//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta  (Read 80295 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
OK , Rekan Sumedho, sampai di sini saja ...
« Reply #90 on: 27 August 2008, 09:44:44 PM »
Di Anattalakkhana-sutta, instruksinya adalah untuk menganalisis nama-rupa dengan konsep anatta dari sejak awal.
Konsep anattanya yg mana pak?

Ketika orang disuruh melihat anatta padahal dalam batinnya masih ada atta, itulah yang saya namakan 'konsep anatta'.

Quote
Atau di bahiya sutta, konsep "melihat apa adanya" atau "tiada kamu disana"?
semua itu hanya instruksi, bukan konsep2xan pak.

'Melihat apa adanya' bukan konsep bagi orang yang menjalankannya. ...
'Anatta' adalah konsep bagi orang yang belum menembus faktanya. ...

Quote
Kalau menurut saya sih saya tidak mengenal yang namanya khanika samadhi, jadi yah tidak relevan buat saya pak.

Anda tidak mengenal khanika-samadhi ...
saya mengalami khanika-samadhi ...

Quote
Buat saya sih sama saja. Jika mereka memang siap dan puzzle nya terisi oleh instruksi atau "hint" dari Sang Buddha itu, mereka akan tercerahkan.
antara anattalakkhana dan bahiya sutta menurut saya sejalan saja. hanya beda bahasa.

Instruksi dalam Anattalakkhana-sutta tidak sama dengan instruksi dalam Bahiya-sutta ... Dalam Anattalakkhana-sutta,  menganalisis nama-rupa pakai pikiran ... Dalam Bahiya-sutta, melihat apa adanya tidak pakai pikiran

Quote
btw, bahiya sutta bukan milik MMD pak :) jadi yah kalau penafsiran pak hud tentang kedua sutta itu berbeda dengan saya yah tidak apa2x. Kalau menurut pak hud (sebagai pendiri MMD) saya tidak cocok yah tidak apa2x :) Saya punya jalan sendiri. MMD jg tidak ada relevansinya disini pak. Kita kan bahas sutta nya bukan MMD.

Bahiya-sutta adalah milik pelaksananya, entah itu di MMD entah di luar MMD ...
Bahiya-sutta bukan milik orang yang cuma membacanya tanpa melaksanakannya ...

MMD tidak relevan bagi orang yang bukan praktisi MMD ...
MMD sangat relevan bersama Bahiya-sutta bagi praktisinya ...

OK, Rekan Sumedho, ternyata pikiran saya tidak nyambung dengan pikiran Anda. ... Sampai di sini saja ...
Silakan Anda berjalan di jalan Anda, saya berjalan di jalan saya ...

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 27 August 2008, 09:48:12 PM by hudoyo »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #91 on: 27 August 2008, 09:51:03 PM »
Konsep Anatta = Jari,
Fakta Anatta = rembulan,

Kadang untuk melihat rembulan, kita langsung dapat melihatnya.
Kadang terpaksa harus menggunakan jari untuk menunjuk rembulan supaya "ada" yang bisa melihatnya. Melihat bulan melalui petunjuk jari, apakah jari = rembulan ? Kadang perlu juga jari untuk melihat rembulan ? (seperti anak saya)


Walaupun Konsep Anatta tidak sama dengan Fakta Anatta, bisakah mendekati Fakta Anatta dengan konsep Anatta ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #92 on: 27 August 2008, 09:54:16 PM »
Walaupun Konsep Anatta tidak sama dengan Fakta Anatta, bisakah mendekati Fakta Anatta dengan konsep Anatta ??

Konsep anatta letaknya di pikiran ... Fakta anatta tercapai ketika pikiran berhenti ... Boleh-boleh saja menggunakan 'konsep anatta' untuk MENDEKATI 'fakta anatta' ... tapi 'konsep anatta' harus runtuh untuk bisa masuk ke dalam 'fakta anatta'.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #93 on: 27 August 2008, 09:56:35 PM »

Harap berhati-hati membaca Anatta-lakkhana-sutta. ... Sebagian besar umat Buddha terperosok ketika membaca sutta itu, sehingga merasa memahami FAKTA 'anatta', padahal sebenarnya mereka hanyalah memegang DOKTRIN 'anatta'.

Kunci untuk memahami Anatta-lakkhana dengan benar terletak pada bagian akhir sutta itu:

"Setiap fenomena nama-rupa apa pun ... dilihat sebagai apa adanya dengan pemahaman benar sebagai: 'Ini bukan milikku. Ini bukan diriku. Ini bukan aku.'
"Melihat demikian, murid yang ariya ... berpaling dari nama-rupa. Setelah berpaling, dia menjadi tidak tertarik. Setelah tidak tertarik, dia terbebas sepenuhnya. , Dengan terbebas penuh disana ada pengetahuan, 'Terbebas sepenuhnya.' Dia mengerti bahwa 'Kelahiran telah berakhir, kehidupan suci telah terpenuhi, tugas telah selesai. Tidak ada lagi lebih jauh untuk dunia ini.'"


saya kok afdol kali dengan kalimat yang di bold biru diatas, Dengan terbebas penuh, DISANA ADA PENGETAHUAN, "terbebas sepenuhnya".

Dengan terbebas penuh, disana ada pengetahuan, "terbebas sepenuhnya"....

beda gak dengan

Dengan ada pengetahuan,"terbebas sepenuhnya", seseorang akan terbebas penuh.
« Last Edit: 27 August 2008, 09:58:50 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #94 on: 27 August 2008, 10:31:22 PM »
[at] Admin

Saya merasakan bahwa fitur "Modify" yang hanya dibatasi selama 30 menit sangat membatasi tulisan saya. ... Saya termasuk member yang sering kali menulis secara panjang lebar dengan materi yang sangat informatif. ... Tulisan yang panjang lebar seperti itu sering kali perlu diperbaiki, disempurnakan, mungkin diubah atau ditambah, setelah dibaca kembali beberapa saat kemudian. ... Semua itu saya lakukan demi kesempurnaan artikel itu, yang akan terpasang di forum ini untuk dibaca teman-teman Buddhis di masa depan yang panjang. ...

Adanya pembatasan fitur 'Modify' membuat saya tidak bisa lagi memperbaiki, menyempurnakan artikel saya sesudah 30 menit. Ini sayang sekali. ... Sering kali ketika artikel itu saya copas untuk saya kirim ke forum atau milis lain, saya membuat perubahan-perubahan yang lebih menyempurnakan artikel itu, lebih lancar dibaca dsb, yang tidak bisa dilakukan pada artikel aslinya di Forum DC.

Bahwa fitur 'Modify' yang tidak terbatas bisa digunakan oleh seorang member untuk 'membalikkan makna' tulisannya di kemudian hari memang tidak bisa dihindarkan. ... Tetapi saya rasa perbuatan itu tidak bertanggung jawab, dan cepat atau lambat akan diketahui oleh member lain. ... Namun, kemungkinan kecil ini bukan alasan yang cukup kuat untuk membatasi penggunaan fitur "Modify".

Salam,
hudoyo

gpp pak, latihan utk perhatian sebelum memposting sesuatu..
mungkin perlu di cross check dgn bermeditasi sampai khanika-samadhi dulu sebelum posting..
hanya pendapat pribadi saya loh pak hud.


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #95 on: 27 August 2008, 10:47:44 PM »
saya kok afdol kali dengan kalimat yang di bold biru diatas, DISANA ADA PENGETAHUAN, "terbebas sepenuhnya".
kali ini kata kunci yang menjembatani antara FAKTA dan KONSEP ?? apakah FAKTA = ketika ada pengetahuan ??

'Pengetahuan' yang dimaksud di sini bukan pengetahuan intelektual dari pikiran sehari-hari, melainkan yang disebut 'nyana', atau insight atau 'pencerahan' ... yang bukan berasal dari pikiran.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #96 on: 27 August 2008, 10:49:15 PM »
gpp pak, latihan utk perhatian sebelum memposting sesuatu..
mungkin perlu di cross check dgn bermeditasi sampai khanika-samadhi dulu sebelum posting..
hanya pendapat pribadi saya loh pak hud.
By : Zen

Anda pernah menulis buku atau artikel yang panjang? ... Kalau pernah, Anda akan mengerti apa yang saya maksud.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #97 on: 27 August 2008, 10:59:37 PM »
saya kok afdol kali dengan kalimat yang di bold biru diatas, DISANA ADA PENGETAHUAN, "terbebas sepenuhnya".
kali ini kata kunci yang menjembatani antara FAKTA dan KONSEP ?? apakah FAKTA = ketika ada pengetahuan ??

'Pengetahuan' yang dimaksud di sini bukan pengetahuan intelektual dari pikiran sehari-hari, melainkan yang disebut 'nyana', atau insight atau 'pencerahan' ... yang bukan berasal dari pikiran.

Ketika "pikiran" runtuh, terdapatlah pengetahuan, "An-atta"
« Last Edit: 27 August 2008, 11:01:41 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #98 on: 27 August 2008, 11:26:31 PM »
gpp pak, latihan utk perhatian sebelum memposting sesuatu..
mungkin perlu di cross check dgn bermeditasi sampai khanika-samadhi dulu sebelum posting..
hanya pendapat pribadi saya loh pak hud.
By : Zen

Anda pernah menulis buku atau artikel yang panjang? ... Kalau pernah, Anda akan mengerti apa yang saya maksud.

ya... ini kan sedang diskusi pak hud..
masa sekalian nulis buku ato artikel panjang?
setahu saya, kalau bebas dr konsep2, kan ga perlu panjang kali lebar kali tinggi buat jawab pertanyaannya.
btw, saya juga jarang2 posting panjang2, paling juga di joke campuran.. ^_^


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #99 on: 27 August 2008, 11:45:31 PM »
Ketika orang disuruh melihat anatta padahal dalam batinnya masih ada atta, itulah yang saya namakan 'konsep anatta'.
Pak Hud, batin itu bukan atta, tetapi pandangannya saja yg salah. nama rupa bukan atta. ini yg saya takutkan orang salah tangkap. ada atta lalu atta dihancurkan, padahal atta itu tidak ada dalam nama rupa dan yg ada hanya pandangan salah saja.

kalau demikian, orang yg diinstruksikan "there is no you in terms of that" padahal dia masih ada pandangan demikian, apakah itu berkonsep "there is no you" ? Artinya bahiya demikian? lah wong dia masih belum tercerahkan. dia masih berpandangan "the is me in term of ...".


Quote
'Melihat apa adanya' bukan konsep bagi orang yang menjalankannya. ...
'Anatta' adalah konsep bagi orang yang belum menembus faktanya. ...
jadi,
'Melihat apa adanya' hanya sebuah konsep bagi yg belum menjalankannya.
'Anatta' adalah fakta bagi yang telah melihatnya.

Sama saja kedua itu. Permainan kata saja :)

Quote
Anda tidak mengenal khanika-samadhi ...
saya mengalami khanika-samadhi ...
yang saya kenal Samma-Samadhi pak :)

Quote
Instruksi dalam Anattalakkhana-sutta tidak sama dengan instruksi dalam Bahiya-sutta ... Dalam Anattalakkhana-sutta,  menganalisis nama-rupa pakai pikiran ... Dalam Bahiya-sutta, melihat apa adanya tidak pakai pikiran

coba kita lihat bahiya sutta

Quote
"Kemudian, Bahiya, engkau harus melatih dirimu demikian: Didalam yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Didalam yang didengar, hanya ada yang didengar. Didalam yang dirasakan, hanya ada yang dirasakan, Didalam apa yang diketahui, hanya ada yang diketahui. Demikianlah caranya engkau melatih dirimu. Ketika untuk dirimu hanya ada yang dilihat didalam apa yang dilihat, hanya yang didengar didalam apa yang didengar, hanya ada yang diketahui didalam apa yang diketahui, kemudian, Bahiya, tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut. Ketika tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut, tidak ada engkau disana. Ketika tidak ada engkau disana, engkau tidak ada disini ataupun diluar ataupun diantaranya. Inilah, hanya ini, akhir dari ketidakpuasan.

Dengan mendengarkan penjelasan Dhamma singkat dari Yang Terberkahi, batin Bahiya pertapa berbaju kulit kayu saat itu juga terbebaskan dari kotoran karena tanpa kemelekatan. Setelah memberikan petunjuk pada Bahiya pertapa berbaju kulit kayu dengan penjelasan Dhamma singkat, Yang Terberkahi pergi.
Yang saya tangkap disini masih menggunakan pikiran. Tidak ada dindikasi tidak menggunakan pikiran sama sekali. Disini Sang Buddha memberikan petunjuk utk menyadari bahwa tidak ada dirinya. Sama seperti pada anattalakkhana sutta. Bukan latihan utk menghentikan pikiran ataupun meruntuhkan atta (yang padahal pada nama rupa tidak ada).

Quote
Bahiya-sutta adalah milik pelaksananya, entah itu di MMD entah di luar MMD ...
Bahiya-sutta bukan milik orang yang cuma membacanya tanpa melaksanakannya ...

MMD tidak relevan bagi orang yang bukan praktisi MMD ...
MMD sangat relevan bersama Bahiya-sutta bagi praktisinya ...
Pointnya pak, jangan semua dianggap MMD. kita sedang membahas sutta.

Quote
OK, Rekan Sumedho, ternyata pikiran saya tidak nyambung dengan pikiran Anda. ... Sampai di sini saja ...
Silakan Anda berjalan di jalan Anda, saya berjalan di jalan saya ...
Ok pak :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #100 on: 27 August 2008, 11:57:30 PM »
Btw yang nyusun Bahiya sutta tuh sapa yah? kenapa pa Hudoyo tidak merasa ada penambahan/pengurangan dalam sutta ini sedangkan sutta yang lain seakan2 Pasti ada penambahan2 ;D

"Kemudian, Bahiya, engkau harus melatih dirimu demikian: Didalam yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Didalam yang didengar, hanya ada yang didengar. Didalam yang dirasakan, hanya ada yang dirasakan, Didalam apa yang diketahui, hanya ada yang diketahui. Demikianlah caranya engkau melatih dirimu. Ketika untuk dirimu hanya ada yang dilihat didalam apa yang dilihat, hanya yang didengar didalam apa yang didengar, hanya ada yang diketahui didalam apa yang diketahui, kemudian, Bahiya, tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut. Ketika tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut, tidak ada engkau disana. Ketika tidak ada engkau disana, engkau tidak ada disini ataupun diluar ataupun diantaranya. Inilah, hanya ini, akhir dari ketidakpuasan.

Dengan mendengarkan penjelasan Dhamma singkat dari Yang Terberkahi, batin Bahiya pertapa berbaju kulit kayu saat itu juga terbebaskan dari kotoran karena tanpa kemelekatan. Setelah memberikan petunjuk pada Bahiya pertapa berbaju kulit kayu dengan penjelasan Dhamma singkat, Yang Terberkahi pergi.

Kalo melihat isi sutta diatas aye mah merasa gak ada perasaan apa2 :)) itu hanya cerita tentang Bahiya, bisa saja itu dilebih2kan atau dikurang2i juga khan :)) apa bisa dipastikan 100% cerita Bahiya itu sesuai dengan yang terjadi saat itu :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #101 on: 28 August 2008, 06:25:39 AM »
mungkin perlu di cross check dgn bermeditasi sampai khanika-samadhi dulu sebelum posting..

Menilik dari posting-posting Anda sebelum ini, tampaknya Anda belum pernah mengalami khanika-samadhi. ... Jadi, maaf saja, nasehat Anda terkesan kosong ... gak perlu dipertimbangkan.


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #102 on: 28 August 2008, 06:39:31 AM »
Ketika "pikiran" runtuh, terdapatlah pengetahuan, "An-atta"

Betul. _/\_  Itu yang disebut ~naana (nyana): insight, pencerahan. Teks aslinya:

"Vimuttasmi.m, vimuttami 'ti ~naa.na.m hoti" -- "Dalam bebas, ia tahu (nyana), 'Aku bebas."

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #103 on: 28 August 2008, 06:43:15 AM »
setahu saya, kalau bebas dr konsep2, kan ga perlu panjang kali lebar kali tinggi buat jawab pertanyaannya.

Kadang-kadang perlu penjabaran panjang lebar untuk menjelaskan kepada umat yang masih berada dalam level pikiran. ... Lihat saja sutta-sutta dari Digha Nikaya, sangaaaaaat paaaaaanjang.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #104 on: 28 August 2008, 07:30:41 AM »
Pak Hud, batin itu bukan atta, tetapi pandangannya saja yg salah. nama rupa bukan atta. ini yg saya takutkan orang salah tangkap. ada atta lalu atta dihancurkan, padahal atta itu tidak ada dalam nama rupa dan yg ada hanya pandangan salah saja.

Kalimat Anda membuktikan kata-kata saya ... setiap orang bisa melihat dengan jelas bahwa pernyataan Anda, "batin itu bukan atta" tidak lebih dari KONSEP anatta, yang Anda pelajari sejak sekolah minggu. ... Buktinya, ketika Anda mengucapkan kalimat itu, dalam pikiran Anda selalu ada "ini milikku, ini aku, ini diri/atta-ku" ... pikiran itu adalah AKTUALITA batin Anda sekarang ... bukan "pandangan salah" seperti Anda katakan (kalau cuma "pandangan salah", kenapa masih dipegang terus dalam batin umat Buddha?) ...

Quote
kalau demikian, orang yg diinstruksikan "there is no you in terms of that" padahal dia masih ada pandangan demikian, apakah itu berkonsep "there is no you" ? Artinya bahiya demikian? lah wong dia masih belum tercerahkan. dia masih berpandangan "the is me in term of ...".

Betul sekali; sekarang Anda mulai melihat, setidak-tidaknya di paragraf ini. ... "there is no you in terms of that" itu TIDAK TERMASUK INSTRUKSI Sang Buddha kepada Bahiya; itu cuma informasi tambahan yang menjelaskan apa yang terjadi kalau instruksi beliau dijalankan. Selama Bahiya, atau siapa saja, belum menjalankan instruksi Sang Buddha kepada Bahiya, maka "there is no you in terms of that" tidak lebih dari sekadar KONSEP anatta. ...

Instruksinya sendiri berbunyi: "Kemudian, Bahiya, engkau harus melatih dirimu demikian: Didalam yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Didalam yang didengar, hanya ada yang didengar. Didalam yang dirasakan, hanya ada yang dirasakan, Didalam apa yang diketahui, hanya ada yang diketahui. Demikianlah caranya engkau melatih dirimu." ... Instruksi Sang Buddha dimulai dengan "Engkau harus melatih dirimu demikian ..." dan diakhiri dengan "... Demikianlah caranya engkau melatih dirimu." ... Sampai di situ saja instruksi Sang Buddha ... selebihnya hanya informasi tambahan: "Ketika untuk dirimu hanya ada yang dilihat didalam apa yang dilihat ... blablabla ..." ... itu hanya informasi tambahan, tapi tidak termasuk 'apa yang harus dilatih'.

Quote
Quote from: hudoyo
'Melihat apa adanya' bukan konsep bagi orang yang menjalankannya. ...
'Anatta' adalah konsep bagi orang yang belum menembus faktanya. ...
jadi,
'Melihat apa adanya' hanya sebuah konsep bagi yg belum menjalankannya.
'Anatta' adalah fakta bagi yang telah melihatnya.
Sama saja kedua itu. Permainan kata saja :)

Tidak sama. "Melihat Anatta" bukan seperti Anda atau saya melihat anatta. "Melihat anatta" hanya terjadi pada seorang arahat. Anda dan saya hanya melihat konsep anatta.

Quote
Quote from: hudoyo
Anda tidak mengenal khanika-samadhi ...
saya mengalami khanika-samadhi ...
yang saya kenal Samma-Samadhi pak :)

Silakan Anda menjalankan samma-samadhi menurut pemahaman Anda sendiri ...
Saya mengalami khanika-samadhi, yang cuma istilah keren dari 'berhentinya pikiran & aku'. Kita gunakan saja bahasa Indonesia daripada istilah Pali yang bisa membingungkan & diperdebatkan.

Quote
Quote from: hudoyo
Instruksi dalam Anattalakkhana-sutta tidak sama dengan instruksi dalam Bahiya-sutta ... Dalam Anattalakkhana-sutta,  menganalisis nama-rupa pakai pikiran ... Dalam Bahiya-sutta, melihat apa adanya tidak pakai pikiran
coba kita lihat bahiya sutta:
"Kemudian, Bahiya, engkau harus melatih dirimu demikian: Didalam yang terlihat, hanya ada yang terlihat. Didalam yang didengar, hanya ada yang didengar. Didalam yang dirasakan, hanya ada yang dirasakan, Didalam apa yang diketahui, hanya ada yang diketahui. Demikianlah caranya engkau melatih dirimu. Ketika untuk dirimu hanya ada yang dilihat didalam apa yang dilihat, hanya yang didengar didalam apa yang didengar, hanya ada yang diketahui didalam apa yang diketahui, kemudian, Bahiya, tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut. Ketika tidak ada engkau yang berhubungan dengan hal tersebut, tidak ada engkau disana. Ketika tidak ada engkau disana, engkau tidak ada disini ataupun diluar ataupun diantaranya. Inilah, hanya ini, akhir dari ketidakpuasan."

Yang saya tangkap disini masih menggunakan pikiran. Tidak ada dindikasi tidak menggunakan pikiran sama sekali. Disini Sang Buddha memberikan petunjuk utk menyadari bahwa tidak ada dirinya. Sama seperti pada anattalakkhana sutta. Bukan latihan utk menghentikan pikiran ataupun meruntuhkan atta (yang padahal pada nama rupa tidak ada).

Tolong dibaca kembali yang saya beri bold sampai: "... Demikianlah caranya engkau melatih dirimu." HANYA YANG DIBOLD itu saja INSTRUKSI Sang Buddha yang harus dilakkan oleh Bahiya. ... Selebihnya cuma tambahan informasi. ... Dalam instruksi "dalam melihat hanya ada yang dilihat ...", maksudnya "jangan diikuti dengan pikiran dan si aku" ...

Dalam Mulapariyaya-sutta, ini berarti hanya berhenti pada 'sa~njanaati' (perceive) atau 'abhijanaati' (directly know) (langkah #1) tapi tidak diikuti oleh 'berpikir, mengkonseptualisasikan, conceive, conceptualization', 'na ma~n~nati' (langkah #2 - #5). Mulapariyaya-sutta menegaskan itulah yang harus dilakukan oleh seorang SEKHA (yang sedang berlatih)... Begitulah, dalam instruksi Sang Buddha kepada Bahiya, "dalam melihat hanya ada yang dilihat", maksudnya "jangan berpikir tentang apa yang dilihat".

Dalam retret MMD, saya hanya memberikan instruksi yang dibold itu saja, TANPA bicara tentang anatta. ... Dan ternyata berhasil mengantarkan peserta MMD, yang Buddhis maupun non-Buddhis (yang gak pernah dengar anatta sebelumnya) untuk mencapai 'berhentinya pikiran & aku' (khanika-samadhi) sebagaimana dimaksud oleh Mulapariyaya-sutta. .. Demikianlah saya berpegang kepada Bahiya-sutta dan Mulapariyaya-sutta dalam mengajarkan MMD, yang saya anggap CUKUP untuk mengantarkan pada pembebasan.

Quote
Quote from: hudoyo
Bahiya-sutta adalah milik pelaksananya, entah itu di MMD entah di luar MMD ...
Bahiya-sutta bukan milik orang yang cuma membacanya tanpa melaksanakannya ...
MMD tidak relevan bagi orang yang bukan praktisi MMD ...
MMD sangat relevan bersama Bahiya-sutta bagi praktisinya ...
Pointnya pak, jangan semua dianggap MMD. kita sedang membahas sutta.

Silakan Anda membahas sutta tanpa mengaitkan dengan MMD, karena Anda bukan praktisi MMD; itu hak Anda dalam forum ini. ... saya selalu membaca sutta apa saja secara kritis dari sudut pandang pengalaman batin dari MMD; itu hak saya dalam forum ini. ...

Quote
Quote from: hudoyo
OK, Rekan Sumedho, ternyata pikiran saya tidak nyambung dengan pikiran Anda. ... Sampai di sini saja ...
Silakan Anda berjalan di jalan Anda, saya berjalan di jalan saya ...
Ok pak :)

Karena dalam posting Anda ini ada hal-hal baru yang memerlukan pencerahan bagi pembaca, saya masih bersedia melayani Anda. :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 28 August 2008, 07:58:13 AM by hudoyo »

 

anything