g sih bukan terganttung dengan label buddhisme. tapi masalah pembelajarannya. kalau campur2x aduk pusing.
bang hudoyo bilang mmd bukan buddhisme, yah sudah jelaskan. mmd hanya sesuai dengan buddhisme menurut bang hudoyo. yah sudah dipisahkan, jangan dicampur-aduk bahasannya.
g sih melihat mmd sama seperti melihat ajaran lainnya temasuk buddhisme yah.
Mengapa Anda tidak mempelajari & mencoba sendiri MMD, tanpa terpengaruh oleh suara macam-macam orang di forum ini? ... Di Board: Meditasi ada thread MMD ... di situ banyak diskusi dengan berbagai teman, Buddhis & Non-Buddhis. ... Kalau Anda mau tahu tentang MMD dengan tulus, Anda harus mencoba mempraktikkan MMD itu sendiri. ... Setelah itu, silakan menyimpulkan apakah MMD itu sesuai dengan ajaran Buddha atau tidak, menyimpulkan berdasarkan pengalaman, bukan berdasarkan prasangka dan omongan orang lain.
nanti dulu deh bang. bang hudoyo aja bilang bukan ajaran buddhisme. saya mau coba ajaran buddhisme dulu yah.
btw thanks atas sharing pengalamannya yah bang bond
Saya dari awal mengamati testimoni2 dan instruksi2 yg diberikan Pak Hudoyo sejak awal. Dan Akhirnya saya putuskan untuk melatih di pagi hari selama 2 jam dan malam hari hanya 1 jam dan itu saya lakukan 3 hari saja, yg terjadi malah saya hanya mengalami blank/gelap total(setelah fenomena2 muncul), tidak ada yg diamati lagi, bahkan saat fenomena2 yg muncul saya tidak tau itu fenomena apa hanya sepintas2 lalu . Bahkan ketika ngantuk malah ketiduran sampai akan terjatuh karena saya biarkan begitu saja dan untung terjaga.tepatnya hari keempat ketika baru mulai saya merasa stagnan dalam blank tersebut, akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan mengingat kembali latihan vipasana dulu, yaitu saya memulai dengan anapanasati ketika konsentrasi mantap, maka konsentrasi terhadap satu objek saya lepas dan membiarkan semua fenomena muncul lenyap kembali dan mengusahakan kesimbangan(persis yg ditulis Sayadaw U Tejaniya) seperti senar tidak terlalu kencang ataupun longgar, yg terjadi saya dapat melihat jelas setiap fenomena muncul dan lenyap seperti nonton film dan pada satu poin seperti pecah dan kedamaian luar biasa yg tak terlukiskan muncul dan saya dapat melihat pikiran tidak bergeming sama sekali, dan saya hanya menyadari itu, setelah beberapa saat setelah itu ketika geming muncul hanya sadar dan hanya sekali2 geming itu terjadi dan disitulah saya memahami anicca dukha dan anatta yg mana ketiganya muncul saling bergantungan tapi yg paling pertama muncul adalah ttg anicca(yg paling jelas). Lalu setelah selesai meditasi saya tidak langsung bangkit dari tempat duduk tetapi saya lakukan peninjauan ulang dari kedua pengalaman tadi dan pengalaman selama 3 hari yg lalu, akhirnya saya menyimpulkan dalam Semua guru Meditasi Vipasanna tetap diperlukan kesimbangan pancabala(salah satunya usaha dan konsentrasi) keadaan yg luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan yg makin lama makin tajam dan dari sana baru muncul pengertian yg benar tentang tilakhana.
Selepas itu saya terus ikuti diskusi ini dari pengertian2 ttg sutta yg dibahas dan saya kros cek dengan pengalaman saya, dan terkadang saya cek lagi dengan tulisan2 Guru Vipasanna lainnya dengan tulisan pak Hud ternyata beda sekali. Disitulah saya menyimpulkan bahwa pondasi yg sama membawa kemajuan dan pondasi berbeda maka hasilnya juga beda.
Jujur saja pada awal sekali saya berminat untuk ikut retreat MMD tetapi setelah saya coba, ternyata hasilnya berbeda, tentu saat meditasi saya tidak mengejar hasil. Tetapi setelah meditasi kita harus meninjau seberapa efektif kemajuan yg kita capai untuk mencapai pengertian benar.
Smoga dengan adanya sharing bisa bermanfaat tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Hudoyo sebagai guru MMD
Dan saat sekarang saya lebih fokus ke anapansatti dan berusaha melewati jalur jhana dan baru bervipasanna.