petuahnya bener2x ngelibas sifat gua...
gua termasuk orang yg kasar, bila ada sesuatu yg tidak sesuai dengan jalan gua...
kalao didengar... mungkin pernah, mungkin juga tidak pernah...
namun... pasti nya gue anggap lalu doank... o_O
sebab... gue aja gak bisa mengingat detail lengkapnya...
sampai disini, kira-kira gmana ?
Imajinasi Kemenyan doank kah... ?
Masih ada sisa beberapa Trilogi seperti:
- Sosok asli "Om Shava",
- Singgah ke Alam Neraka,
- Sosok Seribu Buddha
- Naga dan bola api
Lebih baik terlambar dari pada ngak ngedengerin ceritanya mbah Kemenyan... Wah perjalanan virtualnya seru mbah... *mode continue reading on*
Setelah mendapatkan "petuah" dari Kwan-Kong,
"Kami adalah apa yg kalian inginkan, Bayangan yg kalian harapkan adalah apa wujud kami"
lebih kurang begitu kata Dewi Kwan-Im...
"Ooo... ic ic..."
bersambung...
Wah seru amat ya kata2nya....
Sebenarnya aye nga pernah dapat "perjalanan" atau watever seperti. Sempat terpikir ini koq beda yah, apakah jalan ini salah ? tapi yah bagus juga nga ada batu ganjalan..
Apakah ini delusi ? i don't know jg, soalnya kalau ini delusi tapi pola nya koq sama dengan orang lain...
Yah singkat kata, buat mbah yang sudah tersadarkan.
Pola tersebut kita dapatkan dari "Cerita" dan Pengetahuan kita sendiri,
Seperti sosok Dewi Kwan-Im, Amithaba;
pada cerita diatas dijelaskan bahwa seluruh sosok tersebut didapat dari "Fiksi" yg berseliweran di Sun Go Kong,
1. Benarkah Amithaba adalah Raksasa ?
2. Benarkah Wujud Dewi Kwan-Im adalah Berbaju putih (seperti halnya dalam kepercayaan tionghua)
3. atau... Benarkah Wujud itu dipengaruhi "Apa yg kita mau", seperti halnya nenek peot tadi
Gejala dan Kesamaan Pola didapat dari Kesamaan "Cerita" yg melegenda,
Legenda tersebut tertanam dengan segala kekaguman atas kisah tersebut,
Yang akhirnya muncul ketika kita "hilang" kendali atas kesadaran
Wah ini cocok dengan yang dikatakan babe-ku, waktu beliau masih hidup. Beliau ceritanya pernah melakukan perjalanan bertemu Beliau(Dewi Kwan-Im). Babe ngelihat wajahnya jelek, Beliau lari menghindar, kata babe itu soalnya dia ngak berdandan... kita berdua ketawa... aku pikir itu cuma guyonan belaka. Dan aku sendiri dulu waktu masih kecil pernah didatangin makhluk dlm mimpi, dengan menggunakan jubah putih bermahkota kecil dikepala, melayang mendekat, saat dekat dia tersenyum tapi aku malah tinggal pergi, kaya ngak memperduliin kehadirannya. Sebenarnya aku ngak tahu ini Dewi Kwan-Im atau bukan tapi kalau aku bandingkan dengan gambar2 Dewi Kwan-Im dengan mimpi itu persis.
Jadi bertanya2, tahunya gimana sih kalau didatangin makhluk halus itu dewa atau peta?
Beberapa kali kalau pindah rumah selalu dilihatin sama makhluk halus penghuni rumah. Ini aku punya cerita seru.
Waktu itu aku tinggal di jakarta, nyewa rumah kecil untuk tempat tinggal. Disana aku tinggal sendirian bersama hewan piaraan si kucing. Suatu hari aku mimpi, disana banyak orang-orang berkumpul jadi satu pada duduk dibawah sambil ketakutan. Dalam suasana itu seperti ada yang ngasih tahu kalau ada hantu yang akan muncul, hantu ini sangat ditakuti. Mendengar cerita itu aku juga takut dan bergabung dengan orang2 duduk sambil menutup mata dan telinga.
Beberapa saat kemudian si hantu datang mendekati orang2. Kemudian dia angkat satu orang dengan tangannya dan dia makan orang ini kaya vampir aja. Melihat ini aku geli dan marah, lalu aku berdiri, aku tarik rambut si hantu ini, aku banting ke kiri lalu kekanan, lalu aku lempar jauh-jauh... lalu aku terbangun.
Beberapa hari setelah mimpi ini, si empunya rumah bercerita waktu aku berkunjung sebagai tetangga. Beliau bilang rumah disebelah ada kuburan didepan pekarangannya. Kadang2 dia/si hantu menampakkan diri sebagai seorang wanita jalan menuju kamar mandi dibelakang. Orang2 disekitar sini pada tahu dan takut kalau jalan malam2 melalui rumah itu. Tapi sekarang udah ngak denger lagi ada cerita orang yang dilihatin si hantu ini, tahu apa si empunya rumah ini hanya menghiburku aja agar jangan takut tinggal disini. Jadi nanya2 apa itu karena aku lembar dia jauh2... tapi sejak saat beberapa hari setelah mimpi itu, kalau aku lewat disitu perasaan takut ngak sekuat sebelumnya.
The end.