This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
1
Theravada / Benarkah tidak ada Atta/Kesadaran yg kekal?
« on: 19 March 2018, 08:43:35 PM »
Menurut Buddhisme, tidak ada Jiwa/Atta/Atma/Kesadaran yg kekal,
Untuk mengetahui sesuatu diperlukan kesadaran..lalu
bagaimanakah cara utk membuktikan/mengetahui bahwa tidak ada kesadaran yg kekal?
Kesadaran dikatakan hanyalah fenomena yg timbul, berlangsung, lenyap silih berganti tiap momen..tidak ada kesadaran yg tetap sama..
Bukankah utk mengetahui sebuah perubahan harus ada pengamat yang tetap? Utk tahu bahwa mobil A bergerak tentu haruslah diambil titik referensi yg tetap, misal dibandingkan pohon , atau diri kita sndiri di pinggir jalan.. kalau kita masuk jg dalam mobil.mobil dikatakan diam terhadap kita.
Contoh lain sehari- hari, saya harus terus berada di dalam ruang kelas utk mengetahui siapa teman2 yg keluar masuk kelas.. kalau saya jg ikut kluar kelas , bagaimanakah saya dpt mengetahui teman2 lain yg keluar masuk? Saya tidak bisa memastikan silih bergantinya teman2 saya yg kluar masuk kelas..
Kembali ke topik kesadaran.
misal kesadaran A muncul, berlangsung lalu lenyap, muncul lagi kesadaran B berlangsung, lenyap lanjut..kesadaran C lalu D, E, F dst...silih berganti tiap momen.
Kesadaran manakah yg bisa mengetahui bahwa kesadaran A lenyap lalu muncul kesadaran B?
Saat kesadaran B muncul, kesadaran A tidak bisa mengetahui munculnya kesadaran B krn kesadaran A sudah lenyap, Kesadaran B juga tidak bisa mengetahui adanya kesadaran A krn saat kesadaran B muncul, kesadaran A sudah lenyap. Saat kesadaran C muncul..kesadaran B tidak bisa mengetahui munculnya kesadaran C karena kesadaran B sudah lenyap saat Kesadaran C muncul dst..
Kesadaran yg manakah yg bisa tetap ada yg mengetahui fakta ini?
Kalau dikatakan hanya Kesadaran Buddha krn sudah tercerahkan yg bisa mengetahui fakta ini, bukankah itu sama saja mengingkari konsep tidak kekalnya kesadaran? Dan itu termasuk special pleading fallacy..
Kalaupun dikatakan saat parinibbana tidak ada kesadaran muncul lagi, bagaimana kah ketiadaan kesadaran ini diketahui? Utk mengetahui apapun dibutuhkan kesadaran.sama seperti ,saya bisa bilang bahwa tidak ada vas bunga di atas meja ini kalau saya hadir utk menyaksikan ketiadaan vas meja..kalau saya tidak hadir utk membuktikan berarti ketiadaan vas tidak bisa dibuktikan.. kalau hanya percaya kata orang bahwa vas bunga itu tdk ada di meja, maka hal trsebut harus bisa dibuktikan oleh diri sendiri..
Kalau dikatakan bahwa kesadaran itu hanyalah pikiran, maka kita perlu kembali ke argumen di atas dan tinggal mengganti kata kesadaran ABC dst dengan pikiran ABC dst
Kalau tidak ada pengamat yg tetap mustahil utk mengetahui adanya ketidakkekalan kesadaran
..jadi ketidak kekalan kesadaran tidak mungkin dibuktikan.
Bukankah kesimpulan yg logis adalah menerima bahwa ada Atta/Atma/Jiwa/Kesadaran yg kekal? Terima kasih
Untuk mengetahui sesuatu diperlukan kesadaran..lalu
bagaimanakah cara utk membuktikan/mengetahui bahwa tidak ada kesadaran yg kekal?
Kesadaran dikatakan hanyalah fenomena yg timbul, berlangsung, lenyap silih berganti tiap momen..tidak ada kesadaran yg tetap sama..
Bukankah utk mengetahui sebuah perubahan harus ada pengamat yang tetap? Utk tahu bahwa mobil A bergerak tentu haruslah diambil titik referensi yg tetap, misal dibandingkan pohon , atau diri kita sndiri di pinggir jalan.. kalau kita masuk jg dalam mobil.mobil dikatakan diam terhadap kita.
Contoh lain sehari- hari, saya harus terus berada di dalam ruang kelas utk mengetahui siapa teman2 yg keluar masuk kelas.. kalau saya jg ikut kluar kelas , bagaimanakah saya dpt mengetahui teman2 lain yg keluar masuk? Saya tidak bisa memastikan silih bergantinya teman2 saya yg kluar masuk kelas..
Kembali ke topik kesadaran.
misal kesadaran A muncul, berlangsung lalu lenyap, muncul lagi kesadaran B berlangsung, lenyap lanjut..kesadaran C lalu D, E, F dst...silih berganti tiap momen.
Kesadaran manakah yg bisa mengetahui bahwa kesadaran A lenyap lalu muncul kesadaran B?
Saat kesadaran B muncul, kesadaran A tidak bisa mengetahui munculnya kesadaran B krn kesadaran A sudah lenyap, Kesadaran B juga tidak bisa mengetahui adanya kesadaran A krn saat kesadaran B muncul, kesadaran A sudah lenyap. Saat kesadaran C muncul..kesadaran B tidak bisa mengetahui munculnya kesadaran C karena kesadaran B sudah lenyap saat Kesadaran C muncul dst..
Kesadaran yg manakah yg bisa tetap ada yg mengetahui fakta ini?
Kalau dikatakan hanya Kesadaran Buddha krn sudah tercerahkan yg bisa mengetahui fakta ini, bukankah itu sama saja mengingkari konsep tidak kekalnya kesadaran? Dan itu termasuk special pleading fallacy..
Kalaupun dikatakan saat parinibbana tidak ada kesadaran muncul lagi, bagaimana kah ketiadaan kesadaran ini diketahui? Utk mengetahui apapun dibutuhkan kesadaran.sama seperti ,saya bisa bilang bahwa tidak ada vas bunga di atas meja ini kalau saya hadir utk menyaksikan ketiadaan vas meja..kalau saya tidak hadir utk membuktikan berarti ketiadaan vas tidak bisa dibuktikan.. kalau hanya percaya kata orang bahwa vas bunga itu tdk ada di meja, maka hal trsebut harus bisa dibuktikan oleh diri sendiri..
Kalau dikatakan bahwa kesadaran itu hanyalah pikiran, maka kita perlu kembali ke argumen di atas dan tinggal mengganti kata kesadaran ABC dst dengan pikiran ABC dst
Kalau tidak ada pengamat yg tetap mustahil utk mengetahui adanya ketidakkekalan kesadaran
..jadi ketidak kekalan kesadaran tidak mungkin dibuktikan.
Bukankah kesimpulan yg logis adalah menerima bahwa ada Atta/Atma/Jiwa/Kesadaran yg kekal? Terima kasih
2
Sutta Vinaya / mencari kisah ini di sutta
« on: 22 August 2013, 09:36:40 AM »
Hello
Saya membaca kisah ini di transkrip ceramah Bhante Panna:
(http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17888.0;wap)
Satu cerita di zaman Sang Buddha ada seorang pertapa yang bisa berjalan di atas air, menyeberangi sungai. Dia menunjukkan kepandaiannya itu di depan Sang Buddha.
"Pertapa, berapa lama kamu bisa mempunyai kepandaian seperti itu?" tanya Sang Buddha. "Dua puluh tahun, Bhagava".
Kalau kita mendengar jawaban seperti itu, kita akan mengatakan,"Aduh, kamu hebat sekali! Dua puluh tahun dengan keuletan, kesungguhan bermeditasi sehingga bisa berjalan di atas air. Aku tidak mampu".
Tetapi komentar Sang Buddha berbeda. Apa komentar Sang Buddha?
"Pertapa kalau Aku dengan uang satu ketip bisa menyeberang sungai (yaitu dengan mengupah perahu menyeberang sungai), tidak perlu 20 tahun".
Bukan sinis, saudara. Kalau Sang Buddha bukan maha bijaksana, tidak mungkin Beliau akan memberikan jawaban seperti itu, tetapi mungkin akan memuji, "Hebat meditasimu, tinggi meditasimu, Aku memujimu, engkau berhasil".
Itu kalau kita. Tetapi Sang Buddha maha bijaksana. Kebijaksanaan Sang Buddha itu membuat Sang Buddha memberikan komentar yang sangat tepat sekali.
"Dengan uang satu ketip, Aku bisa menyeberang sungai, tidak perlu 20 tahun bersusah payah". Itulah kebijaksanaan.
di sutta manakah kisah ini berada? tolong beritahu bab dan ayatnya dengan detil.
saya tanya ke editor accesstoinsight.org, beliau tidak tau kisah ini. Bhante Panna juga tidak memberikan dari mana sumber kisah ini.
thanks
Saya membaca kisah ini di transkrip ceramah Bhante Panna:
(http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17888.0;wap)
Satu cerita di zaman Sang Buddha ada seorang pertapa yang bisa berjalan di atas air, menyeberangi sungai. Dia menunjukkan kepandaiannya itu di depan Sang Buddha.
"Pertapa, berapa lama kamu bisa mempunyai kepandaian seperti itu?" tanya Sang Buddha. "Dua puluh tahun, Bhagava".
Kalau kita mendengar jawaban seperti itu, kita akan mengatakan,"Aduh, kamu hebat sekali! Dua puluh tahun dengan keuletan, kesungguhan bermeditasi sehingga bisa berjalan di atas air. Aku tidak mampu".
Tetapi komentar Sang Buddha berbeda. Apa komentar Sang Buddha?
"Pertapa kalau Aku dengan uang satu ketip bisa menyeberang sungai (yaitu dengan mengupah perahu menyeberang sungai), tidak perlu 20 tahun".
Bukan sinis, saudara. Kalau Sang Buddha bukan maha bijaksana, tidak mungkin Beliau akan memberikan jawaban seperti itu, tetapi mungkin akan memuji, "Hebat meditasimu, tinggi meditasimu, Aku memujimu, engkau berhasil".
Itu kalau kita. Tetapi Sang Buddha maha bijaksana. Kebijaksanaan Sang Buddha itu membuat Sang Buddha memberikan komentar yang sangat tepat sekali.
"Dengan uang satu ketip, Aku bisa menyeberang sungai, tidak perlu 20 tahun bersusah payah". Itulah kebijaksanaan.
di sutta manakah kisah ini berada? tolong beritahu bab dan ayatnya dengan detil.
saya tanya ke editor accesstoinsight.org, beliau tidak tau kisah ini. Bhante Panna juga tidak memberikan dari mana sumber kisah ini.
thanks
3
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / komik Buddha dan Mr Jes*s
« on: 04 September 2011, 05:40:19 PM »
nih ada komik bagus ttg Buddha dan , mereka sewa apartemen di jepang.
tinggal download
nih contohnya pas mereka lagi tidur siang.
http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Young_Men
enjoy!
tinggal download
nih contohnya pas mereka lagi tidur siang.
http://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Young_Men
enjoy!
4
Film / Unmistaken Child
« on: 15 July 2011, 07:28:54 PM »
ni ada film dokumenter ttg pencarian tulku.
keren ni film, banyak dapet penghargaan.
untuk milih anak yang merupakan rebirth dari Lama tertentu ada serangkaian tahap dan ujian.
kalo download pakai link megaupload aja
dapat dari forum laen
keren ni film, banyak dapet penghargaan.
untuk milih anak yang merupakan rebirth dari Lama tertentu ada serangkaian tahap dan ujian.
kalo download pakai link megaupload aja
dapat dari forum laen
5
Tibetan / tanya: bisa terbebaskan hanya dengan menyentuh mandala ini?
« on: 18 June 2011, 04:35:02 PM »
http://www.yogichen.org/gurulin/efiles/e0/e0059.html
saya ketemu mandala keren banget. Adi Buddha Mandala namanya.
katanya kalau pakai mandala ini, bisa terbebaskan. dan dikatakan selain sentuhan, ada obyek spesial lain lewat penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecapan yang bisa membebaskan juga. Jadi misalnya hanya mencium aroma obyek itu bisa terbebaskan. keren banget.
tapi apa memang bisa ya? saya baru denger kali ini.
lalu ada rekan2 yang bisa bantu untuk menjelaskan cara melipat mandala ini untuk dijadikan amulet? caranya ada di link itu.
Mandala ini boleh di print dan gratis. (seperti majalah harmoni)
thanks
saya ketemu mandala keren banget. Adi Buddha Mandala namanya.
katanya kalau pakai mandala ini, bisa terbebaskan. dan dikatakan selain sentuhan, ada obyek spesial lain lewat penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecapan yang bisa membebaskan juga. Jadi misalnya hanya mencium aroma obyek itu bisa terbebaskan. keren banget.
tapi apa memang bisa ya? saya baru denger kali ini.
lalu ada rekan2 yang bisa bantu untuk menjelaskan cara melipat mandala ini untuk dijadikan amulet? caranya ada di link itu.
Mandala ini boleh di print dan gratis. (seperti majalah harmoni)
thanks
6
Sains / suppatitthita-pado
« on: 18 June 2011, 03:25:21 PM »
Telapak kaki yang rata adalah salah satu ciri dari Maha Purissa.
Beberapa orang bilang, telapak kaki rata/datar ini adalah suatu bentuk kecacatan yang mengakibatkan gangguan. Namun ada sebuah penelitian terhadap prajurit angkatan udara Australia yang menunjukkan tidak ada bukti bahwa berkaki rata mengakibatkan lebih mudah cidera dibanding kaki biasa saat latihan fisik militer. Bahkan kemungkinan yang punya kaki datar mengalami cidera lebih sedikit.
mungkin masih perlu dilakukan pernelitian lagi, tapi sudah lumayan lah, yang diteliti kan prajurit yang latihan militer
tentu saja kaki rata masih dianggap kelainan karena tidak semua orang punya, kalau semua orang punya, tidak akan dimasukkan kategori ciri2 Maha Purissa. Kelainan sih boleh tapi kalo cacat belum tentu.
saya lihat gambarnya kaki rata, juga tidak jelek kok.
nah dengan penelitian ini, ada kemungkinan lakkhana2 lainnya bukan berarti aneh, hanya saja kita belum bisa menggambarkan dengn proporsional sehingga dianggap aneh.
enjoy
Beberapa orang bilang, telapak kaki rata/datar ini adalah suatu bentuk kecacatan yang mengakibatkan gangguan. Namun ada sebuah penelitian terhadap prajurit angkatan udara Australia yang menunjukkan tidak ada bukti bahwa berkaki rata mengakibatkan lebih mudah cidera dibanding kaki biasa saat latihan fisik militer. Bahkan kemungkinan yang punya kaki datar mengalami cidera lebih sedikit.
mungkin masih perlu dilakukan pernelitian lagi, tapi sudah lumayan lah, yang diteliti kan prajurit yang latihan militer
tentu saja kaki rata masih dianggap kelainan karena tidak semua orang punya, kalau semua orang punya, tidak akan dimasukkan kategori ciri2 Maha Purissa. Kelainan sih boleh tapi kalo cacat belum tentu.
saya lihat gambarnya kaki rata, juga tidak jelek kok.
nah dengan penelitian ini, ada kemungkinan lakkhana2 lainnya bukan berarti aneh, hanya saja kita belum bisa menggambarkan dengn proporsional sehingga dianggap aneh.
enjoy
7
Sains / Kematian itu tidak pernah eksis...(menurut suatu teori)
« on: 12 June 2011, 10:59:07 AM »
menurut biocentrism, alam semesta, ruang dan waktu adalah ciptaan pikiran..ya otomatis kematian pun hanyalah mimpi..
http://www.robertlanza.com/does-death-exist-life-is-forever-says-theory/
http://www.robertlanza.com/the-biocentric-universe-theory-life-creates-time-space-and-the-cosmos-itself/
menurut Robert Lanza MD
interesting stuff!
http://www.robertlanza.com/does-death-exist-life-is-forever-says-theory/
http://www.robertlanza.com/the-biocentric-universe-theory-life-creates-time-space-and-the-cosmos-itself/
menurut Robert Lanza MD
interesting stuff!
8
Sutra Mahayana / Om Mani Padme Hum berasal dari sutra ini.
« on: 12 June 2011, 10:41:03 AM »
Om Mani Padme Hum tercatat pertama kali ada di Karandavyuha Sutra.
Ini Sutra ttg Guan Shi Yin
ini terjemahan inggrisnya
http://www.fodian.net/world/1050.html
ada di chapter 4 mantranya
enjoy!
Ini Sutra ttg Guan Shi Yin
ini terjemahan inggrisnya
http://www.fodian.net/world/1050.html
ada di chapter 4 mantranya
enjoy!
9
Sains / cara menggambarkan dimensi ke 10
« on: 11 June 2011, 12:45:00 PM »
pernah kita dengar bahwa titik itu tidak berdimensi (secara teoritis)
garis itu punya 1 dimensi (panjang), 2 titik yang dihubungkan akan membentuk garis
bidang datar punya 2 dimensi (panjang dan lebar)
bidang ruang punya 3 dimensi (panjang, lebar dan tebal)
sedangkan durasi itu yang dimensi ke 4... orang merasa hidup dari momen ke momen seperti garis lurus dalam waktu, (masa lalu, masa sekarang, dan masa depan)
sedangkan ada yang menginterpretasikan dimensi ke 5 sebagai pilihan lain yang mungkin kita ambil di momen kita memilih sesuatu
dalam tingkatan subatomik, setiap observasi akan mempengaruhi apa yang diobservasi, jadi mengamati sesuatu dan tidak, hasilnya bisa beda.
titik dipandang sebagai tak berdimensi hanya ada secara teoritis karena pada kehidupan sehari2 saat kita membuat titik dari ujung bolpen,
titik tersebut saat kita amati dengan teliti setelah diperbesar dengan kaca pembesar, ternyata titik tersebut punya jari2, dan tentu saja punya luas yang berarti titik tersebut tidak lagi tidak berdimensi karena bisa kita hitung luasnya. belum lagi menghitung ketebalan tinta yang ada, bisa2 menjadi 3 dimensi.
untuk menggambarkan dimensi2 berikut ada di video ini
enjoy
anotasi di video bisa dihilangkan
garis itu punya 1 dimensi (panjang), 2 titik yang dihubungkan akan membentuk garis
bidang datar punya 2 dimensi (panjang dan lebar)
bidang ruang punya 3 dimensi (panjang, lebar dan tebal)
sedangkan durasi itu yang dimensi ke 4... orang merasa hidup dari momen ke momen seperti garis lurus dalam waktu, (masa lalu, masa sekarang, dan masa depan)
sedangkan ada yang menginterpretasikan dimensi ke 5 sebagai pilihan lain yang mungkin kita ambil di momen kita memilih sesuatu
dalam tingkatan subatomik, setiap observasi akan mempengaruhi apa yang diobservasi, jadi mengamati sesuatu dan tidak, hasilnya bisa beda.
titik dipandang sebagai tak berdimensi hanya ada secara teoritis karena pada kehidupan sehari2 saat kita membuat titik dari ujung bolpen,
titik tersebut saat kita amati dengan teliti setelah diperbesar dengan kaca pembesar, ternyata titik tersebut punya jari2, dan tentu saja punya luas yang berarti titik tersebut tidak lagi tidak berdimensi karena bisa kita hitung luasnya. belum lagi menghitung ketebalan tinta yang ada, bisa2 menjadi 3 dimensi.
untuk menggambarkan dimensi2 berikut ada di video ini
enjoy
anotasi di video bisa dihilangkan
10
Sutra Mahayana / sutra mengurangi karma buruk
« on: 10 June 2011, 03:03:18 PM »
Ini saya dapat dari thread sebelah
lumayan bagus kok, ada gambar2nya juga
https://docs.google.com/leaf?id=0Bxh5qmh5O4m2OTYzMDFkOGMtNTY4NS00MDg0LTlhOTctNTU0ZTExNDZlZTZi&hl=en
ada ttg 12 nidana juga dan bodhicitta
lumayan bagus kok, ada gambar2nya juga
https://docs.google.com/leaf?id=0Bxh5qmh5O4m2OTYzMDFkOGMtNTY4NS00MDg0LTlhOTctNTU0ZTExNDZlZTZi&hl=en
ada ttg 12 nidana juga dan bodhicitta
11
Sutra Mahayana / Sutra Upaya Kausalya
« on: 07 June 2011, 05:54:03 PM »
Rekan2 DC
saya sudah foto sutra upaya kausalya (beda dengan yang ada di bab lotus sutra) dalam bahasa indonesia yang dimuat di majalah harmoni. Untuk rekan2 yang berminat, bisa PM saya dengan menyertakan email saudara.
nanti akan saya kirimkan lewat email yang berisi attachment foto2 sutra tersebut.
saya foto karena kalau mengetik ulang, panjang sekali sutranya, kalau cari di web untuk copy paste juga belum ketemu.
terima kasih
saya sudah foto sutra upaya kausalya (beda dengan yang ada di bab lotus sutra) dalam bahasa indonesia yang dimuat di majalah harmoni. Untuk rekan2 yang berminat, bisa PM saya dengan menyertakan email saudara.
nanti akan saya kirimkan lewat email yang berisi attachment foto2 sutra tersebut.
saya foto karena kalau mengetik ulang, panjang sekali sutranya, kalau cari di web untuk copy paste juga belum ketemu.
terima kasih
12
Film / kartun Buddha
« on: 05 June 2011, 11:26:42 AM »
Ni ada lagi kartun Buddha yang bagus, gambarnya cemerlang ma lagunya enak...
bisa di download mau format flash atau vcd..
ada macam2, tinggal cari
ada ttg Ksitigarbah Bodhisattva
ada ttg Guan Shi Yin Pusa menyelamatkan orang yang memanggil nama Beliau (tinggal pilih yang diselametin dari api, banjir dll)
http://www.alcoo.com/works/film/animation/dizang/dz.html
http://www.alcoo.com/works/film/animation/gsy/pmpview.html
ntar di bagian bawah ada kolom untuk download tinggal disave link as (ntar ada ukuran filenya. misal 122. 45M)
kalau di youtube resolusinya kurang bagus...tapi ini kan website asli
bisa di download mau format flash atau vcd..
ada macam2, tinggal cari
ada ttg Ksitigarbah Bodhisattva
ada ttg Guan Shi Yin Pusa menyelamatkan orang yang memanggil nama Beliau (tinggal pilih yang diselametin dari api, banjir dll)
http://www.alcoo.com/works/film/animation/dizang/dz.html
http://www.alcoo.com/works/film/animation/gsy/pmpview.html
ntar di bagian bawah ada kolom untuk download tinggal disave link as (ntar ada ukuran filenya. misal 122. 45M)
kalau di youtube resolusinya kurang bagus...tapi ini kan website asli
13
Tolong ! / minta tolong diterjemahin tulisan ini..thanks
« on: 31 May 2011, 12:41:39 PM »
kk2 saya tolong diterjemahin tulisan2 ini yang saya dapat dari kemasan kalung yang saya beli di vihara..
untuk gambar pertama dengan latar warna kuning tua itu dari kalung pertama (kalung pertama cuma 1 foto)
sedang pada gambar ke dua dst itu dari kalung ke dua.. (kalung kedua, dikemasannya lebih banyak tulisan daripada yang kalung pertama)
thanks ya
untuk gambar pertama dengan latar warna kuning tua itu dari kalung pertama (kalung pertama cuma 1 foto)
sedang pada gambar ke dua dst itu dari kalung ke dua.. (kalung kedua, dikemasannya lebih banyak tulisan daripada yang kalung pertama)
thanks ya
14
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / ide filosofis yang keren banget
« on: 24 March 2011, 12:00:20 PM »
ide ini memang bertentangan dengan Buddhisme, cuma buat seru2 an aja, karena dulu saya juga punya pemikiran seperti ini.
dulu saya pernah punya pendapat kalau semua yang ada ini hanya ciptaan pikiran saya sendiri belaka, komputer, meja, kursi hanya ada dalam pikiran, tidak benar2 nyata secara obyektif, setiap benda hanya akan ada jika ada yang mengamati, misal saat saya keluar ruangan, meja yang ada di ruangan saya pastilah lenyap, tidak ada cara untuk mengetahui meja itu exist meskipun pakai camera, nah yang paling keren sebagai konsekuensinya, pikiran teman2 saya pun hanyalah ciptaan pikiran saya, interaksi mereka, isi pembicaraan mereka pada saya juga cuma ciptaan pikiran saya, ketidak tahuan pikiran saya menebak apa yang mereka omongkan juga ciptaan pikiran saya,.....salah satu buktinya, saat saya bermimpi bertemu teman dan berbicara padanya, saya juga tidak bisa menebak isi pembicaraan mereka, padahal saat saya bangun, jelas2 mereka hanya ciptaan pikiran saya, nah hal itu dikembangkan sampai saat bangun dan beraktivitas sehari2.
dengan menganut ide bahwa semuanya hanya mimpi yang pikiran saya ciptakan sendiri maka tidak mungkin ada eksperimen yang bisa membuktikan kesalahan saya karena seandainya hasil eksperimen itu membuktikan saya salah, kesalahan itupun hanya sekedar ciptaan pikiran sendiri.
nah barusan ini saya ketemu ternyata ada juga aliran filosofi yang mirip kayak pemikiran saya namanya solipsism
http://en.wikipedia.org/wiki/Solipsism
nah dalam artikel wiki di atas, ternyata solipsism ada kemiripan dengan agama2 timur seperti Buddhism (tapi tergantung penafsiran juga)
dalam Rohitassa Sutta ada kata2 Buddha "Tetapi hanya dalam tubuh yang berukuran satu depa ini, dengan persepsi dan daya pikir, Aku menyatakan bahwa terdapat dunia, awal mula dunia, lenyapnya dunia, dan jalan menuju lenyapnya dunia.”
lalu dalam Yogacara, ada istilah "Refutation of the existence of other minds" (Santanantara dusana).
keren banget lah pokoknya....
ini buat sekedar diskusi aja karena saya lihat memang beda dengan Buddhisme yang umum
dulu saya pernah punya pendapat kalau semua yang ada ini hanya ciptaan pikiran saya sendiri belaka, komputer, meja, kursi hanya ada dalam pikiran, tidak benar2 nyata secara obyektif, setiap benda hanya akan ada jika ada yang mengamati, misal saat saya keluar ruangan, meja yang ada di ruangan saya pastilah lenyap, tidak ada cara untuk mengetahui meja itu exist meskipun pakai camera, nah yang paling keren sebagai konsekuensinya, pikiran teman2 saya pun hanyalah ciptaan pikiran saya, interaksi mereka, isi pembicaraan mereka pada saya juga cuma ciptaan pikiran saya, ketidak tahuan pikiran saya menebak apa yang mereka omongkan juga ciptaan pikiran saya,.....salah satu buktinya, saat saya bermimpi bertemu teman dan berbicara padanya, saya juga tidak bisa menebak isi pembicaraan mereka, padahal saat saya bangun, jelas2 mereka hanya ciptaan pikiran saya, nah hal itu dikembangkan sampai saat bangun dan beraktivitas sehari2.
dengan menganut ide bahwa semuanya hanya mimpi yang pikiran saya ciptakan sendiri maka tidak mungkin ada eksperimen yang bisa membuktikan kesalahan saya karena seandainya hasil eksperimen itu membuktikan saya salah, kesalahan itupun hanya sekedar ciptaan pikiran sendiri.
nah barusan ini saya ketemu ternyata ada juga aliran filosofi yang mirip kayak pemikiran saya namanya solipsism
http://en.wikipedia.org/wiki/Solipsism
nah dalam artikel wiki di atas, ternyata solipsism ada kemiripan dengan agama2 timur seperti Buddhism (tapi tergantung penafsiran juga)
dalam Rohitassa Sutta ada kata2 Buddha "Tetapi hanya dalam tubuh yang berukuran satu depa ini, dengan persepsi dan daya pikir, Aku menyatakan bahwa terdapat dunia, awal mula dunia, lenyapnya dunia, dan jalan menuju lenyapnya dunia.”
lalu dalam Yogacara, ada istilah "Refutation of the existence of other minds" (Santanantara dusana).
keren banget lah pokoknya....
ini buat sekedar diskusi aja karena saya lihat memang beda dengan Buddhisme yang umum
15
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Adi Shankara dan Raja
« on: 22 March 2011, 06:02:42 PM »
Ada seorang filsuf India bernama Adi Shankaracharya.
Suatu hari Adi mengajar di istana di depan raja.
Adi: Oh Baginda, semua ini hanyalah ilusi, istana ini ilusi, selir juga ilusi, pasukan itu ilusi, bahkan Baginda pun hanyalah ilusi.
Raja: benarkah demikian?
(Raja tidak setuju dengan Adi dan merencanakan kejutan untuk Adi Shankara keesokkan harinya)
Adi datang mengajar lagi besok paginya di istana.
Saat Adi datang, raja melepaskan seekor gajah liar yang sedang mengamuk ke arah Adi.
Adi pun segera lari menuju pohon dan memanjatnya
Raja segera menyusul dan tertawa terbahak-bahak melihat Adi yang sedang di atas pohon.
Raja: Oh Adi, kamu bilang semua ini hanya ilusi, kalau benar demikian kenapa kamu lari ketakutan?
Bukankah gajah itu hanyalah ilusi belaka?
Adi: Oh benar sekali Baginda, semua ini hanyalah ilusi, gajah tadi memang hanya ilusi,
diri saya yang Baginda lihat sedang lari lalu memanjat pohon, itupun hanya ilusi...
(yang baca cerita ini juga ilusi)
Suatu hari Adi mengajar di istana di depan raja.
Adi: Oh Baginda, semua ini hanyalah ilusi, istana ini ilusi, selir juga ilusi, pasukan itu ilusi, bahkan Baginda pun hanyalah ilusi.
Raja: benarkah demikian?
(Raja tidak setuju dengan Adi dan merencanakan kejutan untuk Adi Shankara keesokkan harinya)
Adi datang mengajar lagi besok paginya di istana.
Saat Adi datang, raja melepaskan seekor gajah liar yang sedang mengamuk ke arah Adi.
Adi pun segera lari menuju pohon dan memanjatnya
Raja segera menyusul dan tertawa terbahak-bahak melihat Adi yang sedang di atas pohon.
Raja: Oh Adi, kamu bilang semua ini hanya ilusi, kalau benar demikian kenapa kamu lari ketakutan?
Bukankah gajah itu hanyalah ilusi belaka?
Adi: Oh benar sekali Baginda, semua ini hanyalah ilusi, gajah tadi memang hanya ilusi,
diri saya yang Baginda lihat sedang lari lalu memanjat pohon, itupun hanya ilusi...
(yang baca cerita ini juga ilusi)