Seorang Sammasambuddha Gotama tentu sudah mengetahui bahwa Ananda akan lalai dalam memohon, jadi kalau begitu apakah Sang Buddha memang sengaja mencari alasan untuk menyalahkan Ananda? tidak ada catatan di manapun bahwa ada Buddha yang hidup lebih dari 4/5 ayukappa. ini menunjukkan bahwa Sang Buddha pasti parinibbana pada saat itu. pertanyaan saya: kenapa harus menyalahkan Ananda? seolah2 Ananda adalah kambing-hitam di sini.
Sdr. Indra yang baik (niru gaya nyapanya om Fabian
), jika kita membaca Mahaparinibbana Sutta dengan seksama, maka kita akan menemukan kejanggalan bagaimana Ananda dipersalahkan oleh Sang Buddha sendiri:
1. Pada awalnya Sang Buddha sudah menyatakan kepada Ananda bahwa Beliau sudah tua (dalam perumpamaan sebagai kereta tua yang rusak dan bertahan hanya dengan tambalan/perbaikan di sana sini) dan usianya sudah matang (tinggal menunggu waktu aja).
2. Kemudian Mara muncul dan memohon kepada Sang Buddha agar meninggal dunia secepatnya. Saat itu Mara mengingatkan Sang Buddha pada janji Beliau ketika minggu kelima setelah pencerahan bahwa Beliau tidak akan meninggal sebelum para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika menguasai dan menjalankan Dhamma. Dan Mara menagih janji Beliau tersebut karena melihat para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika saat itu sudah berkembang dalam Dhamma. Sang Buddha pun memenuhi janjinya dengan mengatakan bahwa tiga bulan dari saat itu Beliau akan meninggal dunia.
3. Sang Buddha menyatakan kepada Ananda bahwa siapa pun yang telah mengembangkan empat jalan kekuatan batin (iddhipada) dapat memperpanjang umur mereka, termasuk Sang Buddha sendiri jika Beliau menginginkannya. Tetapi Ananda tidak dapat menangkap isyarat tersebut karena dikuasai oleh Mara.
Kontradiksinya adalah jika memang Sang Buddha sudah menyatakan dirinya sudah uzur, kenapa Beliau menarik kata-kata Beliau sendiri dan mengatakan Beliau bisa memperpanjang umurnya? (poin 1)
Jika memang Sang Buddha sudah berjanji kepada Mara untuk meninggal dunia, kenapa Beliau mau melanggar janjinya dengan mendorong Ananda agar memohon kepada Beliau untuk memperpanjang umurnya? (poin 2)
Jika memang Sang Buddha memiliki kemampuan memperpanjang umurnya dan menginginkan demikian, mengapa Beliau harus menunggu permohonan Ananda? (poin 3)
Dari analisa ini (yang terdapat dalam buku Ven. Pategama tersebut), kita dapat mengatakan bahwa "there is something wrong in the Mahaparinibbana Sutta", dan "something wrong" tersebut disebabkan karena para pengikut Buddhis pada masa awal tidak dapat menerima kenyataan bahwa Sang Buddha meninggal dunia karena sebab alamiah (seperti yang disimpulkan pada kutipan di atas).