//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Org Cacat jadi Bhante ?  (Read 17018 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #45 on: 11 November 2008, 11:40:11 AM »
Apakah semua anggota Sangha pasti akan mencapai kesucian di kehidupan ini?

No....No...No..... ;D

Kalo semua anggota Sangha pasti mencapai kesucian di kehidupan ini...saya juga mau masuk sangha atau saya akan membentuk sangha bhikkhuni (kan masih kurang 2 ato 3 orang bhikkuni)... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #46 on: 11 November 2008, 01:48:46 PM »
Apakah semua anggota Sangha pasti akan mencapai kesucian di kehidupan ini?

Waktu jaman buddha masih hidup aja, ga semua anggota Sangha mencapai kesucian tuh....

kenapa demikian? karena suci atau tidaknya, tergantung dari diri sendiri......

Sangha ibarat kaya jalan tol.....
Dengan jalan tol ini, akan mempercepat di dalam usaha mencapai Nibbana
Namun apakah semua yg masuk jalan tol ini, udah pasti akan sampai Nibbana semua??
Lom tentu.... karena bisa aja, di tengah jalan, dia beralih ke jalan lain, atau dia istirahat melulu.....

Semoga bisa memperjelas persepsi mengenai Sangha yah  _/\_

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #47 on: 11 November 2008, 05:03:33 PM »
Apakah semua anggota Sangha pasti akan mencapai kesucian di kehidupan ini?

Waktu jaman buddha masih hidup aja, ga semua anggota Sangha mencapai kesucian tuh....

kenapa demikian? karena suci atau tidaknya, tergantung dari diri sendiri......

Sangha ibarat kaya jalan tol.....
Dengan jalan tol ini, akan mempercepat di dalam usaha mencapai Nibbana
Namun apakah semua yg masuk jalan tol ini, udah pasti akan sampai Nibbana semua??
Lom tentu.... karena bisa aja, di tengah jalan, dia beralih ke jalan lain, atau dia istirahat melulu.....

Semoga bisa memperjelas persepsi mengenai Sangha yah  _/\_

Jika demikian, mengapa org cacat tidak diperkenankan jadi anggota Sangha dgn dalih tdk bisa capai kesucian akibat dia terlahir cacat ? sedangkan yg anggota sangha yg normal jg belon tentu bisa capai kesucian ?
Mengapa dibeda-bedakan ? sedangkan disisi lain, anggota Sangha selalu mendengung2kan cintakasih universal..



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #48 on: 11 November 2008, 05:17:58 PM »
Dear Fran...

Tolong dibaca lagi dengan pelan2 yah... di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6080.30 , saya sudah menyebutkan
Quote
dear ALL,

mengenai vinaya yang berkaitan dengan cacat, mungkin perlu dibaca secara keseluruhan dan tidak separo2 yah....

Berikut yang saya tahu adalah Tidak cacat dan lemah jasmani, hingga tak mampu mendukung hidup kebhikkhuannya (misalnya, pindapàta dan mencuci jubah).

Jika tidak mampu mendukung hidup kebhikkhuannya, itu berarti org itu akan memperbanyak keinginan untuk ini dan itu, sementara tujuan menjadi bhikkhu adalah mempercepat proses pengikisan Lobha, Dosa dan Moha, bukannya memperbanyak

Semoga ini bisa menjelaskan mengenai vinaya itu yah........

Jadi bukan karena beliau tidak bisa mencapai kesucian loh

pembahasan mengenai 2 dan 3 akar, hanyalah asumsi awal, yang kemudian sudah diklarifikasi seperti tercantum diatas

Semoga sekarang sudah bisa memperjelas yah  _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #49 on: 27 March 2009, 03:37:42 PM »
konon dalam vinaya dikatakan sih tidak boleh.

Alasannya apa ya ?
Apakah ini termasuk diskriminasi ?

Quote
Sungguh kasihan org2 yg terlahir cacat, ternyata Dhamma / Vinaya pun pilih2 kasih dgn dalih "repot"...

Larangan ini dikeluarkan bukan dengan maksud mendiskriminasikan atau "tidak mau repot".
Kisahnya berawal dari Jivaka, dokter dari Raja Bimbisara yang juga merawat Buddha dan para bhikkhu yang mendapat permintaan perawatan oleh orang-orang. Ia menolak karena tidak sempat menangani begitu banyak permintaan. Akhirnya orang-orang itu berpikir untuk menjadi bhikkhu agar bisa dirawat oleh Jivaka. Saking banyaknya orang yang harus dirawat, akhirnya Jivaka sendiri lalai akan tugasnya melayani Raja Bimbisara; juga para bhikkhu tidak sempat berlatih karena ikut merawat orang sakit yang begitu banyaknya.

Kemudian yang lebih parah, banyak dari orang-orang itu yang memang hanya "menumpang pengobatan", sehingga ketika sembuh, mereka langsung lepas jubah. Jadi mereka tidak ingin menjalankan hidup suci, tetapi menjadi bhikkhu/bhikkhuni dengan maksud tertentu. Oleh karena itulah dikeluarkan vinaya tentang itu.


Quote
Apa bedanya "buta sejak lahir" dgn "buta dipertengahan hidup" shg terjadi diskriminasi dlm anggota Sangha ?
Sama seperti penyakit atau cacat lainnya, jika ketika ditahbiskan, bhikkhu itu tidak memiliki gangguan demikian, namun di kemudian hari ia mendapat gangguan (seperti buta, cacat, dlsb), maka ia tetap sebagai bhikkhu, tidak dikeluarkan, dan sesama bhikkhu harus merawatnya.

Bedanya adalah, yang pasti, ia tidak menjadi bhikkhu untuk memperoleh perawatan karena pada saat itu ia sehat-sehat saja. 


Quote
Jika demikian, mengapa org cacat tidak diperkenankan jadi anggota Sangha dgn dalih tdk bisa capai kesucian akibat dia terlahir cacat ? sedangkan yg anggota sangha yg normal jg belon tentu bisa capai kesucian ?
Mengapa dibeda-bedakan ? sedangkan disisi lain, anggota Sangha selalu mendengung2kan cintakasih universal..

Terlahir tanpa gangguan saja, seseorang walaupun menjalankan hidup sebagai bhikkhu, belum tentu mencapai kesucian, apalagi dengan gangguan tertentu. Menjadi bhikkhu juga punya kewajiban berlatih, bukan hanya terima makanan dan kebutuhan hidup dari umat, lalu bersantai saja. Latihan itu juga mencakup 4 posisi (iriyapatha), yaitu berdiri, berjalan, duduk, dan berbaring.

Jadi bukan untuk diskriminasi, tetapi untuk melakukan sesuatu ada syarat-syaratnya. Ini sama seperti menjadi dokter tidak bisa diterima jika ada buta warna, walaupun orang itu sangat pandai. Hal ini bukan supaya keren-kerenan dokter tidak ada yang buta warna atau diskriminasi konspirasi orang yang tidak buta warna, tetapi karena orang buta warna tidak bisa melihat perbedaan arteri dan vena, yang tentu saja adalah krusial dalam kedokteran.

Lagipula pencapaian kesucian juga sama sekali tidak mutlak harus menjadi bhikkhu/bhikkhuni. Seseorang yang cacat dan memiliki kekurangan, jika tetap mengembangkan kesadaran dan berlatih, tetap bisa mencapai kesucian.
Contohnya Tambadathika yang mempunyai wajah buruk rupa dan menyeramkan yang jangankan sangha, bahkan kelompok perampok pun menolaknya bergabung karena wajahnya itu, dapat mencapai Sotapatti Magga dengan mengembangkan perhatian pada khotbah Sariputta.
Suppabuddha, juga mendengarkan khotbah Buddha dengan penuh perhatian dan mencapai Sotapatti phala walaupun ia seorang lepra/kusta.



bhikkhu Culapanthaka yang memiliki keterbatasan daya ingat, yang katanya bahkan tidak bisa mengingat 1 bait pun khotbah Dharma, tetapi pada akhirnya mencapai kesucian ARAHAT... Apakah bhikkhu Culapanthaka termasuk dalam kategori orang cacat ??
Bhikkhu Cula Panthaka sehat secara mental, hanya daya ingatnya sangat kurang.
Ada juga bhikkhu-bhikkhu lain yang sebetulnya ditahbiskan walaupun sepertinya tidak sesuai dengan vinaya misalnya:
1. Angulimala, yang merupakan buronan
2. Lakuntaka Bhaddiya, yang memiliki tubuh kerdil dan bungkuk
3. Subhadda, yang walaupun petapa aliran lain, tidak menjalankan masa percobaan 4 bulan
Meski demikian, Buddha memang mengetahui potensi dari mereka sehingga mereka diterima menjadi anggota Sangha.

« Last Edit: 27 March 2009, 03:43:53 PM by Kainyn_Kutho »

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #50 on: 30 July 2011, 08:03:13 PM »
bagaimana untuk mengetahui bahwa seseorang itu lahir dengan 3 akar baik?

apabila dia punya fisik normal, wajah lumayan, lahir dari keluarga kaya, mudah memahami buku2 dan ceramah dhamma dan saat meditasi paling tidak dia bisa mendapatkan parikamma nimitta, dan dia juga piawai berceramah dhamma, tingkah lakunya juga sesuai dengan anjuran Buddha, itu berarti orang itu punya 3 akar baik ya?

thanks

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Org Cacat jadi Bhante ?
« Reply #51 on: 31 July 2011, 06:58:41 PM »
yang punya mata batin mungkin tahu. tapi yang jelas kalau bisa mencapai jhana dan kesucian, maka sudah pasti punya 3 akar
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days