//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Seorang Tourist  (Read 7925 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Pertanyaan Seorang Tourist
« on: 26 February 2009, 01:38:46 PM »
Mohon pencerahan dari Saudari-Saudara sedhamma

Terus terang saya kurang (tidak) mengenal ajaran dari Tantrayana (Tibetan) & maaf kalau topik ini pernah dibahas sebelumnya.
Kebetulan saya betemu dengan seorang customer di tempat saya bekerja yang suka sekali travel, dia pernah mengunjungi Tibet & tentunya ketujuan wisata Temple terbesar di Tibet yang berada di pengunungan yang sangat tinggi dan popular.

Pertama yang ada dibenaknya kenapa para umat Buddha di Tibet melakukan penghormatan yang kurang wajar (menurut dia) dalam bernamaskara, lalu saya jawab tentunya setiap daerah mempunyai tradisi yang berbeda contohnya budaya orang asia dan orang barat dalam menyalami orang tua mereka dan lagi pula gaya namaskara yang orang Tibet lakukan sekaligus memberi manfaat olah raga. Dari jawaban saya yang sekenanya cukup memberi kepuasan pada dirinya. :)

Pertanyaan Kedua dia memasuki satu ruangan seperti museum yang di dalam tersimpan bagian dari tulang tengkorak manusia dan kulit manusia yang menjadi wadah tulisan (gambar), dari gaya dia bicara seolah-olah umat Buddha Tibet sadis (atau mungkin tidak menghormati orang mati). Saya jadi ingat teringat cerita horor Thai (Nang Nak) yang diambil tulang jidatnya oleh seorang Bikhu (untuk apa kurang jelas). Untuk yang satu ini saya tidak menjawab, yang ada cuma bilang O YA????  :(

Pertanyaan Ketiga lagi-lagi dia memasuki satu ruangan lain yang isinya patung manusia yang sedang berhubungan sex dengan berbagai posisi & ada seorang Bikhu kecil (anak kecil/di bawah umur) yang sedang bertugas membersihkan tempat tersebut. Saya menduga pasti dibenaknya mau mengatakan umat Buddha Tibet tidak bermoral. Dan saya hanya bisa menimpali dengan kata WOW !!!????  :(
Semua ini dia saksikan di Temple tersebut.
 
Tolong dong bagi-bagi pencerahannya  _/\_

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #1 on: 26 February 2009, 04:41:50 PM »
Sebenarnya para bhiksu di India dulu sehari-harinya memakai tengkorak kapala sebagai mangkuk dana makan, mandi memakai tulang manusia, bermeditasi di kuburan. Ini bukannya sadis, tapi untuk mengingatkan para bhiksu akan anitya [anicca] atau ketidakkekalan [kematian dan membusuknya tubuh].

Demikian juga para Mahasiddha memakai kulit manusia sebagai dudukan meditasi untuk mengingatkan akan penderitaan, ketidakkekalan, kematian dan kekosongan dari samsara.

Di lukisan thangka-thangka Tibet sering digambarkan para Deity memakai tiara 5 tengkorak, 5 tengkorak ini menyimbolkan Panca-Skandha dan Lima Racun [Panca-Klesha] yang diubah menjadi Lima kesadaran kebijaksanaan [Panca-Jnana].

Tasbih tengkorak menyimbolkan aktivitas yang berkelanjutan untuk menyelamatkan semua makhluk.

Kulit gajah, kulit manusia dan kulit harimau melambangkan moha, lobha dan dvesa.

Kulit manusia menyimbolkan penembusan tabir Panca Skandha. Para Bodhisattva digambarkan memakai kulit manusia menyimbolkan kemampuannya menghancurkan delusi dan melenyapkan nafsu.

Demikian juga para Buddha Bodhisattva yang sedang dalam posisi yab-yum dengan pasangannya menyimbolkan penyatuan antara metode cinta kasih dan kebijaksanaan.

Jadi semuanya itu hanyalah untuk simbolisasi dan meditasi ketidakkekalan. Agama Buddha sekte apapun tidak pernah mengajarkan kekejaman.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #2 on: 26 February 2009, 05:26:12 PM »
kalau berdasarkan pemahaman saya selama belajar Buddhism Tibetan, tulang tengkorak melambangkan ketidakkekalan di dunia ini dan mengingatkan kita tentang kematian [seperti yg disampaikan bro Gandalf].

tentang namaskara dlm Tibetan, pengalaman saya berkunjung ke Lhasa thn 2007 lalu [sblm kerusuhan di Tibet], namaskara dilakukan dengan 2 cara, 1 versi biasa dan 1 lg namaskara full yang seluruh tubuh menyentuh lantai. maknanya sama, yaitu kerendahan hati. Dengan bernamaskara kepada Triratna, kita berlatih untuk mengembangkan sikap rendah hati, dan tata caranya, sepengetahuan saya, disesuaikan dengan kebudayaan Tibet. Waktu itu, di Tibet, saya kagum melihat keyakinan dan ketulusan hati seorang nenek tua yang bernamaskara mengelilingi istana Potala.

ttg yab-yum, sepengetahuan saya, sama seperti yang disampaikan oleh bro Gandalf, simbol penyatuan antara metode cinta kasih dan kebijaksanaan. untuk lebih jelasnya, sdri risaki bisa berdiskusi dengan seorang Lama.
 _/\_


By : Zen

ctt : Kata LAMA adalah bahasa tibet, ekivalen dengan kata Guru dalam bahasa Sansekerta. Kata GURU dalam bahasa Sansekerta secara umum sama dengan kata Guru dalam bahasa Indonesia. Namun kata LAMA di sini merujuk kepada Guru Spritual. Kata Guru (Sansekerta) secara literal berarti Berat (heavy or weighty),secara luas berarti Guru yang Mulia. Sedangkan kata Lama secara literal berarti Yang Tak tertandingi atau Terunggul, ini menandakan bahwa seorang Lama adalah seseorang yang benar2 berkualitas merupakan objek yang sangat sempurna untuk menghimpun kebajikan (dengan memberikan penghormatan, melaksanakan nasehat2 nya,dsb) Sebenarnya di Tibet dahulu, tidak sembarang orang dapat dipanggil dengan LAMA. Hanya guru2 tertentu, dengan kualitas spritual yang sangat tinggi, baru dipanggil Lama. Namun saat ini kata Lama identik dengan panggilan kepada seorang biksu berjubah Merah!. Sebenarnya biksu Tibetan disebut Gelong, dipanggil dengan Genla. Samenera disebut Getsul, namun secara umum dipanggil Genla juga. Ketika saya di India, saya mendengar sendiri, jarang sekali seorang biksu dipanggil Lama, kecuali biksu tersebut seorang biksu senior yang sangat dihormati. Kebanyakan biksu disapa dengan Genla. 

Diterjemahkan dari Glossari yang disusun oleh Geshe Thubten Jinpa, salah satu penerjemah utama HH Dalai Lama, yanga terdapat dalam buku berjudul  A Hand Book of Tibetan Culture. A Guide to Tibetan Centres and Resources throughout the World. Compiled by the Orient Foundation and Edited by Graham Coleman.  Rupa&Co
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #3 on: 26 February 2009, 05:30:35 PM »
cinta kasih = sex ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #4 on: 26 February 2009, 05:41:12 PM »
cinta kasih = sex ???

Seks = Raga. Wokkehh??

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #5 on: 26 February 2009, 05:42:35 PM »
jadi perwujudan cinta kasih itu hanya lwat Raga ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #6 on: 26 February 2009, 05:45:39 PM »
jadi perwujudan cinta kasih itu hanya lwat Raga ?

Anda tahu apa itu "Raga"?

"Maitri" yang benar-benar murni tidak akan lewat "Raga".

Yab-yum itu dalam ikonografi itu kan simbolisasi. Konyol sekali kalau anda mendefinisikan seks = cinta kasih.

Jangan sampai bahas karmamudra di sini, kalau sampai bahas, akan saya hapus, karena tidak berada pada tempatnya.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #7 on: 26 February 2009, 09:02:05 PM »
jadi perwujudan cinta kasih itu hanya lwat Raga ?

Anda tahu apa itu "Raga"?

"Maitri" yang benar-benar murni tidak akan lewat "Raga".

Yab-yum itu dalam ikonografi itu kan simbolisasi. Konyol sekali kalau anda mendefinisikan seks = cinta kasih.

Jangan sampai bahas karmamudra di sini, kalau sampai bahas, akan saya hapus, karena tidak berada pada tempatnya.

_/\_
The Siddha Wanderer



Quote
Pertanyaan Ketiga lagi-lagi dia memasuki satu ruangan lain yang isinya patung manusia yang sedang berhubungan sex dengan berbagai posisi & ada seorang Bikhu kecil (anak kecil/di bawah umur) yang sedang bertugas membersihkan tempat tersebut.


Topik ini melecehkan ya mas?

Padahal mas Gandalf sangat mengagumi ajaran Tantra yang lebih tinggi daripada Mahayana, ya kan mas?
Musti buru-buru ditutup mas, sebelum berkembang lebih jauh, sebelum ajaran rahasia menjadi bukan rahasia, sebelum kebenaran terungkap, karena kebenaran itu kadang menyakitkan.

Saya dukung bila mas Gandalf me-lock thread ini.

 _/\_



The truth, and nothing but the truth...

Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #8 on: 26 February 2009, 11:04:12 PM »
Terima kasih atas penjelas Bung Gandalf, tapi untuk pertanyaan ketiga masih ? ????????


Quote
Pertanyaan Ketiga lagi-lagi dia memasuki satu ruangan lain yang isinya patung manusia yang sedang berhubungan sex dengan berbagai posisi & ada seorang Bikhu kecil (anak kecil/di bawah umur) yang sedang bertugas membersihkan tempat tersebut.


Topik ini melecehkan ya mas?

Padahal mas Gandalf sangat mengagumi ajaran Tantra yang lebih tinggi daripada Mahayana, ya kan mas?
Musti buru-buru ditutup mas, sebelum berkembang lebih jauh, sebelum ajaran rahasia menjadi bukan rahasia, sebelum kebenaran terungkap, karena kebenaran itu kadang menyakitkan.

Saya dukung bila mas Gandalf me-lock thread ini.

 _/\_




[/quote]
Tidak ada maksud melecehkan dari saya dengan membuka topik ini, apabila ini termasuk pelecehan silahkan di lock!!!!!!
Apa benar ajaran ini merupakan ajaran rahasia dalam Buddha Tibetan ?


 

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #9 on: 27 February 2009, 12:12:01 AM »
Terima kasih atas penjelas Bung Gandalf, tapi untuk pertanyaan ketiga masih ? ????????


Quote
Pertanyaan Ketiga lagi-lagi dia memasuki satu ruangan lain yang isinya patung manusia yang sedang berhubungan sex dengan berbagai posisi & ada seorang Bikhu kecil (anak kecil/di bawah umur) yang sedang bertugas membersihkan tempat tersebut.


Topik ini melecehkan ya mas?

Padahal mas Gandalf sangat mengagumi ajaran Tantra yang lebih tinggi daripada Mahayana, ya kan mas?
Musti buru-buru ditutup mas, sebelum berkembang lebih jauh, sebelum ajaran rahasia menjadi bukan rahasia, sebelum kebenaran terungkap, karena kebenaran itu kadang menyakitkan.

Saya dukung bila mas Gandalf me-lock thread ini.

 _/\_




Quote
Tidak ada maksud melecehkan dari saya dengan membuka topik ini, apabila ini termasuk pelecehan silahkan di lock!!!!!!
Apa benar ajaran ini merupakan ajaran rahasia dalam Buddha Tibetan ?




Mas Risaki, Mas Gandalf serius lho, kalau nggak percaya baca thread ini deh.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=219.300

kalau dia me lock akan sungguhan, jadi jangan ungkapkan sex dalam Tantra mas Ris, walaupun itu fakta.
Mas Gandalf akan tersinggung berat lho.

 _/\_
The truth, and nothing but the truth...

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #10 on: 27 February 2009, 01:57:39 AM »
Selama pembahasan masih berkaitan dengan topik, tidak dimasuki dengan pandangan2 yg berbeda dari ajaran Mahayana untuk apa suatu topik di lock?

Tidak perlu menyindir dengan mengatakan akan tersinggung berat, dan lain2.....Dan seperti yg saya bilang, saya menyediakan thread tersendiri untuk "mempertanyakan" ajaran Mahayana dengan pandangan2 dari aliran lain..
Jadi tidak perlu anda membuat rancu dan OOT sebuah topik....
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #11 on: 27 February 2009, 05:34:43 AM »
Quote
Mas Risaki, Mas Gandalf serius lho, kalau nggak percaya baca thread ini deh.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=219.300

kalau dia me lock akan sungguhan, jadi jangan ungkapkan sex dalam Tantra mas Ris, walaupun itu fakta.
Mas Gandalf akan tersinggung berat lho.

Wiihhh... ternyata motivasi anda selama ini dalam bertanya tentang Mahayana itu benar-benar... !!! Seperti dugaan saya... Hmphhh...  ^-^ ^-^

Saya masih manusia samsara kok. Wajar kalau anda anggap saya tersinggung ... hehe..... saya kan bukan Buddha Sempurna... lagipula anda ini bener2 nggak punya rasa empati ya? Waktu itu dari pagi sampai sore saya ngelayani jawab pertanyaan terus.... dan dalam satu hari saya lihat pertanyaan diulang2 terus... ya sudah akhirnya saya lock dan lagian saya ya capek diberondong 1001 pertanyaan dalam 1 hari. Bayangkan! Kok bisa ya ada 1001 pertanyaan kalau bukan karena motivasi bertanyanya...???

Tapi masih mending tersinggung lah daripada dengan pede me-logika semua ajaran Buddha   padahal Kalama Sutta aja memperingatkan jangan hanya karena logika..... eh.. tapi banyak umat Buddhis ngotot logika... logika... logika terus.... terutama logika pribadi ala "T" doang. Akhirnya bukan Dharma yang diyakini, tapi LOGIKA. Kalau gitu ya udah pindah aja ke agama Nyaya.  ^-^

Quote
Topik ini melecehkan ya mas?

Padahal mas Gandalf sangat mengagumi ajaran Tantra yang lebih tinggi daripada Mahayana, ya kan mas?
Musti buru-buru ditutup mas, sebelum berkembang lebih jauh, sebelum ajaran rahasia menjadi bukan rahasia, sebelum kebenaran terungkap, karena kebenaran itu kadang menyakitkan.

Saya dukung bila mas Gandalf me-lock thread ini.

La wong emang OOT kok.... Kepriye toh? Tapi yah kalau anda nafsu untuk menyindir Mahayana, yah terserah... nanti bro. Edward yang gantian me-lock topik ini....  ;D  ;D 

Ketika anda menyindir seperti, sangat kelihatan bahwa anda bener-bener seseorang yang nggak tahu balas budi dan tidak menghormati keputusan moderator.

Seseorang yang dengan tulus bertanya tentang Mahayana tidak akan keluar ucapan seperti di atas itu.... etika bertanya Dharma harus anda perhatikan! Percuma apabila anda ingin tahu Dharma tapi menyindir sang pembabar Dharma, motivasi macam apa ini? Kalau sang pembabar Dharma menghentikan diskusi karena dirasa pertanyaan yang ada terus mengulang plus karena cukup capek, ya wajar dong dan anda harus menghormati itu.

Kalau anda tidak mengakui saya sembagai pembabar Dharma, silahkan pergi ke Rinpoche, yang udah saya saranin. Kan gampang toh? Thread di lock, ya cari Rinpoche. Kok repot amat ya?

Tambahan:

Tahu nggak ketika anda bilang Abidharmakosa itu karya Mahayana?? Pernyataan itu benar-benar lucu, karena jelas anda tidak tahu sejarah tapi dengan sombong yakin mengatakan kalau Abhidharmakosha itu karya Mahayana!! Yah udah deh anda pergi sana ke ahli sejarah Buddhis yang berkompeten, lalu ngototlah sama dia kalau Abhidharmakosha itu karya Mahayana.... paling anda jadi bahan tertawaan.

Percuma posting dengan bahasa yang sopan dan tanpa amarah, kalau motivasinya ternyata.......!!!!

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 27 February 2009, 06:04:44 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #12 on: 27 February 2009, 05:44:46 AM »
Quote
Tidak perlu menyindir dengan mengatakan akan tersinggung berat, dan lain2.....Dan seperti yg saya bilang, saya menyediakan thread tersendiri untuk "mempertanyakan" ajaran Mahayana dengan pandangan2 dari aliran lain..
Jadi tidak perlu anda membuat rancu dan OOT sebuah topik....

Tahu nggak kira-kira kenapa ya topik yang dibikin bro. edward itu bisa kosong?

Karena di sana nggak ada postingan yang "mengancam" posisi interpretasi T ataupun "mematahkan" posisi interpretasi T....  ^-^  ^-^

Ketika ada yang "mengancam", maka akan muncul pembela-pembela interpretasi T yang banyak yang nggak tahu sejarah, tapi dengan pede dan ngotot ngomong. La ini kan lucu??

Nah sudah kelihatan motivasinya kan bro?

Sampai-sampai thread Bhavaviveka pada akhirnya malah mbahas Arahat bunuh diri atau nggak dalam Theravada.....  ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #13 on: 27 February 2009, 05:52:29 AM »
Quote
Terima kasih atas penjelas Bung Gandalf, tapi untuk pertanyaan ketiga masih ? Huh?Huh???

Tidak ada maksud melecehkan dari saya dengan membuka topik ini, apabila ini termasuk pelecehan silahkan di lock!!!!!!
Apa benar ajaran ini merupakan ajaran rahasia dalam Buddha Tibetan ?

Saya percaya anda tidak melakukan pelecehan....

Antara ikonografi dengan karmamudra tampaknya perlu dibedakan di sini... Yang ditanyakan oleh anda adalah yang ikonografi, apabila ikonografi, maka yang ingin dimaksudkan dalam lukisan tersebut adalah penyatuan kebijaksanaan dan metode cinta kasih yang disimbolisasikan dalam wujud posisi yab-yum.

Mengenai karmamudra... ya lain lagi bagian pembahasannya. Ok? Silahkan kalau mau tahu karmamudra bisa ke topik karmamudra yang sudah pernah diposting sebelumnya. Namun saya hanya bisa memberikan penjelasan sampai tahap tertentu saja, karena itu yang saya tahu, sisanya bisa anda langsung tanyakan ke Rinpoche yang berkompeten.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #14 on: 27 February 2009, 10:09:52 AM »
bro Gandalf, saya berpendapat argumen2 yang tidak berdasar di atas adalah pendapat individu2, tidak mewakili T secara keseluruhan. selama ini, teman2 saya yang T, bersikap baik dan sangat toleran. bahkan beberapa di antara mereka, saya nilai sangat Mahayanis [ketimbang beberapa org yg suka baca keng / baca mantra], berkaitan dengan compassion [sikap batin welas asih] yang baik, pemikiran mereka tentang perkembangan Buddhisme secara menyeluruh yang tidak membeda-bedakan, dan tindakan mereka sehari-hari di masyarakat.

mungkin teman2 ini adalah orang2 yang masih belajar, dan perlu bimbingan, juga guru terbaik melatih kesabaran. adalah satu hal yang baik, sebagai seorang Buddhist, apabila kita hendak mengajukan suatu pernyataan, dilandasi dengan basis / dasar pemahaman yang menyeluruh terhadap suatu ajaran Guru Buddha, dan memahami makna dari ajaran tersebut secara keseluruhan dengan baik.

contoh : apabila kita membaca satu bagian Tripitaka, misalnya berkaitan dgn vinaya. apakah berarti kita, sebagai umat awam, harus mematuhi semua vinaya tsb dan men-just semua tindakan yang tidak berdasarkan vinaya adalah salah. [tanpa memahami bahwa hal itu adalah aturan2 bagi para bhiksu].
 _/\_


By : Zen

nb : saya juga masih belajar
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline risaki

  • Teman
  • **
  • Posts: 58
  • Reputasi: 4
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #15 on: 27 February 2009, 02:06:30 PM »
Saudari-Saudara sedhamma tolong dong :backtotopic:

Bung Gandalf, setelah saya renungkan untuk pertanyaan ketiga bisakah dijawab dengan alasan tradisi atau kebudayaan sebab kalau dijawab seperti yang Bung jelaskan pasti tidak dimengerti (saya sendiri terus terang tidak paham), contoh seperti di Afrika atau Papua yang sampai saat ini masih banyak orang yang berpakaian minim tapi tidak dianggap tabu disana.
Bung tahu sendiri kalau seperti yang terlihat oleh tourist di Temple tsb. terjadi di Indonesia ataupun di USA pasti timbul masalah besar !

Tolong berikan masukan  _/\_

Offline truth lover

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 3
Re: Pertanyaan Seorang Tourist
« Reply #16 on: 28 February 2009, 12:21:57 PM »
Quote
Mas Risaki, Mas Gandalf serius lho, kalau nggak percaya baca thread ini deh.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=219.300

kalau dia me lock akan sungguhan, jadi jangan ungkapkan sex dalam Tantra mas Ris, walaupun itu fakta.
Mas Gandalf akan tersinggung berat lho.

Wiihhh... ternyata motivasi anda selama ini dalam bertanya tentang Mahayana itu benar-benar... !!! Seperti dugaan saya... Hmphhh...  ^-^ ^-^

Saya masih manusia samsara kok. Wajar kalau anda anggap saya tersinggung ... hehe..... saya kan bukan Buddha Sempurna... lagipula anda ini bener2 nggak punya rasa empati ya? Waktu itu dari pagi sampai sore saya ngelayani jawab pertanyaan terus.... dan dalam satu hari saya lihat pertanyaan diulang2 terus... ya sudah akhirnya saya lock dan lagian saya ya capek diberondong 1001 pertanyaan dalam 1 hari. Bayangkan! Kok bisa ya ada 1001 pertanyaan kalau bukan karena motivasi bertanyanya...???

Tapi masih mending tersinggung lah daripada dengan pede me-logika semua ajaran Buddha   padahal Kalama Sutta aja memperingatkan jangan hanya karena logika..... eh.. tapi banyak umat Buddhis ngotot logika... logika... logika terus.... terutama logika pribadi ala "T" doang. Akhirnya bukan Dharma yang diyakini, tapi LOGIKA. Kalau gitu ya udah pindah aja ke agama Nyaya.  ^-^

Quote
Topik ini melecehkan ya mas?

Padahal mas Gandalf sangat mengagumi ajaran Tantra yang lebih tinggi daripada Mahayana, ya kan mas?
Musti buru-buru ditutup mas, sebelum berkembang lebih jauh, sebelum ajaran rahasia menjadi bukan rahasia, sebelum kebenaran terungkap, karena kebenaran itu kadang menyakitkan.

Saya dukung bila mas Gandalf me-lock thread ini.

La wong emang OOT kok.... Kepriye toh? Tapi yah kalau anda nafsu untuk menyindir Mahayana, yah terserah... nanti bro. Edward yang gantian me-lock topik ini....  ;D  ;D 

Ketika anda menyindir seperti, sangat kelihatan bahwa anda bener-bener seseorang yang nggak tahu balas budi dan tidak menghormati keputusan moderator.

Seseorang yang dengan tulus bertanya tentang Mahayana tidak akan keluar ucapan seperti di atas itu.... etika bertanya Dharma harus anda perhatikan! Percuma apabila anda ingin tahu Dharma tapi menyindir sang pembabar Dharma, motivasi macam apa ini? Kalau sang pembabar Dharma menghentikan diskusi karena dirasa pertanyaan yang ada terus mengulang plus karena cukup capek, ya wajar dong dan anda harus menghormati itu.

Kalau anda tidak mengakui saya sembagai pembabar Dharma, silahkan pergi ke Rinpoche, yang udah saya saranin. Kan gampang toh? Thread di lock, ya cari Rinpoche. Kok repot amat ya?

Tambahan:

Tahu nggak ketika anda bilang Abidharmakosa itu karya Mahayana?? Pernyataan itu benar-benar lucu, karena jelas anda tidak tahu sejarah tapi dengan sombong yakin mengatakan kalau Abhidharmakosha itu karya Mahayana!! Yah udah deh anda pergi sana ke ahli sejarah Buddhis yang berkompeten, lalu ngototlah sama dia kalau Abhidharmakosha itu karya Mahayana.... paling anda jadi bahan tertawaan.

Percuma posting dengan bahasa yang sopan dan tanpa amarah, kalau motivasinya ternyata.......!!!!

 _/\_
The Siddha Wanderer

Dimarahin kabur aaahhh....         ^:)^    :))
The truth, and nothing but the truth...

 

anything