//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Lily W

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 320
196
Theravada / Re: KALAMA SUTTA DAN JAJAH INTELEK~KEBEBASAN TERJAJAH
« on: 11 December 2009, 10:20:45 PM »
^ :jempol: GRP sent lah...

_/\_ :lotus:

197
Theravada / KALAMA SUTTA DAN JAJAH INTELEK~KEBEBASAN TERJAJAH
« on: 11 December 2009, 03:41:22 PM »
KEBEBASAN TERJAJAH
(oleh Selamat Rodjali)

Kebebasan terjajah, sebuah analisa terhadap kecenderungan psikologi sosial modern...

PENDAHULUAN
Dunia saat ini, mengalami perkembangan pesat di berbagai sektor. Berbagai pendekatan berbeda di bidang ekonomi, sosial, teknologi, komunikasi dan sebagainya begitu mudah dipelajari dan banyak perguruan formal dan informal yang langsung ataupun tak langsung mengajarkan dan memberikan informasi mengenai hal yang berkembang tadi, tak terkecuali Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang begitu banyak dilalui oleh para guru, cendekiawan, pedagang, filosif, pendeta religius dan sebagainya. Di bidang spiritual, Indonesia pun mengalami transformasi. Tiap guru yang datang singgah di sini
mengajarkan ajaran atau doktrin yang dianutnya sebagai yang paling top. Dalam usaha merebut pangsa pasar (pengikut)nya, mereka tak segan menyatakan diri (mengklaim) bahwa ajarannya yang terbaik, yang lain (yang pernah ada, yang
sedang ada dan yang akan ada) dianggapnya ketinggalan jaman dan salah. Usahanya begitu gencar, bahkan dapat menyusup ke rumah sakit, door to door; bahkan pula orang yang sedang sekarat menghadapi ajal atau yang baru lahir tak luput dari incarannya. Orang-orang yang terlibat di dalamnya menjadi bingung. Situasi ini tak jauh berbeda dengan situasi yang menimpa suku Kalama di India ketika guru Gotama masih hidup. Suku Kalama itu bingung memutuskan doktrin mana yang layak mereka terima dan ikuti, karena semua brahmana saat itu mengklaim bahwa doktrinnya paling top.
Problema ini akhirnya dapat terselesaikan ketika mereka membawanya ke hadapan guru Gotama, seperti tertulis dalam ‘Kotbah terhadap Kalama’, Tipitaka.

Kotbah terhadap Kalama mungkin tidak asing bagi para penganut doktrin yang diajarkan guru Gotama, namun apakah doktrin itu masih relevan dengan dunia modern ini? Apakah penting para ilmuwan ataupun bukan menyadari dan melatih prinsip-prinsip seperti tertuang dalam kotbah terhadap Kalama? Marilah kita melakukan analisa yang lebih mendalam!

SEPULUH POKOK KOTBAH TERHADAP KALAMA
Guru Gotama mengajarkan kepada suku Kalama, dan juga kita semua tentunya, untuk tidak segera atau tergesa-gesa
menerima atau mempercayai sesuatu. Sepuluh kondisi pokok telah diuraikan agar kita senantiasa sadar sehingga terhindar dari perbudakan intelek, penjajahan intelek/kecerdasan seseorang, bahkan dari guru Gotama sendiri. Pokok-pokok ini
sangat memungkinkan bagi kita untuk mengetahui bagaimana memilih ajaran yang benar-benar mampu mengatasi penderitaan/ketidakpuasan. Kesepuluh pokok tersebut adalah :

1. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena telah berlangsung lama dan telah melalui banyak tahun.
Kebudayaan menerima dan mempercayai sesuatu hanya karena telah lama dan diulang dari cerita bertahun-tahun merupakan ciri orang yang tidak mempunyai ‘akal’. Misalnya, masih banyak orang yang percaya bahwa akan terjadi
malapetaka pada tahun ‘binatang X’ (tahun tersebut umumnya menganut prinsip berlambang ular, kuda, harimau, dan sebagainya).

2. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena beberapa hal yang dilakukan telah menjadi tradisi.
Ada kisah binatang yang mengikuti seekor kelinci yang lari ketakutan karena menganggap bahwa mangga yang jatuh di sampingnya sebagai bumi yang terbelah. Demikianlah orang-orang yang cenderung meniru orang lain dan telah menjadi tradisi (kebiasaan) lama tanpa pertimbangan. Mereka akan menghadapi bahaya.

3. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu karena semata-mata dilaporkan dan berita tersebut tersebar ke berbagai pelosok, bahkan ke seluruh dunia.
Hanya orang yang tidak berpikirlah yang mudah terkena (rentan) oleh ‘gosip.’, karena mereka tidak mau memanfaatkan potensi intelegensia/kecerdasannya.

4. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena dikatakan tertulis dalam sebuah kitab suci.
Kitab suci sering kali disalahgunakan. Beberapa kekeliruan fatal yang dapat terjadi di antaranya ialah kekeliruan dalam proses perbanyakan kitab (salah tulis, salah ketik, tidak tertulis, tidak terketik), dalam proses pengalihbahasaan, dalam tafsir, di mana semua itu mungkin saja orang yang terlibat di dalamnya tidak paham atau sengaja membuat keliru
dengan menambah atau menyisipi atau menghilangkan bagian tertentu sehingga makna yang terkandung di dalam kitab suci aslinya tidak lagi terpenuhi. Salah satu di antaranya kitab suci yang memuat ajaran guru Gotama saat ini telah banyak dimanipulasi sehingga para penganutnya yang tidak kritis akan terjerat pandangan keliru. Umat yang hanya terima begitu saja dan tanpa mau mengkaji secara teliti kitab sucinya akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kebodohan tersebut. (Catatan: ajaran aseli guru Gotama menyiratkan bahwa untuk mengatasi penderitaan dan merealisasi kebahagiaan sejati, maka ajaran tersebut harus berprinsip mengikis keserakahan, kebencian dan kebodohan batin).

5. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena cocok dengan akal atau logika.
Ilmu logika semata-mata salah satu cabang dari ajaran yang digunakan untuk mengukur ‘kebenaran’. Ilmu tersebut dapat saja keliru apabila data, metoda dan sensor yang digunakan tidak tepat dan tidak lengkap.

6. Jangan memerima atau mempercayai sesuatu hanya karena telah benar secara alasan deduktif atau induktif.
Alasan deduktif atau induktif sering kali dikenal dalam filsafat. Bagi orang tertentu yang menyukai pernyataan
‘mendalam’, terkadang menganggap hal itu sebagai buah kebijaksanaan. Namun sekali lagi, hal tersebut hanya salah
satu pandangan dan tak dapat langsung diterima begitu saja, dan hal itu tidak dapat disetarakan dengan kebijaksanaan karena alasan deduktif atau induktif terkadang tidak benar apabila alasan, pemilihan pemisalan/asumsi dalam pendugaan/hipotesa, tidak cocok atau tidak tepat.

7. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena cocok dengan pengertian umum seseorang. Pengertian umum kadang kala merupakan keputusan yang didasari kecenderungan seseorang. Umumnya, kita sering menyukai pendekatan ini, sehingga kita begitu terbiasa. Para filosof sering menyukai ini dan terjebak menganggap dirinya pandai.

8. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena sesuai dengan opini atau teori yang telah dipertimbangkan berulang-ulang. Pandangan seseorang mungkin saja salah atau metode percobaan/praktik dan pengambilan keputusannya tidak benar.
Menerima sesuatu yang cocok dengan teori kita tampaknya sebagai pendekatan ilmiah, namun sesungguhnya tidak demikian, karena pembuktian dan percobaan dari sensor yang terbatas akan membawa hasil yang terbatas pula, apalagi sampai saat ini belum ada sensor untuk batin.

9. Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena pembicaranya tampak dapat dipercaya/kelihatan suci.
Penampilan luar dan pengetahuan nyata seseorang tidak dapat disamakan. Seringkali Kita temui pembicara bereputasi baik yang mengeluarkan kata-kata tentang sesuatu yang tidak benar dan bodoh. Demikian pula terhadap komputer, kini manusia gandrung terhadapnya, padahal komputer dapat menjadi sumber manipulasi serta penipuan termasuk penipuan informasi. Komputer diprogram oleh orang yang terbatas, kemampuannyapun terbatas. Harap pernyataan ini tidak
diartikan bahwa doktrin guru Gotama anti komputer, sebaliknya pandanglah komputer ini secara arif sehingga kita tidak dimanfaatkan oleh oknum di balik komputer itu.

10.Jangan menerima atau mempercayai sesuatu hanya karena pembicara atau pembabarnya adalah guru kita.
Secara umum, guru adalah yang digugu dan ditiru. Ungkapan ini sebenarnya menyesatkan. Karena bila murid sepenuhnya meniru guru, dapat menimbulkan bahaya bila guru itu tidak benar.

Para pembaca, marilah direnungkan, apakah ada doktrin kebebasan seperti di atas bagi para calon pengikut doktrin tersebut di dunia ini? Secara tegas sepuluh pokok di atas menyiratkan bahwa doktrin itu tidak mengandung sistem dogma, tidak ada
tekanan untuk percaya dan ‘amin’. Semua diundang untuk menguji dengan benar sehingga keputusan mengikuti doktrin itu diambil secara mantap. Kualitas ini akan menjaga para pelaksananya agar terhindar dari perbudakan intelek seperti di atas.

MODERNISASI, SATU KEBEBASAN YANG TERJAJAH ...
Kini, manusia cenderung menganggap keadaan yang dijalaninya sebagai satu perubahan yang mengarah ke modernisasi. Semakin lanjut waktu bergulir, semakin modern rasanya dunia ini. Manusia-manusia ‘modern’ ini umumnya hidup dalam suasana cepat, dan harus selalu siaga ‘setiap’ waktu. Mereka tergesa ke sana dan kemari karena permintaan yang
merupakan kesibukannya; mereka makan begitu cepat dan perli lagi, terbaring sebentar melewati malam dan setelah beberapa saat tertidur, bunyi alarm dari penunjuk waktu berdering, mereka harus cepat pergi lagi. Manusia sibuk demikian sepanjang hari, pikirannya begitu terikat; mereka tidak memiliki waktu untuk berpikir religius dan untuk mengerti kebenaran sejati. Satu pemandangan umum tentang manusia ‘modern’ ini adalah kebebasannya menentukan segala pilihannya. Mereka memilih setiap propaganda yang dijajakan. Betapa ‘modern’nya mereka sehingga mereka akhirnya terdorong membeli sesuatu yang tak layak dimiliki atau dimakan. Kebebasan yang mereka banggakan tersebut sebenarnya telah terjajah oleh propaganda dan ini luput dari pengamatan mereka. Mereka telah menjadi budak intelek dan budak spiritual.

Jadi sebagai peringatan kepada orang ‘modern’, bahwa mereka patut berhati-hati karena kebebasan yang mereka anut saat ini cenderung merupakan kebebasan yang sesungguhnya tidak bebas, satu kebebasan yang terjajah.

KOTBAH TERHADAP KALAMA DAN PROSES PENDIDIKAN ANAK
Kini, dunia sedang diputar dengan cepat oleh kekotoran batin. Pesatnya perkembangan transportasi, komunikasi dan teknologi dapat menghancurkan kepribadian, karena dengan kekuatan kekotoran batin itu, dunia sedang memuja materi, seks dan kemewahan. Kecenderungan ini diakibatkan kurangnya perhatian, kewaspadaan dan kebijaksanaan seperti yang tersirat dalam kotbah terhadap Kalama. Manusia yang terlibat di dalamnya banyak yang tidak mengetahui bagaimana menentukan pilihan pada situasi itu. Akibatnya, secara global dunia mengalami krisis perdamaian dan sebaliknya kriminalitas
dan kejahatan kian meningkat. Generasi muda khususnya sangat peka dan mudah terpengaruh. Untuk itu perkembangan batin generasi muda perlu diperkaya dengan prinsip-prinsip kotbah terhadap Kalama.

Anak-anak dapat menerapkan prinsip ini sehingga kewaspadaannya tergugah, dan apabila mereka terlatih dengan prinsip itu, mereka tak akan diselimuti kegelapan batin. Tentu dalam hal ini, peranan orang tua sangat penting. Orang tua seyogyanya mengajar, mendidik dan melatih putera-puterinya untuk mengetahui bagaimana untuk mengerti dunia dan instruksi-instruksi yang mereka terima, untuk melihat betapa beralasannya kata-kata dan jenis hasil yang datang darinya (sebab akibat). Anak itu seyogyanya terlatih dalam sebab akibat sehingga semua pertimbangan yang diambilnya merupakan
pertimbangan yang masak dan beralasan secara alamiah.

Hal ini tidak berarti agar anak tidak mendengar kata orang tua, tetapi secara implisit, sepenuhnya seorang anak seyogyanya
mendengarkan dan mempercayai sesuatu setelah melihat makna nyata dan manfaat akibat yang akan diterima dari mempercayai dan melaksanakannya.

APAKAH KOTBAH TERHADAP KALAMA DAPAT DITERIMA DUNIA KINI?
Kotbah terhadap Kalama memiliki prinsip yang sesungguhnya sesuai dengan pendekatan dan metode ilmiah, lebih-lebih lagi teori dalam ilmu pengetahuan senantiasa belum selesai dan terus berubah. Ilmuwan sejati akan lebih mempercayai sesuatu secara nyata dibandingkan teori mereka, konsep-konsep, dugaan atau alasan karena kriteria mereka untuk menerima sesuatu adalah kebenaran sejati yang beralasan. Dengan demikian kotbah tersebut memenuhi harapan dan kebutuhan para ilmuwan sejati.

Apabila seseorang mengikuti 10 prinsip di atas, ia akan memiliki pengetahuan dan alasan yang tidak melekat kepada ide atau pernyataan yang pertama kali didengarnya. Prinsip yang telah berkembang di dalam batin orang tersebut akan menjadi saringan yang ampuh dalam menangkal perbudakan dan penjajahan spiritual maupun intelek. Dengan demikian, dunia yang diracuni oleh ‘kebebasan’ ini apakah secara nyata mengetahui atau memiliki kebebasan seperti yang tertuang dalam 10 prinsip tadi? Apabila kita tidak dibekali oleh 10 prinsip tadi, maka kita akan cenderung terjajah jauh lebih berat daripada suku Kalama di Jaman guru Gotama saat itu. Kesepuluh prinsip ini mengundang untuk dibuktikan baik secara ilmiah maupun secara spiritual, dan tidak lapuk oleh waktu.

KESIMPULAN Sepuluh prinsip kotbah terhadap kalama tidak pernah melarang kita untuk mempercayai atau tidak mempercayai sesuatu; prinsip itu mengajarkan kita untuk mempercayai sesuatu hanya atas dasar kecerdasan yang bebas dan kebijaksanaan. Prinsip
itu menganjurkan kita untuk mendengarkan tanpa mengabaikan potensi kecerdasan dan kebijaksanaan kita. Lebih jauh lagi, prinsip itu dapat menolong kita untuk dapat berpikir, menimbang, meneliti dan memutuskan dengan kehalusan dan ketelitian yang tangguh, sehingga kita dapat menemukan ‘jarum emas’ di dalam timbunan rumput kering yang setinggi gunung.

“..., O, Suku Kalama, memang benar kamu menjadi ragu, ...”
“O, Suku Kalama, janganlah kamu menerima atau mempercayai sesuatu ...”
“Tetapi, bila kamu mengetahui secara mandiri bahwa hal ini tidak baik, hal ini dicela para bijaksana, hal ini bila dilakukan akan membawa kepada keruntuhan dan penderitaan, maka tentunya kamu layak untuk tidak menerimanya...”


Kebebasan terjajah tak akan terjadi jika kita berprinsip seperti di atas.
=================

Semoga bermanfaat..

_/\_ :lotus:

     


198
^

makanya ngun2 dateng donk kalo kopdar, bs ketemu artis2 nya DC..
Tuh salah satu nya yg paling kueeren, c'Lily...  :)

ehm..ehm....lain kali pake yg lebih seksi ah...:)) :)) :))

_/\_ :lotus:.

Ngak tobat2 nih mami.  :))

Ryu Mode on : hiduplah saat ini...kalo ada yg cantik, nikmati aja...:))

_/\_ :lotus:

Ryuyana  =))

HIDUP RYU....:jempol:

_/\_ :lotus:

199
Kesehatan / Re: [AK] Batuk-batuk
« on: 10 December 2009, 04:15:04 PM »
Nanya donk, selama kira-kira 1 bulan 2 minggu, gw terus2an mengalami batuk. Awalnya dari batuk berdahak, dengan berbekal obat-obatan china (gak sembuh2) lalu ganti ke komix, 1 bulan kemudian akhirnya batuk itu hilang juga. Namun kira2 1 minggu kemudian, batuk gw kambuh lagi, kali ini gak berdahak, dan cukup parah. Mesti diapain nih ya? Obat uda diminum, air putih uda banyak ditenggak, tapi batuk tetap gini2 aja.

Saya kalo batuk juga parah...bisa berbulan2 lho... kdg2 aku diamin dan ga mau makan obat...dia bisa sembuh sendiri lho....pernah aku ga mau makan obat...ada saudara bilang lama2 paru2 bisa rusak ...mau ga mau harus cari obat dech...pernah di referensikan minum VCO + Vit. C...dan hasilnya bagus. VCO itu bagus juga buat penderita sakit paru2.

_/\_ :lotus:

200
Kesehatan / KETERKAITAN KETEGANGAN DAN PENYAKIT*)
« on: 10 December 2009, 04:03:25 PM »
KETERKAITAN KETEGANGAN DAN PENYAKIT*)

Lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, pernah didiskripsikan
suatu keterkaitan antara sikap batin dengan jasmani seseorang. Uraian
tersebut di antaranya berisikan analisa dan sintesa atas proses batin
dan jasmani mahluk hidup, yang sampai saat ini dikenal oleh dunia
Barat sebagai aspek psikologi religius yang telah membuka mata para
psikolog, dokter dan ilmuwan di dunia. Menurut uraian itu, jasmani
(materi tubuh) suatu mahluk berproses dikondisikan oleh 4 hal, yaitu:
1. dikondisikan oleh perbuatan
2. dikondisikan oleh pikiran
3. dikondisikan oleh makanan
4. dikondisikan oleh lingkungan (temperatur, kelembaban, udara, dsb.)

Setiap perbuatan yang dilakukan pasti memproduksi materi tertentu pada
pelaku perbuatan tersebut. Pikiranpun demikian. Misalkan saja
seseorang tergiur melihat mangga muda, walaupun seolah 'ia tak
menyadarinya', getah lambung terproduksi. Getah lambung ini bereaksi
dengan zat-zat di sekitarnya dan bereaksi pula dengan makanan yang
telah dimakan, dengan suhu tubuh, kelembaban, udara, dan materi yang
diproduksi oleh perbuatan. Keempat kondisi di atas menghasilkan materi
tubuh dan berkombinasi sedemikian rupa sehingga jasmani seseorang
berbeda-beda bentuk dan kesehatannya.

Dalam hubungannya dengan aspek psikologi fenomena di atas, marilah
kita batasi pembicaraan kita dengan melihat secara sepintas hubungan
antara ketegangan dengan penyakit.

Setelah berkunjung ke dokter, seorang yang mengeluh sesak di dada
dapat menjadi tegang sekali. Ia disuruh ke laboratorium untuk periksa
darah lengkap. Kemudian ia disuruh datang ke rumah sakit untuk membuat
foto sinar tembus dada. selanjutnya ia harus datang ke bagian penyakit
dalam untuk memperoleh suntikan di bawah kulit. Dan akhirnya ia
menjalani perekaman aktivitas jantungnya.

Ia tegang karena khawatir menderita penyakit yang berbahaya. "Jantung
atau parukah yang dipersoalkan dokter?" demikianlah pertanyaan dan
jawabah dugaan yang dilontarkan di dalam pikiran yang tegang itu.
"Sangat mungkin paru yang kurang beres karena pertanyaan-pertanyaan
dokternya banyak kali mengenai ludah, napas, dan batuk. Apakah TBC
atau kanker paru? Mungkin juga kanker karena saya banyak merokok.
Tapi, saya tidak batuk dan menjadi kurus pun tidak. Wah, kalau begitu
jantung yang kurang baik pun bisa mendasari sesak di dada. Tapi
bagaimana jantung bisa rusak? Saya masih dapat berlari seperti anak
muda. Naik tangga pun tidak membuat saya letih."

Ketegangan mereda dan akhirnya lenyap setelah dokter menyatakan bahwa
jantung dan parunya baik sekali dan ia tidak usah mengkhawatirkan
sesak di dada itu. "Nanti juga baik sendiri," ucap dokter, sambil
menyodorkan sehelai resep untuk pengambilan obat di apotik.

Sambil berjalan menuju ke apotik, timbullah pertanyaan yang
membingungkan dia. "Kalau nanti bisa baik sendiri, mengapa dokter
memberikan obat padaku?" ia mengadakan monolog lagi. Dengan berkata
dalam diri sendiri ia menjadi tenang juga,"mungkin obat itu diberi
untuk mempercepat kesembuhan. Tetapi apa salahnya kalau bertanya
kepada apoteker, obat yang dibeli itu untuk penyakit apa?" Ternyata
bahwa obat itu adalah obat penyakit saraf. Mulailah ia berpikir lagi
dengan kelanjutan menegangkan diri sendiri.

Itulah contoh mengenai ketegangan yang bisa timbul akibat kunjungan ke
dokter. Seorang yang tidak mempunyai watak mudah tegang tidak berpikir
panjang seperti orang yang dicontohkan. Kepribadian itu diliputi
ketakutan yang tidak beralasan, yang dinamakan 'ansietas' (cat.:
ansietas ini adalah istilah dalam psikologi umum). 'Takut gagal'
meliputi pikiran pelajar yang sedang mempersiapkan diri untuk suatu
ujian. "Takut lupa" mendorong seseorang mencatat hal sepele dalam buku
catatan kecilnya. "Takut terlambat" membuat seseorang pergi ke
lapangan terbang beberapa jam sebelum waktu yang ditentukan.

Ansietas adalah perasaan takut yang tumbuh dalam batin seseorang akan
hal-hal yang belum terjadi. Ansietas ini tertanam dan tumbuh dalam
batin seseorang oleh lingkungan semasa perkembangan hidup menjelang
tahap kedewasaannya. Orang tua dengan ansietas, mendidik dan
membesarkan anaknya dalam suasana ansietas. Jaman yang penuh dengan
ketegangan dan bahaya membekas dalam batin manusia dan mudah
mengkondisikan berkembangnya ansietas.

Reaksi jasmani yang timbul pada saat ansietas itu muncul merupakan
fenomena perangai/tingkah laku emosional. contohnya, seseorang yang
tegang karena nyaris melakukan perbuatan yang tidak diingini. Seorang
ibu menahan dirinya sewaktu anaknya membantah pendapatnya. Darah
terasa naik ke kepala dan kepalanya terasa menjadi besar. jantungnya
berdentum. Otot di sekitar mulut bergerak-gerak tanpa dikehendaki.
Kata-kata yang hendak dikeluarkan 'terhalang di dalam tenggoroknya'
sehingga akhirnya ia tidak berdaya untuk melakukan apa-apa selain
merenungkan fungsinya sebagai ibu yang tidak dapat dihargai anaknya.
"Untung" ia dapat menahan diri. Jika tidak, hampir saja ia melemparkan
tempat abu rokok ke arah anaknya.

Ketegangan yang dialami ibu di atas dapat menimbulkan reaksi jasmani
yang menyebabkan lemas sehingga si ibu jatuh lunglai di lantai dan
'tak sadar'/pingsan.

Contoh yang menjelaskan dapat diberikan oleh seseorang yang sangat
tegang karena ngeri tertimpa musibah. Dalam hal ini, seorang
pengendara mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi secara mendadak
menghentikan mobilnya karena ada orang yang memotong jalan. Dengan
reaksi yang cepat ia menginjak rem dan nyaris menabrak orang.

Saat-saat yang menegangkan itu, walaupun berlangsung sejenak,
menimbulkan reaksi jasmani yang hebat. Ia kehilangan tenaga. Seluruh
tubuhnya lemas, hampir tak dapat memegang stir mobil. seluruh badan
gemetar. Jantung berdenyut cepat dan keringat dingin membasahi kulit
wajah dan lehernya. Bicara pun hampir tak kuat lagi. Setelah beberapa
menit barulah ia menarik napas dalam dan legalah dadanya.

Tiap orang dapat mengalami hal di atas. Tapi bagi yang mudah
terpengaruh oleh ketengangan yang kecil, maka mudah terkena lemas,
jantung berdebar, 'sakit kepala', 'sakit pinggang', 'berkeringat
banyak', 'susah buang air besar', 'buang-buang air besar', dan orang
ini adalah orang yang memiliki saraf lemah.

Dalam uraian psikologi pada bagian awal tulisan ini, dinyatakan bahwa
'pemimpin' yang mengkondisikan seseorang dilahirkan dengan saraf yang
kuat adalah 'perbuatan'. Selanjutnya pikiran yang tergolong 'ansietas'
akan menghasilkan materi tertentu yang mengkondisikan lemahnya saraf
tersebut, di samping kombinasinya dengan faktor panas/dingin/lembab
dan makanan yang dikonsumsi orang tersebut. Dengan demikian, orang
yang lahir dengan saraf yang kuat, apabila batinnya secara terus-
menerus diliputi ansietas, maka pada taraf tertentu sarafnya akan
menjadi lemah. Hal ini sering menimpa orang-orang yang kehidupannya
diperbudak oleh materi dan waktu, yang batinnya sangat kecil sekali
mengkonsumsi hal-hal yang bersifat menenangkan. Oleh karena itu,
tidaklah heran bahwa di dunia saat ini banyak penyakit-penyakit fisik
yang tiba-tiba menimpa sebagian besar orang yang disinyalir sehat
fisiknya. Tidak lain dan tidak bukan, karena sebagian besar orang-
orang itu memiliki sebab-sebab sebelumnya, yaitu 'penyakit pikiran'
yang tergolong 'ansietas.' Penyakit pikiran inipun memiliki sebab,
yaitu hasrat yang melekat kuat terhadap objek-objek yang ingin
dinikmatinya atau hasrat yang menolak kuat terhadap objek-objek yang
tidak disukainya, akibat kebodohannya akan hakekat sesungguhnya objek-
objek dan dirinya itu. Secara keseluruhan, kombinasi proses batin yang
kompleks akan menghasilkan struktur tubuh yang kompleks pula, sehingga
sangat logis bahwa semua manusia tidak ada yang berwajah sama,
sekalipun kembar, hanya mirip saja, bahkan lebih banyak perbedaannya,
demikian pula prilaku batinnya.

Catatan: Aspek Stress yang berupa kegembiraan, keharuan dan sebagainya
dan kaitannya dengan jasmani akan dibahas pada kesempatan berikutnya.

Bahan bacaan:

Dhammananda, K. 1967. Why Worry. The Buddhist Missionary Society,
Malaysia, 116p.
Sidharta, P. 1991. Seri Kedokteran: Ketegangan dan Akibatnya, Gaya
Favorit Press, Jakarta, 103 hal.

_/\_ :lotus:

201
Kesehatan / Re: [AK] Batuk-batuk
« on: 10 December 2009, 02:30:01 PM »
^ Bunga dari Pohon Belimbing...;D

_/\_ :lotus:

202
Kesehatan / Re: [AK] Batuk-batuk
« on: 10 December 2009, 02:21:01 PM »
Nanya donk, selama kira-kira 1 bulan 2 minggu, gw terus2an mengalami batuk. Awalnya dari batuk berdahak, dengan berbekal obat-obatan china (gak sembuh2) lalu ganti ke komix, 1 bulan kemudian akhirnya batuk itu hilang juga. Namun kira2 1 minggu kemudian, batuk gw kambuh lagi, kali ini gak berdahak, dan cukup parah. Mesti diapain nih ya? Obat uda diminum, air putih uda banyak ditenggak, tapi batuk tetap gini2 aja.

Pengobatan Alternatip...

~ Di rumah ada tanam pohon belimbing ga? kalo ada coba petik bunganya, kalo ngga ada coba minta bunga belimbing sama yg punya pohon belimbing...;D
Bunga Belimbing di rebus dg air  + dikit gula batu = sampai mendidih terus tunggu adem dan di minum spt minum air putih biasa. cobalah minum beberapa hari...itu ga ada efek sampingan kok.

~ Beli VCO (Virgin coconut Oil) yg cair di apotik...minum sesuai aturan pakainya.

Oh yah....Jangan lupa tetap minum Vitamin C.

Aku pernah batuk selama itu...;D waktu itu terakhir aku minum VCO + Vitamin C... baru sembuh total.

_/\_ :lotus:






203
Theravada / Re: ABHIDHAMMATTHASANGAHA
« on: 10 December 2009, 11:50:55 AM »
Namo buddhaya   _/\_,

Rekan sedharma, ternyata banyak  sekali teman-teman yang ingin menanyakan mengenai buku abhidhammatthasangaha   ;D Semoga semua dapat mendapatkan manfaat dari buku ini,

Sehubungan banyaknya pertanyaannya mengenai buku ini. Maya jawab sekalian aja ya. Buku ini tidak dijual hanya dikenakan biaya selayaknya untuk pengganti ongkos cetak dan akan saya berikan kwitansi penerimaan dana dari Vihara Padumuttara. kebetulan untuk Buku Abhidhmmathasangaha edisi terbaru 2008 emang tinggal beberapa buku lagi tebalnya 627 halaman dan hard cover. Lumayan berat juga  ^-^ . Setelah habis Vihara Padamuttara Tangerang pasti akan cetak lagi tapi nggak tahu kapan, Harus tanya ketua lagi.

Untuk rekan  yg di luar kota, Jika minta dikirim, ongkos kirim akan ditanggung oleh Penerima.  Jadi sebelum dikirimkan akan saya info terlebih dahulu  berapa perkiraan ongkos kirimnya. jika setuju boleh transfer dana ke BCA Saya ; BCA 3981359389 AMAYATI.

Untuk rekan yg di Jakarta dapat hubungi maya langsung dan ambil bukunya (Confirm terlebih dulu takut kecewa jika sudah jauh2 bukunya kebetulan habis) dan dana penggantian ongkos cetak sekalian dikasihkan kwitansi & bukunya di alamat berikut:

Maya
PT.Harvest technology
Blue Dot Center Blok E lt.2
Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8
Jakarta 11440
telp :021-56949366
HP : 021-93632586

Demikianlah saya berikan jawaban yg sama untuk semua rekan-rekan sedharma yang kebetulan pagi ini banyak sekali yg terkirimkan ke Hp saya (kebetulan juga Hp saya 0888-181-5894 ini kayaknya perlu nganti bateray baru  ;).  maaf ya , jadi saya nggak bisa menjawab SMS satu per satu.

Mettacitena,
Maya

Sis Maya...Anumodana..._/\_

Sorry yah...udah repotkan Sis Maya... ^:)^ ^:)^ ^:)^

_/\_ :lotus:

204
Theravada / Re: ABHIDHAMMATTHASANGAHA
« on: 10 December 2009, 11:30:50 AM »
semoga saya bisa mengerti arti dan makna yang terkandung didalam abhidhamma atthasangaha, sebelum masuk kitab abhidhamma sangani (kitab pertama dari tujuh kitab abhidhamma pitaka)

_/\_ :lotus:

Sadhu..sadhu..sadhu....

Semoga demikian adanya....

_/\_ :lotus:

205
Anumodana  _/\_

Semoga Pak Pandit Selalu Sehat dan bahagia selalu  _/\_

Semangat mengajarkan Abhidhamma ...... luar biasaaa
Kalo tidak salah Pak Pandit mendapat Piagam Penghargaan dari Palang merah Indonesia
sebagai donor darah terbanyak ...... 73 x  ::)
(kalo salah nominal dan informasi ini ... tolong koreksi)

 _/\_

Sadhu..sadhu..sadhu...

Pak Pandit J.Kaharuddin juga mendapat Penghargaan (Piagram) dari MURI atas menerjemahkan Buku Kamus Umum Buddha Dhamma.

_/\_ :lotus:

206
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Sati
« on: 09 December 2009, 10:55:30 PM »
kalau sati perhatian murni, manasikara perhatian yg belum semurni sati donk. padahal itu beda banget

Suhu...coba buka board Abhidhamma topik "CETASIKA"... di situ akan ketahuan perbedaan antara SATI & MANASIKARA.

Manasikara = perhatian, adalah faktor batin yg mengarahkan faktor batin lainnya kepada objek secara spontan.

Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yg sesungguhnya

_/\_ :lotus:

207
Humor / Re: Klarifikasi mahasiswa ttg perusakan KFC ratulangi
« on: 09 December 2009, 10:25:55 PM »
=)) =)) =))

_/\_ :lotus:

208
Theravada / ABHIDHAMMATTHASANGAHA
« on: 09 December 2009, 09:39:14 PM »
ABHIDHAMMATTHASANGAHA

1.   ABHI artinya halus, tinggi, luas
2.   DHAMMA artinya pelajaran dari Sang Buddha
3.   ATTHA artinya inti sari
4.   SAN artinya singkatan
5.   GAHA artinya gabungan

Jadi, Abhidhammatthasangaha berarti “Singkatan dari gabungan inti-sari Abhidhamma Pitaka”, yaitu pelajaran mengenai :
~ CITTA (Kesadaran/Pikiran) ada 89 atau 121 macam
~ CETASIKA (Bentuk-bentuk Pikiran/Batin) ada 52 macam
~ RUPA (Materi/fisik) ada 28 macam
~ NIBBANA

Bagi mereka yang ingin mempelajari Abhidhamma Pitaka, untuk mendapatkan pengertian yang baik, harus mempelajari dan memahami Abhidhammatthasangaha terlebih dahulu. Buku Abhidhammatthasangaha adalah buku yang ditulis oleh Ven.Anuruddha-cariya Maha Thera, kira-kira pada tahun 357 (B.E.900). Untuk dapat memahami pengertian yang terjalin di dalam Abhidhamma, seseorang harus dengan kritis membaca (dan membaca lagi) Abhidhammatthasangaha dengan sabar dan cermat, disertai dengan perenungan pada ajaran “dalam” yang terkandung didalamnya. Seseorang yang memahami Abhidhamma dengan baik akan dapat mengerti dnegan sepenuhnya SABDA SANG BUDDHA, dengan demikian, ia akan menyadari Tujuan Akhir atau Nibbana.

Sumber : Buku Abhidhammatthasangaha~Pandit J. Kaharuddin

Bagi yang berminat dengan Buku Abhidhammatthasangaha bisa pesan melalui Sis Maya di No. HP. 08881815894 (Vihara Padumuttara~Tangerang)

_/\_ :lotus:

209
Kafe Jongkok / Re: Kalo RYU marah !!! [PIC]
« on: 09 December 2009, 03:46:30 PM »
itu kebanyakan makan nasi koneng

Kebanyakkan pilih2 makan sih...hasilnya gitu :))

_/\_ :lotus:

210
kapan ada lagi?? Desember ada??

ada.

Kursus Abhidhamma di Vihara Dhamma Dipa ~ di ajarkan oleh Pak Pandit J.Kaharuddin...pd tgl:
~ 24-27 Des 2009
~ Jam 08.30-21.00 WIBA
~ Tempat Vihara Dhamma Dipa Jl. Pandegiling 260, Surabaya

Semoga info ini bermanfaat...

_/\_ :lotus:

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 320