//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar  (Read 4802 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline KeithV

  • Teman
  • **
  • Posts: 72
  • Reputasi: 4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« on: 19 April 2011, 03:11:38 PM »
Ada seorang Pak Tua yang hidup sederhana dan religius di sebuah kota. Pak Tua ini mempunyai seorang anak lelaki yang masih sekolah di salah satu SMA. Anaknya ini biasa pergi ke sekolah dengan naik sepeda. Pada saat itu teman-teman si anak sudah menggunakan sepeda motor ke sekolah. Si anak mulai meminta-minta kepada Pak Tua untuk membelikannya sebuah sepeda motor.

Pak Tua sangat menyayangi si anak dan  ingin membelikannya sebuah sepeda motor. Tetapi ekonomi Pak Tua sangatlah terbatas karena biaya sekolah si anak saja sudah sangat mahal bagi Pak Tua dan masih banyak kebutuhan lainnya.

Pak Tua yang sangat religius ini selalu berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, tolonglah berikan kami berkah supaya saya dapat membelikan sebuah sepeda motor kepada anakku tersayang."

Demikian besar kasih sayang Pak Tua kepada anaknya sampai tiap hari dia berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

Pak Tua juga mulai bekerja lebih keras dan menabung demi harapannya tersebut. Dan usahanya semenjak itu memang lebih lancar dan tidak terasa dalam waktu yang tidak lama akhirnya tabungan sudah cukup untuk membelikan sebuah sepeda motor sport kepada anaknya.

Setelah mendapatkan sepeda motor sport si anak mulai suka kebut-kebutan di jalan bersama temannya. Pak Tua sering menasehati anaknya , tetapi anaknya tidak mau mendengar dan meneruskan kebiasaannya kebut-kebutan di jalan. Pak Tua khawatir akan keselamatan anaknya dan mulai berdoa kepada Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, anakku suka kebut-kebutan di jalan, tolonglah jaga anakku agar dia tidak mengalami apa-apa."

Mulai sekarang, setiap hari Pak Tua mendoakan keselamatan anaknya di depan Dewa Kwan Kong.

Tetapi ada suatu saat si anak akhirnya mengalami kecelakaan seperti yang dikhawatirkan oleh Pak Tua. Si anak harus dirawat inap di rumah sakit.

Pak Tua yang shock kenapa doanya tidak terkabul. Dia sudah berdoa dengan tulus tiap harinya, memberikan persembahan dupa kepada Dewa Kwan Kong. Saking shocknya, setiap malam dia memikirkan kenapa anaknya bisa mengalami kecelakaan. Sampai suatu malam dia bermimpi ketemu Dewa Kwan Kong.

Dewa Kwan Kong dengan Kuda Perang kebesarannya mendatangi dia. Dia langsung berlutut di hadapan Dewa Kwan Kong.

"Oh, Dewa Kwan Kong, kenapa Dewa Kwan Kong tidak melindungi anakku, saya kan sudah tiap hari berdoa dengan tulus kepadamu?" tanya Pak Tua.

Dewa Kwan Kong memandang Pak Tua dan menjawab, " Pak Tua, bukan saya tidak ingin melindungi Dia. Tetapi ketahuilah, saya ini berkuda, Pak Tua. Sedangkan anakmu itu menggunakan sepeda motor sport. Dia sekali tancap gas, bayangan dia saja tidak kelihatan, bagaimana saya harus melindunginya?"

Saking cepatnya ngebut-ngebutan, Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar.

Moral cerita :

Seperti sabda Sang Buddha, Diri kita dilindungi oleh kita sendiri. Sebagai seorang Buddhis yang lebih penting adalah bagaimana kita menyadari konsekuensi dari setiap tindakan kita. Seperti anak si Pak Tua yang sudah dinasehati tetapi mengabaikan bahaya kebut-kebutan di jalan. Bodhisatva maupun Dewa memang ingin menolong manusia karena Metta-nya yang sedemikian besar, tetapi apakah kita sendiri ingin menolong kita sendiri dengan mengikis Lobha, Dosa dan Moha dalam batin kita?

NB :
Pemakaian nama Dewa Kwan Kong hanyalah ilustrasi untuk menyadarkan. Dewa Kwan Kong juga dikenal sebagai Guan Yu dalam cerita Sam Kok.
Dalam tradisi Mahayana, Guan Yu juga dikenal sebagai Bodhisatva Sangharama yang sangat dihormati karena kesetiaan dan kejujuran dalam melindungi Dharma.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« Reply #1 on: 19 April 2011, 05:03:35 PM »

Dalam tradisi Mahayana, Guan Yu juga dikenal sebagai Bodhisatva Sangharama yang sangat dihormati karena kesetiaan dan kejujuran dalam melindungi Dharma.

peran kuan kong waktu hidup, peran dimananya melindungi dharma ?  :whistle:
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline KeithV

  • Teman
  • **
  • Posts: 72
  • Reputasi: 4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« Reply #2 on: 19 April 2011, 10:39:35 PM »
peran kuan kong waktu hidup, peran dimananya melindungi dharma ?  :whistle:

Sorii bro Adi, maksudnya peran Kwan Kong setelah meninggal dunia dan diberi gelar Bodhisattva Sangharama baru dia berperan melindungi dharma sesuai ikrarnya.
Dalam masa hidupnya dia banyak membunuh, dia akhirnya sadar dan menerima Trisarana dan Pancasila. Karena karmanya juga dia terlahir di alam peta.
CMIIW.
 _/\_

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« Reply #3 on: 19 April 2011, 10:44:16 PM »
Oh, jadi Kwan Kong itu disebut Bodhisatta gara2 telah berlindung dalam Tiratna dan menyesali semua pembunuhannya...

Tapi setau saya, dia disembah dikelenteng gara-gara kesetiaannya  :-?

Offline KeithV

  • Teman
  • **
  • Posts: 72
  • Reputasi: 4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dewa Kwan Kong pun tidak mampu mengejar
« Reply #4 on: 19 April 2011, 11:08:13 PM »
Kalo gak salah ada 2 versi Bro Rooney..
Versi Taoisme dia adalah Dewa yang disembah di kelenteng karena keksatriaan dan kesetiaannya. Ada sebagian kelenteng yang menganggap dia adalah Dewa Perang sampai Dewa Rezeki.
Versi Mahayana aliran Tiantai , dia terlahir di alam peta dan kemudian dia bertemu seorang biksu dan berlindung kepada Buddha Dharma.
Setelah tersadarkan dia mulai banyak berbuat bajik sampai akhirnya dia terlahir di alam dewa dan tetap berkomit sebagai Pelindung Dharma.

 

anything