//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TAKDIR.  (Read 15641 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
TAKDIR.
« on: 30 December 2008, 04:21:37 PM »
Saya ingin mengambil topik diskusi : TAKDIR.

bagaimana sikap Dhamma terhadap TAKDIR ?
Apakah semua diatur dalam hukum sebab dan akibat? Sesuai Dhamma bisa iya dan bisa juga tidak. ? Kenapa.?
Kalau hanya sebagian, yang mana saja yang diatur mana yang tidak ?

Saya jelas tidak percaya sama takdir.!

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: TAKDIR.
« Reply #1 on: 30 December 2008, 04:30:35 PM »
Saya ingin mengambil topik diskusi : TAKDIR.

bagaimana sikap Dhamma terhadap TAKDIR ?
Apakah semua diatur dalam hukum sebab dan akibat? Sesuai Dhamma bisa iya dan bisa juga tidak. ? Kenapa.?
Kalau hanya sebagian, yang mana saja yang diatur mana yang tidak ?

Saya jelas tidak percaya sama takdir.!

Kalo TAKDIR berarti kita sudah di plan untuk mengalami hal yang telah dirancang untuk diri kita..dan berarti TAKDIR adalah suatu skenario yang sudah diatur oleh suatu makhluk buat diri kita sehingga tidak mgkn bisa diubah..dan mau ngga mau harus diterima... Kalo demikian saya juga tidak percaya adanya takdir...

Kalo dalam pandangan Dhamma, dalam hidup ini semua saling berhubungan dalam sebab akibat...apapun yang kita terima/alami skr adalah vipaka dari perbuatan kita.... jd dengan demikian krn apa yang menimpa kita adalah hasil perbuatan kita sendiri..tentu kalo kita menanamkan sesuatu yg baik didalam hidup kita tentu kita juga akan menuai sesuatu yang baik pula.... dengan prinsip ini kita bisa menggubah apa yang akan kita alami/terima...karena kitalah sendirilah arsitek dari hidup kita.....

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #2 on: 30 December 2008, 04:48:28 PM »
Pengertian TAKDIR lebih condong pada bahwa segala-sesuatunya sudah ditentukan sebelumnya oleh suatu entitas yg mahakuasa dan tidak bisa dirubah.

Dalam Buddhisme, engertian 'takdir' begini tidak cocok.
Menurut Buddhisme, hal2 yg terjadi pada diri kita ditentukan oleh 4 hal, yakni:
1. Citta = hal2 yg kita pikirkan, pola pikir, niat kita
2. UTU = lingkungan disekitar kita, cuaca, sosialiasi, dsbnya
3. KAMMA = kumpulan perbuatan yg telah kita lakukan sebelum ini
4. AHARA = Segala sesuatu yg kita konsumsi

Dari yg saya baca, 4 hal tsb-lah yg akan saling mengkondisikan keadaan yg terjadi pada diri kita.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: TAKDIR.
« Reply #3 on: 30 December 2008, 05:17:50 PM »
Pengertian TAKDIR lebih condong pada bahwa segala-sesuatunya sudah ditentukan sebelumnya oleh suatu entitas yg mahakuasa dan tidak bisa dirubah.

Dalam Buddhisme, engertian 'takdir' begini tidak cocok.
Menurut Buddhisme, hal2 yg terjadi pada diri kita ditentukan oleh 4 hal, yakni:
1. Citta = hal2 yg kita pikirkan, pola pikir, niat kita
2. UTU = lingkungan disekitar kita, cuaca, sosialiasi, dsbnya
3. KAMMA = kumpulan perbuatan yg telah kita lakukan sebelum ini
4. AHARA = Segala sesuatu yg kita konsumsi

Dari yg saya baca, 4 hal tsb-lah yg akan saling mengkondisikan keadaan yg terjadi pada diri kita.

::

Yup, setuju,

Inilah persepsi yg salah kaprah tentang takdir di masyarakat kita, setiap keburukan menimpa dirinya, Allah disalahkan. Tetapi setiap kebaikan diterima, Allah dilupakan. Sikap seperti ini lebih buruk daripada Ajaran Dhamma, yg mengerti betul hukum sebab-akibat (baik -buruk) adalah buah dari apa yg diusahakannya sendiri, tanpa harus menyalahkan siapapun. Pengikut Buddhis tahu persis apa resiko jika melakukan apa yg seharusnya tidak boleh dilakukan, dan mereka juga mengerti mana yg seharusnya menjadi pilihannya. Suatu sikap yg lebih benar ketimbang orang yg beragama tapi salah kaprah.

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: TAKDIR.
« Reply #4 on: 30 December 2008, 05:36:23 PM »
Penguraian Takdir bagi yang menyembah Tuhan ;

Saya merasa asing dengan makna takdir.
Heran, mengapa cape-cape memahami 'takdir'?
Apa perlu manusia untuk mengetahui?
Kalo perlu, untuk apa?
Kalo ngga perlu, juga untuk apa?
Setelah tau untuk apa? Toh katanya sudah ditetapkan?
Jika belum tau juga untuk apa? Toh katanya juga sudah ditetapkan?
Jadi untuk apa?

Seperti mengucapkan apa yang sudah ada, misalnya,
Hari ini matahari pasti terbit !

Apa maksudnya kalimat di atas??
Tentu saja kalimat ini adalah ungkapan waktu senggang yang tidak ada artinya.
Toh, matahari sudah pasti terbit, dan mengapa masih harus dikatakan??
Keadaan ini seperti 'takdir', sorry kalo gw bilang kurang kerjaan.

Lebih jauh, paham takdir adalah hasil dari ego manusia akan ketidakmampuan menerima (keadaan) hidup ini. Sehingga dibuatlah paham ini sebagai benteng untuk membendung ketakutan hati kecilnya akan hidup di bumi ini. Atau minimal bisa memberikan pemahaman akan maksud-maksud hidup ini.

Rasanya begini, kalo Tuhan berkata,
"Hai manusia, kamu tidak perlu tau urusan Aku, dan tidak perlu campur tangan urusan Aku. Dan jika Aku memberitahukan maksud-maksud Aku, kemampuan kamu memahami masih sangat jauh dari cukup. Bahkan kamu bisa sangat kesulitan, kesusahan, ketakutan melihat maksud-maksud Aku ini, dan akhirnya kamu menolak Aku. Kamu cukup menjalani saja apa yang sudah Aku perintahkan, sisanya adalah urusan Aku."

Hanya yang kurang kerjaan yang berkata,
"Ohh, sudah menjadi takdirku, aku dilahirkan cacat fisik."
Yang sekilas ditangkap, "Ohh.. gara-gara aku dilahirkan cacat fisik maka hidupku lebih susah dari yang lain."
Lebih lanjut, karena dasar naluriah manusia selalu ingin "mencari kambing hitam" maka, "Hmmm... ini pasti gara-gara kerjaan Tuhan menciptakan aku cacat, mungkin saat itu Tuhan kurang sayang..."
Dst, dst... Semua kesalahan dilemparkan kepada Tuhan. Padahal Allah sudah menyediakan Anak DombaNya sebagai 'tumbal' secara nyata dan manusia masih saja mencari 'kesalahan-kesalahan' Tuhan. Masih kurang puas??

Juga untuk kasus lahir cacat di atas, bagusan begini,
"Walau aku dilahirkan cacat fisik, keadaan ini masih belum seberapa dibanding orang yang sudah mati. Toh orang mati sudah tidak berguna bukan? Tentu saja keadaan aku jauh lebih beruntung! Aku akan tunjukkan bagaimana menjadi orang yang berguna untuk hidup dan sesama supaya dalam hidup ini tidak sia-sia untuk mematahkan lelahiran lagi. Toh waktuku untuk semua itu saja sudah sangat tidak mencukupi, bagaimana aku bisa punya waktu lebih untuk berlelah-lelah merenungkan makna takdir konyol ini??"

Just opini heheh...

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #5 on: 30 December 2008, 06:03:34 PM »
"Apabila takdir itu ada, maka aku akan mencintai takdirku."
 Friedrich Nietzsche
yaa... gitu deh

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TAKDIR.
« Reply #6 on: 30 December 2008, 10:39:57 PM »
Dulu kehendak bebas, sekarang takdir ;D

Ada korelasi antara kehendak bebas murni dan tidak ada takdir?
Atau memang tidak ada sebab akibat?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TAKDIR.
« Reply #7 on: 30 December 2008, 10:45:58 PM »
Apakah semua diatur dalam hukum sebab dan akibat? Sesuai Dhamma bisa iya dan bisa juga tidak. ?

Adakah sesuatu yang tidak ada penyebabnya? Kalau tidak salah, sesuatu tidak ada penyebabnya merupakan salah satu dari 62 pandangan salah di Brahmajala Sutta.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TAKDIR.
« Reply #8 on: 30 December 2008, 10:59:49 PM »
www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.060.than.html

Apannaka Sutta, Causality & non-causality

A. "There are some brahmans & contemplatives who hold this doctrine, hold this view: 'There is no causality, no requisite condition, for the defilement of beings. Beings are defiled without causality, without requisite condition. There is no causality, no requisite condition, for the purification of beings. Beings are purified without causality, without requisite condition. There is no strength, no effort, no human energy, no human endeavor. All living beings, all life, all beings, all souls are powerless, devoid of strength, devoid of effort. Subject to the changes of fate, serendipity, and nature, they experience pleasure and pain in the six great classes of birth.'4

B. "Some brahmans & contemplatives, speaking in direct opposition to those brahmans & contemplatives, say this: 'There is causality, there is requisite condition, for the defilement of beings. Beings are defiled with causality, with requisite condition. There is causality, there is requisite condition, for the purification of beings. Beings are purified with causality, with requisite condition. There is strength, there is effort, there is human energy, there is human endeavor. It's not the case that all living beings, all life, all beings, all souls are powerless, devoid of strength, devoid of effort; or that subject to the changes of fate, serendipity, and nature, they experience pleasure and pain in the six great classes of birth.'

"What do you think, householders? Don't these brahmans & contemplatives speak in direct opposition to each other?"

"Yes, lord."

A1. "Now, householders, of those brahmans & contemplatives who hold this doctrine, hold this view — 'There is no cause, no requisite condition, for the defilement of beings... Subject to the changes of fate, serendipity, and nature, they experience pleasure and pain in the six great classes of birth' — it can be expected that, shunning these three skillful activities — good bodily conduct, good verbal conduct, good mental conduct — they will adopt & practice these three unskillful activities: bad bodily conduct, bad verbal conduct, bad mental conduct. Why is that? Because those venerable brahmans & contemplatives do not see, in unskillful activities, the drawbacks, the degradation, and the defilement; nor in skillful activities the rewards of renunciation, resembling cleansing.

A2. "Because there actually is causality, the view of one who thinks, 'There is no causality' is his wrong view. Because there actually is causality, when he is resolved that 'There is no causality,' that is his wrong resolve. Because there actually is causality, when he speaks the statement, 'There is no causality,' that is his wrong speech. Because there actually is causality, when he is says that 'There is no causality,' he makes himself an opponent to those arahants who teach causality. Because there actually is causality, when he persuades another that 'There is no causality,' that is persuasion in what is not true Dhamma. And in that persuasion in what is not true Dhamma, he exalts himself and disparages others. Whatever good habituation he previously had is abandoned, while bad habituation is manifested. And this wrong view, wrong resolve, wrong speech, opposition to the arahants, persuasion in what is not true Dhamma, exaltation of self, & disparagement of others: These many evil, unskillful activities come into play, in dependence on wrong view.

A3. "With regard to this, a wise person considers thus: 'If there is no causality, then — at the break-up of the body, after death — this venerable person has made himself safe. But if there is causality, then this venerable person — on the break-up of the body, after death — will reappear in the plane of deprivation, the bad destination, the lower realms, in hell. Even if we didn't speak of causality, and there weren't the true statement of those venerable brahmans & contemplatives, this venerable person is still criticized in the here-&-now by the wise as a person of bad habits & wrong view: one who holds to a doctrine of non-causality. If there really is a next world, then this venerable person has made a bad throw twice: in that he is criticized by the wise here-&-now, and in that — with the break-up of the body, after death — he will reappear in the plane of deprivation, the bad destination, the lower realms, in hell. Thus this safe-bet teaching, when poorly grasped & poorly adopted by him, covers (only) one side, and leaves behind the possibility of the skillful.

B1. "Now, householders, of those brahmans & contemplatives who hold this doctrine, hold this view — 'There is causality, there is requisite condition, for the defilement of beings... It's not the case that all living beings, all life, all beings, all souls are powerless, devoid of strength, devoid of effort; or that subject to the changes of fate, serendipity, and nature, they experience pleasure and pain in the six great classes of birth' — it can be expected that, shunning these three unskillful activities — bad bodily conduct, bad verbal conduct, bad mental conduct — they will adopt & practice these three skillful activities: good bodily conduct, good verbal conduct, good mental conduct. Why is that? Because those venerable brahmans & contemplatives see in unskillful activities the drawbacks, the degradation, and the defilement; and in skillful activities the rewards of renunciation, resembling cleansing.

B2. "Because there actually is causality, the view of one who thinks, 'There is causality' is his right view. Because there actually is causality, when he is resolved that 'There is causality,' that is his right resolve. Because there actually causality, when he speaks the statement, 'There is causality,' that is his right speech. Because there actually is causality, when he is says that 'There is causality,' he doesn't make himself an opponent to those arahants who teach causality. Because there actually is causality, when he persuades another that 'There is causality,' that is persuasion in what is true Dhamma. And in that persuasion in what is true Dhamma, he doesn't exalt himself or disparage others. Whatever bad habituation he previously had is abandoned, while good habituation is manifested. And this right view, right resolve, right speech, non-opposition to the arahants, persuasion in what is true Dhamma, non-exaltation of self, & non-disparagement of others: These many skillful activities come into play, in dependence on right view.

B3. "With regard to this, a wise person considers thus: 'If there is causality, then this venerable person — on the break-up of the body, after death — will reappear in the good destination, the heavenly world. Even if we didn't speak of causality, and there weren't the true statement of those venerable brahmans & contemplatives, this venerable person is still praised in the here-&-now by the wise as a person of good habits & right view: one who holds to a doctrine of causality. If there really is causality, then this venerable person has made a good throw twice, in that he is praised by the wise here-&-now; and in that — with the break-up of the body, after death — he will reappear in the good destination, the heavenly world. Thus this safe-bet teaching, when well grasped & adopted by him, covers both sides, and leaves behind the possibility of the unskillful.

4 This was the view of Makkhali Gosala.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: TAKDIR.
« Reply #9 on: 31 December 2008, 09:33:08 PM »
"Apabila takdir itu ada, maka aku akan mencintai takdirku."
 Friedrich Nietzsche

Saya pikir Anda juga tahu bahwa Friedrich Nietzche diakui gila oleh sesama teman Filsafatnya

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: TAKDIR.
« Reply #10 on: 31 December 2008, 09:36:56 PM »
Apakah semua diatur dalam hukum sebab dan akibat? Sesuai Dhamma bisa iya dan bisa juga tidak. ?

Adakah sesuatu yang tidak ada penyebabnya? Kalau tidak salah, sesuatu tidak ada penyebabnya merupakan salah satu dari 62 pandangan salah di Brahmajala Sutta.

Yup.! 62 pandangan SALAH di Brahmajala, sampai di sini saya tidak bantah. ^:)^

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: TAKDIR.
« Reply #11 on: 31 December 2008, 10:01:39 PM »
"Apabila takdir itu ada, maka aku akan mencintai takdirku."
 Friedrich Nietzsche

Saya pikir Anda juga tahu bahwa Friedrich Nietzche diakui gila oleh sesama teman Filsafatnya

pernah baca cerita sufi tentang air yang berubah?

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #12 on: 31 December 2008, 11:21:29 PM »
"Apabila takdir itu ada, maka aku akan mencintai takdirku."
 Friedrich Nietzsche

Saya pikir Anda juga tahu bahwa Friedrich Nietzche diakui gila oleh sesama teman Filsafatnya

Bukan diakui gila, namun secara medis benar2 dinyatakan gila, hal ini terjadi di beberapa tahun menjelang akhir kehidupan beliau. Menurut referensi, pikirannya terganggu, menjadi kanak2 kembali sehingga tidak bisa mengurus dirinya sendiri, saudara perempuannyalah yg merawat hingga akhir nafas.

Selain dikenal sebagai filsuf dengan palu, beliau juga dikenal sebagai filsuf orang gila.
yaa... gitu deh

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #13 on: 01 January 2009, 12:06:57 AM »
"Apabila takdir itu ada, maka aku akan mencintai takdirku."
 Friedrich Nietzsche

Menurut saya kalimat beliau menunjukkan ketidakpercayaan akan keberadaan takdir.
yaa... gitu deh

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: TAKDIR.
« Reply #14 on: 01 January 2009, 12:10:19 AM »
Gotama lahir, lalu diramalkan akan menjadi raja atau Buddha itu takdir atau bukan
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #15 on: 01 January 2009, 09:34:35 AM »
Gotama lahir, lalu diramalkan akan menjadi raja atau Buddha itu takdir atau bukan

Potensi.

yaa... gitu deh

Offline sukma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 294
  • Reputasi: 0
Re: TAKDIR.
« Reply #16 on: 01 January 2009, 02:38:30 PM »
Gotama lahir, lalu diramalkan akan menjadi raja atau Buddha itu takdir atau bukan

Potensi.



Pertanyaan hatRed yang menarik , di jawab Hendarko dengan jawaban yang sangat menggelitik untuk di diskusikan... =D> , "Potensi" he...he... I like It.!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: TAKDIR.
« Reply #17 on: 02 January 2009, 12:30:32 AM »
singkat padat jelas dan tepat bro  ^:)^ ;D =D>

GRP sent! ;)

_/\_
appamadena sampadetha

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #18 on: 03 January 2009, 10:27:29 PM »
singkat padat jelas dan tepat bro  ^:)^ ;D =D>

GRP sent! ;)

_/\_

Tenkyu
+1 4U2

     ;D
yaa... gitu deh

Offline sakura

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #19 on: 04 January 2009, 09:41:32 PM »
Ramal dan Takdir adalah 2 istilah yang bertentangan
Ramal = melihat/memprediksi Nasib (menimbulkan sikap Pesimis)
Takdir =  hal yg sdh ditentukan oleh Tuhan (Ia yang amat sanat berkuasa)

menurut saya Gotama lahir dan menjadi Buddha, itu sudah membuktikan bahwa Ramal dan Takdir tidak ada, yang ada ialah Kamma.
mohon penjelasan lanjut jika salah

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #20 on: 04 January 2009, 09:49:51 PM »
kalau buddha gautama meramalkan Buddha masa depan (maitreya) termasuk apa?
kalau kamma kan seharusnya tidak bisa diramal'
kenapa bisa muncul nama maitreya (berarti diramal dong)
kamma bisa diramalkan?

thaks
korban keganasan

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TAKDIR.
« Reply #21 on: 04 January 2009, 09:52:13 PM »
Gotama lahir, lalu diramalkan akan menjadi raja atau Buddha itu takdir atau bukan

Potensi.


loh kan ada satu pertapa yang mengatakan dengan pasti bahwa sidharta akan menjadi Buddha bila melihat 4 deva duta.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TAKDIR.
« Reply #22 on: 04 January 2009, 09:54:12 PM »
kalau buddha gautama meramalkan Buddha masa depan (maitreya) termasuk apa?
kalau kamma kan seharusnya tidak bisa diramal'
kenapa bisa muncul nama maitreya (berarti diramal dong)
kamma bisa diramalkan?

thaks

itu bukan ramalan lagi tapi memastikan bahwa inilah silsilah akan datang maitreya akan menjadi Buddha jadi yang pembicaraan jaman sekarang buddha hidup lah dsb itu bohong semua.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #23 on: 04 January 2009, 09:57:36 PM »
maksudnya takdir buddha maitreya sudah pasti sammasambuddha
jadi buat apa kamma, kalau sudah pasti
korban keganasan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #24 on: 04 January 2009, 10:03:28 PM »
Menurut pengertian awam saja, bukanlah seperti itu.

Takdir -> suatu garis hidup yang menjadi modal awal, tidak bisa diubah
contohnya = terlahir di keluarga ini, memiliki perawakan yang seperti ini, berjeniskelamin ini, dll. itu adalah takdir

Nasib -> suatu garis hidup yang menjadi kisah perjalanan yang digeluti, bisa berubah
contohnya = menjadi terkenal, mencapai kesuksesan, terjatuh dari ketinggian, dll. itu adalah nasib

Intinya sudah jelas bahwa nasib dan takdir adalah dipengaruhi oleh Hukum Kamma.

Cara pandang yang diaplikasikan akan menjadi pemikiran. Pemikiran yang diamalkan akan menjadi perbuatan. Perbuatan yang sering dilakukan akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terus dikembangkan akan menjadi sifat. Sifat yang sudah melekat dalam batin akan menjadi watak. Watak yang dijalani akan memunculkan kejadian. Paduan kejadian adalah nasib.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #25 on: 04 January 2009, 10:08:52 PM »
takdir dan nasib dipengaruhi oleh kamma
kenapa ada muncul nama buddha maitreya oleh buddha gautama
kamma bisa mengetahui nama
korban keganasan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #26 on: 04 January 2009, 10:10:47 PM »
Sang Buddha memiliki kemampuan melihat timbul-tenggelamnya makhluk-makhluk berdasarkan kamma mereka masing.
Kemampuan ini mampu melihat jauh ke depan, yang ditafsir oleh orang awam sebagai meramal.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #27 on: 04 January 2009, 10:13:33 PM »
kemampuan melihat jauh kedepan, bukannya sama dengan meramal
^:)^ bukan ngotot tapi gak ngerti bos
korban keganasan

Offline sakura

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #28 on: 04 January 2009, 10:15:18 PM »
menurut KBBI :
Ramal = segala sesuatu yang dipakai untuk melihat nasib/sesuatu yg akan terjadi
Takdir = yang sudah ditentukan oleh Allah/Keputusan Allah
( Ramal tidak dpt dipastikan akan terjadi
Takdir - yang menentukan jalan hidup kita adalah kita sendiri melalui Kamma kita)

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #29 on: 04 January 2009, 10:16:52 PM »
salam
sama seperti sang buddha meramalkan bahwa ananda pasti akan mencapai tingkat kesucian arahat. karena sang buddha sudah melihat perbuatan, ucapan dan pemikiran dari ananda
  _/\_
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #30 on: 04 January 2009, 10:18:27 PM »
kemampuan melihat jauh kedepan, bukannya sama dengan meramal
^:)^ bukan ngotot tapi gak ngerti bos

Meramal itu memprediksi, seperti prediksi para komentator sebelum pertandingan sepakbola digelar.  ;D
Kemampuan melihat jauh ke masa depan itu maksudnya mengenal akibat yang akan terjadi kelak. Intinya memahami.


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TAKDIR.
« Reply #31 on: 04 January 2009, 10:20:23 PM »
kemampuan melihat jauh kedepan, bukannya sama dengan meramal
^:)^ bukan ngotot tapi gak ngerti bos

itu suatu abinya, ada kan di dhammapada atahakata story and verses dimana Kassapa ingin melihat suatu mahluk ke masa lampau dan ke masa depan.
« Last Edit: 04 January 2009, 10:22:31 PM by daimond »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #32 on: 04 January 2009, 10:21:10 PM »
Kadangkala kita tidak boleh terpaku pada KBBI. Pada hakikatnya keputusan akan pengertian harfiah suatu kosakata dari KBBI itu sangat dipengaruhi oleh kaum mayoritas -yang tentu saja mayoritas bukan berarti benar- , unsur politik, unsur kepercayaan, dan sebagainya.
« Last Edit: 04 January 2009, 10:22:56 PM by upasaka »

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #33 on: 04 January 2009, 10:27:35 PM »
seharusnya ada kata "sudah diramalkan" (kalau sudah berlalu dan ternyata benar)
istilah meramal dan memprediksi kan bedah ( makanya ada bahasanya )

bro sakura; seperti teori Nostradamus, bagaimana dia bisa memprediksikan bergitu banyak kejadian yang sangat jauh dari masanya
korban keganasan

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #34 on: 04 January 2009, 10:30:59 PM »
kemampuan melihat jauh kedepan, bukannya sama dengan meramal
^:)^ bukan ngotot tapi gak ngerti bos

itu suatu abinya, ada kan di dhammapada atahakata story and verses dimana Kassapa ingin melihat suatu mahluk ke masa lampau dan ke masa depan.
salam
ikutan ah, karena sudah memahami adanya hukum sebab akibat. seperti sudah bs melihat ke masa lampau, sang buddha mengetahui adanya seseorg yg berkualitas dan bertekad dalam kehidupan demi kehidupan sama seperti perjalanan sang buddha sendiri bukan langsung menjadi buddha pada 1 kehidupannya tp jauh sebelumnya sudah menimbun kamma baik yg banyak sekali dan bertekad.
 _/\_
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TAKDIR.
« Reply #35 on: 04 January 2009, 10:34:14 PM »
yang lebih tepat sebenarnya melihat ke masa lalu dan ke masa depan jadi dengan abinya ini mampu melihat apa yang terjadi sekarang ( menyebabkan masa sekarang) dan masa depan

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: TAKDIR.
« Reply #36 on: 04 January 2009, 10:37:56 PM »
kemampuan melihat jauh kedepan, bukannya sama dengan meramal
^:)^ bukan ngotot tapi gak ngerti bos

Meramal itu memprediksi, seperti prediksi para komentator sebelum pertandingan sepakbola digelar.  ;D
Kemampuan melihat jauh ke masa depan itu maksudnya mengenal akibat yang akan terjadi kelak. Intinya memahami.


nambahin punya upasaka biar lebih jelas, contohnya seperti ini
saia memprediksi siapa yg akan menjadi presiden AS berikutnya
saia memiliki info dan melihat faktor-faktor yg memungkinkan saia
untuk memprekdiksi siapa yg menang nantinya
saia mendapat info dari orang dalam partai demokrat kalo mrk akan mencalonkan barack obama
dan ternyata lawan partai lain ternyata sangat tidak dijagokan dan tidak diperhitungkan
oleh masyarakat AS untuk menjadi presiden

setelah melakukan bbrp survei dan wawancara kepada bbrp keluarga diberbagai
negara bagian AS, ternyata mayoritas memang memilih barack obama

maka dengan melihat faktor-faktor [yg dalam kasus SB sangat amat detil sekali]
maka dapat menyimpulkan/memprediksi apa yg akan terjadi nantinya
bahkan untuk nama sekalipun....bayangkan saja brp bnyk faktor yg telah ia
gunakan untuk memprediksi nama buddha selanjutnya....

coba anda memprediksi nama yg akan dipilih oleh seseorang untuk anaknya
dilihat dari latar belakangnya, pengetahuan, intelegensi, lingkungan dll

contoh, CM menamakan anaknya yoga, karena alasan tertentu, saia rasa anda juga tau kan? :))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #37 on: 04 January 2009, 10:38:06 PM »
seharusnya ada kata "sudah diramalkan" (kalau sudah berlalu dan ternyata benar)
istilah meramal dan memprediksi kan bedah ( makanya ada bahasanya )

bro sakura; seperti teori Nostradamus, bagaimana dia bisa memprediksikan bergitu banyak kejadian yang sangat jauh dari masanya

Prediksi itu identik dengan perkiraan. Ramalan itu identik dengan perhitungan. Keduanya tetap berada dalam satu lajur yang bernama keputusan statistika.
« Last Edit: 04 January 2009, 10:40:03 PM by upasaka »

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #38 on: 04 January 2009, 10:39:49 PM »
kamma masa lampau menentukan masa sekarang, masa depan adalah rencana dari masa sekarang,kedepannya mau kaya apa, qt rencanakan sekarang.
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #39 on: 04 January 2009, 10:41:17 PM »
itu suatu abinya, ada kan di dhammapada atahakata story and verses dimana Kassapa ingin melihat suatu mahluk ke masa lampau dan ke masa depan.

melihat sama gak sama meramal/ melihat = live

salam
ikutan ah, karena sudah memahami adanya hukum sebab akibat. seperti sudah bs melihat ke masa lampau, sang buddha mengetahui adanya seseorg yg berkualitas dan bertekad dalam kehidupan demi kehidupan sama seperti perjalanan sang buddha sendiri bukan langsung menjadi buddha pada 1 kehidupannya tp jauh sebelumnya sudah menimbun kamma baik yg banyak sekali dan bertekad.


kalo nama Maitreya disebut2

yang lebih tepat sebenarnya melihat ke masa lalu dan ke masa depan jadi dengan abinya ini mampu melihat apa yang terjadi sekarang ( menyebabkan masa sekarang) dan masa depan

takdir ada

Prediksi itu identik dengan perkiraan. Ramalan itu identik dengan perhitungan. Keduanya tetap berada dalam satu lajur yang bernama keputusan berdasarkan statistik.

kalau keputusan statistik ( harus ada data2 yang mendukung )
Nostradamus?
korban keganasan

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: TAKDIR.
« Reply #40 on: 04 January 2009, 10:44:39 PM »
 [at] 7 tails

anda bisa melakukan perhitungan matematik yg rumit hanya dengan pemikiran seperti yg dilakukan oleh Stephen Hawking?

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #41 on: 04 January 2009, 10:48:33 PM »
kalo nama Maitreya disebut2

contoh :mis  sy kehidupan masa lampau ada keterkaitan kamma dengan marga lo, sehingga sekarang lahir dengan diberi nama lokasanjaya, nah kalo masa lampaunya keterkaitan kamma dengan marga li mungkin namanya jd likasanjaya.
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #42 on: 04 January 2009, 10:49:45 PM »
^ atas atas

yah gak bisa lah
gw lulusnya aja susah / uda hoki T_T
korban keganasan

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #43 on: 04 January 2009, 10:54:01 PM »
kalo soal lulus mah bukan hoki tp berhubungan dengan pemahaman dan udh belajar.
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: TAKDIR.
« Reply #44 on: 04 January 2009, 10:55:38 PM »
 [at] 7 tails

nah SB melihat 'semua' itu dengan kesadaran penuh atas semua faktor dan kemungkinan yg ada saat itu
sehingga dapat memprediksi apa kemungkinan yg bisa terjadi selanjutnya

ibarat ada satu bibit labu yg akan ditanam
seorang petani labu yg sangat berpengalaman diminta untuk memprediksi apa yg akan dihasilkan
bila bibit itu ditanam hari ini
maka petani tersebut akan melihat kemungkinan-kemungkinan yg akan terjadi
misalnya musim pada hari itu, tingkat kelembaban, unsur hara dalam tanah, tempat penanaman
intensitas cahaya matahari, dll, bahkan mungkin melihat psikologis org yg ingin menanam
yg menanam ternyata adalah anaknya yg sebenarnya sangat malas
maka mungkin ia akan memprediksi bahwa labu ini tak akan berbuah, karena sebelum
dipanen saja labu itu akan mati krn anaknya yg malas tak pernah merawat bibit labu tersebut

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #45 on: 04 January 2009, 10:56:36 PM »
itu suatu abinya, ada kan di dhammapada atahakata story and verses dimana Kassapa ingin melihat suatu mahluk ke masa lampau dan ke masa depan.

melihat sama gak sama meramal/ melihat = live

salam
ikutan ah, karena sudah memahami adanya hukum sebab akibat. seperti sudah bs melihat ke masa lampau, sang buddha mengetahui adanya seseorg yg berkualitas dan bertekad dalam kehidupan demi kehidupan sama seperti perjalanan sang buddha sendiri bukan langsung menjadi buddha pada 1 kehidupannya tp jauh sebelumnya sudah menimbun kamma baik yg banyak sekali dan bertekad.


kalo nama Maitreya disebut2

yang lebih tepat sebenarnya melihat ke masa lalu dan ke masa depan jadi dengan abinya ini mampu melihat apa yang terjadi sekarang ( menyebabkan masa sekarang) dan masa depan

takdir ada

Prediksi itu identik dengan perkiraan. Ramalan itu identik dengan perhitungan. Keduanya tetap berada dalam satu lajur yang bernama keputusan berdasarkan statistik.

kalau keputusan statistik ( harus ada data2 yang mendukung )
Nostradamus?

1) Kemampuan melihat masa depan berbeda dengan meramalkan kejadian di masa depan.
2) Jelasnya, Sang Buddha memiliki kemampuan melihat timbul-tenggelamnya makhluk-makhluk berdasarkan kamma yang diperbuat masing-masing. Dalam berbagai aspek, Sang Buddha melihat dengan jelas akan seperti apa keadaan dunia kelak di masa depan. Salah satunya adalah nama Metteya yang akan disandang oleh Sammsambuddha selanjutnya.
3) Keputusan statistik itu hanyalah acuan dari kesimpulan mengenai hitam di atas putih. Apakah Anda menyakini potensi seseorang hanya terlihat dari nilai IQ-nya saja?
4) Mungkin Nostradamus memang memiliki kemampuan melihat ke masa depan itu.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #46 on: 04 January 2009, 10:58:01 PM »
Kalau Anda mengenal pikiran, Anda akan mengenal dunia ini.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #47 on: 04 January 2009, 11:08:20 PM »
kalau buddha gautama bisa melihat kemasa depan.
bearti kejadian masa depan kan sudah diketahui beserta nama yang akan dipakai oleh calon sammsamabuddha dengan perhitungan kamma atau pun tidak

kalau kamma hanya akan tau kapan telor itu menetas, beserta fisik2nya. kalau namakan.. masa juga ada kaitan dengan kamma
korban keganasan

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: TAKDIR.
« Reply #48 on: 04 January 2009, 11:11:31 PM »
 [at] 7 tails

menurut saia nih ya, kamma mungkin ngga, tapi melihat latar belakang, bukankah bisa
melahirkan bbrp kemungkinan, untuk detailnya tak bs saia jelaskan, karena emank bagi saiapun
faktor yg memungkinkan itu sangat amat rumit sekali, tak beda bila anda meminta saia untuk
meramalkan kamma apa yg akan timbul bila sekarang saia menginjak seekor semut sampe mati

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #49 on: 04 January 2009, 11:13:02 PM »
cth lg ah: kenapa nick 7tails, karena suka banget dengan naruto. mungkin sifat 7tails identik kurang lebih sama dengan naruto. sorry so tau yah
 _/\_
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #50 on: 04 January 2009, 11:17:04 PM »
^ WRONG (jendral mode)

naruto kan 9 tails he....
korban keganasan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #51 on: 04 January 2009, 11:19:06 PM »
kalau buddha gautama bisa melihat kemasa depan.
bearti kejadian masa depan kan sudah diketahui beserta nama yang akan dipakai oleh calon sammsamabuddha dengan perhitungan kamma atau pun tidak

kalau kamma hanya akan tau kapan telor itu menetas, beserta fisik2nya. kalau namakan.. masa juga ada kaitan dengan kamma

Maksudnya... Sang Buddha itu bisa melihat jelas dari keadaan dunia saat ini, maka sesuai dengan perbuatan-perbuatan yang ada sekarang, akan seperti apa keadaan dunia kelak di masa depan. Kalau Sang Buddha tahu, Beliau akan membabarkannya. Kalau sesuatu itu masih belum bisa dipastikan, Beliau tidak mau berspekulasi. Seperti Sang Buddha tahu bahwa YA. Ananda pada kehidupan itu pula akan mencapai Arahat, namun Sang Buddha tidak mau berspekulasi pada hari apa, jam berapa, menit berapa, detik berapa dan di mana YA. Ananda akan mencapainya.

Dari kejadian-kejadian masa itu yang dilihat Sang Buddha, Beliau melihat jauh ke masa depan untuk menemukan bahwa nama "Metteya" akan disandang Sammasambuddha berikutnya kelak. Hal ini disimpulkan dari pemahaman Sang Buddha bahwa kelak di India Utara akan lahir seorang Bodhisatta, terlahir di keluarga terpelajar, terlahir sebagai seseorang bersuku Metteya, tindak-tanduknya sangat penuh metta (cinta-kasih), dan terkenal dengan panggilan Metteya itu. Dengan melihat jelas kondisi-kondisi yang akan terjadi kelak di dunia, maka Sang Buddha mengemukakan nama Metteya yang akan disandang Sammasambuddha selanjutnya.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #52 on: 04 January 2009, 11:34:40 PM »
saya ngerti bos, bergitu bukan?
kamma dihitung oleh Buddha gautama untuk melihat masa depan
menghitung berratus juta jiwa dan kammanya agar sampai ke desa metteya
bergitu rincinya seperti yang reenzia bilang..
akhirnya.. Takdir dan nasib itu tidak ada
thaks
korban keganasan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TAKDIR.
« Reply #53 on: 04 January 2009, 11:38:02 PM »
saya ngerti bos, bergitu bukan?
kamma dihitung oleh Buddha gautama untuk melihat masa depan
menghitung berratus juta jiwa dan kammanya agar sampai ke desa metteya
bergitu rincinya seperti yang reenzia bilang..
akhirnya.. Takdir dan nasib itu tidak ada
thaks


Kurang-lebih memang seperti itu. Sang Buddha melihat dari perbuatan ini, maka efeknya akan seperti ini. Dari hal ini, maka efeknya akan seperti itu, dan begitu terus...

Takdir dan nasib itu hanya kesepakatan akan suatu konsep kosakata dalam pembendaharaan Bahasa Indonesia.

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #54 on: 04 January 2009, 11:39:26 PM »
bagaimana Nostradamus mengetahui masa depan yah ha... ada topiknya gak?
korban keganasan

Offline L.D.D

  • Sebelumnya: Lokasanjaya(Dhamma Dhiro)
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 349
  • Reputasi: 18
  • Gender: Male
  • Sang Penakluk - be yourself
Re: TAKDIR.
« Reply #55 on: 04 January 2009, 11:44:48 PM »
^ WRONG (jendral mode)

naruto kan 9 tails he....
iya betul km, i terfokus dengan gbr naruto itu...mu,...suka ato tidak...tp km tau naruto 9tails.
sy cuma ingin mencontohkan dengan keluarnya penyataan naruto..karena ada sebab dari itu maka berakibat begitu.. hukum sebab akibat.
thanks
 _/\_
Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: TAKDIR.
« Reply #56 on: 06 January 2009, 07:10:45 PM »
nih nama kemampuan nya adalah aloka kasina


Dhammapada Verse 28
Mahakassapatthera Vatthu

Pamadam appamadena
yada nudati pandito
pannapasadamaruyha
asoko sokinim pajam
pabbatatthova bhumatthe
dhiro1 bale2 avekkhati.

Verse 28: The wise one dispels negligence by means of mindfulness; he ascends the tower of wisdom and being free from sorrow looks at the sorrowing beings. Just as one on the mountain top looks at those on the plain below, so also, the wise one (the arahat) looks at the foolish and the ignorant (worldlings).

1. dhiro: the wise one; in this context, the arahat.

2. bile: the foolish; in this context, the worldings.

The Story of Thera Mahakassapa

While residing at the Jetavana monastery, the Buddha uttered Verse (28) of this book, with reference to Thera Mahakassapa.

On one occasion, while Thera Mahakassapa was staying at Pipphali cave, he spent his time developing the mental image of light (aloka kasina) and trying to find out through Divine Vision, beings who were mindful and beings who were negligent, also those who were about to die and those who were about to be born.

From his monastery, the Buddha saw through his Divine Vision what Thera Mahakassapa was doing and wanted to warn him that he was wasting his time. So he sent forth his radiance and appeared seated before the thera and exhorted him thus: "My son Kassapa, the number of births and deaths of beings is innumerable and cannot be counted. It is not your concern to count them; it is the concern only of the Buddhas."

Then the Buddha spoke in verse as follows:
Verse 28. The wise one dispels negligence by means of mindfulness; he ascends the pinnacle of wisdom and being free from sorrow looks at the sorrowing beings. Just as one on the mountain top looks at those on the plain below, so also, the wise one (the arahat) looks at the foolish and the ignorant (worldlings).


http://www.tipitaka.net/tipitaka/dhp/verseload.php?verse=028

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: TAKDIR.
« Reply #57 on: 06 January 2009, 07:54:46 PM »
Ayat 28: yang bijaksana menghilangkan satu kelalaian dengan pikiran; dia naik menara kebijaksanaan dan menjadi bebas dari kesedihan melihat penderitaan makhluk. seperti salah satu gunung melihat orang-orang di dataran di bawah, begitu juga, satu yang bijaksana (arahat) melihat kebodohan dan pembodohan (keduniawian).

1. dhiro: satu yang bijaksana, dalam konteks ini, arahat.

2. empedu: yang bodoh, dalam konteks ini, keduniawian.

Cerita Thera Mahakassapa

Sedangkan yang berada di biara Jetavana, Buddha berbicara tentang Ayat (28) buku ini, dengan merujuk kepada Thera Mahakassapa.

Pada satu kesempatan, Thera Mahakassapa telah tinggal di gua Pipphali, dia menghabiskan waktu nya mengembangkan kebatinan gambaran terang (aloka kasina) dan mencoba untuk mencari tahu melalui pandangan, makhluk yang sadar dan makhluk yang lalai, juga orang-orang yang tentang kematian dan orang-orang yang akan dilahirkan.

Dari biara ini, Buddha melihat melalui pandangannya apa Thera Mahakassapa lakukan dan dia ingin memperingatkan bahwa dia menyia nyiakan waktunya. Maka ia dikirim ke luar itu muncul sinar dan duduk sebelum sang thera dan mendesak sehingga dia: "Hai anakku Kassapa, jumlah kelahiran dan kematian adalah makhluk yang banyak sekali dan tidak dapat dihitung. Ini bukan kekhawatiran Anda untuk menghitung mereka, hal ini merupakan kepedulian hanya dari Buddhas. "

Kemudian Buddha berbicara dalam ayat sebagai berikut:
Ayat 28. Yang bijaksana melenyapkan satu kelalaian dengan pikiran; dia naik ke puncak kebijaksanaan dan menjadi bebas dari kesedihan melihat makhluk yang menderita. Hanya sebagai salah satu puncak gunung melihat orang-orang di dataran di bawah nya, begitu juga, yang bijaksana (arahat) melihat kebodohan dan ketidaktahuan (keduniawian).


pake translate.. kalau ada salah, salah google :hammer:
korban keganasan