SEl bahan bakar merupakan cara paling efisien utk merubah bahan kimia menjadi listrik. Namun biasanya harus menggunakan suhu tinggi atau hidrogen yg murni. Superprotonic, sebuah perusahaan di Pasadena, CA, mengembangkan sel bahan bakar yg dapat menggunakan hidrogen yg "kotor" dan suhu yg rendah sehingga memungkinkan menggunakan hidrogen yg ada di bahan bakar lain seperti gas alam atau etanol, dengan suatu alat yg dinamakan "reformer."
Pada sel bahan bakar, ada elektrolit yg diletakkan diantara anoda dan katoda. Sebuah katalis di anoda memisahkan hidrogen menjadi elektron dan proton. Proton akan melewati elektrolit sementara elektron tidak bisa lewat sehingga agar dapat mencapai katoda maka elektron dilewatkan melalui sirkuit listrik terpisah yg dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai atau alat listrik. Di katoda, katalis lainnya akan menggabungkan proton dan elektron dengan oksigen yg diambil dari udara dan hasil sampingnya adalah air.
Sel bahan bakar Superprotonic terdiri dari material asam padat (solid acid). Pertama kali dites sebagai elektrolit tahun 2001 oleh Caltech materials-science and chemical-engineering professor Sossina Haile. Sel bahan bakar berbasis asam padat ini memungkinkan utk bekerja pada suhu yg disebut : tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin.
source