bang chingik, barusan anda ngomong panjang lebar mengenai definisi hinayana yg paling mantab dan tepat, eee... tau2 ada yg gak sependapat ama anda:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1825.0
gimana nih bang?
apa kita bisa simpulkan sesuatu?
Saya tetap mengacu pada Sutra.
Jadi kita tetap crosscheck ke Sutra, dan tetap tidak ditemukan bahwa Theravada = Hinayana.
Argumentasi saya sudah cukup jelas. Dalam Sutra Mahayana-->Sariputta, Moggallana, Maha Kassapa , dkk adalah siswa Arahat, tapi tetap saja tidak disebut Hinayana.
Mahayana menggembar gemborkan Jalan Bodhisatva,tapi hingga pada masa pembabaran Saddharmapundarika Sutra, Buddha juga mengatakan bahwa tidak ada kendaraan lain (mau Bodhisatva kek..mau Sravaka kek..mau Pratyeka kek..) semuanya bermuara pada Kendaraan Buddha. Jadi jika kita kaji Sutra itu secara mendalam, ternyata Buddha mengajarkan jalan Kearahatan yang disebutnya Sravakayana, Jalan Bodhisatva yang disebutnya Bodhisatvayana dan Jalan Kearahatan hasil pereungan pada Patticasammutpada yang disebutnya Pratyekayana. . Dan ketiga jalan itu , Buddha mengatakan akan bermuara pada kendaraan Buddha. Dari ketiga jalan ini,
Sravakayana yang merupakan kendaraan Kearahatan samasekali berbeda dengan Hinayana. Saat pembabaran Saddharmapundarika Sutra, ada siswa dari kelompok Sravakayana, yaitu para siswa Arahat, kemudian dari kelompok bodhisatvayana yaitu para siswa bodhisatva. Semua ini hadir pada pembabaran Sutra Teratai. Dan SATU HAL PENTING. PAda saat itu, ada kelompok yang meninggalkan pesamuan dengan perasaan tinggi hati, kelompok inilah yang Buddha sebut sebagai orang yang berprilaku Hinayana, mereka berbeda dengan siswa Sravakayana yang menempuh jalan kearahatan. Jadi jelas kan perbedaannya??
Jadi Kesimpulannya, walaupun dalam Mahayana ada menyebutkan istilah HInayana, namun ada juga yang namanya Sravakayana. Dan Sravakayana baru termasuk dalam kelompok yang benar2 mengikuti ajaran Buddha, yaitu mereka yang bercita2 mencapai kearahatan yang tetap mendapat pujian dari Buddha. (jangan salah paham lagi gara2 ada sebutan Yana lalu disebut aliran. Bukan begitu.., tapi ada semacam jalur yang ditempuh gitu..).
Ada skolar Mahayana yang mengatakan walaupun istilah Theravada tidak disebutkan dalam Sutra, namun dari inti jalan yang ditempuh memang merupakan jalan Hinayana. Saya sendrii menampik cara pandang seperti itu. Yang benar2 disebut Hinayana adalah orang yang belum mencapai kesucian namun mengaku dirinya mencapai kesucian. Ini disebut sebagai orang yang tinggi hati. Orang2 seperti inilah baru disebut Hinayana. Dan ketika menyebutkan orang2 seperti ini, ada saja siswa2 Savaka yang tetap berada pada sisi Buddha, nah...yang inilah baru disebut siswa yg menempuh sravakayana yg benar2 merupakan kendaraan dari ajaran Buddha sejati berbarengan dengan kendaraan bodhisatva.
Silahkan kaji Saddharmapundarika. Saya merekomendasikan pengkajian pada versi Sanskrit dan mandarin. Terjemahan bhs.Indonesia masih terdapat banyak kekurangan.
Mudah2an cukup jelas deh..