//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta  (Read 80349 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #135 on: 28 August 2008, 10:29:22 AM »
Tambahan saja. Walaupun sudah pernah mencoba, alangkah baiknya tidak bilang sesuatu itu "pasti tidak bisa" atau "pasti begini/begitu". Kita mungkin tidak bisa melakukannya karena keterbatasan kita, orang lain mungkin bisa.

Dalam hal meditasi, "pasti tidak bisa" kalau diterapkan pada orang lain, itu merupakan serangan. ...
"Pasti begini/begitu" kalau diterapkan pada diri sendiri, itu merupakan keyakinan berdasarkan pengalaman ... Pengalaman itu bisa dicek dengan orang lain yang menggunakan metode meditasi yang sama.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #136 on: 28 August 2008, 10:33:53 AM »
Nasehat yang cuma bersifat teoretis tidak ada gunanya. ... Capailah sendiri khanika-samadhi lebih dulu sebelum menasehati orang lain.
pak hud, apakah utk memberi resep obat, seorang dokter harus mencicipi dulu semua obat yg mau dia berikan ke pasien?

Setidaknya dokter itu pernah belajar sekian tahun lamanya, mempelajari efek obat itu pada berbagai eksperimen, baru meresepkannya. ... Bukan kok mencomot dari sesuatu yang cuma didengarnya sepintas lalu.

Quote
ya, terima kasih atas nasehatnya romo.
saya akan coba latihan bermeditasi.

 _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #137 on: 28 August 2008, 10:38:59 AM »
Kebodohan yang paling kuat dilekati oleh umat Buddha adalah melekat pada kitab suci, bahkan setelah Sang Buddha mengajarkan Kalama-sutta.
:)) umat Buddha yang mana yah :))

Tiap orang menengok ke dalam batinnya sendiri, melekat atau tidak.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #138 on: 28 August 2008, 10:41:07 AM »
membaca tulisan ini, tiba2 saya ingat cermin..
mari kita gunakan cermin dengan baik.. ^_^
melihat jauh ke dalam..
Ingin cermin atau ingin bercermin.  ^-^
Dan semoga dengan bercermin, kita tidak terlalu gegabah mengatakan adanya sebuah penyerangan ketika adanya sebuah perbandingan. Hanya orang-orang yang pikirannya terserang ego-lah yang berpendapat dirinya diserang.
Kebenaran perlahan telah menampakan dirinya sendiri dan semua kabut telah mulai tersibak sehingga terlihatnya sang mentari  dan ada secercah harapan bertahannya Dhamma yg dibabarkan Sang Tathagatta ^-^

Tanggapan saya pada Rekan Kelana:

Pembandingan adalah menyampaikan sudut pandang versi meditasinya sendiri berdampingan dengan versi meditasi orang lain.  ... Tapi kalau sudah berkata ... "tidak mungkin ..." tentang versi meditasi orang lain, padahal tidak pernah mencobanya sendiri, itu sudah penyerangan namanya.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #139 on: 28 August 2008, 10:42:44 AM »
Nasehat yang cuma bersifat teoretis tidak ada gunanya. ... Capailah sendiri khanika-samadhi lebih dulu sebelum menasehati orang lain.
pak hud, apakah utk memberi resep obat, seorang dokter harus mencicipi dulu semua obat yg mau dia berikan ke pasien?

Setidaknya dokter itu pernah belajar sekian tahun lamanya, mempelajari efek obat itu pada berbagai eksperimen, baru meresepkannya. ... Bukan kok mencomot dari sesuatu yang cuma didengarnya sepintas lalu.

Sip Pak.
Sudah ada dokter itu.. namanya Sang Buddha, sudah terbukti keampuhan resepnya dan pasien2nya yg telah 'sembuh' :)

tidak perlu dokter2 lainnya yg belum terbukti resepnya

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #140 on: 28 August 2008, 10:45:18 AM »
Sip Pak.
Sudah ada dokter itu.. namanya Sang Buddha, sudah terbukti keampuhan resepnya dan pasien2nya yg telah 'sembuh' :)
tidak perlu dokter2 lainnya yg belum terbukti resepnya

Semua orang sepakat, Sang Buddha adalah dokter yang utama.

Yang runyam ialah semua orang berdebat, apa sebetulnya yang diresepkan oleh dokter itu.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #141 on: 28 August 2008, 10:53:01 AM »
:)) dan ada yang ambil 1 resep, dianggap bisa menyembuhkan dan resep yang lain dianggap tidak valid :))

Dokter utama khan bikin resep banyak tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #142 on: 28 August 2008, 10:53:15 AM »
Saya mengatakan, perlu dibedakan antara 'konsep' anatta dan fakta' anatta. Ini berlaku baik untuk MMD maupun vipassana versi lain. (Tapi banyak umat Buddha yang tidak bisa membedakan ini.) ... Itulah sebabnya dalam MMD saya tidak pernah membicarakan 'anatta', karena itu cuma konsep sebelum orang merealisasikannya ("menembusnya"). ... Bahwa perealisasian anatta itu harus tercapai dengan lenyapnya gerak pikiran/aku sesuai Mulapariyaya-sutta & Bahiya-sutta, memang demikian adanya; ajaran dalam kedua sutta itu sesuai dengan pengalaman saya. ... Tapi saya menghargai uraian panjang lebar Rekan Fabian, misalnya, yang mempunyai pendekatan lain. ... Apa lagi yang kurang? ...
Tidak ada yang kurang kok.  :)
Pak Hudoyo menyampaikan dengan cara yang menurut Pak Hudoyo adalah terbaik, saya sih tidak "minta" apa2. Seperti saya katakan, itu hanya opini.



Quote
Bisa. Prinsipnya ialah, dalam kesadaran di mana pikiran & aku berhenti, di situ orang berada dalam keadaan faktual anatta (bukan konsep anatta). ... Bedanya arahat dan puthujjana ialah: dalam batin puthujjana yang mencapai khanika-samadhi kondisi anatta itu hanya berlangsung sementara waktu, sedangkan dalam batin arahat kondisi anatta itu sudah menetap/permanen.

Bacalah dengan teliti Mulapariyaya-sutta, dan bandingkan bagian bagian II dan bagian III nya. Dalam bagian II Sang Buddha berkata, dalam batin orang yang sedang berlatih hendaknya tidak muncul pikiran & aku (ma ma~n~ni). Dalam bagian III Sang Buddha berkata, dalam batin seorang arahat, pikiran & aku tidak muncul lagi (na ma~n~nati). ... Itulah maka saya katakan, seorang puthujjana yang berada dalam khanika-samadhi, ia mencicipi nibbana para arahat.

Selain khanika samadhi, apakah ada cara lain? Atau setidaknya, apakah Pak Hudoyo percaya ada hal lain selain khanika samadhi yang bisa membawa orang pada pemahaman "anatta" yang bukan konsep?


Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #143 on: 28 August 2008, 10:54:34 AM »
akur bro ryu..
amat mudah mencari kesalahan orang lain,
sungguh sulit mencari kesalahan diri sendiri.

Bagus ... Saya bercermin pada kata-kata itu ... Anda juga bercermin padanya. ... setuju?

setuju pak hud. :)

Nasehat yang cuma bersifat teoretis tidak ada gunanya. ... Capailah sendiri khanika-samadhi lebih dulu sebelum menasehati orang lain.
pak hud, apakah utk memberi resep obat, seorang dokter harus mencicipi dulu semua obat yg mau dia berikan ke pasien?

Setidaknya dokter itu pernah belajar sekian tahun lamanya, mempelajari efek obat itu pada berbagai eksperimen, baru meresepkannya. ... Bukan kok mencomot dari sesuatu yang cuma didengarnya sepintas lalu.

jd kesimpulannya perlu "BELAJAR" kan pak hud?
gmn caranya memberi nasehat/resep ke orang lain, kalo ga ada yg "dipelajari"?

Sip Pak.
Sudah ada dokter itu.. namanya Sang Buddha, sudah terbukti keampuhan resepnya dan pasien2nya yg telah 'sembuh' :)
tidak perlu dokter2 lainnya yg belum terbukti resepnya

Semua orang sepakat, Sang Buddha adalah dokter yang utama.

Yang runyam ialah semua orang berdebat, apa sebetulnya yang diresepkan oleh dokter itu.

menurut saya, tergantung penyakitnya ya pak..
kalo sakit cacar, yg dipake resep obat batuk..
buat apa diminum pak?
toh ga sembuh dr penyakit cacarnya..
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #144 on: 28 August 2008, 10:58:35 AM »
:)) dan ada yang ambil 1 resep, dianggap bisa menyembuhkan dan resep yang lain dianggap tidak valid :))
Dokter utama khan bikin resep banyak tuh :))

Kalau 1 resep cocok bagi seseorang sampai sembuh, buat apa ia repot-repot dengan semua resep yang lain? ... Resep-resep yang lain mungkin saja valid bagi orang lain (lihat diskusi saya dengan Rekan Sumedho), tapi bagi orang yang sudah sembuh dengan 1 resep, resep-resep yang lain TIDAK RELEVAN. (Ia tidak mempersoalkan valid-tidaknya resep-resep yang lain.)

Sayangnya, banyak umat Buddha merasa bangga dengan banyaknya resep yang diresepkan oleh Sang Buddha, tapi tidak pernah memakan obatnya sedikit pun.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #145 on: 28 August 2008, 11:00:56 AM »
Selain khanika samadhi, apakah ada cara lain? Atau setidaknya, apakah Pak Hudoyo percaya ada hal lain selain khanika samadhi yang bisa membawa orang pada pemahaman "anatta" yang bukan konsep?

Saya hanya bisa berspekulasi di sini, karena saya tidak tahu persis pengalaman batin orang lain ... Menurut penuturannya, Bernadette Roberts mencapai lenyapnya aku dan Tuhan begitu saja, secara spontan, ketika tidak berlatih apa-apa, tidak mengharapkan apa-apa. ... Anda sudah pernah baca bukunya? ... Saya punya e-booknya.

Salam,
hudoyo

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #146 on: 28 August 2008, 11:02:26 AM »
:)) satu penyakit hilang,muncul penyakit lainnya apakah resepnya sama?
Misal sakit pilek sembuh, lalu muncul kusta, apakah resepnya sama?
Apakah Pak Hud sudah sembuh total dengan satu resep itu dan tidak akan pernah terjangkiti penyakit lainnya?
 _/\_
« Last Edit: 28 August 2008, 11:05:24 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #147 on: 28 August 2008, 11:03:30 AM »
:)) dan ada yang ambil 1 resep, dianggap bisa menyembuhkan dan resep yang lain dianggap tidak valid :))
Dokter utama khan bikin resep banyak tuh :))

Kalau 1 resep cocok bagi seseorang sampai sembuh, buat apa ia repot-repot dengan semua resep yang lain? ... Resep-resep yang lain mungkin saja valid bagi orang lain (lihat diskusi saya dengan Rekan Sumedho), tapi bagi orang yang sudah sembuh dengan 1 resep, resep-resep yang lain TIDAK RELEVAN. (Ia tidak mempersoalkan valid-tidaknya resep-resep yang lain.)

Sayangnya, banyak umat Buddha merasa bangga dengan banyaknya resep yang diresepkan oleh Sang Buddha, tapi tidak pernah memakan obatnya sedikit pun.
Iya betul tapi 1 resep itupun bisa over dosis tuh pak kalao pemakaiannya berlebihan :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #148 on: 28 August 2008, 11:05:20 AM »
jd kesimpulannya perlu "BELAJAR" kan pak hud?
gmn caranya memberi nasehat/resep ke orang lain, kalo ga ada yg "dipelajari"?

Di sini, 'belajar' itu sekaligus 'menerapkan'. ... Tidak perlu belajar teori apa-apa. ... Apa yang diterapkan? ... Amati pikiran dan gerak-gerik aku-mu.

Quote
menurut saya, tergantung penyakitnya ya pak..
kalo sakit cacar, yg dipake resep obat batuk..
buat apa diminum pak?
toh ga sembuh dr penyakit cacarnya..

Maap, ini sudah OOT.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #149 on: 28 August 2008, 11:05:42 AM »
Selain khanika samadhi, apakah ada cara lain? Atau setidaknya, apakah Pak Hudoyo percaya ada hal lain selain khanika samadhi yang bisa membawa orang pada pemahaman "anatta" yang bukan konsep?

Saya hanya bisa berspekulasi di sini, karena saya tidak tahu persis pengalaman batin orang lain ... Menurut penuturannya, Bernadette Roberts mencapai lenyapnya aku dan Tuhan begitu saja, secara spontan, ketika tidak berlatih apa-apa, tidak mengharapkan apa-apa. ... Anda sudah pernah baca bukunya? ... Saya punya e-booknya.

Salam,
hudoyo

OK, terima kasih atas penjelasannya!  :)
Bernadette Roberts pernah disinggung dalam thread2 lain, jadi saya pernah baca sedikit. Kalo boleh, jika ada yang menurut Pak Hudoyo menarik atau bisa memberikan masukan, mungkin Pak Hudoyo bisa post di forum?



 

anything