//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?  (Read 41621 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #105 on: 05 November 2009, 01:46:45 PM »
Saya pikir, maksud dari Bro Nagaratana itu adalah konsep "Pembebasan" di Mahayana dan Theravada ada perbedaan. Di forum ini sudah pernah ada studi banding antar kedua aliran ini, dan hasilnya didapatkan bahwa ada banyak perbedaan konsep, salah satunya mengenai konsep Nibbana dan Nirvana.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #106 on: 05 November 2009, 01:53:50 PM »
Secara arti literal kata nibbāna dan nirvana tidak berbeda. Keduanya bermakna "padam". Yang membedakan keduanya adalah bahwa yang pertama berasal dari bahasa Pali, sedangnkan yang kedua dari bahasa Sanskrit.

Dalam Buddhisme, nibbāna atau nirvana dianggap sebagai kebebasan tertinggi. Hanya jika kita berbicara mengenai kebebasan tertinggi, memang ada perbedaan makna antara Theravāda dan Mahāyāna. Dalam sekte Theravāda, kebebasan tertinggi bisa dicapai ketika seseorang mencapai kesucian arahat dan tidak harus mencapai sammāsambuddha. Akan tetapi, dalam Mahāyāna, dipercaya bahwa kebebasan tertinggi dicapai hanya ketika seseorang mencapai sammāsambuddha.

Be happy.
Nah itu masalah nya (tulisan yg dibold) !
Memang kalau dibahas tidak akan habis, lebih baik jangan dibahas lagi deh !
Lebih baik setiap individu lebih memperhatikan bathin masing2.
 _/\_
« Last Edit: 05 November 2009, 02:00:43 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #107 on: 05 November 2009, 02:04:42 PM »


Kalau boleh tau, hutan dan viharanya dimana ya?  _/\_
Alamatnya, Nissarana Vanaya, Meetirigala, Sri Lanka. Beliau adalah murid Y.M. Matara Sri Ñāṇarama. Buku beliau yang berjudul Seven Stages of Purification juga telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Terima kasih infonya bro.  _/\_

« Last Edit: 05 November 2009, 02:06:38 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #108 on: 05 November 2009, 04:59:35 PM »
mudah-mudahan ga ada yg tersinggung da.... ^:)^ ^:)^


nah itu yg BEDA....kalau sama mungkin no problem, masalahnya tujuannya sudah beda...nirvana dan nibbana saja berbeda ..

Nibbana sama nirvana bukannya cuma beda tulisan ya, bedanya di mana lagi bro?

Secara arti literal kata nibbāna dan nirvana tidak berbeda. Keduanya bermakna "padam". Yang membedakan keduanya adalah bahwa yang pertama berasal dari bahasa Pali, sedangnkan yang kedua dari bahasa Sanskrit.

Dalam Buddhisme, nibbāna atau nirvana dianggap sebagai kebebasan tertinggi. Hanya jika kita berbicara mengenai kebebasan tertinggi, memang ada perbedaan makna antara Theravāda dan Mahāyāna. Dalam sekte Theravāda, kebebasan tertinggi bisa dicapai ketika seseorang mencapai kesucian arahat dan tidak harus mencapai sammāsambuddha. Akan tetapi, dalam Mahāyāna, dipercaya bahwa kebebasan tertinggi dicapai hanya ketika seseorang mencapai sammāsambuddha.

Be happy.
saudara char dan saudara peace...
nibbana dalam pali memang merujuk pada "padam" ya padamnya pancakhandha...

tetapi dalam mahayana tidak demikian....saya lupa dibahas dimana dan halaman berapa di forum ini...alangkah baiknya jika ada moderator bersedia memberikan link...[ malas search  :-[  ]

tapi singkatnya bisa lihat dalam sutra[sangkrit]

Quote
Subhuti bertanya, “Mengapa kamu keluar darinya setelah kamu memasukinya?”
Manjusri menjawab, “Yang Mulia, anda harus mengetahui bahwa ini adalah perwujudan dari kebijaksanaan dan kearifan seorang Bodhisattva. Ia sesungguhnya memasuki realisasi Kearahatan dan terbebas dari samsara; kemudian, sebagai cara untuk menyelamatkan makhluk-makhluk, ia keluar dari realisasi itu. Subhuti, misalkan seorang pemanah yang ahli merencanakan untuk melukai musuh bebuyutannya, tetapi, karena salah menyangka putra kesayangannya di dalam hutan sebagai musuh, ia menembakkan panah padanya. Putranya berkata, ‘Aku tidak melakukan kesalahan apa pun. Mengapa ayah ingin melukaiku?’ Seketika itu juga, sang pemanah, yang berlari dengan cepat, mendorong putranya dan menangkap panah itu sebelum ia melukai seseorang. Seorang Bodhisattva adalah seperti ini: untuk melatih dan membimbing para Sravaka dan para Pratyekabuddha, ia memasuki Nirvana; tetapi, ia keluar darinya dan tidak jatuh ke tingkat Sravaka dan Pratyekabuddha. Itulah mengapa tingkat Bodhisattva disebut tingkat Buddha.”

dan setahu saya Arahat[savaka]
Quote
Arhats, stainless, free from depravity, self-controlled, thoroughly emancipated in thought and knowledge, of noble breed, (like unto) great elephants, having done their task, done their duty, acquitted their charge, reached the goal; in whom the ties which bound them to existence were wholly destroyed, whose minds were thoroughly emancipated by perfect knowledge, who had reached the utmost perfection in subduing all their thoughts

bagi mahayana nirvana itu bukan "padam" lagi....
dan kalau di teruskan lebih jauh dan lebih jauh lagi..........
SangBuddha[Gotama] dalam Mahayana masih hidup[punya khandha] entah di alam mana dan akan mengajarkan dhamma lagi entah di kalpa mana..

jadi pendapat saya, "apakah Akhir Dukkha itu?" [ saya rasa tidak perlu lagi dibahas, tp pada inti-nya ajaran buddhisme 2 aliran berbeda tujuan ]

dan merujuk pada sutta[lupa nama sutta-nya kalau bisa tolong di post], dimana SangBuddha mengatakan "tujuan"...jika sebuah ajaran tujuan-nya bukan 1. maka itu bukanlah ajaran para buddha...
dan apakah 1 itu.. yakni "akhir dukka atau nibbana"

may all being happiness
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #109 on: 05 November 2009, 11:21:58 PM »
Kalau mau dibahas soal perbandingan Nirvana dan Nibbana antar 2 sekte di atas mungkin ada baiknya dibuat thread baru di board lain, bkn dlm thread ini. Kali ini mungkin pembahasan akan lebih kondusif, mengingat kebetulan skrg ada 2 orang polisi lalu lintas kebetulan lewat yg bisa membantu mengawasi arus lalin dalam DC, Sdr Peacemind dan Sdr Dhammasiri. My humble bow to you both ^:)^

PS. Jangan tilang kalau saya ngga pake helem yah.. ;D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #110 on: 05 November 2009, 11:36:38 PM »
Kalau mau dibahas soal perbandingan Nirvana dan Nibbana antar 2 sekte di atas mungkin ada baiknya dibuat thread baru di board lain, bkn dlm thread ini. Kali ini mungkin pembahasan akan lebih kondusif, mengingat kebetulan skrg ada 2 orang polisi lalu lintas kebetulan lewat yg bisa membantu mengawasi arus lalin dalam DC, Sdr Peacemind dan Sdr Dhammasiri. My humble bow to you both ^:)^

PS. Jangan tilang kalau saya ngga pake helem yah.. ;D

_/\_
Ah saya sih member biasa kok. Tidak ada yang perlu saya awasi. Saya juga dalam tahap belajar, sama seperti member yang lain. Saya tidak merasa superior atau lebih mengerti daripada yang lain. Bahkan, saya merasa ada member lain yang justru lebih pandai, lebih mampu ketimbang saya.
Thanks.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #111 on: 06 November 2009, 01:27:54 AM »
_/\_ Sdr Dhammasiri
Memang mungkin ada yg lebih mengerti dalam bbrp hal dibanding Anda. Tapi mungkin juga ada yg Anda lebih ketahui dibanding yg lain. Tiap pribadi itu unik dan masing2 memiliki kelebihannya dalam 1 dan lain hal. So admit it. ;) _/\_
appamadena sampadetha

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #112 on: 06 November 2009, 04:37:11 AM »
Quote
.....
Seorang Bodhisattva adalah seperti ini: untuk melatih dan membimbing para Sravaka dan para Pratyekabuddha, ia memasuki Nirvana; tetapi, ia keluar darinya dan tidak jatuh ke tingkat Sravaka dan Pratyekabuddha. Itulah mengapa tingkat Bodhisattva disebut tingkat Buddha.”
Maaf,
Hal ini bertolak belakang dengan pengertian Buddha yang saya miliki.

Bagi saya,
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" Tanha'nya padam.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" Cetana'nya padam.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" tidak punya keinginan.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" tidak menabur kamma yang menghasilkan momentum vipaka

Dengan demikian momentum berhenti
Dengan demikian bola berhenti bergulir
Dengan demikian perputaran samsara berhenti
Dengan demikian berakhirnya dukkha
Demikianlah ia disebut berkondisi batin "padam" (read: nibbana)

Lalu,
Apabila seseorang yang "padam" cetana/tanha'nya memiliki keinginan...
Sekali lagi maaf, saya kira tidak layak dikatakan sudah "padam" (nibbana)

dan beberapa hal lain yang sedikit rancu... seperti... kemelekatan dan atta...

but thats me...
Semua tergantung pada apa pengertian "Buddha" / "Nibbana" bagi anda
« Last Edit: 06 November 2009, 04:39:48 AM by Kemenyan »

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #113 on: 06 November 2009, 07:51:43 AM »
_/\_ Sdr Dhammasiri
Memang mungkin ada yg lebih mengerti dalam bbrp hal dibanding Anda. Tapi mungkin juga ada yg Anda lebih ketahui dibanding yg lain. Tiap pribadi itu unik dan masing2 memiliki kelebihannya dalam 1 dan lain hal. So admit it. ;) _/\_

Ya, I can admit it that every person has special talent but my talent is only how to be naughty; nothing else.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #114 on: 06 November 2009, 08:14:30 AM »
_/\_ Sdr Dhammasiri
Memang mungkin ada yg lebih mengerti dalam bbrp hal dibanding Anda. Tapi mungkin juga ada yg Anda lebih ketahui dibanding yg lain. Tiap pribadi itu unik dan masing2 memiliki kelebihannya dalam 1 dan lain hal. So admit it. ;) _/\_

Ya, I can admit it that every person has special talent but my talent is only how to be naughty; nothing else.

welcome to DC

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #115 on: 06 November 2009, 08:34:57 AM »
_/\_ Sdr Dhammasiri
Memang mungkin ada yg lebih mengerti dalam bbrp hal dibanding Anda. Tapi mungkin juga ada yg Anda lebih ketahui dibanding yg lain. Tiap pribadi itu unik dan masing2 memiliki kelebihannya dalam 1 dan lain hal. So admit it. ;) _/\_

Ya, I can admit it that every person has special talent but my talent is only how to be naughty; nothing else.

welcome to DC
Thanks Indra for welcoming me; but won't u spread red carpet to welcome me hahahahaha
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #116 on: 06 November 2009, 08:47:03 AM »
_/\_ Sdr Dhammasiri
Memang mungkin ada yg lebih mengerti dalam bbrp hal dibanding Anda. Tapi mungkin juga ada yg Anda lebih ketahui dibanding yg lain. Tiap pribadi itu unik dan masing2 memiliki kelebihannya dalam 1 dan lain hal. So admit it. ;) _/\_

Ya, I can admit it that every person has special talent but my talent is only how to be naughty; nothing else.

welcome to DC
Thanks Indra for welcoming me; but won't u spread red carpet to welcome me hahahahaha

I'm welcoming the "naughty" part in you. ;D

Offline bong

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
Inilah pendapatku tentang BUDHA.
« Reply #117 on: 21 November 2009, 01:55:43 PM »
bagiku BUDHA adalah bukan suatu bentuk atau aliran apapun.aliran2 yg ada adalah satu forum untuk saling berbagi utuk semua.perjalanan hidup/sejarah SANG SAKYAMUNI adalah salah satu kisah hidup seorang MANUSIA AGUNG yang patut di ambil hikmah bagi setiap mahluk hidup.(ini hanya pendapatku,karena aku baru2 ini ingin menjadi fans berat SANG SAKYAMUNI dan ku pastikan aku gak sanggup utk menjalankannya sepenuhnya.) Mohon maaf bila ada kesalahan dlm tulisanku dan mohon tanggapannya dari teman2. :|

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #118 on: 21 November 2009, 04:51:38 PM »
Tanggapannya? welcome <:-P
appamadena sampadetha

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: Mengapa Aku Condong Ke Theravada?
« Reply #119 on: 23 November 2009, 12:50:18 AM »
hmm..
perhatikan bathin masing-masing..
apakah kita sadar dalam berperilaku?

Dukkha pasti akan berakhir.. itulah yang Beliau (Buddha Gotama) ajarkan.
Jika tidak berakhir, maka Beliau hanya mengada-ada..
Tapi yang saya ketahui melalui ajaran Beliau. Beliau adalah makhluk jujur.
Bahkan dalam tingkatan Bodhisattva dari semua tindakan yang bersifat negatif.

Berkata tidak benar adalah pantangan yang paling wajib bagi para Bodhisattva..

apalagi Beliau telah mencapai tahap sammasambuddha.
Saya meyakini hal tersebut karena lingkaran ini harus terputus. Jika tidak kita tetap berputar-putar..
Dan inilah yang saat itu (pangeran siddhattha cari).. obat untuk memupus kelahiran dan kematian..
obat untuk lepas dari Dukkha.

(gapapa kan saya post kyk gini (ini kan thread untuk Theravada ^^)) hehe

tapi inti nya saya ingin menyatakan hal ini untuk semua baik aliran apapun.. yang saya tahu.. aliran kita semua menuju 1 yang pasti.. nibbana.. ^^

 

anything