KapanLagi.com - Pemain: Zidni Adam Zawas, Ayu Andhika, Elena Lubis, Ikbal Azhari, Diah Cempaka Sari, Renni Umary
Di bulan puasa ini, konon katanya setan dibelenggu di neraka. Namun Kuntilanak, dedemit asli Indonesia ini, malah muncul di bioskop saat puasa mendekati separuh bulan terakhir. Dan lagi, Kuntilanak yang satu ini muncul tiba-tiba tanpa pengumuman. Penasaran pengen lihat? Ga perlu heran sih karena ini hanya film horor. Yang membuat berbeda karena SARANG KUNTILANAK garapan Ian Jacobs ini tayang di bioskop tanpa gembar-gembor dan gosip yang mengiringi masa promosi.
Masih berpatokan pada film-film horor Indonesia pada umumnya, film ini tak menghadirkan sesuatu yang baru. Ceritanya sangat klasik dan agak mirip JELANGKUNG. Ada sekelompok mahasiswa, Norman, Martha, Vero dan Willy yang tertarik untuk membuat sebuah film dokumenter untuk tugas kuliah mereka. Mereka berencana mendokumentasikan Dusun Kalimati, sebuah dusun terasing yang misterius.
Konon kabarnya, dua puluh tahun yang lalu, seluruh penduduk dusun itu ditemukan tewas secara sadis tanpa penyebab jelas. Kabar yang dipercaya penduduk sekitar, warga dusun tersebut dikutuk oleh Nyi Roro Kidul.
Vivian, sosok dosen pendiam dan misterius, yang mengajar di kampus Norman dan kawan-kawannya, melarang mereka pergi ke Dusun Kalimati karena mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tapi mereka ngotot. Bisa ditebak, berbagai kejadian aneh terjadi hingga mereka memutuskan pulang saat hasil dokumentasi dirasa cukup. Apa yang terjadi setelah mereka pulang?
Bagaimana kisah akhir mereka? Wah tentunya tak sulit untuk menebaknya, bahkan bagi yang tidak suka film horor Indonesia.
Satu hal yang membedakan film ini dengan film-film horor yang lain, yaitu pemainnya yang tergolong wajah baru. Selain itu, tak ada yang istimewa. Akting pemainnya hanya seadanya. Hantu-hantu pun tampil seperti biasa dengan suasana suram di kamar atau ruangan kosong. Bahkan musik yang biasanya ampuh untuk mengagetkan penonton, tak berhasil!
Sepertinya membuat film bagus memang sangat susah. Apalagi membuat penonton tercekam rasa takut, pasti sama sulitnya dengan membuat penonton tertawa oleh guyonan cerdas. (kpl/lin)