausalitas / sebab-akibat, sekali lagi, ia tentu menyajikan sesuatu pernyataan yang merusak diri sendiri.

4 .Pengertian akan Kesadaran diri ;

Ini mengingatkan aku, bahwa aku ada. Aku mungkin percaya bahwa segala sesuatu adalah Ilusi, tetapi aku nyata ada dengan diri saya –entitas yang berhadapan dengan ilusi itu. Kesadaran diri merupakan pra anggapan bahwa ada suatu diri, apapun adanya diri itu. Aku tahu bahwa aku ada, sekalipun aku berpura-pura tidak yakin tentang segala yang lain. Ada banyak lagi prinsip logika , bukan hanya empat pokok ini, namun kita dapat mengandalkan keempat pokok ini diiantara bulu-bulu(katakanlah)  yang ada pada sayap penalaran akal-budi. 

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: "YANG LAIN"
« Reply #119 on: 03 January 2009, 01:23:04 PM »
Adakah yang bisa mengatakan bahwa seorang Buddhisme bila berbicara tentang Tuhan maka orang itu bukanlah Buddhisme.?

Apakah yang Tidak Membicarakan Tuhan, lebih Buddhisme dari sdr/i nya yang juga adalah sesama Buddhisme.?  ^:)^

 _/\_

 

anything