Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: kamala on 24 July 2013, 09:02:51 AM

Title: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 24 July 2013, 09:02:51 AM
Temen temen saya sedang mencari tau soal "pindapatta bunga" ini
di Medan setiap menjelang vassa di satu vihara selalu adain upacara ini
penjelasan mereka hal ini berawal saat Sang Buddha hendak mengajar di alam Tavatimsa
sudah dicari" tapi ga ketemu sutta nya
ada yang bisa membantu ?
 _/\_
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 24 July 2013, 09:28:55 AM
Mengenai Sang Buddha mengajar di Tavatimsa juga gak ada dalam sutta apalagi upacara bunga2 ini
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 24 July 2013, 09:36:07 AM
Mengenai Sang Buddha mengajar di Tavatimsa juga gak ada dalam sutta apalagi upacara bunga2 ini
bagaimana dengan kitab komentar Ko Indra ??

tadi cek di salah satu post di DC Sang Buddha menjalankan vassa ke 7 di Tavatimsa.

Menurut teks Manorathapurani, urutan kronologis kediaman masa vassa Sang Buddha adalah sebagai berikut:

Vassa pertama, di Taman Rusa Isipatana, Benares.
Ke dua hingga ke empat, di Kota Rajagaha.
Ke lima, di Kutagarasala, Hutan Mahàvana, Vesàli.
Ke enam, Makula Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke tujuh,  alam surga Tavatimsa.
Ke delapan, Bhesakalavana, Sumsumaragira.
Ke sembilan, Kota Kosambi.
Ke sepuluh, Hutan Parileyyaka.
Ke sebelas, Brahmanagama, Kota Nala.
Ke dua belas, Kota Veranjà.
Ke tiga belas, Caliya Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke empat belas, Hutan Jetavana, Kota Savatthi.
Ke lima belas, Kota Kapilavatthu.
Ke enam belas, Kota alavi.
Ke tujuh belas, Kota Rajagaha.
Ke delapan belas dan ke sembilan belas, Caliya Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke dua puluh, Kota Rajagaha.
Dari ke dua puluh satu hingga ke empat puluh lima, kadang-kadang di Hutan Jetavana dan kadang-kadang di Hutan Pubbà, Kota Savatthi.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 24 July 2013, 10:27:41 AM
bagaimana dengan kitab komentar Ko Indra ??


wah maaf, saya bukan penggemar komentar, sutta2 saja sudah cukup menyibukkan saya.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 24 July 2013, 11:25:33 AM
Pengajaran Abhidhamma hanya ada dalam komentar, di antaranya Dhammapada Atthakatha:

Pembabaran Abhidhamma di Surga Tavatimsa

Setelah Sang Buddha memperlihatkan kesaktianNya, Beliau merenung dan mengetahui bahwa Para Buddha sebelumNya sesudah memperlihatkan kesaktian akan pergi ke Surga Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya. Karena itulah Sang Buddha Gotama pergi ke Surga Tavatimsa, duduk di Singgasana Batu Permata Kuning, Pamdukambla Sila, membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya yang telah menjadi dewa dan juga kepada para dewa lainnya.

Pada saat itu pula banyak umat yang mencari Sang Buddha, ingin bertemu, tetapi mereka tidak menjumpaiNya, seperti juga rembulan yang baru saja terbenam. Mereka berpikir bahwa Sang Buddha menyenangi kesunyian dan meninggalkan mereka pergi ke kerajaan atau negara lain dan tidak akan kembali lagi, mereka mulai menangis dan meratap.

Mereka lalu bertanya kepada Yang Mulia Moggallana : “Ke manakah Sang Guru pergi, Bhante?”

Meskipun Yang Mulia Moggallana sendiri mengetahui dengan baik ke mana Sang Guru pergi, ia berpikir biarlah kesaktian siswa yang lainnya juga menjadi terkenal, maka Beliau menjawab : “Tanyakan kepada Yang Mulia Anuruddha.”

Kemudian mereka bertanya kepada Yang Mulia Anuruddha : “Yang Mulia, ke manakah Sang Guru pergi?”

Yang Mulia Anuruddha menjawab : “Beliau memasuki Surga Tavatimsa, duduk di Singgasana Batu Permata Kuning; membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya.”

“Kapan Sang Guru kembali, Bhante?”

“Sang Buddha akan membabarkan Abhidhamma selama tiga bulan dan Beliau akan kembali pada hari Festival Pavarana.”

Mereka lalu bersama-sama bertekad : “Kami tidak akan pergi, sampai kami dapat bertemu Sang Guru Agung.”

Kemudian mereka mendirikan tenda-tenda menunggu sampai Sang Buddha kembali.

Sebelum Sang Buddha pergi ke Surga Tavatimsa, Beliau telah meminta Yang Mulia Moggallana untuk membabarkan Dhamma kepada masyarakat, dan meminta kepada Culla Anathapindika untuk menyediakan makanan untuk mereka. Karena itulah, selama tiga bulan, Culla Anathapindika menyediakan minuman dan makanan berupa bubur dan makanan padat lainnya, juga dipenuhi bunga-bungaan, wangi-wangian dan hiasan-hiasan. Yang Mulia Moggallana membabarkan Dhamma kepada mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari semua yang datang untuk menyaksikan keajaiban ini.

Ketika Sang Buddha berada di Surga Tavatimsa, Beliau duduk di Singgasana Batu Permata Kuning membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya dan para dewa dari alam sepuluh ribu dewa mengelilingi dan duduk di hadapanNya.

Pada saat Sang Buddha duduk, sinar beraneka warna memancar keluar dari seluruh tubuhNya, menyinari seluruh dewa yang hadir, ibuNya keluar dari Istana Alam Dewa Tusita, menghampiri Sang Buddha dan duduk di sisi sebelah kanan dan Ankura di sebelah kiriNya. Ketika kekuatan para dewa itu bergabung, Ankura menyingkir dan duduk sejauh dua belas yojana.

Pada saat Indaka duduk di sisi kanan Sang Buddha, Beliau kemudian memperhatikan keduanya, dan bercerita tentang masa lampau mereka, tentang perbuatan baik yang telah mereka perbuat pada kehidupan yang lampau.

Sang Buddha duduk di tengah-tengah para dewa yang mengelilinginya dan untuk kebaikan dari ibuNya, Sang Guru mulai menerangkan tentang Abhidhamma, dimulai dengan kata-kata : “Segala sesuatu ada yang baik, segala sesuatu ada yang buruk, segala sesuatu ada yang tidak baik juga tidak buruk.”

Dan selama tiga bulan tanpa berhenti, Sang Buddha membabarkan Abhidhamma.

Ketika tiba waktunya untuk menerima dana makanan, Beliau menciptakan kembaranNya dan berkata, “Ajarkanlah Dhamma sampai Aku kembali.”

Beliau sendiri menuju ke Himalaya dan sesudah membersihkan gigi dan mulut dengan air dari Danau Anotatta, Beliau menerima dana dari Uttarakuru, lalu duduk di sebuah taman dan mulai menyantap makananNya.

Sementara itu Yang Mulia Sariputta pergi ke Surga Tavatimsa dan menunggu Sang Buddha. Ketika Sang Guru menyelesaikan makanNya, Beliau membabarkan Abhidhamma kepada Yang Mulia Sariputta. Sesudah mendengar sendiri dari mulut Sang Buddha, beliau kembali ke Alam Manusia dan membabarkan Abhidhamma kepada lima ratus bhikkhu yang mengiringinya. Kelima ratus bhikkhu inilah yang menerima untuk pertama kalinya Abhidhamma. Mereka disebut Abhidhammabhanaka (Yang Mengerti Abhidhamma).

Sang Buddha melanjutkan pembabaran Abhidhamma selama tiga bulan lamanya. Pada akhir pembabaran Abhidhamma ini, delapan ratus ribu dari jutaan dewa memperoleh pengertian yang benar tentang Ajaran Sang Buddha, dan Maha Maya mencapai Tingkat Kesucian Pertama (Sotapanna).

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/pembabaran-abhidhamma-di-surga-tavatimsa/

Tapi gak tau mana yang dimaksud sebagai pindapata bunga atau sejenisnya
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: will_i_am on 24 July 2013, 01:51:10 PM
Khujuttara juga pernah mendanakan bunga kepada seorang Pacceka Buddha di kehidupan lampaunya, tapi belum ketemu kisah ini dimana adanya...
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 24 July 2013, 02:10:09 PM
Pengajaran Abhidhamma hanya ada dalam komentar, di antaranya Dhammapada Atthakatha:

Tapi gak tau mana yang dimaksud sebagai pindapata bunga atau sejenisnya

Sebelum Sang Buddha pergi ke Surga Tavatimsa, Beliau telah meminta Yang Mulia Moggallana untuk membabarkan Dhamma kepada masyarakat, dan meminta kepada Culla Anathapindika untuk menyediakan makanan untuk mereka. Karena itulah, selama tiga bulan, Culla Anathapindika menyediakan minuman dan makanan berupa bubur dan makanan padat lainnya, juga dipenuhi bunga-bungaan, wangi-wangian dan hiasan-hiasan. Yang Mulia Moggallana membabarkan Dhamma kepada mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari semua yang datang untuk menyaksikan keajaiban ini.

apakah mereka mentafsirkan yang di bold di atas ya

oleh bhikkhu dimana upacara ini diadakan saya dikirimi link web thai yang berisi photo" pindapatta bunga di thai
tapi itu juga tidak menjawab pertanyaan saya.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 24 July 2013, 02:10:42 PM
wah maaf, saya bukan penggemar komentar, sutta2 saja sudah cukup menyibukkan saya.

okay
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 24 July 2013, 02:15:42 PM
Khujuttara juga pernah mendanakan bunga kepada seorang Pacceka Buddha di kehidupan lampaunya, tapi belum ketemu kisah ini dimana adanya...

kalo persembahan bunga kepada Buddha sudah biasa dilakukan tetapi ini pindapatta bunga menjelang vassa
para bhikkhu menerima bunga persembahan dengan blow

(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1009793_510106892400666_557719072_n.jpg)
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 24 July 2013, 03:53:46 PM
dana bunga kepada Bhikkhu, boleh2 saja.
tapi fungsi bowl harusnya untuk terima makanan, bukan terima bunga.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 25 July 2013, 03:40:05 PM
kalo persembahan bunga kepada Buddha sudah biasa dilakukan tetapi ini pindapatta bunga menjelang vassa
para bhikkhu menerima bunga persembahan dengan blow

(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1009793_510106892400666_557719072_n.jpg)
MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 25 July 2013, 04:25:23 PM
MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?

apakah ada vinaya yang melarang bhikkhu makan bunga?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 25 July 2013, 09:01:42 PM
MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?

memang benarnya sih menerima bunga dengan tangan dari pada dengan patta
patta memang harusnya menerima makanan, bukan menerima bunga
tapi tidak ada Vinaya yang melarang, jadi pelanggaran dimana ya ? ???
andai bhikkhu diposting diketahui dari nama viharanya, terus sis shasika mau ambil tindakan apa terhadap bhikkhu tsb ! ^-^
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 26 July 2013, 03:43:10 PM
apakah ada vinaya yang melarang bhikkhu makan bunga?
:)) :))
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 26 July 2013, 03:48:13 PM
memang benarnya sih menerima bunga dengan tangan dari pada dengan patta
patta memang harusnya menerima makanan, bukan menerima bunga
tapi tidak ada Vinaya yang melarang, jadi pelanggaran dimana ya ? ???
andai bhikkhu diposting diketahui dari nama viharanya, terus sis shasika mau ambil tindakan apa terhadap bhikkhu tsb ! ^-^

Ada kok bro di 75 sekhiya. Tapi BUKAN wewenang sy utk ambil tindakan  ;D
http://en.dhammadana.org/sangha/vinaya/227/75sk.htm (http://en.dhammadana.org/sangha/vinaya/227/75sk.htm)
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Brado on 26 July 2013, 04:44:22 PM
Apakah manfaat dari melakukan pindapata bunga ini ?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Sumedho on 26 July 2013, 04:49:54 PM
Apakah manfaat dari melakukan pindapata bunga ini ?
[OOT] long time so see bro :)

Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 26 July 2013, 05:24:42 PM
Apakah manfaat dari melakukan pindapata bunga ini ?

bhikkhu yg bernafsu makan bunga dapat memuaskan nafsunya
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Brado on 29 July 2013, 09:17:28 AM
[OOT] long time so see bro :)

untung aja passwordnya masih ingat :)

bhikkhu yg bernafsu makan bunga dapat memuaskan nafsunya

Baru dengar ada Bhikkhu makan bunga.. :)


Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 29 July 2013, 09:21:57 AM
Baru dengar ada Bhikkhu makan bunga.. :)




loh patta itu memang tempat makanan, kalo ada bunga diletakkan di tempat makanan, apa tujuannya?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 29 July 2013, 01:55:59 PM
loh patta itu memang tempat makanan, kalo ada bunga diletakkan di tempat makanan, apa tujuannya?
jadi vas bunga  :hammer: :hammer: ;D
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 29 July 2013, 03:00:14 PM
Katanya boleh menerima bunga kok:

Quote
Other articles besides food and drink which should be offered to him include anything which will go inside the body, such as medicines. Also, his bowl, robes, and other requisites, if they are touched by laypeople, as these are then considered to be out of his possession. Upon occasions of making puñña when bhikkhus are invited, the gifts which are offered to them by the laity such as flowers, incense, candles, medicines, and any other items useful for their lives, may also be formally offered. If such an occasion is during the "wrong-time" and laypeople wish to offer food in tins or jars (milk is included) these things cannot be placed into his hands or accepted by him, but intimation is made to the bhikkhus of its offering and it is put aside to be kept by a samanera or lay-disciple. Such small points as these constitute not only a discipline for bhikkhus but also for the laity who may thereby grow in carefulness.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/khantipalo/wheel130.html
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 29 July 2013, 04:10:38 PM
Katanya boleh menerima bunga kok:
Quote
Other articles besides food and drink which should be offered to him include anything which will go inside the body, such as medicines. Also, his bowl, robes, and other requisites, if they are touched by laypeople, as these are then considered to be out of his possession. Upon occasions of making puñña when bhikkhus are invited, the gifts which are offered to them by the laity such as flowers, incense, candles, medicines, and any other items useful for their lives, may also be formally offered. If such an occasion is during the "wrong-time" and laypeople wish to offer food in tins or jars (milk is included) these things cannot be placed into his hands or accepted by him, but intimation is made to the bhikkhus of its offering and it is put aside to be kept by a samanera or lay-disciple. Such small points as these constitute not only a discipline for bhikkhus but also for the laity who may thereby grow in carefulness.

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/khantipalo/wheel130.html

IYA bro Ariyakumara, anda benar, saya pun tahu karena saya sendiri juga ngalami menerima persembahan mereka (masyarakat sana meletakkan bunga persembahan mereka dimeja depan kami trs namaskara) TETAPI tidak menerima dengan patta.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 29 July 2013, 04:14:50 PM

IYA bro Ariyakumara, anda benar, saya pun tahu karena saya sendiri juga ngalami menerima persembahan mereka (masyarakat sana meletakkan bunga persembahan mereka dimeja depan kami trs namaskara) TETAPI tidak menerima dengan patta.

OK, I see that. Thx
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 29 July 2013, 04:18:49 PM
OK, I see that. Thx
:jempol:
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 29 July 2013, 04:23:08 PM
cara menerima persembahan bunga dengan patta itu meniru dari vihara di Thailand tetapi saya juga kurang mengetahui apakah itu merupakan tradisi Thai

(http://www.bloggang.com/data/t/travelaround/picture/1310660052.jpg)

http://www.bloggang.com/viewblog.php?id=travelaround&date=14-07-2011&group=27&gblog=5 (http://www.bloggang.com/viewblog.php?id=travelaround&date=14-07-2011&group=27&gblog=5)

Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 29 July 2013, 04:42:13 PM
Setahu gw :
- Dalam praktek Theravada di Indonesia, umat yg memberikan amisapuja kepada bhikkhu biasanya berupa lilin, dupa, dan bunga yg digabung menjadi satu.  Misalnya dalam acara ultah bersama di vihara, yg ultah bulan itu maju ke hadapan bhantenya dan menyerahkan amisapuja/amisadana tadi.

- IMHO, sudah tepat menyerahkan bunga ke dalam patta ketimbang menyerahkan di tangan.  Nanti bisa timbul persentuhan tangan umat wanita dengan tangan bhantenya.  Diterima dengan patta pasti lebih aman.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 01 August 2013, 12:46:42 AM
Setahu gw :
- Dalam praktek Theravada di Indonesia, umat yg memberikan amisapuja kepada bhikkhu biasanya berupa lilin, dupa, dan bunga yg digabung menjadi satu.  Misalnya dalam acara ultah bersama di vihara, yg ultah bulan itu maju ke hadapan bhantenya dan menyerahkan amisapuja/amisadana tadi.

- IMHO, sudah tepat menyerahkan bunga ke dalam patta ketimbang menyerahkan di tangan.  Nanti bisa timbul persentuhan tangan umat wanita dengan tangan bhantenya.  Diterima dengan patta pasti lebih aman.
AMA Bhante Sanjiva  _/\_
Saya LUPA kalo bhante Sanjiva juga penerbit VINAYA.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 01 August 2013, 08:48:23 AM
AMA Bhante Sanjiva  _/\_
Saya LUPA kalo bhante Sanjiva juga penerbit VINAYA.

 :o

Gw bukan bhante, granny  :P   walau kadang terpikir untuk mencoba kehidupan monastic  ;D

Juga bukan penerbit vinaya  #-o :D
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 04 August 2013, 12:49:57 PM
:o

Gw bukan bhante, granny  :P   walau kadang terpikir untuk mencoba kehidupan monastic  ;D

Juga bukan penerbit vinaya  #-o :D
Saya sebut anda bhante karena posting anda :
Quote
Setahu gw :
- Dalam praktek Theravada di Indonesia, umat yg memberikan amisapuja kepada bhikkhu biasanya berupa lilin, dupa, dan bunga yg digabung menjadi satu.  Misalnya dalam acara ultah bersama di vihara, yg ultah bulan itu maju ke hadapan bhantenya dan menyerahkan amisapuja/amisadana tadi.

- IMHO, sudah tepat menyerahkan bunga ke dalam patta ketimbang menyerahkan di tangan.  Nanti bisa timbul persentuhan tangan umat wanita dengan tangan bhantenya.  Diterima dengan patta pasti lebih aman.
Seolah2 anda yang menciptakan Vinaya ketimbang Sang Buddha sendiri.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 05 August 2013, 09:37:00 AM
Saya sebut anda bhante karena posting anda :
Seolah2 anda yang menciptakan Vinaya ketimbang Sang Buddha sendiri.

Arrgggh...  :o   ternyata sindiran tho?  ::)

Bagaimana gw bisa dipersepsikan seolah2 menciptakan vinaya sementara di postingan gw ada kata2 "setahu gw" dan "IMHO" ?  Kan sudah gw tulis setahu gw dan menurut pendapat gw,  apakah kalau berpendapat dan menyampaikan yg gw tahu itu lantas dianggap gw menciptakan vinaya dan melangkahi Sang Buddha?  :-?  Sepertinya  ada perbedaan jelas di antara kita mengenai standar  kebebasan berpendapat.  ^:)^ ^:)^

Setahu gw :
bla bla bla........

- IMHO, sudah tepat menyerahkan bunga ke dalam patta ketimbang menyerahkan di tangan.  Nanti bisa timbul persentuhan tangan umat wanita dengan tangan bhantenya.  Diterima dengan patta pasti lebih aman.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 06 August 2013, 02:56:50 AM
Arrgggh...  :o   ternyata sindiran tho?  ::)

Bagaimana gw bisa dipersepsikan seolah2 menciptakan vinaya sementara di postingan gw ada kata2 "setahu gw" dan "IMHO" ?  Kan sudah gw tulis setahu gw dan menurut pendapat gw,  apakah kalau berpendapat dan menyampaikan yg gw tahu itu lantas dianggap gw menciptakan vinaya dan melangkahi Sang Buddha?  :-?  Sepertinya  ada perbedaan jelas di antara kita mengenai standar  kebebasan berpendapat.  ^:)^ ^:)^
Disini kebebasan berpendapat dijamin, silahkan saja anda berpendapat.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kullatiro on 06 August 2013, 05:01:52 PM
beberapa jenis bunga dapat di makan mentah mentah (asal tidak tercemar pestisida dan bahan kimia )

Edible flower:

Begonia
Calendula (aka mari gold)
Carnation
Chrysanthemums
Clover
Cornflower
Dame's Rocket
Dandelions
Day Lilies
Apple Blossoms
Banana Blossoms
Citrus Blossoms
Jasmine officinale
...

http://homecooking.about.com/library/weekly/blflowers.htm (http://homecooking.about.com/library/weekly/blflowers.htm)

other links

 http://whatscookingamerica.net/EdibleFlowers/EdibleFlowersMain.htm (http://whatscookingamerica.net/EdibleFlowers/EdibleFlowersMain.htm)
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 06 August 2013, 05:04:22 PM
Apakah ada yang punya ref Sutta-Vinaya yang mengizinkan bhikkhu makan bunga?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 06 August 2013, 05:07:01 PM
Apakah ada yang punya ref Sutta-Vinaya yang mengizinkan bhikkhu makan bunga?
:)) :)) ^:)^
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 06 August 2013, 05:16:54 PM
Atau sebaliknya, jika tdk ada larangan utk memakan bunga dlm Sutta-Vinaya, apakah berarti para bhikkhu boleh makan bunga?  :-?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kullatiro on 06 August 2013, 05:20:05 PM
bunga pisang (jantung pisang) bukan biasanya di buat sayur mayur (masakan), jadi bisa dikatakan bunga bunga yang bisa dimakan ini termasuk dalam sayur mayur?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 06 August 2013, 05:34:16 PM
Tapi bunga yang di foto ini kayaknya gak bisa dimakan deh....

(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1009793_510106892400666_557719072_n.jpg)
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 06 August 2013, 06:38:57 PM
Atau sebaliknya, jika tdk ada larangan utk memakan bunga dlm Sutta-Vinaya, apakah berarti para bhikkhu boleh makan bunga?  :-?

ada larangan untuk memakan daging tertentu, dan sepertinya bunga tidak termasuk salah satunya
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kullatiro on 06 August 2013, 08:45:14 PM
Tapi bunga yang di foto ini kayaknya gak bisa dimakan deh....

(https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1009793_510106892400666_557719072_n.jpg)


bukan nya yang putih itu bunga chrysan (chrysanthemum), tapi wa pikir tidak edible (untuk di makan) [pasti ada pestisidanya dan entah bahan bahan kimia apa ]

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum (http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum)


(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f4/NIEdot318.jpg/220px-NIEdot318.jpg)
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 06 August 2013, 09:52:14 PM
ada larangan untuk memakan daging tertentu, dan sepertinya bunga tidak termasuk salah satunya


bukan nya yang putih itu bunga chrysan (chrysanthemum), tapi wa pikir tidak edible (untuk di makan) [pasti ada pestisidanya dan entah bahan bahan kimia apa ]

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum (http://en.m.wikipedia.org/wiki/Chrysanthemum)


(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f4/NIEdot318.jpg/220px-NIEdot318.jpg)

Anggap saja boleh makan bunga, terlepas dari kemungkina edible atau tidak, namun tujuan ritual ini sepertinya hanya persembahan bunga kepada Sangha tetapi dengan media patta, tidak benar-benar untuk dimakan. Kayaknya ini berasal dari tradisi mempersembahkan bunga di vihara dengan para anggota Sangha menunggu di altar diubah dengan pindapatta berkeliling mengumpulkan bunga. Mungkin ini tidak diatur dalam Vinaya karena tidak ada di zaman Sang Buddha dulu  :-?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 06 August 2013, 10:00:38 PM
Anggap saja boleh makan bunga, terlepas dari kemungkina edible atau tidak, namun tujuan ritual ini sepertinya hanya persembahan bunga kepada Sangha tetapi dengan media patta, tidak benar-benar untuk dimakan. Kayaknya ini berasal dari tradisi mempersembahkan bunga di vihara dengan para anggota Sangha menunggu di altar diubah dengan pindapatta berkeliling mengumpulkan bunga. Mungkin ini tidak diatur dalam Vinaya karena tidak ada di zaman Sang Buddha dulu  :-?

tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 07 August 2013, 05:12:13 AM
tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

IMO, kegiatan ini pasti awalnya dari ide Bhikkhu yang cari sensasi, dan supaya kelihatan 'berbeda' dan agar umat awam datang sekalian berdana 'materi'  ^-^ lainnya. 
makanya dibuat kegiatan pindapatta bunga bukan makanan sengaja dibuat 'berbeda', karena sangat bermanfaat utk Bhikkhu dan kumpulannya ;D
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: seniya on 07 August 2013, 07:43:32 AM
tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

Ini memang bukan soal dana makanan lagi, tetapi murni tradisi mempersembahkan bunga. Manfaatnya tidak diketahui secara pasti, mungkin spt manfaat mempersembahkan bunga dalam ritual Buddhis, namun ini mungkin harus diteliti lebih lanjut dengan terjun ke lapangan dan bertanya pada para pelakunya langsung.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 07 August 2013, 08:52:43 AM
Jika ada umat dengan tekad mempersembahkan bunga kepada Sang Tiratana, tentunya baik dan bermanfaat.
(mempersembahkan bunga tidak harus ke Bhikkhu saja, juga bisa menaruh bunga pada objek rupang Buddha atau rupang para Arahat, atau lambang roda dhamma, atau Siripada).
_/\_

Tapi yang janggal adalah Bhikkhu ber pindapatta khusus bunga  :whistle:,
bahkan dijadikan event tiap tahun, inilah yang lucu.  ;D

Wong saya pernah melihat umat awam berdana makanan dan bunga kepada Bhikkhu yang pindapatta, makanan diterima Bhikkhu dengan patta, dan bunga diterima dengan tangan, pas kebetulan wanita yang berdana Bunga, Bhikkhu tsb menutup patta, dan wanita tersebut menaruh bunganya diatas patta yg tertutup, barulah Bhikkhu tsb mengambil bunga yang dipersembahkan ( terjadi bukan di Indonesia 8) ).
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kullatiro on 07 August 2013, 09:04:54 AM
apakah mungkin berhubungan dengan cerita yasodara yang memberi persembahan bunga ke pada SamasamBuddha Gautama ( pada saat masih bhodisatva) pada masa lampau kepada SammasamBuddha pada masa tersebut.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 07 August 2013, 09:10:18 AM
apakah mungkin berhubungan dengan cerita yasodara yang memberi persembahan bunga ke pada SamasamBuddha Gautama ( pada saat masih bhodisatva) pada masa lampau kepada SammasamBuddha pada masa tersebut.

jika Yasodara memberikan bunga kepada Pangeran Gotama adalah hal wajar, apalagi seorang wanita memberikan bunga kepada pria atau seorang istri memberikan bunga kepada suaminya berarti tanda kasih sayang atau cinta  :))

sedangkan ini umat awam mempersembahkan bunga kepada bhikkhu yang berpindapatta khusus bunga, apakah ini juga berarti cinta atau kasih sayang kepada Bhikkhu tsb !  :-[
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 07 August 2013, 09:37:20 AM
tapi apakah manfaat dari kelucuan ini? kenapa tidak berdana makanan siap santap aja?

Makanan siap santap kan sudah menunggu di vihara beraneka ragam di atas meja makan untuk bhante  :whistle:
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Indra on 07 August 2013, 09:46:04 AM
Makanan siap santap kan sudah menunggu di vihara beraneka ragam di atas meja makan untuk bhante  :whistle:

tapi tidak menjawab tentang tindakan lucu2 itu, kalau begitu kenapa tidak dana pulsa atau duit? why bunga?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 07 August 2013, 10:17:49 AM
Makanan siap santap kan sudah menunggu di vihara beraneka ragam di atas meja makan untuk bhante  :whistle:

kalau begitu jangan lagi berpindatta khusus bunga
toh makanan sudah cukup utk kesehatan dan ketahanan langsung fisik tubuh.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kullatiro on 07 August 2013, 10:34:54 AM
jika Yasodara memberikan bunga kepada Pangeran Gotama adalah hal wajar, apalagi seorang wanita memberikan bunga kepada pria atau seorang istri memberikan bunga kepada suaminya berarti tanda kasih sayang atau cinta  :))

sedangkan ini umat awam mempersembahkan bunga kepada bhikkhu yang berpindapatta khusus bunga, apakah ini juga berarti cinta atau kasih sayang kepada Bhikkhu tsb !  :-[

ini tentang pertapa Sumedha (yang nanti terlahir sebagai Sidharta Gautama) dan Brahmana wanita Sumitta (yang nanti lahir sebagai Yasodhara) yang mempersembahkan 8 kuntum teratai ( 5 Diberikan persembahan ke  pertapa Sumedha, dan 3 teratai lagi dipersembahkan sendiri oleh Sumitta ke Buddha Diphankara)kepada Buddha Diphankara (pada jaman Buddha Dhiphankara).
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 07 August 2013, 10:47:30 AM
tapi tidak menjawab tentang tindakan lucu2 itu, kalau begitu kenapa tidak dana pulsa atau duit? why bunga?
kalau begitu jangan lagi berpindatta khusus bunga
toh makanan sudah cukup utk kesehatan dan ketahanan langsung fisik tubuh.

Ah apalah awak ni.... cuma umat biasa pulak, mana berani awak mengatur2 bhante  :D

Sing penting, itu melanggar vinaya ga?  Mana rujukannya?  ^-^ :whistle:
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 07 August 2013, 12:02:45 PM
Ah apalah awak ni.... cuma umat biasa pulak, mana berani awak mengatur2 bhante  :D

Sing penting, itu melanggar vinaya ga?  Mana rujukannya?  ^-^ :whistle:

Ente termasuk penghuni DC, tidak mengapalah utk ikut partisipasi berbagi pengalaman

Tidak ada yg bilang melanggar Vinaya, justru tidak penting even Bhikkhu pindapatta khusus menerima bunga
dan Bhikkhu hanya diwajibkan pindapatta menerima makanan.
apalagi di Sutta belum pernah Buddha Gotama pindapatta khusus menerima bunga.
makanya dikatakan even yg lucu dan apalah pula manfaat bagi umat ???
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 07 August 2013, 05:01:05 PM
ini tentang pertapa Sumedha (yang nanti terlahir sebagai Sidharta Gautama) dan Brahmana wanita Sumitta (yang nanti lahir sebagai Yasodhara) yang mempersembahkan 8 kuntum teratai ( 5 Diberikan persembahan ke  pertapa Sumedha, dan 3 teratai lagi dipersembahkan sendiri oleh Sumitta ke Buddha Diphankara)kepada Buddha Diphankara (pada jaman Buddha Dhiphankara).

rujukannya bukan dr cerita ini tetapi dikatakan berawal dari kisah Sang Buddha mengajar di alam Tavatimsa
lalu saya dikirimi link satu web berbahasa Thailand yang berisi banyak fota" upacara ini, membuatku berpikir meskipun hal itu dilakukan di Thailand buat apa ikut"an
Jika tetangga gencar melakukan arabnisasi apa perlu umat Buddha juga ikut"an melakukan thainisasi, tapi ga berani diungkapin krn yg ngasih link adalah bhikkhu dari vihara yg menyelenggarakan acara pindapatta bunga
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 07 August 2013, 09:08:23 PM
Anoja Theri juga konon pernah mempersembahkan dana sekeranjang bunga di kehidupan lampaunya ke Buddha masa lampau.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: kamala on 07 August 2013, 09:18:29 PM
Anoja Theri juga konon pernah mempersembahkan dana sekeranjang bunga di kehidupan lampaunya ke Buddha masa lampau.

dari pertama jg saya tidak mempertanyakan soal pendanaan bunga kepada Sang Buddha dan murid"Nya
yang saya tanyakan soal dana bunga kepada para bhikkhu yang diletakkan di patta setiap menjelang vassa
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 08 August 2013, 06:54:16 AM
ini tentang pertapa Sumedha (yang nanti terlahir sebagai Sidharta Gautama) dan Brahmana wanita Sumitta (yang nanti lahir sebagai Yasodhara) yang mempersembahkan 8 kuntum teratai ( 5 Diberikan persembahan ke  pertapa Sumedha, dan 3 teratai lagi dipersembahkan sendiri oleh Sumitta ke Buddha Diphankara)kepada Buddha Diphankara (pada jaman Buddha Dhiphankara).

persembahan bunga taruh di dalam patta atau penyerahan langsung ke tangan Buddha ? apakah ada diceritakan !
sepertinya yg dipertanyakan TS adalah dana bunga ke dalam patta, fungsi patta harusnya utk terima makanan bukan bunga, ndak tahu kalau bunganya memang utk di makan 
jika anda melihat foto, bhikkhu sangha berpindapatta khusus dengan berbagai macam bunga, harusnya bhikkhu pindapatta dengan makanan, memang kelihatan jadi lucu  ^-^
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: adi lim on 08 August 2013, 07:04:26 AM
dari pertama jg saya tidak mempertanyakan soal pendanaan bunga kepada Sang Buddha dan murid"Nya
yang saya tanyakan soal dana bunga kepada para bhikkhu yang diletakkan di patta setiap menjelang vassa

bold, cari sensasi doank
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 10 August 2013, 11:38:41 PM
Jika ada umat dengan tekad mempersembahkan bunga kepada Sang Tiratana, tentunya baik dan bermanfaat.
(mempersembahkan bunga tidak harus ke Bhikkhu saja, juga bisa menaruh bunga pada objek rupang Buddha atau rupang para Arahat, atau lambang roda dhamma, atau Siripada).
 _/\_

Tapi yang janggal adalah Bhikkhu ber pindapatta khusus bunga  :whistle: ,
bahkan dijadikan event tiap tahun, inilah yang lucu.  ;D

Wong saya pernah melihat umat awam berdana makanan dan bunga kepada Bhikkhu yang pindapatta, makanan diterima Bhikkhu dengan patta, dan bunga diterima dengan tangan, pas kebetulan wanita yang berdana Bunga, Bhikkhu tsb menutup patta, dan wanita tersebut menaruh bunganya diatas patta yg tertutup, barulah Bhikkhu tsb mengambil bunga yang dipersembahkan ( terjadi bukan di Indonesia 8) ).
Saya SETUJU bunga TIDAK diberikan KEDALAM patta, karena  memang dalam Vinaya diatur patta fungsinya untuk menerima makanan siap makan dan untuk memakan makanan BUKAN untuk menerima BUNGA.
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 10 August 2013, 11:42:51 PM
Anoja Theri juga konon pernah mempersembahkan dana sekeranjang bunga di kehidupan lampaunya ke Buddha masa lampau.
Asyik. Ada ref ya bro ? (nambah pengetahuan nih)  ;D
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 10 August 2013, 11:44:41 PM
Ah apalah awak ni.... cuma umat biasa pulak, mana berani awak mengatur2 bhante  :D

Sing penting, itu melanggar vinaya ga?  Mana rujukannya?  ^-^ :whistle:
yaahh....gimana sih bro Sanjiva ini, pan saya dah kasih  jawaban diawal postingan ttg 75 Sekhiya...disitu jelas menyebutkan patta untuk makan (Sekhiya ada dlm Vinaya).
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 August 2013, 12:20:28 AM
kalau mau formal, berarti air juga gak boleh masuk patta?
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: Shasika on 11 August 2013, 12:23:22 AM
kalau mau formal, berarti air juga gak boleh masuk patta?
Air juga merupakan kebutuhan kelangsungan hidup (masih berkaitan dengan makan), air pun langsung diminum, jadi masih berkaitan juga untuk makan, bila orang makan pasti butuh minum air.  ;D
Title: Re: Pindapatta Bunga ??
Post by: sanjiva on 11 August 2013, 08:14:10 AM
yaahh....gimana sih bro Sanjiva ini, pan saya dah kasih  jawaban diawal postingan ttg 75 Sekhiya...disitu jelas menyebutkan patta untuk makan (Sekhiya ada dlm Vinaya).
Tolong dituliskan (copas) di sini pasal sekhiya yg anda maksudkan supaya jelas  :-?

Air juga merupakan kebutuhan kelangsungan hidup (masih berkaitan dengan makan), air pun langsung diminum, jadi masih berkaitan juga untuk makan, bila orang makan pasti butuh minum air.  ;D
Air yg di patta kan untuk dikepretkan ke umat (blessing) :whistle: