//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream  (Read 56063 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #105 on: 08 September 2008, 11:45:59 PM »
Makanya kenapa harus modern? apakah ada yang salah dengan ortodox? :))
pertanyaannya terbalik.
justru karena orthodox merasa tidak nyaman membaca pemikiran2 yg tidak sesuai dengan kepercayaannya, maka harus dipisahkan dan dilabeli...
Saya rasa bukan tidak nyaman, tapi pemikiran yang baru kadang malah menyesatkan, alih2 ingin menggali kembali apa sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha malah jadi membuat yana (cieee sekarang dah ngerti yana :)) ) baru yang mengklaim ajarannya yang paling murni/asli toh jadinya seperti kejadian theravada dan mahayana lagi dah saling menjatuhkan bukannya saling mengisi :))
Makanya kenapa harus modern? apakah ada yang salah dengan ortodox? :))
pertanyaannya terbalik.
justru karena orthodox merasa tidak nyaman membaca pemikiran2 yg tidak sesuai dengan kepercayaannya, maka harus dipisahkan dan dilabeli...
Saya rasa bukan tidak nyaman, tapi pemikiran yang baru kadang malah menyesatkan, alih2 ingin menggali kembali apa sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha malah jadi membuat yana (cieee sekarang dah ngerti yana :)) ) baru yang mengklaim ajarannya yang paling murni/asli toh jadinya seperti kejadian theravada dan mahayana lagi dah saling menjatuhkan bukannya saling mengisi :))

asal anda tau aja, sebagian besar budhisme di barat adalah penganut paham unorthodox. bagi orang bule, mereka lebih suka aliran tersebut walaupun tidak sesuai dengan apa yang anda pelajari saat ini. apa kayak begini ini mau dimasukkan juga dalam keranjang aliran sesat? kalau anda bisa membuat kesimpulan theravada dan mahayana saling menjatuhkan itu ya karena masing-masing aliran menuduh aliran lain adalah aliran sesat.


hehehehe justru aye blum mempelajari apa2, dasar2 pun masih bingung :)) apalagi melihat kondisi di dalam seperti ini apakah bagus? Ada yang senang unortodhox silahkan, ada yang orthodox silahkan, tetapi yang harus dipahami ajaran Buddha itu seperti apa? Posisi kita sebagai apa? Posisi dhamma itu sebagai apa? Ibarat perumpamaan orang yang dipanah khan jadinya :)) atau ibarat orang buta yang memegang gajah trus disuruh menggambarkan gajah seperti apa :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #106 on: 09 September 2008, 04:09:36 AM »
saya tidak memaksakan tuh keyakinansaya sama orang/umat lain.
saya juga tahu belum tentu Tipitakadhara itu bukan arahat.
Budddhisme modern inginmenggali buddhis ke bentuk asinya pake apa ???
pake otaknya sendiri gitu,
baru baca sedikit sutta udah langsung bikin buddhisnya sendiri.
bagaimanapun juga patokan saya tetap pada Kalama SUTTA, yang ada pada Tipitaka
ajaran yang mengikis lobha, dosa dan MOHA lah yang paling benar.

Theravada dan Mahayana juga pakai otak masing-masing.
Menggali "Buddhisme asli" juga pakai Kalama-sutta: jangan percaya kitab suci (Tipitaka), jangan percaya kata-kata guru (bhante), jangan percaya pikiranmu sendiri (melekat pada sekte).

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #107 on: 09 September 2008, 04:15:18 AM »
saya juga tahu, dan saya sudah tegaskan saya yakin kitab itu ditulis oleh ariyapuggala, dan saya yakin pula yang membuat dhammapada atthakatha dan visudhi magga adalah bhikkhu maggadesaka.
knapa saya bilang begitu, karena kitab TIPITAKA yang walaupun sedikit saya baca slama ini,gak ada yang ngajarin lobha, dosa, dan MOHA

Ada! ... Dalam Mahaparinibbana-sutta disebutkan SEOLAH-OLAH Sang Buddha berkata, hanya dalam ajaran ini terdapat pembebasan, dalam ajaran guru-guru lain tidak ada pembebasan. Ini tidak lebih dari ajaran eksklusivisme, yang hanya memperkuat LOBHA dan MOHA. Saya yakin seyakin-yakinnya kata-kata itu bukan dari mulut Sang Buddha, alih-alih disisipkan ke dalam sutta itu oleh para Tipitaka-dhara yang belum arahat sehingga masih mempunyai 'mana' (kesombongan).
Itulah gunanya menerapkan Kalama-sutta terhadap Tipitaka itu sendiri: jangan percaya, jangan melekat pada Tipitaka.
« Last Edit: 09 September 2008, 04:17:01 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Kemenyan ke mana yah?
« Reply #108 on: 09 September 2008, 04:38:52 AM »
Kemenyan ke mana yah? Bagaimana, Nyan, setujukah Anda diadakan board "Buddhisme Modern"? dan MMD dimasukkan ke board itu?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #109 on: 09 September 2008, 04:55:26 AM »
Masih belum jelas pak...
Apa itu Buddhism Moderen...

Maksud saya...
Kalau kemarin Buddhisme Mainstream khan jelas... "Tiratana / 4KM / JMB8"

Nah...
Kalau "Buddhisme Modern" ?

Kalau standardnya "Pencerahan", tentu kita bakalan repot pak...
Bagaimana mengevaluasi bahwa ajaran tersebut membawa ke pencerahan?

Kalau standardnya "Kalama Sutta / Ehipassiko"...
Bagaimana mengevaluasi kalau ajaran tersebut membawa positif bagi perkembangan batin/spiritual praktisinya... ?

---

Jikalau ada cara yang tepat bagaimana mengklasifikasikan Buddhisme Modern,
dan bisa dipertanggung jawabkan

Saya kira tidak ada alasan bagi saya untuk tidak setuju...

Bapak kira-kira ada pendapat bagaimana mengklasifikasikan apa itu Buddhisme Modern?
Belum lagi cara kategori yang kita setujui nantinya harus di coba dengan Buddhisme-Buddhisme penyusup yang ada...
contoh: harus di crosscheck dengan I-Kuan Tao, TBSN, DarkZen, etc... etc...

Kalau "Buddhisme penyusup" bisa masuk...
berarti pengkategorian kita sedikit "menyeleneh" (memiliki celah)...
repot pak...
« Last Edit: 09 September 2008, 04:58:10 AM by Kemenyan »

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #110 on: 09 September 2008, 05:13:19 AM »
Quote from: Peraturan.Forum.E-Sangha
3) These few "Buddhist" schools of thoughts are not recognized by E-sangha. No links to their websites, their books, or their followers' websites are allowed:

New Kadampa Tradition (NKT) and all other proponents of Dolgyal/Shugden
Dark Zen
True Buddha School
Aro Ter/Flaming Jewel Sangha
Detailnya di: http://www.lioncity.net/buddhism/index.php?act=boardrules


Sayangnya masih ga jelas juga bagaimana mereka bisa menolak keempat School diatas

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #111 on: 09 September 2008, 05:27:58 AM »
Masih belum jelas pak...
Apa itu Buddhism Moderen...

Maksud saya...
Kalau kemarin Buddhisme Mainstream khan jelas... "Tiratana / 4KM / JMB8"

Nah...
Kalau "Buddhisme Modern" ?

Kalau standardnya "Pencerahan", tentu kita bakalan repot pak...
Bagaimana mengevaluasi bahwa ajaran tersebut membawa ke pencerahan?

Kalau standardnya "Kalama Sutta / Ehipassiko"...
Bagaimana mengevaluasi kalau ajaran tersebut membawa positif bagi perkembangan batin/spiritual praktisinya... ?

---

Jikalau ada cara yang tepat bagaimana mengklasifikasikan Buddhisme Modern,
dan bisa dipertanggung jawabkan

Saya kira tidak ada alasan bagi saya untuk tidak setuju...

Bapak kira-kira ada pendapat bagaimana mengklasifikasikan apa itu Buddhisme Modern?
Belum lagi cara kategori yang kita setujui nantinya harus di coba dengan Buddhisme-Buddhisme penyusup yang ada...
contoh: harus di crosscheck dengan I-Kuan Tao, TBSN, DarkZen, etc... etc...

Kalau "Buddhisme penyusup" bisa masuk...
berarti pengkategorian kita sedikit "menyeleneh" (memiliki celah)...
repot pak...

'Buddhisme Modern' bukanlah suatu aliran atau mazhab yang mempunyai standar, doktrin, ritual dsb.

'Buddhisme Modern' mencakup semua pemikiran, pendekatan dan pemahaman baru terhadap ajaran Sang Guru di luar sistem-sistem pemahaman yang 'mainstream', yang klasik atau ortodoks.

Umat Buddha yang tidak menganut 'Buddhisme Modern' tidak berhak mengevaluasi dan menjatuhkan vonis terhadap pemikiran 'Buddhisme Modern', seperti halnya penganut 'Buddhisme Modern' juga tidak berhak menyatakan bahwa ajaran Buddhisme klasik/ortodoks tidak mencerahkan dan tidak menghasilkan kemajuan batin.

'Buddhisme Modern' tidak perlu dipagari untuk mencegah apa yang dinamakan 'buddhisme penyusup' masuk ke dalamnya. Justru karena di dalam 'Buddhisme Modern' tidak ada doktrin yang dipatok mati, maka siapa pun, termasuk mereka yang mau "menyusup", dipersilakan masuk dan tampil untuk didiskusikan dan diperdebatkan sampai di mana pemikiran para "penyusup" itu sesuai dengan ajaran Sang Guru. Di dalam 'Buddhisme Modern' satu-satunya instrumen untuk berdiskusi adalah Kalama-sutta, yang diterapkan satu terhadap yang lain. Jadi, silakan IKT, Dark Zen tampil ke dalam board 'Buddhisme Modern' (sudah saya mulai dengan Dark Zen), untuk disorot dan diuji dengan kebebasan berpikir. Kalau ternyata tidak sesuai dengan ajaran Sang Guru, tentu akan tersisihkan dengan sendirinya, tanpa perlu divonis "bukan Buddhisme".

Terminologi 'Buddisme Modern' sudah diterima dalam wacana Buddhisme internasional, terbukti dari adanya 17.700 entri 'modern Buddhism' di internet. Jadi sama sekali tidak 'nyeleneh'. Dan tidak perlu menutupi segala kemungkinan "celah" yang ada, karena justru 'Buddhisme Modern' terbuka bagi segala ideologi untuk diuji dalam diskusi yang terbuka, tanpa rasa terganggu sedikit pun.

Singkatnya melihat 'Buddhisme Modern' sama sekali tidak sama dengan melihat sekte/mazhab yang ada seperti Theravada, Mahayana dsb.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 09 September 2008, 05:53:26 AM by hudoyo »

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #112 on: 09 September 2008, 05:30:44 AM »
Setujukah Anda MMD dimasukkan ke board "Buddhisme Modern"?
Saya telah mengevaluasi,
Saya telah mengkritisi,
Saya telah mempelajari...

Saya kira MMD memang seharusnya dibawah Buddhisme Modern,

Namun bagaimana selanjutnya?
Buddhisme Modern tentu bukan hanya MMD

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #113 on: 09 September 2008, 05:34:24 AM »
Quote from: Peraturan.Forum.E-Sangha
3) These few "Buddhist" schools of thoughts are not recognized by E-sangha. No links to their websites, their books, or their followers' websites are allowed:

New Kadampa Tradition (NKT) and all other proponents of Dolgyal/Shugden
Dark Zen
True Buddha School
Aro Ter/Flaming Jewel Sangha
Detailnya di: http://www.lioncity.net/buddhism/index.php?act=boardrules


Sayangnya masih ga jelas juga bagaimana mereka bisa menolak keempat School diatas

Saya sendiri pun tidak jelas mengenai hal itu. Dari keempat aliran itu, baru Dark Zen yang saya pelajari sejak kemarin. Sejauh itu, saya banyak setuju dengan pemikiran Dark Zen. Tapi mungkin saja di kemudian hari ada teman-teman yang mengungkap fakta lain dari Dark Zen yang mengharuskan saya untuk berpikir ulang. Tentang True Buddha School mungkin unsur kultusnya yang membuat orang harus curiga.

Tetapi bagi saya, yang penting bukan memagari atau memvonis suatu aliran sebagai bukan Buddhisme. Alih-alih, soroti semua dalam diskusi secara terbuka. Saya yakin, nanti akan terlihat mana yang sesuai dengan ajaran Sang Guru dan mana yang tidak.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #114 on: 09 September 2008, 05:36:40 AM »
'Buddhisme Modern' tidak perlu dipagari untuk mencegah apa yang dinamakan 'buddhisme penyusup' masuk ke dalamnya. Justru karena di dalam 'Buddhisme Modern' tidak ada doktrin yang dipatok mati, maka siapa pun, termasuk mereka yang mau "menyusup", dipersilakan masuk dan tampil untuk didiskusikan dan diperdebatkan sampai di mana pemikiran para "penyusup" itu sesuai dengan ajaran Sang Guru. Di dalam 'Buddhisme Modern' satu-satunya instrumen untuk berdiskusi adalah Kalama-sutta, yang diterapkan satu terhadap yang lain. Jadi, silakan IKT, Dark Zen tampil ke dalam board 'Buddhisme Modern' (sudah saya mulai dengan Dark Zen), untuk disorot dan diuji dengan kebebasan berpikir.
Nah... bapak sudah mulai dengan sedikit kategori yang bisa kita pakai...

Mungkin sedikit bantuan dari bapak lagi...
Quote
sampai di mana pemikiran para "penyusup" itu sesuai dengan ajaran Sang Guru
Ajaran yang mana aja pak?

Apakah keseluruhan-umum contoh: Tiratana, Dukkha (4KM, JMB8) ?
atau hanya sebagian praktek/konsep ? contoh: anatta, annica, jhana, samadhi... etc...?




Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #115 on: 09 September 2008, 05:38:38 AM »
Contoh lain: apakah aliran Dhammakaya di Thailand itu Buddhis atau tidak? Theravada atau bukan? Tentu itu harus dikaji sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, SECARA TERBUKA.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #116 on: 09 September 2008, 05:50:42 AM »
Mungkin sedikit bantuan dari bapak lagi...
Quote
sampai di mana pemikiran para "penyusup" itu sesuai dengan ajaran Sang Guru
Ajaran yang mana aja pak?

Apakah keseluruhan-umum contoh: Tiratana, Dukkha (4KM, JMB8) ?
atau hanya sebagian praktek/konsep ? contoh: anatta, annica, jhana, samadhi... etc...?

Ajaran Sang Guru itu pun perlu didiskusikan SECARA TERBUKA, tanpa rasa terganggu sedikit pun. Mengapa? Karena 'Buddhisme Modern' tidak menggunakan satu doktrin atau satu kitab suci mana pun sebagai rujukan dari kebenaran.

Marilah setiap umat Buddha yang benar-benar serius ingin mencapai lenyapnya dukkha tidak merasa puas diri dengan doktrin yang dianut, melainkan diskusikan, asah, sehingga benar-benar menghasilkan pencerahan bagi masing-masing pribadi. Ini sikap dasar dalam 'Buddhisme Modern'.

Saya pribadi, berpegang pada pernyataan-pernyataan yang paling minimum mengenai ajaran Sang Guru: Bahiya-sutta/Malunkyaputta-sutta dan Mulapariyaya-sutta dari Tipitaka Pali, kitab-kitab Mahaprajnaparamita-sutra, dan Sutra Panggung dari Hui Neng, mungkin pula sutra-sutra mistikal lainnya dari Mahayana seperti Surangama-sutra, bahkan sutra Sukavati yang dimaknai secara mistikal oleh seorang Master Ou I (?). Bahkan keluar dari literatur Buddhis yang umum, seperti ajaran Krishnamurti, Bernadette Roberts. Saya melihat benang merah yang menghubungkan semua sumber itu: yakni lenyapnya pikiran/aku, lenyapnya dualitas, lenyapnya dukkha. Seperti kata Sang Buddha: "Seperti samudra mempunyai satu rasa, yaitu rasa asin, maka ajaranku pun mempunyai satu rasa, yaitu pembebasan." "Para bhikkhu, aku hanya mengajarkan dukkha dan lenyapnya dukkha."

Itu pendapat saya pribadi. Sudah tentu semua pandangan saya itu pun terbuka untuk didiskusikan tanpa rasa terganggu, tanpa rasa permusuhan.

salam,
hudoyo

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #117 on: 09 September 2008, 07:24:13 AM »
Iklan dulu :))

http://dhammacitta.org/artikel/s-mail-from-s/menjadi-orang-buta-yang-bijak

Teman, pernahkah engkau mendengar ataupun membaca mengenai sebuah kisah perumpamaan yang berjudul: ”Orang Buta dan Seekor Gajah”? Jika belum, berikut kisah perumpamaan tersebut.

Suatu ketika ada lima orang buta yang tidak pernah melihat gajah seumur hidup mereka. Mereka pergi ke perkemahan sirkus dan mereka dipertemukan dengan seekor gajah oleh pemilik sirkus tersebut. Pemilik sirkus tersebut mengatakan kepada kelima orang buta itu bahwa gajah ini adalah hewan yang lebih besar dan berat dari manusia.

Teman, dengan menggunakan tangan, kelima orang buta tersebut meraba gajah tersebut untuk mengetahui bentuk sebenarnya dari gajah itu. Orang buta pertama meraba belalai gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti selang yang besar!” Orang buta kedua meraba kaki gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti batang pohon besar!” Orang buta ketiga meraba kuping gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti daun kipas yang besar!” Kemudian, orang buta keempat meraba tubuh si gajah yang berbulu kasar itu dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti karung goni yang sangat besar sekali!” Dan terakhir, orang buta kelima memegang buntut si gajah dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti kabel besar yang ujungnya berambut!”

Dalam perjalanan pulang, kelima orang buta tersebut saling berdebat mengenai bentuk sesungguhnya dari seekor gajah. Masing-masing mempertahankan pendapatnya mengenai bentuk gajah yang mereka dapat dari meraba tubuh gajah tersebut, dan akhirnya bereka saling bertengkar satu sama yang lain.

Teman, kisah perumpamaan di atas memiliki makna bahwa adalah hal yang sia-sia belaka kita memperdebatkan sesuatu yang belum kita ketahui secara pasti. Kita hanya akan menjadi orang-orang buta yang bodoh.

Tapi teman, ada kisah perumpamaan lain yang hampir sama yaitu juga mengenai lima orang buta dan seekor gajah. Tetapi kali ini, ketika dalam perjalanan pulang setelah meraba bagian tubuh gajah, mereka berlima saling berdiskusi, bertukar pandangan mengenai bentuk gajah dari meraba tubuh gajah. Di akhir diskusi, mereka sepakat untuk kembali ke perkemahan sirkus untuk kembali meraba gajah tersebut. Tapi kali ini, mereka saling bertukar tempat untuk meraba seluruh bagian tubuh gajah. Kelima orang buta tersebut meraba bagian tubuh gajah yang pernah diraba oleh temannya. Dengan demikian kelima orang buta tersebut telah meraba seluruh tubuh gajah.

Setelah mereka meraba seluruh bagian tubuh gajah tersebut, mereka berdiskusi kembali. Dari hasil diskusi, mereka berkesimpulan bahwa ada tanda-tanda, ada ciri-ciri khas dari seekor gajah. Mereka juga akhirnya berpendapat bahwa pemilik sirkus tidaklah berbohong mengenai ciri-ciri gajah yang memiliki tubuh yang lebih besar dan berat dari manusia. Teman, meskipun kelima orang buta itu tidak melihat seperti apa bentuk gajah sesungguhnya, namun mereka memiliki pemikiran yang sama yang didapat dari tanda-tanda, ciri-ciri yang mereka dapat baik dari meraba dan juga dari perkataan pemilik sirkus tersebut.

Teman, dari kedua kisah perumpamaan di atas, apa yang dapat kita pelajari? Benar, jadikanlah diri kita menjadi orang buta yang cerdik, yang bijaksana, yang ”melihat” tanda-tanda, ciri-ciri, indikasi-indikasi dari kebenaran yang masih tersembunyi dari pandangan kita. Dengan demikian, kita dapat menjauhkan diri kita dari hal-hal buruk yang menanti kita yang juga akan menjauhkan kita dari kebenaran yang masih tersembunyi tersebut. Jika kita yang masih buta akan kebenaran yang tersembunyi ini tidak memiliki kecerdikan, kebijaksanaan, kita akan menjadi orang-orang buta yang bodoh yang dengan mudah dapat dipermainkan oleh orang lain yang nakal. Dan hanya dengan cahaya kebijaksanaan-lah maka kegelapan pada pada mata kita akan lenyap.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #118 on: 09 September 2008, 08:05:36 AM »
Kata "Modern Buddhism" muncul 17.700 kali di internet. Semua itu perbuatan orang bodoh?

Lebih bodoh lagi orang yang menghitung berapa banyak kata itu disebut di internet sama seperti orang membuka kitab dan mencari berapa banyak nama seorang 'saint' disebutkan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddhisme modern / unorthodox / non-mainstream
« Reply #119 on: 09 September 2008, 08:07:36 AM »
Ini pikiran simplistik. Sejak 100 tahun Sang Buddha wafat, Buddhisme sudah terpecah.

Baca maksud saya, pikiran orang lah yang membuat itu terpecah karena suka menafsirkan dengan gaya sendiri,ingin lebih terkenal karena mengatakan membawa ajaran aseli. mengatakan ini sebagai konsep dan ini praktik sesungguhnya...dilema....semua orang lebih suka memproduksi hal hal baru agar lebih "tenar"
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.