Seharusnya bro melakukan ini:
- Bilang sama perampoknya, tunggu sebentar! Hanya 1 menit,tidak pake lama. Kalian akan dapatkan yang kalian inginkan.
Kemudian bro meditasi dan langsung masuk jhana 4. Pakai objek api.Terus keluarlah dari jhana. Nanti dari lubang hidungnya bro bisa keluar api. Begitu melihat bro seperti itu,dijamin perampoknya lari.
saya berteriak-teriak meminta perhatian dan pertolongan orang lain, "Tolong!Tolong!" sekencang-kencangnya. si cewek nyeletuk, "kenapa loe tolong-tolong segala, emanknya gw rampok?"
saya jawab, "ya, emank kamu rampok. kalo bukan rampok, kenapa kiamu maksa mau ngerebut kunci motor saya?"
"GW sih, bukan mau ngerebut motor buat di bawa kabur. gw cuma takut loe kabur blon bayar gw." kata perempuan itu.
saya teriak lagi, "Tolong!Tolong!"
si cewek membentak lagi, "diam loe, brengsek! mana orang percaya gw ngerampok loe. gw kan cewek, loe laki, masa cewek ngerampok cowok? loe banci, pake tolong-tolong segala, takut ma cewek"
"Eh, emank kamu cewek, tapi temen-temen kamu ini cowok semua kan?" saya jengkel banget.
"siapa bilang itu temen-temen saya, saya gak kenal mereka kok. mereka cuma saksi, kalo loe merkosa gw." kata si cewek.
"udah jelas kan, loe semua rampok." trus kepada yang lewat, saya melambai-lambaikan tangan, "Mas-mas tolong mas saya dirampok, pak pak tolong! Tolong!"
si cewek mendorong saya sambil membentak, "ngapain loe tolong-tolong, takut ya?"
"Eh sorry ya. saya gak takut! saya teriak tolong-tolong ke orang-orang untuk mencegah terjadinya kekerasan. saya cuma kasih aja ma anda dan kawan-kawan, soalnya tahun lalu juga 15 orang pemuda mengeroyok saya, akibatnya tulang-tulang mereka patah semua." Demikian kata saya, berharap orang-orang itu jadi takut.
eh, ternyata itu cewek tambah beringas, matanya melotot menyeramkan, "Oh, jadi kamu pendekar ya?!" sambil mendorong-dorong saya, itu cewek teriak-teriak, "ayo coba pukul saya, ayo pukul, ayo pukul, katanya loe jagoan, kenapa mundur-mundur?"
saya mundur-mundur sambil berusaha mengontak saudara, guru saya, pemred dan anak buah saya melalui HP yang saya sembunyikan di di belakang saya. sayang gak ada yang berhasil.
waktu semua kejadian itu saya ceritakan pada guru saya, guru saya berkata, "lho, kenapa gak kamu gunakan ilmu yang telah saya ajarkan?
"oh tidak guru. kasian. seandainya saya mengembangkan energi kundalini pada saat seperti itu, seperti tahun lalu, saya khawatir mereka akan babak belur."
"oh begitu!" kata guruku.
saya jadi teringat peristiwa tahun lalu, sebenarnya bukan tahun lalu tapi beberapa tahun lalu. belasan orang mengeroyok saya. tiba-tiba muka saya ada yang menghantam. kiri, kanan, depan belakang. saya berusaha menangkis serangan-serangan yang ada, tapi pukulan datang bertubi-tubi. hal itu membuat saya panik. lalu saya menarik nafas cepat, menahan dan menekankan tenaga ke cakra pusar, dua jari di bawah pusar. anehnya, dengan serta merta itu orang-orang yang mengeroyok saya menjadi sperti sampah beterbangan tertiup angin kencang. mereka berjatuhan di tempat jauh atau di tempat dekat. ada yang masuk selokan, ada yang terlempar ke pinggir jurang. semuanya tidak ada yang bangun lagi. sebagian pingsan, dan sebagian tampak menggeliat-geliat tapi tidak sanggup bangun. saya terkejut. kemudian dibantu oleh orang-orang yang lewat, para pemuda itu diangkut ke rumah kakek saya agar tulang-tulang mereka yang patah dibenahi kembali.