Tahukah anda nibbana itu tidak akan pernah terrealisasi tanpa "ada org lain"?
Orang lain hanyalah sarana/penunjuk/rakit dsb, yg utama adalah diri kita sendiri dalam merealisasi nibbana dengan memiliki sila, samadhi dan panna yg kokoh dan pilar utama. Sekalipun ada orang lain tapi ia tidak memiliki panna atau kedua hal lainnya disertai parami yg cukup, sekalipun Sang Tathagata dihadapan kita maka ia tak melihat apapun demikian Dhamma yg cemerlang didepan mata hanya gurun tandus yg terlihat. Lalu siapakah penentu perealisasian nibbana? diri sendiri atau orang lain?
Demikianlah salah satu syair yg telah dibabarkan Sang Buddha sebagai perenungan :
Aku adalah pemilik karmaku sendiri,
Pewaris karmaku sendiri,
Lahir dari karmaku sendiri,
Berhubungan dengan karma ku sendiri,
Terlindung oleh karmaku sendiri,
Apapun karma yg kuperbuat, Baik atau buruk,
Itulah yg akan kuwarisi.
Hendaklah ini kerap kali kurenungkan