//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Lily W

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 320
151
Theravada / Re: [ASK] Hinoptis
« on: 02 March 2010, 09:29:16 PM »
Berdasarkan Abhidhamma...Hipnotis adalah kondisi pikiran yg muncul melalui ajakan.
Jadi pikiran orang yg muncul dgn ajakan berarti orang itu telah terhipnotis.
Nah...ajakan itu bisa muncul melalui 3 cara yaitu:
1. Melalui kata-kata (hasutan, rayuan, ulangan, tekanan intonasi dll)
2. Melalui tindakan jasmani (kerlingan mata, telunjuk, gerakan anggota badan dll)
3. Melalui pikiran (bhavanga di interupsi dengan cara kita sehingga persepsi hal lampau terbangkitkan (terinduksi) untuk teringat dan muncul.

_/\_ :lotus:

152
Theravada / Re: chanda
« on: 22 February 2010, 10:41:30 AM »
 Chanda = harapan untuk melakukan. Terdapat tiga jenis chanda, yaitu :
   Kammacchanda : nafsu indera, satu dari rintangan batin (immoral)
   Kattukamyata chanda : harapan untuk melakukan (unmoral)
   Dhammacchanda : harapan kebaikan (moral)
Chanda yang dimaksud didlm cetasika ini adalah kattukamyata chanda.
chanda kalo bersekutu dg akusala cetasika maka akan menjadi akusala...begitu jg sebaliknya... kalo bersekutu dgn yg kusala maka akan menjadi Kusala.


Lobha : faktor batin yg menyebabkan batin terikat sama obyek. ---> ini selalu akusala.

_/\_ :lotus:


153
Theravada / Re: kalala/kalapa
« on: 05 February 2010, 03:24:46 PM »
_/\_

Memang complicated, apalagi sy juga cuma putujhana  ;D
Terima kasih penjelasannya Samanera, jd bertambah pengetahuan n pengertian sy. ^:)^
Keknya sy hrs ehipassiko, mencapai dulu nih  ;D



 :)




Sya juga puthujjana... Jadi oke deh.. kita sama2 ehipassiko. :D

+ saling asah, asih & asuh... ;D

_/\_ :lotus:

154
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 05 February 2010, 03:12:11 PM »
tambahan yg bisa saya tuliskan adalah :
1. magga vitthi hanya berlangsung 1x saja
2. setelah magga vitthi berakhir, pasti akan timbul paccavekkhana vitthi (perenungan terhadap keadaan dhamma yg sesungguhnya)

Bro markos yang baik, menurut yang saya dengar dari guru meditasi Vipassana, sebenarnya pada waktu pertama kali mengalami Nibbana seorang meditator mengalami empat nana sekaligus pada waktu duduk, yaitu: Anuloma, Gothrabu, Magga, Phala. Setelah bangun meditasi baru Paccavekkhana terjadi.

Kemudian setelah bangun meditasi, bila dilain waktu ingin mengulangi pengalaman Nibbana pada tingkat itu (Sotapanna) saya kurang begitu jelas, mungkin proses citta yang terjadi hanya 3 yaitu Anuloma, Gothrabu, Phala. Tanpa Magga.


 _/\_

Mungkin bisa di liat dari proses cittanya (lokuttara appana vithi) di bawah ini, sbb:

~ Tihetuka puggala yg melaksanakan Vipassana Bhavana sehingga mencapai magga & phala....Citta Vithi yg sampai pada Magga dan Phala itu di sebut MAGGA VITHI.

Magga Vithi kepunyaan Manda Puggala (org yg kurang cerdas) :

BC  BP  MA  PAR  UPA  ANU  GOT  MAG  PHA  PHA  B


Magga Vithi kepunyaan Tikkha Puggala (org yg cerdas) :

BC  BP  MA  UPA  ANU  GOT  MAG  PHA   PHA   PHA  B  


~ Citta Vithi kepunyaan Sotapanna mencapai Sakadagami...
Citta Vithi kepunyaan Sakadagami mencapai Anagami...
Citta Vithi kepunyaan Anagami mencapai Arahat...

Magga Vithi kepunyaan Manda Puggala (org yg kurang cerdas) :

BC  BP  MA  PAR  UPA  ANU  VO  MAG  PHA  PHA  B


Magga Vithi kepunyaan Tikkha Puggala (org yg cerdas) :

BC  BP  MA  UPA  ANU  VO  MAG  PHA   PHA   PHA  B  

Keterangan :

BC : Bhavanga Calana (Bhavanga yg menggetar, sebab ada obyek baru dtg menyentuh)
BP : Bhavanga Paccheda (Bhavanga menangkap)
MA : Manodvaravajjana (kesadaran menyelidiki obyek melalui Pintu Pikiran)
PAR : Parikamma (tingkat pendahuluan)
UPA : Upacara (tingkat penghampiran)
ANU : Anuloma (Tingkat kemajuan)
GOT : Gotrabhu (Tingkat pemutusan)
VO : Vodana (putih/bersih)
B   : Bhavanga

Dalam Magga Vithi, istilah Gotrabhu berarti pemutusan dari awam menjadi org suci, sedangkan Vodana berarti dhamma yg putih/bersih.

Bila Magga vithi berakhir, akan timbul Paccavekhana vithi secara pasti. Paccavekhana vithi yg timbul agar merenungkan/mempertimbangkan dhamma 5 bagian, yaitu:
1. Pertimbangan mengenai Magga
2. Pertimbangan mengenai Phala
3. Pertimbangan mengenai Nibbana
4. Pertimbangan mengenai kilesa yg telah dimusnahkan
5. Pertimbangan mengenai kilesa yg belum dimusnahkan.

1-3 --> harus di pertimbangkan secara pasti, tidak dapat ditinggalkan
4-5 -->  sewaktu-waktu dipertimbangkan, sewaktu-waktu tidak di pertimbangkan.
1-4 --> dipertimbangkan oleh Sotapana, Sakadagami & Anagami, arahat
5 --->   dipertimbangkan oleh Sotapana, Sakadagami & Anagami

Paccavekkhana vithi :

B  BC  BP  MA  JA  JA  JA  JA  JA  JA  JA  B  B


Seterusnya.... kalo memasuki untuk diam dalam Obyek Nibbana yg telah di peroleh dari Ariya phala nana, yg telah timbul dalam diri, dgn hasrat ingin mencapai Kebahagiaan dalam Lokuttara, yg merupakan ketenangan dan kebahagiaan...itu di sebut Phala Samapatti Vithi.

Manda Puggala :
B  BC  BP  MA  ANU  ANU  ANU  ANU  PHA ... B  B

Tikkha Puggala :
B  BC  BP  MA  ANU  ANU  ANU  PHA............. B  B

Setelah Anuloma citta, phala citta timbul terus menerus sesuai dgn keinginan, bila telah habis waktunya, phala citta akan berhenti timbul, setelah itu menjadi Bhavanga citta seperti biasa. Setelah itu melaksanakan Paccavekkhana vithi.
Citta dlm Phala Samapatti vithi ini tidak disebut parikamma, Upacara, Anuloma, Gotrabu seperti dalam Magga Vithi, tetapi di sebut ANULOMA  saja karena Phalasamapatti tidak dapat membasmi kilesa, sama dengan Magga vithi yg mana itu (PAR, UPA, ANU, GOT) timbul untuk ANULOMA memberikan citta melekat kuat dalam obyek Nibbana.

Ariya Puggala yg akan memasuki Phala Samapatti, pertama melakukan addhitthana (niat) dengan mengatakan :"akan memasuki Phala samapatti selama....(sesuai hari), harap phala citta yg tlh diperoleh timbul sesuai dg keinginan. Sadhu".

Addhitthana vithi :
B  BC  BP  MA  JA  JA  JA  JA  JA  JA  JA  B  B


Nibbana yg menjadi obyek dari Phala Samapatti adalah :
1. Animitta Nibbana
2. Appanihita Nibbana
3. Sunnata Nibbana

Sumber : Abhidhammatthasangaha (Pandit J Kaharuddin).

_/\_ :lotus:





155
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 03 February 2010, 09:34:34 AM »
Bro Markos...

Kekna dari awal diskusi yg menurut Ko Fabian ...Sotapanna mengalami Nibbana yg Saupadisesa Nibbana.

Ok..skrg udah clear...saya sependapat dengan Bro Markos & Bro Bond.

Anumodana..._/\_

:lotus:

156
Theravada / Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)
« on: 03 February 2010, 09:01:02 AM »
reminder...

Subject: Sikap Seorang Umat (oleh YM. Sri Pannavaro
Mahathera)

Disadur dari pesan group Buddha Way
Sikap Seorang Umat
(oleh YM. Sri Pannavaro Mahathera)

Prolog :
Bagaimana menjadi umat
Buddha yg baik? Apakah yg harus diperhatikan dan dilakukan? Pertanyaan yg
sederhana dan sering ditanyakan oleh seseorang yang tertarik kepada Agama
Buddha.

Jawaban :
Menjadi umat Buddha, syarat yang pertama sekali,
bukan harus bisa membaca paritta dalam bahasa Pali, yang mungkin sukar untuk
dibaca pertama kali. Bukan pula harus mempunyai altar dengan patung Buddha yang
indah dirumah. Meskipun membaca paritta dan punya latar adalah suatu hal yg
sangat baik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah HARUS SIAP DAN BERANI
MENGUBAH CARA BERFIKIR. Seorang umat Buddha akan ditandai dengan cara berfikir
yang Buddhistis — cara berfikir Dhamma — adalah kita dihadapkan pada kenyataan
yang ‘telanjang’ yang terus terang; kenyataan itu sering tidak cocok dengan
selera kita. Namun dengan menghadapi kenyataan dengan APA ADANYA ini akan
membuat kita menjadi dewasa dan bijaksana.

Satu contoh, kalau kita
mengidap penyakit, maka seorang umat Buddha harus mau mengakui bahwa diri kita
sakit. Dhamma mengajak kita untuk melihat kenyataan hidup dengan apa adanya,
dengan terus terang, TANPA SCREEN atau TABIR. Oleh karena itu, meskipun berat
& pahit, kalau kita mau melihat kenyataan dan menerima kenyataan, maka kita
akan berfikir secara dewasa dan sikap kita akan menjadi sikap yang bijaksana.
Menutupi penyakit adalah sikap yang kekanak-kanakan; karena itu sikapnya,
tindakannya, perbuatannya kemudian tidak akan bijaksana. Sehingga perbuatannya
akan menghancurkan dirinya sendiri. Inilah gunanya beragama, terutama mengenal
Dhamma. Kita ditantang, diminta kesanggupan kita — BUKAN hanya kesanggupan untuk
menyumbang vihara. BUKAN! BUKAN pula kesanggupan untuk menghafal paritta. Tetapi
kesanggupan untuk MENGUBAH CARA BERFIKIR dan kesanggupan untuk BERANI MELIHAT
KENYATAAN SEBAGAIMANA ADANYA; sehingga sikap, tindakan & prilaku kita
menjadi dewasa dan bijaksana.

Agama Buddha tidak anti materi, tidak
menginginkan saudara hidup melarat, cukup pakai cawat kulit kayu, makan
nasi-garam, selesai. TIDAK PERNAH ada ajaran agama Buddha yg demikian. Tetapi
yang diminta oleh agama Buddha adalah BAGAIMANA PANDANGAN SAUDARA DALAM
MEMANDANG UANG & MATERI ITU. Kalau pandangan saudara dalam memandang uang
& materi sama dengan sebelum saudara menjadi umat Buddha, maka saudara bukan
umat Buddha. Karena umat Buddha ditandai cara berfikir yg sesuai Dhamma. Agama
Buddha tidak menganggap uang, materi, kendaraan, rumah, tanah itu adalah jelek,
kotor dan dosa.TIDAK SAMA SEKALI! Karena materi & uang adalah NETRAL. Sama
seperti LISTRIK, bukan suatu yg penuh cinta kasih, tetapi juga bukan sesuatu yg
kejam. Listrik bisa membakar rumah, membunuh manusia, tetapi bisa pula menerangi
kita, membangkitkan mesin. Kalau saudara memandang uang, materi, rumah, mobil
dan sebagainya itu bukan sebagai kekayaan atau sebagai milik melainkan sebagai
alat untuk menyejahterakan keluarga, alat untuk melakukan kebaikan yang lebih
banyak dalam kehidupan ini, maka itulah cara berfikir umat Buddha.

Semua
orang senang akan kesenangan, kebahagian — termasuk saya. Tetapi merupakan
selera atau keinginan manusia kemudian untuk mengukuhi, menggenggam kesenangan
dan kebahagiaan menjadi miliknya untuk selama-lamanya. Dan menurut kenyataan,
hal itu adalah SESUATU YANG TIDAK MUNGKIN. Kalau saudara sudah siap mengubah
cara berfikir bahwa memang segala sesuatu didunia ini adalah tidak kekal –
kebahagiaan maupun kepuasan adalah tidak kekal, demikian juga dengan problem,
kesulitan, kesedihan adalah tidak kekal. Maka saudara sudah harus siap
menghadapi dunia ini dengan segala perubahannya. Adalah orang yang paling kecewa
didunia ini yang menganggap segala sesuatu didunia ini adalah kekal atau abadi.
Adalah orang yg paling tidak bahagia didunia ini yg mengukuhi segala sesuatu
yang menyenangkan karena segala sesuatu itu adalah PERUBAHAN.

Mengubah
cara berfikir seperti ini amatlah membantu. Sikap memandang dunia ini atau
menanggapi segala sesuatu dengan jelas, benar & sesuai dengan kenyataan
adalah sesuatu yg amat membantu. Ini lebih berharga daripada saudara mempunya
macam-2 benda pusaka. Pusaka yang bisa dimasukan kedalam pikiran itulah yg
paling berharga.

PUSAKA PENGERTIAN yg sesuai dengan kenyataan. Dan untuk
itu saudara dituntut untuk siap mengubah sikap berfikir saudara semula. Sekali
lagi, memang belajar melihat kenyataan dengan terus terang ini adalah berat.
PAHIT! Karena tidak sesuai dengan selera atau kehendak kita. Selera kita
menginginkan kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan yg senantiasa dan terus
menerus. Tetapi itu adalah tidak mungkin! Amat berat untuk menerima kenyataan
kalau itu sudah berubah. Tetapi itulah kenyataan. Kalau saudara berani
menghadapi kenyataan itu LUAR BIASA!

Bagaimana agar menjadi BERANI ?
Harus siap mengubah cara berfikir yg sesuai kenyataan. Sekarang jangan lagi
menganggap segala sesuatu itu abadi, kekal — termasuk penderitaan, kesulitan,
problem – karena semuanya tidak kekal. Sekarang jangan lagi menganggap bahwa
hidup adalah untung2an, pemberian atau hadiah. Tetapi mulai sekarang harus
menganggap bahwa HIDUP ADALAH PERJUANGAN. HIDUP INI ADALAH TIDAK KEKAL. Kita
harus melihat kenyataan itu, sehingga kita tidak diputar-putar didalam perubahan
yg tidak kita kehendaki. Kita harus menjadi dewasa sehingga kita menjadi
bijaksana.

Tantangan bagi kita adalah BAGAIMANA KALAU KITA MENGHADAPI
PERSOALAN atau PROBLEM. Karena lingkungan, kolega, pekerjaan, pasangan, anak-2
kita tidak akan selamanya cocok dengan selera atau kemauan kita. Suatu saat
kalau lingkungan tempat kita bergantung sudah tidak bisa menyenangkan kita lagi,
maka habislah kita. Saudara merasa kebahagiaan saudara dirampok. Kalau masih 1
atau 2 problem dan saudara masih punya kenikmatan dibidang lain, maka tidak ada
persoalan.

Tetapi kalau problem itu datang bertubi-tubi dan bersamaan,
semua tempat saudara bergantung tidak dapat memuaskan saudara, habislah
kebahagiaan saudara. Seperti digoreng habis-habisan. Mampukah saudara bertahan?
Kalau saudara mempunyai simpanan didalam batin, saudara akan bisa bertahan.
“Andaikata lingkungan sudah tidak bisa lagi sesuai dengan selera saya, saya
masih mempunyai kesenangan dan kebahagian batin.” Dengan demikian saudara akan
bertahan.

Darimanakah kita bisa mendapatkan kebahagiaan batin? Yakni dari
PENGETAHUAN MENGENAI HAKIKAT KEHIDUPAN INI SEBAGAIMANA ADANYA, dan melakukan
kebaikan. Inilah gunanya melakukan kebaikan. Saya tidak bicara kalau berbuat
baik, akibat karmanya begini-begitu tetapi kebajikan itu akan menjadi simpanan
batin. Tidak terasa – seperti anda menabung di bank. Mungkin saudara berkata
“Apa gunanya sih menabung, mengurangi jatah?” Tetapi nanti kalau saudara tiba
pada keadaan yang sangat menyulitkan, saudara baru bisa
merasakannya.

Inilah keuntungannya orang menabung berbuat baik. Maka
anjuran saya, permintaan saya, cobalah saudara menabung. Menabung didalam batin
saudara. Untuk suatu saat kalau saudara jatuh alam kesulitan, saudara mampu
tetap bertahan, punya daya tahan yg saudara bangun sendiri. Tidak ada orang yg
menghadiahkan daya tahan, kesabaran, kekuatan dll. Semua itu harus ILATIH,
DITUMBUHKAN & DIKEMBANGKAN didalam diri, oleh diri sendiri, sebagai kekayaan
pribadi didalam.

Inilah ajaran agama Buddha. Memang tidak simple atau
Mudah. Ajaran agama Buddha itu tidak menawarkan 2 alternatif: PERCAYA ATAU TIDAK
! Agama Buddha tidak sesimpel itu. Tetapi saudara dituntun seperti orang yg
buta, lalu diobati, dibimbing pelan-2, bagaimana untuk menghadapi kehidupan ini,
supaya bisa berdiri diatas kaki sendiri. Sulit Memang! Hasil-2 besar yg ada
didunia ini bukanlah suatu kebetulan. Orang-orang besar yg bisa menemukan
penemuan besar — spritual atau material didunia ilmu — tidak ada yang kebetulan.
Semua itu adalah PERJUANGAN.

Kalau saya ditanya, “Bhante menjadi umat
Buddha itu bangganya apa?” Apakah karena viharanya yg besar ? Kebaktiannya rapi
? BUKAN ! Saya bangga menjadi umat Buddha karena saya mempunyai wawasan yg luas.
Saya tidak sekedar ditawarkan OK atau TIDAK. YES or NO. PERCAYA atau TIDAK.
Bukan itu. Tetapi saya disodorkan PENGERTIAN. Kalau saya mengerti, saya akan
percaya. Bukan dibalik “Kalau anda percaya, anda akan mengerti” Tidak demikian.
Tetapi kalau anda MENGERTI, tidak usah diminta, anda akan PERCAYA. Mempunyai
cara berfikir yg benar, sikap memandang kehidupan ini dengan benar, adalah
syarat yg pertama menjadi seorang umat Buddha. Memang Berat! Tetapi itulah dunia
ini sebagaimana adanya.

Penutup:

“Atana va sudantena,
Natham Labari dullabham”

artinya:
“Setelah dapat mengendalikan diri
sendiri dengan baik, seseorang akan memperoleh perlindungan yang sungguh amat
sukar dicari.”

Siapa yg bisa melindungi saudara, yg paling setia, yg
tidak berkhianat, yg paling “save”/aman ? Yaitu PIKIRAN SAUDARA SENDIRI YANG
SUDAH DILATIH. Karena itu dengan melatih diri sendiri, akan mendapat keuntungan
yg sukar dicari yaitu pelindung yg setia.

Marilah kita siap menghadapi
kenyataan, punyailah modal didalam batin yg kuat, tegar menghadapi apapun.
Karena apapun yg ada atau yang terjadi, adalah tidak
kekal.
------------ --------

_/\_ :lotus:

157
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 02 February 2010, 11:03:43 PM »
kalo liat dari proses lokuttara citta yg ada di abhidhammattasangaha, sepertinya benar apa yg disebut ko fabian

saat lewat proses Gotrabu - magga - phala, saat itu terjadi peralihan dari tihetuka menjadi ariya puggala

utk lebih detail, nanti malam saya akan coba posting yg lengkapnya namun tetap tidak disebut "nibbana" apa yg dialami, hanya disebut lokuttara citta saja
dan disebut juga bhw citta sakadagami lebih bersih dibanding sotapanna
anagami lebih bersih dibanding dibanding sakadagami
citta arahat yg paling bersih dan "suci"

Bro Markos...

Kemarin saya sudah tanya ke Pak Selamat Rodjali tentang :
~ Apakah seorang Sotapanna jg mengalami Nibbana?

Jawab Pak Selamat Rodjali :
Seseorang (Sotapanna) ketika memasuki magga-phala vithi...itulah Nibbana. Tetapi Nibbana tsb bukan Saupadisesa Nibbana...karena Sotapanna belom membasmi semua kilesa (kekotoran batin).

Kalo menurut Ko Fabian adalah sbb:
Sis Lily yang baik, ditinjau dari khandha yang tersisa sotapanna termasuk Saupadisesa Nibbana, sedangkan ditinjau dari pola penekanan satinya (anicca, dukkha atau anatta) tergantung dia lebih memberikan penekanan yang mana, bila anicca maka Saupadisesa Nibbana yang dialami termasuk Animitta Nibbana, bila penekanan pada dukkha maka akan mengalami Appanihita Nibbana dan bila anatta yang dominan maka akan mengalami Sunnata Nibbana.

Terlepas dari karakteristik mana yang dominan, Nibbana dengan khandha yang tersisa termasuk Saupadisesa Nibbana. Jadi Nibbana 2 dan Nibbana 3 dari diagram 216 beda aspeknya.

Lily W:
SAUPADISESA NIBBANA itu kan artinya Padamnya Kilesa secara total, tetapi Pancakkhandha masih ada.....Nah..apakah arti tersebut boleh di penggal begitu? "Pancakkhandha masih ada".  coba liat komen Ko Fabian yg aku BOLD di atas "Di tinjau dari KKHANDHA....."

Haiyaaa.... ^:)^

_/\_ :lotus:

158
Theravada / Re: Alam Neraka
« on: 02 February 2010, 10:49:49 PM »
Quote
saat itu masih lama...

Tapi pasti juga kan sis ? :))

Nah...manusia itu sangat kreatif...;D

_/\_ :lotus:

159
Theravada / Re: Alam Neraka
« on: 02 February 2010, 10:20:36 PM »
Quote
harus diingat loh bhw alam2 kehidupan itu sendiri tidaklah kekal, bahkan saat kiamat nanti, hanya tersisa alam arupa brahma saja sedangkan alam2 kehidupan lainnya di bawahnya musnah semua

selain makhluk2 yang berada dialam arupa brahma , makhluk2 yang dialam lain yang musnah akan musnah dan menghilang begitu saja ? bagaimana dengan karmanya ?



Ini pertanyaan yg sangat logis.

Jika pas kiamat semua alam akan musnah dan hanya tinggal alam Brahma saja, pertanyaannya: kemana makhluk2 alam lain PADA SAAT ITU? ---> saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D

::

mencapai jhanna dan terlahir di alam brahma...

karena kalau tidak salah sekitar 100 tahun bumi kiamat......dewa datang dan menyarankan mempratekkan 4 brahmavihara.....dan meditasi....

tapi bagaimana dengan binatang yg tidak dapat mencapai jhana?...saat itu masih lama...coba baca SATTA SURYA SUTTA yg di bawah ini.... ;D


Anguttara Nikaya, Sattaka, Mahavagga, Sattasuriya Sutta

Satta Suriya Sutta

Demikian yang kudengar. Suatu ketika, Sang Bhagava tinggal di kebun mangga milik Ambapali. Sang Bhagava berkata kepada para bhikkhu:
"Para bhikkhu, fenomena adalah berubah, tidak tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, puncak tertinggi dari Himalya, adalah delapan puluh empat ribu yojana di atas permukaan laut, delapan puluh empat ribu yojana lebarnya. Delapan puluh empat ribu yojana dalamnya di dalam laut.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika tidak ada hujan. Ketika tidak ada hujan, semua biji-bijian dan tumbuhan seperti rumput obat, pohon dan hutan, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke dua muncul. Ketika matahari ke dua muncul, semua kali dan sungai kecil mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tiga muncul. Ketika matahari ke tiga muncul, sungai-sungai besar seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, Sarabhu dan Mahi mengering. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke empat muncul. Ketika matahari ke empat muncul, danau besar yang ditopan goleh sungai-sungai besar, seperti Anotatta, Sihapapata, Rathakara, Kannamunda, Kunala, Chadanta, dan Mandakini, mengering dan menghilang. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke lima muncul. Ketika matahari ke lima muncul, air di samudra besar berkurang sampai seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, lima ratus yojana, enam ratus yojana dan tujuh ratus yojana. Ia berkurang tingginya hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu pohon palem. Ia berkurang hingga ketinggian tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua dan bahkan satu orang. Ia itu berkurang hingga mencapai tinggi setengah manusia. Ia berkurang hingga hanya sedalam lutut manusia, pergelangan kaki manusia. Ketika matahari ke lima muncul, tidak ada air di samudra untuk merendam jari. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke enam muncul. Ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap dan tertutup dengan asap. Seperti ketika tembikar dimasak. Demikianlah ketika matahari ke enam muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya berasap, tertutup dengan asap seperti ketika tembikar dimasak. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, setelah lewat banyak tahun, beratus ribu tahun, akan ada masanya ketika matahari ke tujuh muncul. Ketika matahari ke tujuh muncul, bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar. Ketika bumi yang besar dan puncak Himalaya menyala dan terbakar, api yang dilontarkan oleh angin mencapai alam Brahma. Ketika puncak Himalaya terbakar, puncak setinggi seratus yojana, dua ratus yojana, tiga ratus yojana, empat ratus yojana, dan lima ratus yojana, hancur. Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar abu dan cairan abu tidak terlihat. Para bhikkhu, demkianlah fenomena adalah berubah, bukan tetap, tidak ada yang menyenangkan di dalamnya, maka sesuai bagi kalian untuk berpaling, tidak melekat dan terbebaskan dari segala fenomena.

Para bhikkhu, ketika bumi dan puncak Himalaya terbakar, apapun perkataan surgawi dan kepercayaan, juga terbakar dan hilang, akankah pandangan benar yang dicapai tetap tersisa?

Para bhikkhu, di masa lalu ada seorang guru bernama Sunetta, seseorang yang bebas dari keserakahan yang membantu menyeberang arus. Guru Sunetta memiliki banyak ratus murid. Para bhikkhu, sang guru mengajar agar terlahir di alam Brahma. Mereka yang telah mengetahui ajaran Sunetta secara lengkap, setelah kematian, akan terlahir di alam Brahma. Sebagian yang tidak mengetahui dengan lengkap ajaran Sunetta, setelah kematian, terlahir sebagai "Penguasa Ciptaan Lain". Sebagian lagi terlahir sebagai "Pencipta", "Yang Bahagia", "Yama", sebagian di alam tiga-puluh-tiga dan dewa penjaga. Sebagian lain terlahir di kasta tinggi khattiya, Brahmana , dan perumah tangga.
Kemudian muncul pikiran pada sang guru Sunetta. 'Adalah tidak sesuai bagi saya setelah kematian, terlahir di alam yang sama dengan para pengikut saya. Bagaimana jika saya kembangkan cinta kasih lebih jauh.'
Kemudian Guru Sunetta mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun. Setelah mengembangkan cinta kasih selama tujuh tahun, dia tidak kembali lagi ke dunia ini selama tujuh kalpa pengembangan dan penyusutan. Semasa kalpa pengembangan, ia lahir di alam dewa cahaya memancar dan semasa kalpa penyusutan, ia terlahir di alam Brahma kosong. Di sana, ia adalah Brahma tertinggi yang memegang kuasa penuh. Ia berada dalam keadaan itu tujuh kali, tiga puluh enam kali ia menjadi Sakka, raja para dewa. Tidak terhitung banyaknya ia menjadi raja dunia, penakluk empat penjuru dan negara-negara. Para bhikkhu, ia terberkahi dengan tujuh permata seperti permata roda, gajah, kuda, batu permata, wanita, perumah tangga, dan penasihat. Para bhikkhu, ia memiliki lebih dari seribu putra yang berani dengan sosok perkasa yang menghancurkan kekuatan asing. Mereka hidup menguasai dunia dengan kebenaran, bukan senjata sejauh batas samudra. Para bhikkhu, guru Sunetta dengan umur panjang dan kejayaan demikian tidak terbebaskan dari kelahiran, ketuaan, kematian, kesedihan, ratap tangis, ketidaksenangan dan penderitaan.

Saya katakan, tidak terbebas dari penderitaan. Mengapa demikian? Karena tidak menembus dan mengalami empat hal. Apakah empat itu? Tidak menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Sekarang ia telah menembus moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan dan kebebasan para mulia. Keinginan telah dicabut akarnya, pemimpin telah dihancurkan. Sekarang ia tidak lagi memiliki kelahiran."

Kemudian Sang Bhagava berkata lebih lanjut:
"Gotama yang terkenal, telah menembus moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan dan kebebasan mulia, dan menyatakan ajaran untuk mengakhiri penderitaan, telah padam."
===========

_/\_ :lotus:

160
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 01 February 2010, 05:54:03 PM »
Ko Fabian...Ok..nanti akan saya tanyakan lagi Ke Pak Selamat Rodjali.

Tapi sebelumnya...Ko Fabian bisa liat dulu sketsa ini sbb :


dan link ini ... http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8515.0.html

Anumodana ..._/\_

:lotus:




Sis Lily yang baik,
Animitta Nibbana, Appanihita Nibbana dan Sunnata Nibbana ketiganya disebut triple gateway to liberation (Tiga gerbang menuju kebebasan).
Jadi pada waktu telah mencapai Sankharupekkha Nana, meditator akan memberikan penekanan sati/manasikara pada salah satu dari ketiga lakkhana, yaitu anicca, dukkha dan anatta sesuai dengan kecenderungan batinnya apakah ia sering melaksanakan sila, melatih Samatha Bhavana atau melatih Vipassana Bhavana.

Bila sering melatih sila maka ia akan merealisasi Nibbana dengan penekanan perhatian pada anicca.
Bila ia sering melatih Samatha Bhavana maka ia akan merealisasi Nibbana dengan penekanan perhatian pada dukkha
Bila ia sering melatih Vipassana Bhavana maka ia akan merealisasi Nibbana dengan penekanan perhatian pada anatta.

Jadi perbedaan ditinjau dari jenis ada 2 yaitu Saupadisesa Nibbana dan Anupadisesa Nibbana.
Sedangkan Nibbana yang terealisasi berdasarkan penekanan pada karakteristik (tilakkhana) yang dipilih ada 3

 _/\_

Nah..menurut Ko Fabian... NIbbana yg di alami oleh Sotapanna termasuk yg mana? ;D

Anumodana atas penjelasannya..._/\_

:lotus:

161
Theravada / Re: kalala/kalapa
« on: 01 February 2010, 04:28:37 PM »
:)
Terima kasih atas penjelasan teman2.

Kalapa yg sy tanyakan ini berhubungan dg patisandhi.
sepertinya ada masalah istilah saja antara kalala n kalapa.

dlm kitab samyuktagama : kalapa adl tahap pertama dari embrio yg terjadi setelah 7 hari pembuahan.

mengapa dalam abhidhamma sehari2 by. ashin janakabhivamsa, penyelaras sayadaw u silananda hal 253:
   bersama dg patisandhi citta n cetasika muncullah benih2 materi renik.
   inilah yg disebut kalala ato cairan jernih.
   cairan ini berbentuk sebuah tetesan, berukuran sangat kecil.
   tetes kalala ini (tahap dini terbentuknya janin)
   terbentuk dari kekuatan kamma perbuatan lampau.
   kalala bukanlah air mani ataupun indung telur dari induk.
   keduanya hanyalah pendukung kalala.

   tetes kalala ini diibaratkan benih
   mani n telur diibaratkan tanah persemaian ato rawa
   kamma lampau adl petani

nah klo begitu ada ketidak selarasan dg kitab samyuktagama.

sy juga membaca buku mati di sini, hidup di sana by. b. aggacitta
yg sebagian penjelasannya dikutip dr a comprehensive manual of abhidhamma.
ini sy kutip sedikit dari hal 12-14
    abhidhamma mengelompokan fenomena materi ke dlm unsur primer n skunder.
    unsur primer disebut sebagai empat unsur pokok(mahabhuta) yg terdiri dari tanah,air,api,udara.
    masing2 melambangkan kelunakan/kekerasan, ketidakterikatan/keterikatan, keadaan dingin/panas
    dan gerakan/tekanan.
    unsur skunder merupakan turunan dari (atau tergantung pada) ke4 unsur pokok, misalnya:
    warna,suara,bau,rasa dan sensasi fisik.
    4 unsur pokok merupakan dasar pembentukan materi dan tidak terpisahkan satu sama lain.
    melalui berbagai kombinasi dg unsur turunan lainnya, mereka membentuk partikel elementer yg sangat
    kecil disebut kalapa.
    kalapa inilah yg merupakan dasar pembentukan semua materi, baik yg hidup maupun yg tidak hidup.
    4 unsur pokok dan 4 turunnya: warna, bau, rasa, nutrisi selalu terikat bersama dan ada di dlm semua
    objek materi, dari yg paling sederhana hingga yg paling komplek.
    kalapa yg paling sederhana hanya terdiri dari 8 unsur ini, sedangkan yg paling kompleks terdiri dari
    18 unsur.
    setiap kalapa memiliki unsur 17 saat pikiran.
    
    kalapa terbentuk dg 4 cara: kamma,citta,suhu(unsur api) dan nutrisi.
    kamma menghasilkan kalapa pada setiap sub saat kemunculan pada citta kelahiran sampai dg saat pikiran ke17 yg mendahului citta kematian.
    
    dengan pengecualiaan untuk citta kelahiran dan citta suatu pintu (yg ke2 nya merupakan citta hasil)
    semua citta hasil dan citta funsional di alam inderawi akan menghasilkan kalapa.

    hal 36
    segera setelah citta kematian lenyap, maka muncullah cittakelahiran dlm suatu keberadaan (kehidupan)
    baru-dengan objek yg sama dg yg ada pada proses kognitif terakhir dalam kehidupan sebelumnya
    citta kelahiran ini merupakan citta hasil yg dihasilkan oleh kamma yg bertanggung jawab atas objek yg
    tertangkap selama saat2 kesadaran terakhir yg menentukan sebelum kematian.
    
    bersamaan dg kemunculannya, kamma yg sama ini menghasilkan kalapa2 yg memulai suatu reaksi
    berantai dg menghasilkan lebih byk kalapa2 yg terbentuk dari nutrisi dan api internal, dan kemudian
    melalui kombinasi dengan nutrisi dan api eksternal. sementara itu cita2 yg menyertai citta kelahiran
    juga akan mulai menghasilakn kalapa2. semua ini pada akhirnya akan menghasilkan suatu kumpulan kalapa
    yg rumit yg senantiasa muncul n hilang. kumpulan inilah yg dikenal sebagai janin atau tubuh spontan
    suatu makluk baru(makluk neraka,hantu,deva ato brahma)

nah jelas klo dipenjelasan abhidhamma kalapa merupakan tahap dini pembentukan janin, bukan tahap pertama dari embrio yg terjadi setelah 7 hari pembuahan? jgn2 ada slh penterjemahan.

apakah org yg keguguran ada kemungkinan salah satu penyebabnya adl terjadinya pertemuan ovum n sperma tapi tanpa terbentuknya kalala n adanya kamma calon janin tersebut? ---> Yg namanya keguguran itu pasti sebelumnya udah berbentuk embrio dan di situ udah ada patisandhi citta (Kesadaran tumimbal lahir) yg masuk, berproses (bhavanga citta) dan kemudian muncul cuti citta (kesadaran kematian) yg kemudian di sebut keguguran...keguguran terjadi di sebabkan banyak hal spt cth : org yg hamil itu ceroboh (salah makan obat), stress, kecapean dll . Coba perhatikan gambar di bawah...liat bulatan2 kecil yg di bawah patisandhi citta (PATI). saat ada patisandhi masuk ke pertemuan sperma n ovum... di patisanchi citta itu lsg muncul kalapa2 (liat bulatan2 kecil itu) yaitu di Kammajarupa (rupa yg di hasilkan oleh Kamma) dan Utujarupa (rupa yg di hasilkan oleh Utu). (cmiiw)

mohon penjelasannya ya, karena sy bingung maklum ga ngerti abhidhamma  ;D  ^:)^
terima kasih
            



http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9378.0.html

162
Theravada / Re: ADA EMPAT KEINGINAN WAJAR MANUSIA AWAM
« on: 01 February 2010, 01:18:57 PM »
aku ingin begini,aku ingin begitu..ingin ingin ingin itu banyak sekaliii...._/\_

pelajaran berharga dari doraemon tuh..... bahkan doraemon yg bisa memberikan "apa aja", tetap tidak bisa memuaskan semua keinginan nobita yg aneh2

setuju bngt.. nafsu keinginan manusia klu d ikuti ga akan pernah puas dah..

Biasanya kita tau itu..tapi kita masih melekatnya..itulah "KEBODOHAN/KEGELAPAN BATIN"

_/\_ :lotus:

163
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 01 February 2010, 01:12:21 PM »
Ko Fabian...Ok..nanti akan saya tanyakan lagi Ke Pak Selamat Rodjali.

Tapi sebelumnya...Ko Fabian bisa liat dulu sketsa ini sbb :


dan link ini ... http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8515.0.html

Anumodana ..._/\_

:lotus:



164
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 31 January 2010, 11:55:21 PM »
Kemarin saya sudah tanya ke Pak Selamat Rodjali tentang :
~ Apakah seorang Sotapanna jg mengalami Nibbana?

Jawab Pak Selamat Rodjali :
Seseorang (Sotapanna) ketika memasuki magga-phala vithi...itulah Nibbana. Tetapi Nibbana tsb bukan Saupadisesa Nibbana...karena Sotapanna belom membasmi semua kilesa (kekotoran batin).

_/\_ :lotus:


165
Diskusi Umum / Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« on: 29 January 2010, 09:42:51 PM »
[at]  Ko Fabian

Inilah perbedaan mendasar  pandangan kita...saya copas lagi apa yg saya tulis  ;D

Quote

Sehingga ko Fabian perlu membedakan antara definisi pengalaman nibbana sotapanna dan Saupadisesa yang hanya dialami oleh arahat....Keduanya sama2 mengalami tetapi bentuk pengalamannya berbeda sekali...oleh karena dan demi pembedaan lebih jelas dengan perumpamaan visudhi magga melihat daratan dan mengalami nibbana maka saya sebutkan melihat nibbana dan mengalami nibbana...
[/b]

Apa yg ada dalam sutta, visuddhi magga dan abhidhamma sudah jelas definisi Saupadisesa nibbana
Jadi saya pribadi menyimpulkan pengalaman nibbana sotapanna tidak sama dengan saupadisesa nibbana. ;D
Sotapana adalah ariya tetapi bukan ariya yang mengalami Saupadisesa nibbana. Saupadisesa hanya mengacu pada hilangnya kilesa seluruhnya dan hanya tertinggal pancha khanda saja. Keknya tentang nibbana ini banyak jebakan batmannya  ;D


Mettacitena  _/\_

Saya sependapat dengan Bond... :jempol:

Pantesan Dr. Mehm Tin Mon bilang "Sotapanna mengalami Nibbana"...ternyata Nibbana yg itu berbeda dg  saupadisesa nibbana karena Sotapanna blm membasmi semua kilesa.

_/\_ :lotus:

Pages: 1 ... 4 5 6 7 8 9 10 [11] 12 13 14 15 16 17 18 ... 320
anything