kesaksian yang bagaimana ya?
kalau yang mengubah diri sendiri?
gue gak yakin dengan doa aja udah cukup bisa ngubah diri
secara alngsung.
tetapi gue yakin kalo doa penguat hati
saat kita kehilangan arah.
saat kita didalam tekanan.
kita berbagi dengan Lord Buddha.(katakanlah berbagi)
alias ngomong sendiri
tapi bahasa nya dihalusin aja, dengan berbagi ok!
tetapi hidup ini
memang terbagi akan 2 dunia
1.dunia daging/kasat mata
2.dunia bathin (agama samawi bilangnya rohani)
saya yakin kalau orang yang bertujuan membaca parita
bukan untuk meminta minta atau berharap
tetapi sebaliknya dengan tujuan murni dari arti kata
pembacaan parita, yaitu merenung kan ajaran Buddha
dan merenung pujian terhadap Buddha (Buddhanusati)
dengan kerendahan dan keseriusan hati kita.
maka kita sendiri suatu hari yang bakal menemukan hasilnya sendiri.
seperti kejadian aneh yang saya alami sendiri.
tapi hal ini jangan dicerita disini, gue masi rada malu
soalnya gue sendiri gak relijius ko bisa bisa nya ngomong masalah ginian?
so hal ini gue rasa hanya pribadi gue sendiri yang menyadari saja bahwa parita itu untuk perenungan,
dan bagi gue sendiri Buddhanusati merupakan pujian maupun sekaligus sebuah
perenungan akan Buddha itu sendiri, dan juga sebagai pelindung.
"..pembimbing manusia yang tiada taranya..."
disinilah kunci kata yang membuat gue sampai sekarang
kuat hati saat dalam kesedihan dan kesusahan hati.
ok gue ceritain kisah yang terjadi sama tetangga gue ya dulu.
orang ini gue lupa namanya siapa?
gue ini pelupa nama ornag, susah bangat inget so harap maklum.
sorry ya.
trus die ini seringkali dan rajin baca koong kuan si im keng.
ia dengan sembah sujut yang penuh bakti tiap hari baca
koong kuan si im keng.
ia gak meminta.
cukup dengan teguh hati baca koong kuan si im keng.
suatu hari ia mendapatkan kerjaan disebuah perusahaan.
kalau gak salah ia menjadi kepala bagian gudang.
saat ia mengepalai,
karyawan disana para kuli gak senang terhadap die
karena ia tau beberapa karyawan/kuli disana
ada main curang terhadap barang barang perusahaan.
beberapa waktu,
selang beberapa hari,
mereka para kuli memulai
rencana yang kejam sekali terhadap tetangga gue itu.
suatu hari menjelang malam saat setelah selesai membereskan
gudang. ia dicegat oleh beberapa karyawan/kuli gudang tersebut
dengan membawa golok dan segala sesuatunya seperti celurit.
ia kabur berusaha melarikan diri sampai akhirnya
ia terjebak di tempat jalan buntu.
pulang pulang bajunya abis robek robek terkena bacokan
dan anehnya tanpa luka sedikitpun dikulitnya
tak ada menetes darah sedikitpun dari kulitnya.
ia bercerita kepada tetangga tetangga termasuk papa gue.
karena kagetnya para tetangga yang ngeliat
bajunya compang camping pulang kerumah
"abis dibacokin orang!"
orang pada terheran heran!
die cerita
saat die berlari ternyata jalan buntu
ia pasrah saat itu.
ia teringat akan kuan im phu sa.
ia langsung beranjali dan menutup mata
sambil membaca ulang koong kuan si im keng
sama persis seperti tiap malam ia berdoa membacakan
koong kuan si im keng.
ajaib sekali!
menakjubkan peristiwa ini bagi tetangga dan keluarga gue.
gue juga terharu denger papa gue cerita.
Dan para kuli yang membacoki badannya
sampai ketakutan kabur, besok besoknya gak brani lagi
curang terhadap barang perusahaan.
omitohud! memang pembacaan parita merupakan sebuah
perlindungan saat kita dengan rendah hati dan setulus hati.