Sang Buddha tidak menjelma lagi, tidak dilahirkan lagi, tidak mengalami kematian lagi.
Sang Buddha terlepas dari lobha, moha, dosa.
Sang Buddha sudah mencapai tanpa kondisi.
Sang Buddha sudah mencapai nibbana. Jadi bisa disebut yang mutlak.
Bukankah itu tujuan dari agama Buddha?
Tapi yang mutlak itu sendiri tidak diartikan sebagai makhluk yang berkuasa menciptakan ini itu dan mengadili sesuka hatinya.