//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara  (Read 505264 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #600 on: 11 May 2010, 10:23:22 AM »
gw berasa diskusi sama robot..bolak balik muternya sama...dan penjelasan itu2 aja...abis sutr, huineng, trus balik lagi k saddharma, trua masukin komen buku acariya... hahahaha
Gue merasa berdiskusi sama tembok, sudah berkali-kali dikasih tau jawabannya, pertanyaan diulang-ulang. hahahhaha..

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #601 on: 11 May 2010, 10:24:19 AM »
ga punya senjata lain =))
betul gak punya senjata lain, pertanyaan yang sama diulang-ulang, padahal jawaban sudah diberikan.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #602 on: 11 May 2010, 10:26:13 AM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #603 on: 11 May 2010, 10:29:19 AM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.


Bagaimana anda mengetahui pencapaian Samadhi-nya? dan bagaimana anda mengetahui perilaku kesehariannya?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #604 on: 11 May 2010, 10:43:07 AM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.


apakah yang dibold itu menjadi penyebab akhir2 ini dunia banyak terjadi bencana alam?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #605 on: 11 May 2010, 10:53:55 AM »
pantesan jadi banyak buudha berkeliaran di dunia jaman sekarang =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #606 on: 11 May 2010, 03:32:02 PM »
Boong tuh!
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #607 on: 11 May 2010, 06:07:47 PM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.


LSY dan pengikutnya ini cuma menjadikan Tibetan Buddhism sebagai tameng, padahal pengertiannya sudah di pleset kan...

dalam hubungan guru murid... guru guru tradisi tibet tidak pernah memproklamirkan dirinya sendiri mencapai Kebuddhaan,   karena berarti berdusta...

jauh berbeda dengan LSY... yang memproklamirkan dirinya sendiri mencapai kebuddhaan

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #608 on: 11 May 2010, 10:31:33 PM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.


LSY dan pengikutnya ini cuma menjadikan Tibetan Buddhism sebagai tameng, padahal pengertiannya sudah di pleset kan...

dalam hubungan guru murid... guru guru tradisi tibet tidak pernah memproklamirkan dirinya sendiri mencapai Kebuddhaan,   karena berarti berdusta...

jauh berbeda dengan LSY... yang memproklamirkan dirinya sendiri mencapai kebuddhaan

loe udah pernah ikut tradisi tibetan ga? pernah tau latihan ngondro itu kayak apa? visualisasi pohon perlindungan silsilah itu apa? lantas ngerti gak Guru Devotion itu apa?



Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #609 on: 11 May 2010, 10:40:17 PM »
baca disini:
http://www.fodian.net/English/Fifty%20Stanzas%20on%20Guru%20Devotion.htm

                            (3)

Three times each day with supreme faith you must show the respect you have for your guru who teaches you (the Tantric path), by pressing your palms together, offering a mandala as well as flowers and prostrating (touching) your head to his feet.

As a disciple you must regard your Guru as an Enlightened Being. Even if from his own point of view he is not Enlightened and you, his disciple, have gained Buddhahood before him, you must still show him respect and pay homage. For instance, Maitreya, the fifth and next Buddha of the thousand of this world age, who now presides over Tusita Buddha-field, became Enlightened before his Guru, Sakyamuni Buddha. To demonstrate respect for his Guru, Maitreya has a stupa or reliquary monument on his forehead. Likewise Avalokitesvara, the incarnation of the compassion of all the Buddhas, is crowned in his eleven-headed aspect with the head of his Guru, Amitabha Buddha, the one who presides over Sukhavati Buddha-field.

This learning from a Guru should not be like killing a deer to extract its musk and then discarding its corpse. Even after attaining Enlightenment you must still continue to honor your Guru who made all your achievements possible.

                                     (15)

Therefore exert yourself whole-heartedly never to belittle your Tantric Master who makes no display of his great wisdom and virtues.

As your Guru is a Buddha, despising him is the same as hating all who are Enlightened. The state of Buddhahood is one of complete Liberation from all suffering, ignorance, delusions and obstacles.  It is the attainment of all good qualities, complete perfection and total Omniscience. Despising or belittling such a state by disparaging your Guru, you cast yourself in the opposite direction from happiness and freedom. Having contempt for wisdom and Liberation, you gain instead bondage and pain. Such tormented states are what have been described in all the scriptures ad the various hells.


                                    (22)

Therefore, a disciple with the good qualities of compassion, generosity, moral self-control and patience should never regard as different his Guru and the Buddha Vajradhara.

Your Guru, the meditational deities and Vajradhara, the form Buddha assumes in the tantras, are all the same in nature. They are like a single person in a drama changing masks and costumes and playing different roles. The same is true if you have many Gurus. You must regard them all as Buddha, differing only in the face he wears.

The ability to see your Guru as not different from Buddha Vajradhara depends on your motivation. If you have developed an Enlightened Motive of Bodhicitta, you are striving to become a Buddha yourself in order to be fully able to benefit others. The stronger this motive, the more the thought of Enlightenment comes to pervade your mind completely. Thinking only of Enlightenment and ways to achieve it, you will automatically be able to see your Guru in terns of this state because nothing else will be in your mind.

The more you wish to attain Enlightenment, the clearer you see the necessity for your Guru to be a Buddha. Thus with the strong compassion of wishing others never to suffer, you can dedicate yourself easily and with joy. Through the practice of the perfections of generosity, the discipline of moral self-control, patience and so forth, all centered around your Guru, you will then be able to attain his state.

         

This concludes the “Fifty Stanzas of Guru-devotion” by the great Master Asvaghosa. It has been requested and translated (into Tibetan) by the monk translator, the great editor Rin-ch’en zang-po, together with the Indian Abbot Padmakaravarma.

« Last Edit: 11 May 2010, 11:03:50 PM by 4DMYN »

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #610 on: 11 May 2010, 10:44:09 PM »
kebetulan nemu 50 slokha guru devotion, bahasa indonesia:
50 slokha

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #611 on: 11 May 2010, 11:01:33 PM »
ada lagi, disamping mengaku diri sebagai Buddha Padmakumara, dia juga mengatakan bahwa seluruh murid-muridnya juga adalah Buddha Padmakumara. pengakuan ke-Buddha-an Master Lu ini dapat diartikan sebagai cara untuk membangkitkan motivasi bahwa murid-muridnya pun bisa mencapai ke-Buddha-an.


Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #612 on: 12 May 2010, 07:03:08 AM »
Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?

 _/\_

dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.


LSY dan pengikutnya ini cuma menjadikan Tibetan Buddhism sebagai tameng, padahal pengertiannya sudah di pleset kan...

dalam hubungan guru murid... guru guru tradisi tibet tidak pernah memproklamirkan dirinya sendiri mencapai Kebuddhaan,   karena berarti berdusta...

jauh berbeda dengan LSY... yang memproklamirkan dirinya sendiri mencapai kebuddhaan

loe udah pernah ikut tradisi tibetan ga? pernah tau latihan ngondro itu kayak apa? visualisasi pohon perlindungan silsilah itu apa? lantas ngerti gak Guru Devotion itu apa?

:) dari pernyataan diposting anda yang lalu... bahwa anda belajar tantra dari bro Jimmy ... saya tau anda itu tidak tau Tantra :)   karena sekarang anda bicara mengenai ngondro...  ok saya lanjutkan... 

anda itu cuma ikut-ikutan orang yang praktek ngondro... tapi anda tidak tau ngondro itu apa... :)
dalam karma kagyu seseorang mempunyai kualitas untuk menjelaskan mengenai ngondro
mempunyai syaratnya orang tersebut harus telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya...

selama anda belom menerima penjelasan langsung dari orang yang telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya... anda itu belum bisa praktek ngondro...

jadi bila anda bilang belajar tantra dari bro Jimmy ... itu sebenarnya anda cuma ikut-ikutan gabung dengan orang yang praktek ngondro... tapi anda sendiri sebetulnya belum layak untuk praktek ngondro :)


mengenai menganggap guru sebagai Buddha...  dalam tibetan buddhis... ini jelas-jelas maknanya telah diplesetkan oleh LSY dan pengikutnya...

saya coba memberikan ilustrasi... 

andai kita sedang pujabakti untuk menumbuhkan rasa kesungguhan kita, kekusyukan kita,...

andai kita membayangkan  kita bukan duduk didepan patung buddha tapi benar benar duduk dihadapan Sakyamuni Buddha... bukan dihadapan seonggok patung Buddha...

maka sikap kita akan berbeda... kita akan memiliki kesungguhan ... bila kita menggangap patung buddha yang ada dihadapan kita adalah benar benar Sakyamuni Buddha...

tapi patung Buddha dihadapan kita tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Sakyamuni Buddha, karena dia tetap seonggok patung,

ini berbeda dengan LSY yang memproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha..

murid menganggap guru sebagai Buddha... 
tapi guru tersebut tetap bukan lah orang yang telah mencapai samyaksambuddha...

ini berbeda dengan LSY... LSY memproklamirkan dirinya mencapai Samyaksambuddha...

ini telah diplesetkan oleh LSY... yang menggunakan tibetan buddhism sebagai tameng saja...

kita bisa lihat, guru guru dari tibetan buddhis sendiri tidak ada yang mengproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha...

kita lihat Dalai Lama, Dagpo Rinpoche, Mingyur Rinpoche, Karmapa, tidak ada satupun yang memproklamirkan diri mencapai samyaksambuddha... seperti yang dilakukan LSY...

ini fakta yang jelas dari usaha menyimpangkan makna ritual & praktek dalam tibetan buddhism oleh LSY, 
tingkah LSY ini membuat Tibetan Buddhism disalah pahami oleh orang yang tidak bersentuhan langsung dengan Tibetan Buddhism


buat yang asing dengan istilah ngondro,

ngondro adalah praktek namaskara dari tradisi tibet... yang dilakukan mulai bediri sampai seluruh tubuh menyentuh tanah...
ini dilakukan sebanyak ribuan bahkan ratusan ribu kali...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #613 on: 12 May 2010, 07:11:30 AM »
seperti san bu yi pai yak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Korban Pemerkosaan Lu Sheng Yen berbicara
« Reply #614 on: 12 May 2010, 02:42:28 PM »

:) dari pernyataan diposting anda yang lalu... bahwa anda belajar tantra dari bro Jimmy ... saya tau anda itu tidak tau Tantra :)   karena sekarang anda bicara mengenai ngondro...  ok saya lanjutkan... 

anda itu cuma ikut-ikutan orang yang praktek ngondro... tapi anda tidak tau ngondro itu apa... :)
dalam karma kagyu seseorang mempunyai kualitas untuk menjelaskan mengenai ngondro
mempunyai syaratnya orang tersebut harus telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya...

selama anda belom menerima penjelasan langsung dari orang yang telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya... anda itu belum bisa praktek ngondro...

jadi bila anda bilang belajar tantra dari bro Jimmy ... itu sebenarnya anda cuma ikut-ikutan gabung dengan orang yang praktek ngondro... tapi anda sendiri sebetulnya belum layak untuk praktek ngondro :)


mengenai menganggap guru sebagai Buddha...  dalam tibetan buddhis... ini jelas-jelas maknanya telah diplesetkan oleh LSY dan pengikutnya...

saya coba memberikan ilustrasi... 

andai kita sedang pujabakti untuk menumbuhkan rasa kesungguhan kita, kekusyukan kita,...

andai kita membayangkan  kita bukan duduk didepan patung buddha tapi benar benar duduk dihadapan Sakyamuni Buddha... bukan dihadapan seonggok patung Buddha...

maka sikap kita akan berbeda... kita akan memiliki kesungguhan ... bila kita menggangap patung buddha yang ada dihadapan kita adalah benar benar Sakyamuni Buddha...

tapi patung Buddha dihadapan kita tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Sakyamuni Buddha, karena dia tetap seonggok patung,

ini berbeda dengan LSY yang memproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha..

murid menganggap guru sebagai Buddha... 
tapi guru tersebut tetap bukan lah orang yang telah mencapai samyaksambuddha...

ini berbeda dengan LSY... LSY memproklamirkan dirinya mencapai Samyaksambuddha...


ini telah diplesetkan oleh LSY... yang menggunakan tibetan buddhism sebagai tameng saja...

kita bisa lihat, guru guru dari tibetan buddhis sendiri tidak ada yang mengproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha...

kita lihat Dalai Lama, Dagpo Rinpoche, Mingyur Rinpoche, Karmapa, tidak ada satupun yang memproklamirkan diri mencapai samyaksambuddha... seperti yang dilakukan LSY...

ini fakta yang jelas dari usaha menyimpangkan makna ritual & praktek dalam tibetan buddhism oleh LSY, 
tingkah LSY ini membuat Tibetan Buddhism disalah pahami oleh orang yang tidak bersentuhan langsung dengan Tibetan Buddhism
nah kan sudah saya jelaskan Master Lu mengatakan dirinya sudah mencapai ke-Buddha-an, tetapi beliau juga mengatakan bahwa murid-muridnya adalah Buddha juga. pernyataan ini adalah membangkitkan motivasi bahwa kita semua dapat mencapai ke-Buddha-an dalam kehidupan sekarang. apa yang salah dari pernyataan beliau?

dalam tradisi tibetan murid harus menganggap guru-nya sebagai Buddha agar memiliki silsilah yang kuat. Tidak peduli apakah guru sudah mencapai tingkatan kebuddha-an atau tidak, murid harus menganggap guru sebagai Buddha. bahkan jika seandainya Murid sudah mencapai pencerahan dahulu, murid tetap harus menghormati gurunya.
 
Quote

buat yang asing dengan istilah ngondro,

ngondro adalah praktek namaskara dari tradisi tibet... yang dilakukan mulai bediri sampai seluruh tubuh menyentuh tanah...
ini dilakukan sebanyak ribuan bahkan ratusan ribu kali...

koq gak dijelaskan bahwa objek dalam praktek ngondro, namaskara ribuan kali itu adalah GURU SILSILAH. misalnya kalau dalam tradisi kagyu maka murid harus melakukan namaskara ribuan kali kepada KARMAPA. KARMAPA dianggap sebagai BUDDHA. kalau dalam tradisi Geluk, yang menjadi objek adalah DALAI LAMA, Dalai Lama dianggap sebagai Buddha . apa bedanya mengajarkan murid untuk menganggap guru mencapai ke-Buddha-an dengan mengaku diri mencapai ke-Buddha-an?

 
 
« Last Edit: 12 May 2010, 02:46:11 PM by 4DMYN »

 

anything