Sabtu, 02/03/2013 20:23 WIB
Ditinggal Ibu Memasak, Balita 2 Tahun Tewas Tenggelam Dalam Ember
Arvin Dwi Pranoto - detikSurabaya
Dini Dwi Hapsari/Arvin DP Ngawi - Ditinggal sang ibu memasak, seorang balita asal Dusun Wareng, Desa Beran, Kecamatan Ngawi, tewas saat bermain air sendirian di kamar mandi. Balita 2 tahun bernama Dini Dwi Hapsari itu tewas tenggelam di sebuah ember.
"Sekitar jam 15.00 WIB cucu saya buang air besar (BAB) di kamar mandi depan dibantu ibunya. Usai BAB, Dini dibiarkan bermain air sedang ibunya memasak di dapur," kata nenek Dini, Suparti (62) kepada detiksurabaya.com, Sabtu (02/03/2013).
Selain WC, kata Suparti, di kamar mandi hanya ada keran air dan ember besar sehingga ibu Dini, Samini (30), tidak berpikiran terjadi kecelakaan trsebut.
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Suradi (31), ayah Dini. Saat itu Suradi pulang dari bekerja di Bagian Tata Usaha SMA Negeri 2 Ngawi. Begitu masuk rumah, Suradi mencari anak keduanya yang biasanya selalu menyambut kedatangannya usai pulang kerja.
"Sepulang kerja, saya mencari Dini karena biasanya anak itu selalu menyambut saya dengan manja. Istri saya yang sedang memasak memberitahu kalau Dini bermain air di kamar mandi," ucap Suradi sedih.
Suradi kemudian menyuruh anak pertamanya, Dimas, untuk memanggilnya. Saat sampai di kamar mandi, Dimas hanya diam saja sambil menunjuk ke dalam. Karena penasaran, Suradi mendekat ke kamar mandi.
Betapa terkejutnya Suradi saat mendapati Dini sudah terjebur ember dengan posisi kaki di atas sedangkan kepalanya tercelup dalam air.
Saat ditemukan, Dini dalam kondisi pingsan, sehingga Suradi segera melarikannya ke Unit Gawat Darurat RSUD Dokter Sudono Ngawi. Meski sudah menjalani perawatan medis, namun nyawa Dini tak bisa diselamatkan.
“Saat sampai UGD kondisinya sudah lemah. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan pertolongan dengan mengeluarkan air. Tapi sayang, korban tak bisa diselamatkan. Penyebab meninggalnya karena terlalu lama saluran pernafasannya terisi air, sehingga mengganggu fungsinya," kata Tim Medis UGD RSUD Suroto, dr. Indah Pitarti.
Bagaimana dengan berita di atas apakah nasib atau karma?