Sebenarnya perpindahan agama menurut saya karena
tidak mengertinya mereka terhadap ritual yang dijalani.
Mereka yang pergi ke kelenteng selalu di klaim sebagai umat Confusius.
tapi pertanyaannya, sudah pernahkah belajar kitab nya?
jangan jangan liat sepatah kata pun dari apa yang diajarkan confusius mungkin gak perna diliat.
dan yang parah, setelah mereka pindah agama,
ngakunya agama Buddha.
dari Cina, nyasar ke India.
Padahal ajaran Confusius, Taoisme dan Buddhisme adalah ajaran mulia.
mungkin karena basic ini kita dijaman sekarang bisa gampang pindah.
pertama mereka mengukuhkan konsep ke-Dewa-an yang seringkali dipleseti menjadi Ke-Tuhan-an
agar terdengar lebih istimewa. seperti yang ditulis di scribd ini:
tapi tulisan dibawah ini sebagai pengetahuan aja sih, jangan dianggap negative dulu, saya rasa bagus untuk dijadikan perenungan.
http://www.scribd.com/doc/158873725/Masyarakat-dunia-di-cuci-otak-oleh-Israel-agar-menyembah-dewa-nyakedua : didalam keputus asaan, anda diajak ketempat yang sejuk, mewah dan berdoa disana, dengan dibumbuhi kesaksian kesaksian yang gak tau apakah kebenarannya bisa dipegang? atau cuma bumbu pelengkap alias bersandiwara atas nama iman saja?
ketiga : anda ditakut2i melalui dalih ketuhanan. pernah ditempat kerja tiba tiba seorang teman kerja yang kr****n datang dengan membuka alkitabnya yang isinya kira kira semua bangsa yang tidak mengenal Aku akan dibiarkan ke neraka. i lupa pastinya bgm, tapi kira kira maksudnya adl kita harus beragama itu.
Orang orang yang tidak memiliki basic pasti sudah jiper duluan.
atau ambil contoh dalam tulisan di scribd itu.
Ulangan: 13: 6-9
“Apabila saudaramu laki
-laki, anak ibumu,atau anakmu laki-lakiatau anakmu perempuan atau isterimu sendiriatau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam,katanya:Marilah kita berbakti kepada allah lainyang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu,baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh darimu,dari ujung bumi ke ujung bumi, maka janganlah engkau mengalah kepadanyadan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya' janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi kesalahannya, TETAPI BUNUHLAH DIA!
Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat!”.
agama samawi menggunakan ancaman.