yah kalo kita masuk ke dalam keyakinan mereka, pertanyaan ini udah ga butuh jawaban. karena mereka gak peduli, tabu untuk ditanyakan sebagian besar mereka. yang nanya tuh sesat, meragukan keberadaan tuhan. ketika harus beriman (iman buta malah ) , mereka harus yakin dan percaya tanpa perlu tahu hal-hal semacam ini...
, mengapa saya bilang harus dalam posisi memandang-tanpa-bias-keyakinan-sendiri karena dalam agama tersebut pemahaman tentang tuhan sendiri berlapis - lapis.
#1. ada yang hanya sekedar tahu bahwa tuhan itu penghukum, pemberi rezeki, tuhan yang rasional dan dapat di logika - sesuatu dengan embel - embel Maha.
#2. namun ada pula yang menghayati tuhan itu sebagai sesuatu yang transenden dan diluar kemampuan daya pikir untuk men translasikan nya.
seperti kaum sufi, coba berbincang - bincang dengan pejalan tareqat naqsyabandiyah. bila benar - benar tulus ingin memahami apa yang di sebut sebagai tuhan dari sisi mereka yang menghayati nya.
naqsyabandiuntuk yang kr****n, saya tidak punya pengalaman dengan agama tersebut.
semoga bermanfaat.