//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?  (Read 13649 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #30 on: 24 August 2013, 10:58:40 PM »
kalo bicara soal kuantitas, tentu ujung2nya berbicara mengenai agama buddha sebagai sebuah produk...

keberhasilan penjualan produk agama ini tentunya tergantung pada pemasarannya.

agama buddha tidak pernah ganti bungkus selama beratus2 tahun, mungkin lebih dari seribu tahun! agama buddha bingung pada target pasarnya sehingga ajaran untuk bertapa dipasarkan kepada anak2 muda haus cinta! iklan2 agama buddha sangatlah tidak menarik dan ketinggalan jaman! agama buddha tidak punya strategi jitu untuk mengalokasikan duit untuk mendapatkan pasar sebesar2nya! penganut agama buddha tidak punya kesamaan pendapat mengenai visi penjualan agamanya! penganut agama buddha malahan saling menjatuhkan divisi2 lain yang sama2 satu perusahaan! customer support agama buddha sangat tidak bersahabat!

dengan kebobrokan pemasaran agama buddha ini, masih perlukan dipertanyakan kenapa orang pindah agama?


ini sangat benar dan tidak dapat dibantah, tapi di sisi lain, kegagalan marketing ini ternyata juga memiliki aspek positif, yaitu Agama Buddha tidak memerlukan SPG untuk memasarkan produknya, melainkan mengundang para customer untuk mendatangi produk itu melalui penyelidikan. in the end, hanya customer2 berkualitas yang telah merasakan manfaat dari produk itu yg akan bertahan, dan hanya itulah yg diperlukan oleh Agama Buddha untuk tetap eksis. bukan sekedar mengejar target omzet.

Offline KevinWiijayaa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 13
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #31 on: 25 August 2013, 12:23:04 AM »
jgn malu gan, tanya aja ampe se detail2nya dijamin dijawab dgn senang hati  ;D  ingat jgn cuma 1 bhikku ya beberapa bhikku, dan jgn cuma bhikku 1 aliran tapi beberapa aliran bhikku, terakhir... apapun jawabannya jgn menggenarilisir aliran tsb :)) kaburrrrrrr

iya gan kalau sempat saya akan tanya2 deh, biar lebih tau tentang ajaran agama buddha , thanks for komeng gan  _/\_

Offline KevinWiijayaa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 13
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #32 on: 25 August 2013, 12:30:42 AM »
hal ini sering dibahas, jd untuk menanggulangi itu apa coba ?

sy sering mendengar istilah
1. yg penting qualitas dari quantitas...
2. buddhist tidak menuntut km percaya...
3. semua agama sama saja lah...
4. kita harus toleransi dengan agama lain...

jd yg mengijinkan penurunan quantitas umat buddhist, ya umat buddhist sendiri, yg paling byk berperan adalah umat buddhist KTP, umat buddhist tradisi, umat buddhist tungtungcep dan sejenis nya...

ada beberapa hal yg menjadi kan buddhist di tinggalkan anak muda
1. buddhist tidak menjanjikan keselamatan bagi diri nya, kanesten ckup percaya maka keselamatan uda ada di tangan. (terlepas benar atau tidak)

2. buddhist ribet, kudu pake hio/lilin, duduk dilantai (pegel/kesemutan, kuno/kampungan), konon katanya nyembah patung (walau kaga ngarti penghormatan, dihasut berhala di-iyakan jg).

kanesten kaga ribet, duduk di kursi (modern bo) kaga usa sembayang ini itu tiap bln (cap it cap go, ulang tahun dewa dewi ini itu, sembayang leluhur dan lain nya, pd hal itu bagian dari tradisi chinesse-konghucu), kaga nyembah patung tp cm berdoa n minta-minta ma salib, patung/gambar brewok (apa beda nya ya ?)

3. klo di buddhist, seseorang ngalami kesusahan, kaga ada yg menghibur, kaga ada yg nolong, paling mentok cm dikata "itu kamma mu", klo sukses ngatakan "itu karena usaha ku, diri sendiri"

klo di kanesten ngalami kesusahan, byk yg hibur, ada penghiburan/penguatan, dikatakan kita tidak sendiri ada brewok slalu disamping kita yg siap menolong, walau tetap juga susah...

4. buddhist itu ajaran nya agak ribet, bahasa nya kaga ngarti, susah di inget/dihapal, syair nya panjang2, klo ada artikel/bacaan susah di pahami krn panjang2 n byk istilah planet mars...

kanesten lebih simple, bahasa indonesia, kaga ada istilah aneh2, gampang diinget, jika ada artikel/bacaan ulasan nya sederhana, gampang di cerna, bahkan bs ditafsir sesuka hati yg penting ditafsir yg baek2 aja...

5. dibuddhist kudu meditasi sampe pegel kaki, sampe te-ngantuk-ngantuk, bosen, capek, punggul pegel, useless... di kanesten, kita cukup berdoa, brewok dah siap nolong kita...

6. anak remaja klo disuruh ke vihara, sering kaga mau, alasan nya macem2, cw nya kurang cantik2, ga byk teman sekolah/kuliah ah, yg datang sedikit, ga tau tata cara puja bakti, kata nya "ke vihara atau ga, sama aja, yg penting diri kita sendiri slalu berbuat baik"

*tepok jidat, ciloko

anak remaja kanesten, rajin ke gereja, byk cw cantik2, byk teman2/orang yg kita kenal, tata cara kebaktian simple duduk, nyanyi, berdoa, berdiri...

7. orang tua buddhist, jarang memperhatikan pendidikan agama untuk anak2 nya, umum nya mengatakan, biarkan belajar sendiri, ah semua agama sama aja, biar ga fanatik... hal ini menyebabkan pengetahuan si anak tentang agama buddhist kurang, saddha jg tipis, rentan tergoda janji-janji keselamatan mie instan...

setelah si anak pindah, baru muncul penyesalan, ada crita, orang tua punya bbrp anak, anak nya dibiarkan memilih agama, ketika dia udah tua, anak2 nya kanesten semua. orang tua ini diminta ikut ke kanesten, biar selamat ini itu, jk ga mau, orang tua di musuhi/dibenci. si orang tua ingin jk meninggal, pemakaman nya secara buddhist, tp si anak tidak ada yg menyetujui...

8. masih byk yg lain... tp ntar kepanjangan... silakan ditambahkan sendiri... ;D

setuju nih sama agan yg ini "ke vihara atau ga, sama aja, yg penting diri kita sendiri slalu berbuat baik". karna bagi saya lebih baik jarang ke vihara tapi berkelakuan baik stiap saat, drpd ke vihara tp tdk berkelakuan baik  ;D

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #33 on: 25 August 2013, 06:26:59 AM »
anica anici, bora... bora boriiii.... ;D

tambahan no. 8
gpp umat buddhist pindah ke agama lain, kan semua itu tidak kekal, anicca bo...

jd lg2, umat buddhist sendiri yg jd penyebab penurunan quantitas umat buddhist... jk kita cm mengatakan semua itu tidak kekal, maka kita hanya pasrah melihat kondisi yg ada, kasihan jg perjuangan bhikkhu2, romo2/pandita2, dhammaduta yg tidak mengenal capek menyebarkan buddha-dhamma... tp kita membiarkan buddha-dhamma itu menghilang sedikit demi sedikit tanpa ada usaha apa pun untuk mempertahankan nya...


usaha tetap ada seperti adanya DC :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #34 on: 25 August 2013, 06:28:20 AM »
ini sangat benar dan tidak dapat dibantah, tapi di sisi lain, kegagalan marketing ini ternyata juga memiliki aspek positif, yaitu Agama Buddha tidak memerlukan SPG untuk memasarkan produknya, melainkan mengundang para customer untuk mendatangi produk itu melalui penyelidikan. in the end, hanya customer2 berkualitas yang telah merasakan manfaat dari produk itu yg akan bertahan, dan hanya itulah yg diperlukan oleh Agama Buddha untuk tetap eksis. bukan sekedar mengejar target omzet.

setuju sekali,  :jempol:
memang yang di perlukan 'produk berkualiatas', sepertinya 'produk bagus' tidak akan pindah kok.
« Last Edit: 25 August 2013, 06:34:17 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #35 on: 25 August 2013, 06:39:59 AM »
setuju nih sama agan yg ini "ke vihara atau ga, sama aja, yg penting diri kita sendiri slalu berbuat baik". karna bagi saya lebih baik jarang ke vihara tapi berkelakuan baik stiap saat, drpd ke vihara tp tdk berkelakuan baik  ;D

kalau kelenteng yang disamar kayak vihara, memang tidak perlu
tapi kalau ada tempat/vihara yang punya Bhikkhu, dimana Bhikkhu yang tinggal disana mempraktekkan Dhamma Vinaya dengan disiplin dan ketat, tentunya layak dikunjungi.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #36 on: 25 August 2013, 09:19:01 AM »
ini sangat benar dan tidak dapat dibantah, tapi di sisi lain, kegagalan marketing ini ternyata juga memiliki aspek positif, yaitu Agama Buddha tidak memerlukan SPG untuk memasarkan produknya, melainkan mengundang para customer untuk mendatangi produk itu melalui penyelidikan. in the end, hanya customer2 berkualitas yang telah merasakan manfaat dari produk itu yg akan bertahan, dan hanya itulah yg diperlukan oleh Agama Buddha untuk tetap eksis. bukan sekedar mengejar target omzet.
dengan demikian memang perusahaan ini harus memilih, apa sih yang diinginkannya?

kalau memang tetap ingin segelintir orang yang kebetulan bisa membuka bungkusnya tanpa pengaruh marketing, ya terima aja  keadaan seperti sekarang. jangan mengeluh kuantitasnya kurang, dananya kurang, cari jodoh susah, personel2nya dibajak perusahaan lain...

dilain pihak, kalau memang kuantitas penting dan ekspansi perusahaan, ya terima saja personel2 yang ada nantinya adalah orang yang tertarik dengan bungkusnya, tertarik untuk mencari kenyamanan, tertarik dengan suara merdu customer supportnya dan membuang isinya...

apapun pilihannya, imo, tetap hanya ada segelintir orang yang meneliti, menggali, tertarik dan mengikuti ajaran sang guru... hanya labelnya saja yang berbeda.

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #37 on: 25 August 2013, 11:37:21 AM »
Satu pertanyaan. Dari mana kita tahu bahwa banyak yang beragama Buddha pindah agama mengingat:
 berdasarkan sensus BPS tahun 2010  dibanding tahun 2000, jumlah Buddhis mengalami kenaikan meskipun tidak besar.



GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #38 on: 25 August 2013, 12:17:40 PM »
Satu pertanyaan. Dari mana kita tahu bahwa banyak yang beragama Buddha pindah agama mengingat:
 berdasarkan sensus BPS tahun 2010  dibanding tahun 2000, jumlah Buddhis mengalami kenaikan meskipun tidak besar.





dari sample lingkungan keluarga TS

Offline lukas_osterhagen

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #39 on: 25 August 2013, 05:35:28 PM »
Sebenarnya perpindahan agama menurut saya karena
tidak mengertinya mereka terhadap ritual yang dijalani.

Mereka yang pergi ke kelenteng selalu di klaim sebagai umat Confusius.
tapi pertanyaannya, sudah pernahkah belajar kitab nya?
jangan jangan liat sepatah kata pun dari apa yang diajarkan confusius mungkin gak perna diliat.
dan yang parah, setelah mereka pindah agama,
ngakunya agama Buddha.
dari Cina, nyasar ke India.  ^-^ ^-^ ^-^
Padahal ajaran Confusius, Taoisme dan Buddhisme adalah ajaran mulia.


mungkin karena basic ini kita dijaman sekarang bisa gampang pindah.
pertama mereka mengukuhkan konsep ke-Dewa-an yang seringkali dipleseti menjadi Ke-Tuhan-an
agar terdengar lebih istimewa. seperti yang ditulis di scribd ini:
tapi tulisan dibawah ini sebagai pengetahuan aja sih, jangan dianggap negative dulu, saya rasa bagus untuk dijadikan perenungan.

http://www.scribd.com/doc/158873725/Masyarakat-dunia-di-cuci-otak-oleh-Israel-agar-menyembah-dewa-nya

kedua : didalam keputus asaan, anda diajak ketempat yang sejuk, mewah dan berdoa disana, dengan dibumbuhi kesaksian kesaksian yang gak tau apakah kebenarannya bisa dipegang? atau cuma bumbu pelengkap alias bersandiwara atas nama iman saja?

ketiga : anda ditakut2i melalui dalih ketuhanan. pernah ditempat kerja tiba tiba seorang teman kerja yang kr****n datang dengan membuka alkitabnya yang isinya kira kira semua bangsa yang tidak mengenal Aku akan dibiarkan ke neraka. i lupa pastinya bgm, tapi kira kira maksudnya adl kita harus beragama itu.
Orang orang yang tidak memiliki basic pasti sudah jiper duluan.

atau ambil contoh dalam tulisan di scribd itu.
 Ulangan: 13: 6-9
“Apabila saudaramu laki
-laki, anak ibumu,atau anakmu laki-lakiatau anakmu perempuan atau isterimu sendiriatau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam,katanya:Marilah kita berbakti kepada allah lainyang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu,baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh darimu,dari ujung bumi ke ujung bumi, maka janganlah engkau mengalah kepadanyadan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya'  janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi kesalahannya, TETAPI BUNUHLAH DIA!
Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat!”.

agama samawi menggunakan ancaman.
« Last Edit: 25 August 2013, 05:37:05 PM by lukas_osterhagen »
Bukan hanya karena pandai bicara dan bukan pula karena memiliki penampilan yang baik; seseorang dapat menyebut dirinya sebagai “orang yang baik”, apabila ia
[Dhammatthavaggo 262]

http://4.bp.blogspot.com/-r2yMqc3px7g/UmLHqJGhJmI/AAAAAAAABY4/Fg94t5bpg_U/s1600/1-Buddha%27s-utterance-websie.png

Offline Chan Ming

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #40 on: 25 August 2013, 06:09:13 PM »
Seharusnya anda bilang: jika demikian, mengapa anda tidak pergi saja ke Gunung Kawi? Jika tante itu berkata Gunung Kawi itu kediaman Iblis, lalu anda jawab lagi: Jadi Anda percaya dengan Iblisnya Gurun Pasir? Kenapa Anda tidak berdoa saja kepada Tian Kong??? Dan kalo anda ingin benar-benar kaya seharusnya anda memuja Dewa Mara, Siddharta pernah loh ditawarin bantuan oleh Dewa Mara, jika Siddharta bersedia menuruti perintah Dewa Mara, maka Siddharta akan di bantu menjadi MAHARAJA yang kekuasaannya meliputi seluruh daratan.

Sebenernya sy gak mau ikut camput klo si tante gak mengganggu teritori agama Buddha, pernah waktu sy pulang ke rumah, si tante lg ngobrol dpn rmh, nah ini percakapan yg kira2 sy ingat

Tante : Ya ming klo agama Buddha bikin repot org lo byk aturan, org mati pun harus bakar segala macam, kalau kita di Kr gak begitu, yang mati sudah lah mati, nanti di kasih tempat dan makan enak2 sama Bapa di sorga.

Ming :#Bapa di sorga usahanya Tour and Travel

Ming : Tante, yang bakar2 segala macam dan kasih makan k org meninggal itu bukan ajaran agama Buddha, itu ajaran Kong Hu Chu atau budaya.


Tante : Ah sama saja ming, sama2 bikin repot! mending kyk kita ini senang selalu, gembira, susah byk yg bantu.

Ming :# (:$

Ming :Loh kita di agama Buddha pun byk yg bantu koq, mungkin dulu tante sebelum Kr, jarang sekali sosialisasi, sampai2 gak ada yg bantu???

Tante : Gak lah ming, kalau kita di agama kr, itu di bantu bapa, kita selalu gembira, selalu senang, bisa diberikan apapun yang kita mau sama Bapa.

Ming :Seneng dan gembira bukannya tergantung dr diri kita sendiri? Susah senang kan yang buat pikiran kita, kita mau sedih atau senang....

Tante : tetep aja ming, lebih baik ada Bapa disisi kita, kita gak akan pernah sendiri.

Ming :trus tante bisa jamin, klo masuk Kr bisa langsung kaya?

Tante : Ya saya jamin!!!! yang penting kamu yakin percaya sama Bapa dan mau bekerja keras, Bapa pasti kasih jalan!!!

Ming :  Loh, si Koh Ahong (tetangga sy pemilik garmen paling kaya di lingkungan saya  tinggal, beragama Buddha juga) dy gak yakin dan percaya Bapa tapi dy bisa kaya??? Bukannya susah kaya itu tergantung usaha kerja keras kita, pintar mengambil kesempatan.

Tante : ya dy kan beda, kamu masih muda, makanya sy ajak kamu tobat supaya hidup kamu bisa berubah....

#istri sy buka pintu suruh saya masuk utk makan :))

Setiap sabtu dan minggu pagi, si tante selalu kothbah di balkon lantai 2 kepada Ibu2 yang ada dibawah tmpt mereka biasa kumpul. Sungguh polusi suara, sabtu minggu waktunya saya dan keluarga bangun siang!!!!
Buddha KTP
Namah Saptanam Samyaksam Buddha Kotinam
Tadyatha Om Cale Cule Cundi Svaha.

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Kenapa banyak yang beragama Buddha tp pindah agama ?
« Reply #41 on: 25 August 2013, 06:16:27 PM »
ini sangat benar dan tidak dapat dibantah, tapi di sisi lain, kegagalan marketing ini ternyata juga memiliki aspek positif, yaitu Agama Buddha tidak memerlukan SPG untuk memasarkan produknya, melainkan mengundang para customer untuk mendatangi produk itu melalui penyelidikan. in the end, hanya customer2 berkualitas yang telah merasakan manfaat dari produk itu yg akan bertahan, dan hanya itulah yg diperlukan oleh Agama Buddha untuk tetap eksis. bukan sekedar mengejar target omzet.

Ikut menambahkan.

Dan pada saat mendalami Agama Buddha, pasti diajak untuk berpikir dengan kritis dan rasional.

Masalahnya , "berpikir dengan kritis"  adalah pekerjaan yg sulit, sehingga banyak orang yg tidak mau melakukan.
Apalagi rasional, selama masih melekat pada yang irrasional, tentunya lebih nyaman dan gampang untuk ikut arus "perkembangan jaman" , meskipun tidak jelas kemana "perkembangan -nya", yg penting , tidak ketinggalan.

Hehehehe.
~Life is suffering, why should we make it more?~